Cinta? Enggak Tahu!

Cinta? Enggak Tahu!

Bab 1. Awal

Hidupnya tenang, datar, terlalu membosankan bahkan—hanya duduk di atas kursi kerjanya, menghadapi layar laptop berjam-jam lamanya. Darrel—laki-laki berusia dua puluh tujuh tahun itu menghentikan gerakan jari-jarinya. Satu tangannya dibiarkan tetap di atas laptop, tangan lainnya bergerak mengangkat ponselnya yang bergetar.

Nama Ariane dengan penambahkan kata Kak di depannya menjadi pelaku yang menunda pekerjaannya saat ini. Dengan satu alis yang sempat terangkat, dia membiarkan suara di seberang sana menyapanya.

"Darrel, aku ganggu waktumu?"

Menyenderkan tubuhnya di punggung kursi, sedikit merenggangkan otot-otot tubuhnya."Tidak, ada apa, kak?"

"Keluarga mantan suamiku tidak menerima Alexa lagi karena Alexa membuat masalah. Entah apa, aku belum dapat penjelasan, tapi boleh aku menitipkan Alexa bersamamu?" tanya Ariane—Kakaknya."Dia meneleponku tadi ingin kembali ke rumah, tapi aku tidak tenang meninggalkan dia sendirian. Belum lagi sudah sebulan lebih rumah tidak ditempati, aku khawatir dia butuh sesuatu."

"Mas Kevin tidak membelanya?"

Terdengar helaan napas di sana.

"Kamu tau sendiri bagaimana dia selama ini, tidak tau apa yang ada dipikirannya, terlalu nurut apa kata istrinya."

"Lalu bagaimana?" tanyanya yang belum mendapat gambaran harus melakukan apa atas permintaan kakaknya itu.

"Aku akan hubungi Alexa untuk tinggal bersama kamu kalau memang kamu menyetujuinya."

...

Koper besar, rambut yang dicepol asal, jaket crop top serta rok di atas lutut amat menggambarkan berbeda sosok Alexa yang sebelumnya Darrel kenal sebagai keponakannya yang kecil. Tujuh tahun tidak bertemu sudah merubah banyak penampilan gadis SMA berusia tujuh belas tahun itu. Tanpa menunggu dirinya berjalan setelah mengeluarkan koper dari dalam bagasi mobil. Alexa melangkah lebih dulu seolah sudah paham seluk-beluk rumahnya.

Darrel memandang datar langkah percaya diri gadis itu. Menutup bagasi mobilnya, dia menyusul, hingga terlihat Alexa hanya diam di depan pintu rumahnya.

"Om tinggal sendiri?" Suara pertama yang Darrel dengar. Setelah tadi tidak ada percakapan apa-apa. Satu jam waktu yang ditempuh dari keberadaan Alexa sampai ke rumahnya. Gadis itu hanya mengangguk ketika Darrel mengatakan, Mama kamu yang minta saya untuk jemput kamu.

"Iya," jawab Darrel membuka pintu rumah yang dia kunci. Lalu melangkah masuk tanpa niat membantu menarik koper Alexa.

Menunjuk pintu yang tertutup rapat dengan gerakan kepalanya, Darrel melirik Alexa."Kamar tamu tidak pernah dipakai, belum dibersihkan, kamu bisa mengaturnya sendiri--,"

"Kan aku tamu."

Memutar tubuhnya, Darrel memandang Alexa tanpa ekspresi apa-apa.

"Maksudnya, masa aku yang rapihin," protes Alexa."Aku juga enggak lama, sampai Mama balik jemput aku, jadi kasih aja kamar yang lain, kecil gapapa."

"Kalau keberatan bisa tidur di ruang tamu."

Alexa terdiam menatap pria dengan sweater hitam bergaris horizontal hijau dan celana pendek hitamnya berlalu begitu saja, penampilan yang terlihat santai itu benar-benar menyatu dengan kepribadian Darrel. Cool, tidak, kejam lebih tepatnya, bisa-bisanya menyuruhnya tidur di ruang tamu.

Di sana Ibu Tiri, di sini Om Laknat, batinnya kembali menarik koper menuju ruangan di sisi kiri sebagai kamarnya sementara.

Hubungan mereka sebagai Paman dan Keponakan tidak begitu dekat. Itu bagi Alexa, karena dia tidak menyimpan memori apa-apa tentang Darrel. Mungkin beranjak remaja baru ini dia kembali bertemu Pamannya itu.

Mamanya tidak memiliki saudara lagi selain Adik satu-satunya—Darrel. Hanya itu pemahaman yang Alexa tahu. Jadi menitipkan dia ke Darrel, pilihan satu-satunya yang tepat mungkin bagi Ariane—Mamanya.

...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!