Petunjuk Petunjuk

Dizon
Dizon
Ini Mayatnya Jian Gimana?
Dizon
Dizon
Sorry....Gw Belom Bisa Buat Lo Semua Percaya Sama Gw,Gw Ga Maksa.Itu Hak Kalian.
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Cuih
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Panggil Ambulan Lah,Make Nanya
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Biar Dievakuasi
Dizon
Dizon
Okay....I'll Try
Dizon
Dizon
Sekali Lagi Sorry Atas Kegaduhan Nya Tadi
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Lo Minta Maaf Seribu Kali Pun Gabakal Bisa Bikin Jian Hidup Lagi
Dizon
Dizon
Gw Tau Na...
Dizon
Dizon
Tapi Bukan Gw Yang Ngasih Racun
Elvis
Elvis
WOI UDAH INI JADI AMBULAN NYA DIPANGGIL GA??
Lorenzo
Lorenzo
Lo Aja Yang Panggil Vis
Elvis
Elvis
👍👍👍
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Gw Sekalian Mau Nyiapin Mental Buat Ngomong Sama Mamanya Jian
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Bareng Sama Hazel
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Iyaa Na
📞Missed Call From Elvis
📞Missed Call From Elvis
Lorenzo
Lorenzo
Kenapa Vis??
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Jangan Spam Bisa ??
Elvis
Elvis
Gw Nelpon Masuk Ga??
Lorenzo
Lorenzo
Masuk
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Masuk Tuh
Elvis
Elvis
Lah??
Elvis
Elvis
Gw Nelpon Nomor Lain Malah Gabisa
Lorenzo
Lorenzo
Iyakah??
Lorenzo
Lorenzo
Bentarr
Wait..Is There Something Wrong?
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Lah Iya
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Ini Kenapa Gabisa Njing
Elvis
Elvis
Etdah Ini Kenapa Aksesnya Ditutup
Lorenzo
Lorenzo
Gw Juga Coba
Lorenzo
Lorenzo
Engga Bisa....
Lorenzo
Lorenzo
I Fell Like Pelakunya Nutup Akses Kita Biar Gabisa Menghubungi Orang Orang Selain Kita Sendiri?
Harrison
Harrison
HAHAHAHAHANJING
Harrison
Harrison
Gw Nelpon Polisi Juga Gabisa
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
FIKSS INI MAH KERJAAN SIH PELAKU
Dizon
Dizon
Pelakunya Cerdik Banget Dah Kalo Ngehack
Lorenzo
Lorenzo
Mending Bawa Jian Balik Aja Dah
Lorenzo
Lorenzo
Kasian Mayatnya
Elvis
Elvis
Renn??? Lo Lupa Kalo Gerbang Nya Udah Ditutup Dari Kemaren?
Elvis
Elvis
Gw Lupa Bilang Pas Kemaren Mau Lewat Lorong Bawah Udah Sengaja Dikunci.I Think... Pembuat Game Ini Jebak Kita Biar Gabisa Keluar
Lorenzo
Lorenzo
WHAT??
Lorenzo
Lorenzo
Terus Kita Biarin Mayat Jian Membusuk Gitu?
Dizon
Dizon
Terus Ini Gimana??
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Sumpah,Gw Makin Takut
Bevena Chalista
Bevena Chalista
OH GW TAU
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Tapi Agak Kejam Dikit
Lorenzo
Lorenzo
Apa?
"Benar Benar Gila Sih,Tapi Mau Gimana Lagi?"
Pada Akhirnya Dizon Membawa Mayat Tersebut Kedalam Gudang Dilantai 2.Dibantu Oleh Elvis Dan Juga Lorenzo.Pada Awalnya Mereka Juga Tidak Tahu Dimana Gudang Tersebut Berada,Harrison Lah Yang Memberi Tahu Mereka,Karna Pasal Mencari Dizon Kemarin Ia Bisa Mengetahui Sudut Sudut Ruangan.Ia Tidak Ingin Melakukan Itu,Namun Sesuatu Mendesak Mereka Tidak Bisa Keluar.
Bahkan Seluruh Akses Telah Ditutup
Benar Benar Strategi Si Pemilik Akses 'Yellow Card' Berjalan Sangat Mulus Tanpa Celah Sedikit Pun
Lorenzo
Lorenzo
Gw Sama Bevena Malem Ini Mau Nyari Petunjuk Diruang Bawah
Lorenzo
Lorenzo
@Bevena Jangan Lupa Bawa Senter Yang Gede, Lorongnya Kemungkinan Gelap
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Oke Renzo
Harrison
Harrison
Oke Gw Bakal Cari Something Diruang Tengah Ya,Kebetulan Jian Kemarin Tewas Disitu
Elvis
Elvis
Gw Ikut Har
Elvis
Elvis
Dizon Juga Ikut Kita,Kebetulan Dia Sendiri Yang Minta
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Waitt? Ini Pada Mau Ngapain??
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Terus Gw Ditinggal Sendiri Gitu?
Harrison
Harrison
Ya Gapapa Lah(?)
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Nggak,Gw Mau Ikut!
Elvis
Elvis
Terus Lo Mau Ikut Siapa?
Lorenzo
Lorenzo
Ikut Gw
⚠️⚠️⚠️⚠️
Lorong Malam
Kala itu mereka memutuskan untuk memisah menjadi dua kubu. Supaya dapat menggali petunjuk di tempat berbeda dengan cepat, lebih cepat lebih baik bukan?
Meskipun Renzo sedikit ragu pasal mereka aman atau tidak, yang jelas Hazel harus ikut dengannya. Entah apa yang terpikir di benak Renzo. Ia harap bukan Bevena ataupun Hazel yang memberi racun ke Teh milik Jian kemarin.
Lantas mereka berjalan menuju lorong bawah. Menuruni anak tangga. Nggak mau pake lift takut kejadian yang enggak-enggak kaya di film horror.
Mereka melangkah memasuki lorong gelap yang panjang.
I mean... Bukan mereka, tapi Renzo seorang.
“Lo pada ngapain berdiri disitu? sini elahh...” Renzo menoleh tatkala ia merasa Hazel Bevena kini tidak ada disampingnya. Sejenak ia menghela nafas heran,
“Hehe takut...” Hazel menyengir
“Udah lo maju dulu, ih...”
“Lo maju dulu anjing, jangan dorong dorong gua, Zel!”
“Ogah ahh, lo dulu!”
"Nggak Ah,Ntar Lo Dorong"
"Anak Ba--
“Awas belakang lo ada makhluk nggak napak,” ucap Renzo jahil. Perasaan baru kemaren mereka bertikai satu sama lain. Cepat sekali akurnya.
“Bang?!” mereka serentak berteriak. Renzo terkekeh pelan. Lucu sekali mereka Seperti anak kecil. “Makanya sini!”
Lantas mereka bergegas ketakutan mendekati Renzo. Setelah itu mereka menuju sebuah ruangan. Bisa dilihat mereka menemukan banyak tumpukan buku nan koran-koran usang. “Coba liat deh tolong senter!” titah Renzo.
Lantas Bevena menyalakan senter.
Banyak bercak darah..
Banyak foto polaroid dicoret tinta merah juga disana..
“Semacam gudang tapi bukan gudang, kayanya ini ruang kerja bekas?” gumam Bevena
“Stttttt... Sini deh!” Hazel mengambil sebuah foto.
Foto itu dua seorang anak laki yang sedang membawa boneka dengan orang tuanya, hanya saja ada anak lelaki satunya lagi tidak terlihat karena foto tersebut sobek tengah.
Hazel mengarahkan senternya ke foto tersebut, sedikit tremor.
“Pegang senter yang bener!”
“Ahhhh... Lu mah kaya bapak gua,” Hazel menyunggingkan bibirnya.
Mereka mencari apapun yang menurut mereka mengganjal. Sampai-sampai ia tak sadar Renzo sedang sibuk mencari sesuatu. Tak sampai sepuluh menit ia menemukan banyak kunci disana, “Kayanya ini deh.” Lirihnya menggunakan feeling bahwa kunci itu dapat membuka satu pintu disana.
"Akhirnya!!"
Hazel Dan Bevena sekilas menoleh, namun ia anggap lalu saja. Dan melanjutkan apa yang mereka lakukan pada saat itu.
Renzo pun senang ketika kunci tersebut berhasil membuka pintu. Ternyata pintu itu cuma menghubungkan sebuah tempat luar dan tembok besar disana. Ia menatap tembok tersebut seksama, jangan lupa atasnya juga ada balkon dari lantai dua dan seterusnya.
Ia terus menatap nanar tembok itu. Anehnya, mengapa tembok tersebut atasnya diberi pagar yang runcing di atasnya?
Entahlah Renzo Tak pernah berpikir sejauh itu.
---------------------------------------------------
Disisi lain Dizon terus berlari, tatkala seorang dengan pakaian serba hitam dan topeng mengikutinya. Detak jantungnya berjalan dua kali lebih cepat.
Sebenarnya ia bisa-bisa saja melawan orang tersebut. Namun ia tidak bisa karena orang tersebut membawa senapan. Sedangkan ia hanya tangan kosong,
“Ah, sial! Harusnya gue tadi ngikutin perintah Harrison Elvis buat stay di tempat tadi,” ucap Dizon meruntuki kebodohannya.
Pasalnya tadi Elvis dan Harrison menyuruhnya untuk tetap disana. Namun karena rasa penasaran yang muncul saat melihat satu meja dan laci yang di lakban membuatnya untuk melangkah untuk membukanya. Sebelum itu, ia mendengar pintu terbuka. Ia pikir itu Elvis dan Harrison, ternyata salah. Justru orang dengan topeng diwajahnya.
“Sekarang mereka kemana sih?” Dizon cemas akan keamanannya sendiri. Untung saja ia tadi bisa menghindar dan sempat bersembunyi.
“Huft, udah pergi deh—”
Dor!
Dor!
Dor!
Dan benar saja. Tiga peluru senapan itu melesat lebih cepat, menghiasi dada Dizon.
Dalam waktu sedetik bisa nampak Dizon ambruk bersimpuh darah.
“Makasih Zon, berkat lo mereka bisa Ikut Maun kesini tanpa gue suruh,” lirihnya serambi terkekeh menang.
Lantas siapa orang serba hitam tersebut?
----------------------------------------------------
🃏Group Yellow Or Green
Elvis
Elvis
Tolonggg
Elvis
Elvis
Gw Shock Berat😭😭😭😭
Harrison
Harrison
Miris Banget Darahnya Banyak
Harrison
Harrison
Dizon Ditembak Yellow Card
Harrison
Harrison
GEMETERAN GW ASLI
Lorenzo
Lorenzo
WHAT THE HELL?
Lorenzo
Lorenzo
LO BERDUA NGAPAIN BISA KECOLONGAN GITU?
Lorenzo
Lorenzo
ENYAH LO BERDUA GABISA JAGA SATU SAMA YANG LAIN
Harrison
Harrison
Ren,Dengerin Dulu
Harrison
Harrison
Gw Udah Suruh Dizon Buat Stay Disana Buat Ga Kemana Mana
Elvis
Elvis
Iya Ren Sampe Kita Pusing Buat Cari Dizon Kemana Mana
Elvis
Elvis
Sampe Kita Denger Teriakan Dilantai 3
Harrison
Harrison
Terus Pas Kita Kesana Liat Dizon Udah Jadi Korban.....
Harrison
Harrison
SUMPAH GABOONG
Lorenzo
Lorenzo
Sat,Bisa Bisanya Lo Berdua Ninggalin Dia Sendirian
Lorenzo
Lorenzo
Ngapain Aja Lo Berdua?
Elvis
Elvis
GW SAMA HARISSON NYARI KUNCI KEDALAM GUDANG KARNA KEBETULAN TADI KITA NYARI PETUNJUK DILACI MEJA
Harrison
Harrison
Kita Geledah Laci Laci Disana,Tolong Pikirin Pakai Kepala Dingin Ren
Lorenzo
Lorenzo
Terus Ketemu Apa Disana?
Elvis
Elvis
Gaada
Lorenzo
Lorenzo
GOBLOK
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Gw Ikutan Shock Baca Roomchat Ini
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
GILAA GA HABIS PIKIR GW
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Gw Bacanya Kayak Mimpi,Tapi Ini Rill Cuyy
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Makin Menjadi Si Pelaku Yaa
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Ngelunjak Bener
Lorenzo
Lorenzo
Sepuluh Menit Sebelum Kita Balik Lo Kemana?
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Lo Kenapa Sih?
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Gw Balik Lagi
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Cuman Ngambil Sesuatu Yang Gw Liat Diruangan Tadi
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Lah Lo Kok Berani?
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Masuk Lorong Aja Ga Berani
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Selagi Gw Serius Ketakutan Gw Udah Nggak Ada Apa Apanya Dibanding Gw Nyari Petunjuk Biar Gaada Korban Korban Lagi
Elvis
Elvis
TERUS GIMANA KITA BIAR BISA TAU PELAKUNYA??
Elvis
Elvis
Nyari Petunjuk Mulu,Keburu Mati Semua
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Intinya....
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Jangan Percaya Siapapun Termasuk Gw
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Mereka Yang Bersikap Biasa Aja,Bisa Jadi Mereka Pelakunya
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Mereka Yang Bersikap Berlebihan Bisa Jadi Mereka Pelakunya Juga
Bevena Chalista
Bevena Chalista
We Never Know?
Hazel Azzahra
Hazel Azzahra
Kadang Gw Juga Ngerasa Orang Yang Bersikap Biasa Aja Itu Malah Pelakunya
Lorenzo
Lorenzo
Ahahaha I Fell You Zel,Pinter Banget Tuh Mereka Acting Seolah Ga Terjadi Apapun
Elvis
Elvis
Gw Termasuk Orang Yang Biasa Aja Gitu?
Elvis
Elvis
Sekarang Gini Dah..
Elvis
Elvis
Kumpulin Beberapa Fakta Dulu
Elvis
Elvis
Ren,Waktu Itu Pas Kejadian Lo Gaada Kemana?
Lorenzo
Lorenzo
Gw Sama Hazel Pas Mau Balik Tiba Tiba Bevena Hilang
Lorenzo
Lorenzo
Kita Tunggu Tuh DiPojok Tangga Siapa Tau Ketemu Dia
Lorenzo
Lorenzo
Tapi Ternyata Lama Banget Dan Kita Mutusin Buat Ninggalin Dia
Elvis
Elvis
Nah Disaat Itu Kebetulan Gw Lagi Nyari Kunci
Elvis
Elvis
Atau Lagi Nyariin Dizon Bareng Harris Kan??
Harrison
Harrison
Sedangkan Lo Sendirian Na
Bevena Chalista
Bevena Chalista
Terus Kalo Gw Sendirian,Pelakunya Gw Gitu?
Bevena Chalista
Bevena Chalista
I Swear To God,Bukan Gw
⚠️⚠️⚠️
Sebuah Laci Mencurigakan
Tiba-tiba saja Renzo merasa ada yang salah dengan mereka, tapi apa? Bahkan Renzo terus mondar-mandir di kamarnya serambi menggigiti bibirnya sendiri. Otaknya terus menerus berpikir keras, apa yang harus ia lakukan saat ini? Menyimak perdebatan roomchat membuat kepalanya semakin meledak.
Berulang kali ia membuka tutup room chat mereka. Sampai-sampai hari kembali petang, biasanya si pemilik yellow card lebih aktif di malam hari.
Hingga ke lima puluh tujuh Renzo membuka room chat tersebut. Baru ia sadar, kala itu Elvis dan Harris sedang mencari kunci untuk membuka beberapa laci di ruang tengah.
Ngomong-ngomong, tatkala Elvis berkata ia tak mendapatkan clue apapun saat itu, lantas Renzo percaya begitu saja?
Teng! Salah besar! Renzo itu orang Yang sangat penasaran, ia belum bisa 100% percaya kalau tidak membuktikannya sendiri. Maka dengan itu ia menyambar cepat hoodie biru kesayangannya. Beralih menuju ruang bawah. Cukup menekan tombol lift lantai satu, kini ia sudah berada di tempat dimana menjadi saksi kematian Jian kala itu.
Ia bisa melihat banyak meja kecil beserta laci-laci. Ia mencoba menarik laci satu dari beberapa laci tersebut.
Sayang sekali laci pertama yang ia tarik itu kosong, tidak ada apa-apa disana. Ia beralih menarik lacinya satu persatu laci yang ada disana, benar-benar zonk seperti perkataan Elvis. Hanya ada barang kecil nggak penting disitu. Beberapa laci ada kunci yang menggantung, artinya Elvis Harrison, dan Dizon sudah membukanya.
Tapi Renzo belum menyerah. Ia coba cari laci bahkan masuk kedalam beberapa ruangan. Hasilnya sama. Sampai di ruangan terakhir yang ia jelajahi, ruangan itu sedikit menyeramkan karena banyak perabotan yang ditutupi kain putih. Fungsinya supaya perabotannya tidak berdebu mungkin? Banyak meja kecil disana. Satu persatu ia buka lemari kecil dan laci tersebut,
Terkunci!
Ia Beralih Menarik Laci Disebelahnya
Terkunci!
Ia mencoba mencari keberadaan kunci tersebut. Barangkali ada disekitar sini.
Benar saja ada 2 kunci menggantung disana, di dinding pintu lemari. Ia coba memasukan kunci itu,
🔑Klek!
Berhasil.
Ia tarik laci tersebut. Namun kosong.
Harapan terakhir pada laci satunya. Semoga saja clue cepat ditemukan.
🔑Klek
Kunci itu juga berhasil membuka lacinya.
Namun... Usahanya sia-sia, tidak ada apa-apa disana.
Bahunya merosot, ia tertawa nanar. Lututnya terjatuh di lantai. Sejenak ia menghela nafas, karna usahanya mengkhianati hasil. Ia beranjak keluar. Melangkah meninggalkan ruangan berdebu itu. Langkahnya terhenti sebelum akhirnya ia membalik badannya. Atensinya terarah pada meja panjang yang lacinya berlakban.
Andai Renzo tau, laci itu yang membuat Dizon penasaran dan berakhir mati mengenaskan
Ngomong-ngomong, Mengapa laci lakban itu bergembok rantai? Apa ada sesuatu penting di dalamnya?
Melihat laci membuat gejolak hatinya semakin penasaran untuk membukanya.
Perlahan ia mendekati laci itu.
Ahhhh... Terkunci juga. Saat itu juga otak Renzo mengeluarkan sejuta ide untuk membukanya.
Ia berlari menuju gudang. Menaiki anak tangga. Kakinya tiba-tiba bisa berlari secepat atlet Berlari. Lantas ia membuka gudang, hendak mengambil palu yang menggantung disana.
Sekilas ia melirik ke mayat Dizon yang ditutupi kain merah karna darahnya. Siang tadi, mereka sudah membawanya ke gudang. Tidak jauh, mereka menyeretnya melewati dua kamar sebelah dari tempat kematian Dizon.
Artinya Gudang dan tempat kematian Dizon itu berada di lantai yang sama. Alias lantai dua
Disebelahnya juga ada Jian ditutupi kain putih terbaring tak berdaya. Hatinya miris melihat kematian temannya dengan cara tak layak.
Otak dan hatinya sekarang tidak sinkron!
Entah apa yang ada dipikiran Renzo.
Otaknya menyuruh untuk meninggalkan tempat itu dan kembali pada tujuan awal. Sedangkan hatinya menyuruh mendekati mayat Dizon.
Ia meletakkan handphonenya diatas meja. Lantas mendekati mayat terbaring.
Perlahan ia membuka kain itu. Melihat dada Dizon berlubang tiga membuatnya hatinya berdenyut ngilu.
Ia mengusap bekas tembakan senapan di dada Dizon. Peluru itu masih menancap di dada Milik Dizon.
Kasian sekali...
“Sorry, Zon. Ini agak sakit.”
Ia mencabut peluru itu dengan kasar. Kalau Dizon tiba-tiba bangun, kayanya Renzo bakal pingsan,Maybe?..
Setelah itu, ia melangkah meninggalkan gudang itu.
Andai Renzo sadar kala itu ia meninggalkan handphonenya di atas meja.
Dengan notif yang terus bergetar dari Harrison, yang tengah membutuhkan pertolongan.
Mungkin ia akan menghukum dirinya sendiri karna lalai.
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!