Pergi berburu

Setelah selesai mandi dan ganti baju, Dani keluar dari kamarnya menuruni anak tangga untuk menuju ke dapur. Perutnya sangat lapar karena ia memang belum makan sedari sore. Di sana sudah ada mama papanya yang bersiap untuk makan malam bersama.

"eh Dan, Sudah turun.. Ayo makan"

Dani hanya mengangguk dan langsung mengisi tempat duduk yang kosong di sebelah papanya. Mereka mulai mengambil nasi dan lauk pauk untuk di makan.

"Dan.. Kamu sudah ngobrol dengan Milly lewat telpon?"

Dani yang sedang asik makan, kemudian menatap heran mamanya "buat apa ma?"

"loh kok buat apa? Ya ngobrol aja.. kalian itu calon suami istri ya harus banyak ngobrol"

Lagi-lagi Dani hanya pasrah akan perintah mamanya "nanti aja ma"

"kamu ini.."

Mereka pun mulai fokus kembali menghabiskan makan malam mereka yang masih tersedia di piring. Namun, di sela makan malam Dani menatap kedua orang tuanya. Ia ingin meminta izin untuk pergi berburu bersama temannya dan kemungkinan ia akan berlibur sekitar 2 mingguan lebih.

"Ma, pa.. Ada yang mau Dani bicarakan"

"bicara soal apa?"

Dani pun meletakkan sendok dan garpunya di atas piring dan minum segelas air untuk menurunkan semua makanan ke dalam perutnya.

"gini.. Nathan ngajak aku buat berburu di hutan XX.. Dani berencana untuk ikut Nathan berburu.. Sudah lama Dani tidak melakukan itu"

"lokasinya ada di mana? Berapa lama?" tanya Rida.

"lokasinya di kota sebelah Ma.. Kurang lebih seminggu atau dua Minggu Dani di sana"

"boleh saja.. Itung-itung liburan karena kamu terus sibuk bekerja. Papa sih boleh aja" ujar papanya.

Dani tersenyum mendengar jawaban dari papanya. Kemudian ia menoleh pada mamanya yang masih terdiam.

"mama gimana? Boleh izinkan Dani pergi?"

Kemudian Rida tersenyum sembari menganggukkan kepalanya "boleh Nak.. Tapi kamu harus hati-hati ya. Jangan sampai terluka. Di hutan banyak hewan buas"

"terima kasih ma, pa.. Besok siang Dani sudah pergi sama Nathan"

Ia sangat senang sekali karena kedua orang tuanya itu mengizinkan dirinya untuk pergi berburu bersama dengan temannya Nathan. Memang berburu adalah hobi Dani karena diajarkan oleh Herman sendiri. Tapi itu bukan untuk diperjualbelikan hanya untuk sekedar mendapatkan cap kaki hewannya saja setelah itu diobati kembali sampai sembuh.

"aku udah selesai.. Aku ke kamar dulu ya mau siap-siap buat besok"

"iya.."

Dani beranjak dari kursi makannya dan pergi meninggalkan area dapur menuju kamar dengan menaiki anak tangga satu persatu. Setelah sampai kamar, ia mengambil sebuah ransel sedang untuk membawa perlengkapan dirinya untuk besok.

ia mengambil beberapa stelan baju, celana dll serta perlengkapan berburu seperti senapan, peluru dan juga cap untuk mewarnai tapak kaki hewan.

Setelah sudah di susun semua, ia memasukkan semuanya ke dalam tasnya kecuali alat senapan yang punya tas khusus.

"huhh.. Selesai juga.. lumayan gue pergi berburu supaya bisa menjernihkan kepala gue yang pusing akibat perjodohan tadi" keluhnya.

Dani membereskan tasnya dan meletakkannya di dekat kasurnya. Setelah itu, ia pun menidurkan tubuhnya diatas kasur dan memejamkan matanya karena sudah malam dan besok ia akan pergi.

***

Hari yang sudah dijanjikan pun tiba..

Nathan yang memang mengajak Dani berburu, dirinya inisiatif untuk datang ke rumah menjemput sahabatnya itu. Dengan tas ransel yang ia bawa serta perlengkapan berburu sudah ia bawa. Nathan pergi ke rumah Dani dengan menggunakan sepeda motornya.

Hampir 20 menit dari rumahnya akhirnya sampai juga dipekarangan rumah Dani yang cukup mewah itu. Di sana Nathan memarkirkan motornya di tempat biasanya dulu sering memarkirkan motornya. Ia pun turun dari motor dan mulai masuk ke dalam rumah Dani.

"selamat siang.. Om, Tante.."

Melihat kedatangan Nathan membuat Rida dan Herman menoleh ke arah pemuda yang baru saja datang dengan senyum sumringah.

"eh Nathan.. Lama Tante gak ketemu kamu.. Kamu sehat?"

"sehat Tante.. Kalian juga makin sehat aja nih.."

"haha bisa aja kamu"

"Dani mana om? Belum siap?"

"bentar lagi juga dia turun.. Nah benarkan tuh anaknya" tunjuk Herman saat anaknya tengah menuruni anak tangga dengan membawa perlengkapan berburunya.

"eh udah datang lu?"

"udah.. Ayo berangkat.. Pakai mobil lu ya"

"CK.. Iyeee"

"hahahaha.. Maaf gue gak ada mobil soalnya"

Dani menghampiri kedua orang tuanya dan menyalami mereka.

"aku pergi dulu ya ma, pa"

"iya sayang hati-hati ya.. Jangan lupa jaga kesehatan di sana ya.. Kalau ada apa-apa hubungi mama"

"iya ma.."

"om.. Tante.. Nathan juga pergi ya"

"iya silakan.."

"ayo" ajak Dani pada Nathan.

Mereka berdua melangkahkan kakinya menuju keluar rumah dengan membawa perlengkapan mereka masing-masing. kendaraan yang mereka pakai sudah pasti mobilnya Dani karena Nathan tadi cuma bawa motornya saja.

"udah di masukkan semuanya?"

"sudah.. Semuanya sudah diangkut.."

"ya sudah... Kita jalan"

Nathan mulai masuk ke mobil dan duduk di sebelah Dani yang menyetir mobilnya. Tak lupa menggunakan sabuk pengaman agar menjaga keselamatan. Dani mulai menyalakan mesin mobilnya dan perlahan bergerak meninggalkan area rumahnya.

Sekarang mobil Dani sudah memasuki area jalan raya dimana semua kendaraan baik motor dan mobil berlalu lalang dengan sangat cepat. Di dalam mobil, Dani dan Nathan asik bercerita satu sama lain dengan berbagai versi mereka. Ada dari masa lalu, masa kini bahkan membicarakan masa depan.

"eh iya Dan.. ngomong-ngomong lu dijodohin ya sama anaknya pak Trisna.. Siapa tuh? Milly.. Ya Milly"

"ekhem... Heuhh iya.. Itu juga karena nyokap yang maksa gue buat dekat sama dia. Padahal gue gak ada perasaan apapun sama cewek itu"

"tapi kok lu bisa tau? Kan gue belum cerita" sambung Dani yang heran pada Nathan kenapa dirinya mengetahui apa permasalahannya sekarang ini.

"Bokap gue temannya pak Trisna bro.. Jadi gue bisa tau karena dia cerita ke gue. Berhubung mungkin gue juga kenal sama lu jadi di ceritain semuanya sama dia"

"oh gitu.."

"jangan-jangan lu ikut gue karena masalah ini?"

Dani menghela nafas kasarnya seraya terus fokus menyetir "iya.. Daripada terus dipikirkan.. Nambah pusing yang ada"

"ada baiknya juga sih haha secara kan lu gak pernah deketin cewek.. Milly juga cantik kok cocok sama lu"

"udah ah malas bahas begituan.. Gantian nyetir nih, dari tadi gue terus.." ujar Dani yang kesal karena sahabatnya terus membicarakan hal yang membuatnya badmood.

"hahaha iya-iya.."

Dani pun memberhentikan mobilnya sebentar untuk istirahat sekalian mengubah posisi mereka. Sekarang giliran Nathan yangmenyetir mobil karena Dani sudah membawa cukup jauh tadi. Perjalanan pun mereka lanjutkan karena kalau tidak, sampai ke sananya akan lebih lama.

***

setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, akhirnya mereka sampai juga di kota yang memang ingin mereka kunjungi. Namun, untuk sampai ke hutan mereka membutuhkan waktu untuk sampai kesana. Medannya cukup membuat adrenalin karena jalanan di sana masih bebatuan dan tanah jadi sedikit kesulitan untuk dilintasi mobil. Akhirnya, setelah perjalanan yang berliku mobil yang mereka tumpangi akhirnya berhenti di sebuah tempat yang cukup luas cocok untuk parkir mobil.

"sudah sampai.. Ayo turun.." ujar Nathan.

"ini hutannya?"

"iya.. Di sini masih asri jadi hewan-hewannya juga masih banyak"

mereka berdua melepaskan sabuk pengaman, lalu keluar dari mobil secara bersamaan. Menempuh waktu berjam-jam serta perjalanan yang berliku membuat mereka sedikit kelelahan. sebelum berburu, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak menikmati pemandangan hutan yang masih cantik dengan disinari sinar matahari yang sangat terang.

setelah cukup beristirahat, mereka kemudian mengambil peralatan berburu seperti senapan dan pelurunya. Tak lupa mereka membawa persediaan makanan karena takut kelaparan saat di tengah hutan nanti.

"ayo kita mulai.."

"hm"

Episodes
1 Club' Malam
2 rencana perjodohan
3 pertemuan kedua belah pihak
4 Pergi berburu
5 Tersesat di hutan
6 Singgah di perkampungan terpencil
7 Munculnya Cinta pandangan pertama
8 Mendapatkan Restu
9 diganggu pemuda kampung
10 Mulai dekat
11 Memberanikan diri melamar Santi
12 Pernikahan Dadakan (SAH)
13 Romantis pengantin baru
14 Cerita suasana di kota
15 untuk terakhir kalinya
16 masuk ke hutan untuk pulang
17 ke kota untuk pertama kali
18 Hadiah istimewa untuk istri
19 penyambutan berakhir pahit
20 Jangan menangis
21 kekacauan makan malam terjadi
22 penolakan dari sekian kalinya
23 rencana buruk Rida dan milly
24 ikatan batin suami dan istri
25 kemarahan Dani
26 keputusan Dani
27 jawaban santi
28 pergi dari rumah
29 tinggal di rumah yang baru
30 Gagal bersenang-senang
31 memulai dari nol kembali
32 Bahagia sekali
33 Suasana yang berbeda
34 Dapat undangan
35 DI terima Kerja
36 Bahagia itu sederhana
37 pertama masuk kerja
38 kedatangan Tamu
39 Event Promosi
40 aku sayang kamu
41 Pingsan
42 Saya sudah punya istri
43 menggemparkan Dani
44 Hasil Tespack
45 Bimbang dan khawatir
46 Kedatangan Rida ke tempat kerja
47 Project selesai
48 Hawa keberuntungan
49 Keajaiban doa istri
50 bahagia
51 USG
52 Kehidupan menjadi Leaderteam
53 Kerinduan santi
54 Harus ekstra sabar
55 Normal kembali
56 Kehidupan yang membaik
57 Lahir seorang jagoan
58 Bangun PT sendiri
59 Acara kolega bisnis
60 Berkat Doa istri
61 Herman bertindak
62 Pergi dari rumah
63 rencana misterius
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Club' Malam
2
rencana perjodohan
3
pertemuan kedua belah pihak
4
Pergi berburu
5
Tersesat di hutan
6
Singgah di perkampungan terpencil
7
Munculnya Cinta pandangan pertama
8
Mendapatkan Restu
9
diganggu pemuda kampung
10
Mulai dekat
11
Memberanikan diri melamar Santi
12
Pernikahan Dadakan (SAH)
13
Romantis pengantin baru
14
Cerita suasana di kota
15
untuk terakhir kalinya
16
masuk ke hutan untuk pulang
17
ke kota untuk pertama kali
18
Hadiah istimewa untuk istri
19
penyambutan berakhir pahit
20
Jangan menangis
21
kekacauan makan malam terjadi
22
penolakan dari sekian kalinya
23
rencana buruk Rida dan milly
24
ikatan batin suami dan istri
25
kemarahan Dani
26
keputusan Dani
27
jawaban santi
28
pergi dari rumah
29
tinggal di rumah yang baru
30
Gagal bersenang-senang
31
memulai dari nol kembali
32
Bahagia sekali
33
Suasana yang berbeda
34
Dapat undangan
35
DI terima Kerja
36
Bahagia itu sederhana
37
pertama masuk kerja
38
kedatangan Tamu
39
Event Promosi
40
aku sayang kamu
41
Pingsan
42
Saya sudah punya istri
43
menggemparkan Dani
44
Hasil Tespack
45
Bimbang dan khawatir
46
Kedatangan Rida ke tempat kerja
47
Project selesai
48
Hawa keberuntungan
49
Keajaiban doa istri
50
bahagia
51
USG
52
Kehidupan menjadi Leaderteam
53
Kerinduan santi
54
Harus ekstra sabar
55
Normal kembali
56
Kehidupan yang membaik
57
Lahir seorang jagoan
58
Bangun PT sendiri
59
Acara kolega bisnis
60
Berkat Doa istri
61
Herman bertindak
62
Pergi dari rumah
63
rencana misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!