Lantas Siapa?
"Ngeri Ngeri Sedep Jalannya" Ucap Hildan
"Jangan Main Hp Mulu Ntar Lo Ketinggalan"
Balas Afraga
"WAHH GOKIL KEREN BANGET" Ucap Raja
"Ga Ah Gw Liatin Aja Dari Sini" Balas Raja
"Sumpah Adem Banget"
Ucap Afraga
--------------------------
The **** Apa Yang Barusan Gw Liat?
Semua Lagi Pada Main Air,Gw Duduk Dipinggir Sungai Sambil Main Batu..Tiba Tiba Ada Suara Manggil Gw Dan Pas Gw Nengok Ada Kepala Dibelakang Pohon..DEMI TUHAN GW GATAU ITU MANUSIA ATAU SETAN
Gw Yakin Disini Cuman Kita Ber-Tujuh....Gaada Siapa Siapa Lagi Terus Tadi Siapa Yang Nongol?
Raja
Woi Bang Hildan Lo Lagi Main Hp,Jawab Anjir
Raja
Denger Ga Sih Gw Manggil Manggil Kalian?!
Afraga
Tapi Gw Masih Mau Disini
Jeren
Udah Jam 5 Ra,Balik Aja
Raja
Gw Udah Merinding Disini
Mareza
Jangan Ngomongin Itu Mulu Elah!
Vincent
Tau Hantu Hantuan Mulu Dari Kemaren
Vincent
Padahal Gaada Apa Apa
Raja
Ya Emang Gaada Apa Apa
Raja
Gw Cuman Merinding...
Auzilen
GW NEMU ANAK ANJINGG
Matahari sudah hampir tak terlihat ketika mereka berujuh akhirnya berjalan menyusuri hutan untuk bisa kembali ke villa. Hildan, Auzilen, juga Raja berjalan di depan sembari diikuti seekor anjing liar yang terlihat penurut. Lalu di belakangnya ada Jeren, Marez dan juga Vincent. mereka berjalan sembari sesekali memotret pemandangan hutan yang sudah mulai gelap.
Sedangkan di belakang,Afraga berjalan sendirian, dia mengutak-atik ponselnya, sejak kemarin pesannya untuk sang Temannya belum juga tebalas, bahkan berkali-kali Raga mencoba mengubungi nomor orang tuanya pun, tidak ada jawaban dari sana.
Raga menoleh ke belakang saat ia mendengar suara Raja memanggilnya. Tunggu, bukannya Raja ada di depan bersama yang lain? Raga terdiam, ia mengamati hutan yang sudah cukup gelap itu, tidak ada siapapun di sana, jadi Raga membalikkan dirinya dan memilih untuk kembali berjalan ke depan.
Langkah kaki Afraga kembali terhenti, suara itu terdengar begitu jauh namun terasa sangat dekat, Raga merinding saat merasa angin sejuk menerpa kulitnya.
Lagi, suara itu terdengar begitu jauh dan kecil. Raga bergeming, lalu ia memejamkan matanya dan mencoba meresapi dirinya.
"Raga! Gue tau lo denger suara kita! Lo bisa denger kita kan?" Suara itu menggema di telinganya.
"Pergi dari sini! Lo harus pergi dari sini Ra! Pergi dari villa itu!" Suara itu begitu putus asa, terdengar semakin kecil dan Helo harus menajamkan telinganya agar ia bisa kembali mendengar bisikan itu. "Pergi Raga!"
Raga tersentak ketika mendengar suara Marez tepat di depannya, dan saat Raga membuka matanya, ia bukannya mendapati Marez namun betapa terkejutnya Helo saat ia justru melihat sebuah kakek-kakek tua dengan wajah penuh luka bakar dan darah.
Afraga mundur ke belakang dengan perlahan. "Ra, lo kenapa?" Tanya sosok itu. "M-marez?" Tanya Raga serak. "Iya ini gue Marez, lo kenapa berhenti jalan Hel? Ayo balik, udah mau gelap." Kakek tua itu mendekatinya, dan Raga berusaha tenang. "Ayo balik ke villa."
Raga mengangguk patah-patah, ia sadar, beberapa di antara temannya ini, bukanlah mereka yang sesungguhnya.
"Demi Tuhan Gw Harus Apa" Batin Raga
Afraga
Besok Kita Pulang Kan?
Hildan
Akhirnya Pulang Juga
Hildan
Udah Gasabar Gw Balik Kerumah
Vincent
Akhirnya Gw Bisa Pulang
Vincent
Setelah Sekian Lama
Raja
Apasih Lama Baru Juga 2 Hari
Afraga
Beneran Pulang Kan?
Auzilen
Ya Masa Ke Akherat Sih Ra?
Jeren
Pada Tidur Cepet Gih,Besok Pagi Kita Pulang Nya
Auzilen
Oke Siap Gw Juga Capek
Auzilen
Bang Hildan,Nitip Anjing Nya Dikamar Lo Boleh Ga?
Auzilen
Ini Sih Vincent Rese Banget Masa Anjing Gw Gaboleh Masuk
Auzilen
Kan Kasian Kalo Diluar Tidurnya
Hildan
Sini Biar Gw Ada Temennya
Auzilen
Oke Nanti Gw Kesitu
Afraga
Beneran Pulang Kan?
-------------------------------------------------
Hildan Yang Sedang Berbaring Sedikit Mendudukkan Dirinya Ketika Pintu Kamarnya Tiba Tiba Terbuka Sendiri,Namun Tidak Ada Orang Disana...
"Ohhh...Aaa Anjing Nya Auzilen"
Hildan Tersenyum Sendiri,Kemudian Dia Kembali Merebahkan Dirinya.Tubuhnya Terasa Begitu Lelah,Mungkin Efek Berenang Tadi.Ia Juga Sempat Memanjat Tebing Pendek Mungkin Lelahnya Tambah Terasa..
"Oy!" Hildan Terlentang,Menata Langit Kamarnya Dan Mengulurkan Tangan Kebawah,Hildan Bisa Merasakan Bulu Bulu Yang Sedikit Kasar Menyentuh Kulitnya "Ini Anjing Liar Gapernah Mandi Apa Ya? Kasar Banget Bulunya" Ucap Hildan Sembari Mengelus" Bulu Tersebut
"Wehh Anjir Dijilat" Hildan Terkikih Geli Ketika Anjing Itu Mulai Mengendus Dan Menjilati Jari Jarinya,Dan Dia Membiarkan Si Binatang Melakukan Hal Itu
"Kasian Banget Anjing Lucu Begini Dihutan Sendirian,Untung Lo Ketemu Kita Jadi Bisa Dibawak Pulang"Ucap Hildan Yang Masih Menatap Langit Dan Menjulurkan Tangan Kebawah
"Lo Suka Banget Jilatin Tangan Ya? Lucu Banget Nih Anjing Sa-
"Bang Hildan!! Nitip Sih Doggy Ya"
Pintu Kembali Terbuka,Menunjukkan Auzilen Yang Mengendong Seekor Anjing Didadanya.
Hildan Membeku Ditempat nya,Rasa Basah Dan Jilatannya Berhenti Ketika Auzilen Kini Berada Disisi Kasurnya.Dengan Kaku Hildan Menarik Tangannya Dan Melihat Lendir Itu
"L-Lo Baru Masuk? Anjingnya Dari Tadi Sama Lo?"
Auzilen Mengganguk "Iya Bang Soalnya Vincent Risih Katanya Najis Dia Kan Sholat"
Lalu Siapa Yang Dari Tadi Dia Usap" Dan Menjilati Jarinya?
Maka Itu,Jangan Pernah Ulurkan Tangan Kalian Kebawah Kasur Saat Tertidur,Bisa Saja Penghuni Kolong Kasurmu Merangkak Dan Menjilati Jarimu!
Afraga
Jadi Pulang Kan Hari Ini?
Hildan
Gw Udah Gatahan Disini
Hildan
Jadi Pokoknya Hari Ini Kita Pulang
Auzilen
Iyee Buset Dah Wkwkw
Auzilen
Ayo Pada Siap Siap
Jeren
Siapa Yang Nyetir Btw?
Mareza
Ntar Kalo Yang Lain Kesesat
Vincent
Pada Turun Deh Kebawah
"Gw Tebak Pasti Hari Ini Gajadi Pulang Karna Mobilnya Tiba Tiba Mati,Kalo Ga Potong Jari Gw" Ucap Afraga Dalam Hati
"Kita Gabisa Pulang,Gw Tau Ini Rencana Marez"
Jeren
Akinya Abis Atau Gimana?
Jeren
Bensin Nya Masih Banyak Anjir
Afraga
Jadi Kita Gabisa Pulang?
Raja
Semua Juga Mau Pulang Hil Tapi Gimana Mobilnya Gamau Nyala
Mareza
Sabar Gw Sama Hilda Cek Lagi Mobilnya
Mareza
Tapi Kalo Gabisa Nyala Terpaksa Kita Nginep Lagi Disini
Hildan
Ah Anjir Gw Gatahan Disini
Jeren
Gak Usah Berlebihan Hildan! Gaada Apa Apa Disini
Vincent
Udah Sih Jangan Ribut
Vincent
Benerin Dulu Mobilnya
Vincent
Wajar Sih Soalnya Kan Kemaren Kita Naik Gunung Siapa Tau Tuh Mobil Bengek
Vincent
Santai lah Lagian Ini Rumah,Villa! Bukan Tinggal Dihutan
Auzilen
Tau Anjir Hildan Parnoan
"Gw Harus Cari Tau Temen Temen Gw Yang Beneran Manusia Sama Yang Makhluk Lain" Batin Afraga
"Tapi Caranya Gimana? Gw Gabisa Liat Mereka Kecuali Mata Batin Gw Kebuka Kayak Dulu"
Yang Pasti.Bang Marez Bukan Marez Yang Asli,Dan Vincent Sama Auzilen Udah Keliatan Aneh,Bahasa Mereka Seolah Maksa Kita Buat Tinggal Disini,Terakhir Jeren Sama Raja? Gw Belom Liat Keanehan Mereka
---------------------------------------------------
Afraga
Lo Tadi Pagi Sholat Subuh?
Jeren
Lo Pikir Gw Islam KTP Doang?
Jeren
Ya Bener Anjir,Napa Sih?
---------------------------------------------------
Afraga
Gw Ditaman Belakang Ja
Raja
Gpp Sih,Ini Yang Lain Didepan
Raja
Mobilnya Ini Masih Gabisa Nyala
Raja
Tapi Bang Marez Bilang Dia Mau Ke Gujang(?) Eh Siapa Sih Namanya
Raja
Katanya Mau Minta Tolong Sama Beliau Buat Cek Mobil
Afraga
Beliau Rumahnya Di Mana Sih?
Afraga
Gw Galiat Rumah Siapapun Disini?
Raja
Iya Ya Gaada Rumah Siapapun Disini
Raja
Depan Gudang Utama Yang Pintu Masuk Itu
Afraga
Marez Mau Jalan Kesana?
Raja
Iya Sama Auzilen Katanya
Gw Yakin Banget Kalo Auzilen Juga Bukan Manusia
Raga berjalan di belakang Marez dan Auzilen, mereka berdua tampak seperti manusia biasa, tak ada yang salah dari mereka. Tapi Raga tau bisa saja Auzilen juga sama seperti Marez. Raga berpikir, bagaimana caranya agar ia bisa tahu mana saja temannya dan mana yang bukan, ia butuh teman untuk pergi dari tempat ini, karena feeling Raga mengatakan jika mereka mungkin memang tak akan bisa kembali jika Raga tak bertindak.
"Ra? Jalannya lama amat, buruan elah!”
Auzilen menoleh ke belakang dan menatap Afraga. Raga yang ditatap oleh Marez dan Auzilen dengan lekat sedikit takut. "I-iya, gapapa sans aja, lu pada duluan aja
gue lagi nikmatin udara."
Setelah berujar seperti itu Marez dan Auzilen kembali berjalan sedangkan Raga semakin melambatkan langkahnya, membuat jarak mereka semakin jauh.
Raga berpikir keras. "Ayo anjir ayo mikir! Gimana caranya biar gue tau Auzilen manusia atau bukan!" Bisiknya pada diri sendiri.
Tubuh Auzilen dan Marez semakin jauh di depan, dan sekelebat ide tiba-tiba melintas di otak Raga.
Jantung Afraga sedikit berdebar saat ia memutuskan untuk melakukan ini, Raga berbalik, lalu ia merundukan tubuhnya ke bawah sembari membuka kakinya lebar-lebar. Kata orang-orang jika kita melihat ke belakang dengan posisi menunduk dan menaruh kepala di antara kaki, kita bisa melihat tuyul. Raga tahu ini ide konyol, tapi siapa tau Auzilen memang berwujud tuyul, kan? Jantung raga semakin berdebar, lalu ia memejamkan mata dan memposisikan kepalanya di antara kedua kaki, melihat ke belakang dengan posisi terbalik.
Raga menutup mulutnya agar ia tak teriak, karena saat Raga membuka matanya, tubuh Auzilen benar-benar berubah menjadi seperti anak kecil, tingginya hanya selutut Marez dengan tubuh gosong seolah terbakar, tidak ada lagi tubuh Auzilen di sana, Marez berjalan dengan seorang mahluk halus bernama tuyul.
WTFF JADI BENER KAN MAREZ SAMA AUZILEN SETAN ANJINGG😭😭
Gw Mau Nangis Sumpah,Ini Gw Manusia Sendiri Atau Gimana?
Comments