Lu'er yang tengah merasa sangat bingung, terlebih lagi tidak ada sepenggalpun ingatan dari pemilik tubuh itu untuk dia jadikan acuan, kini ia hanya dapat menikmati hidupnya dimasa lalu. Namun, satu hal yang ia ketahui pemilik tubuh itu sepertinya sangat dibenci oleh seseorang.
"Malang sekali nasibmu ini." Ketika Lu'er tengah bergumam, ia dikejutkan dengan sinar berwarna biru yang sangat terang dengan tiba-tiba saja muncul dari asal yang ia tidak ketahui, sinar itu terlihat sangat menyilaukan Mata Lu'er.
"Wow... Apa ini?" ucap, Lu'er yang segera mengangkat kedua lengannya dan menutupi Wajahnya agar dapat menghalau sinar yang begitu terang.
"Kakak cantik... Sekarang kau sudah aku perbolehkan untuk membuka Matamu, apakah aku begitu sangat menawan sehingga kau tak sanggup untuk melihat pesonaku." Ucap, Seseorang yang tengah berada dihadapan Lu'er
Tentu saja Lu'er merasa sangat bingung dari mana asal suara itu, dan terlebih lagi sinar biru itu sudah menghilang begitu saja, yang lebih membuat Lu'er merasa enggan untuk membuka Matanya adalah ketika sosok itu berkata sesuatu yang sangat menakutkan kepada dirinya. "Hantu macam apa yang dapat berkata dengan bangga tanpa rasa malu bahwa dia adalah seseorang yang menawan?" dalam benak Lu'er yang merasa sangat tidak yakin dengan seseorang yang tengah berbicara kepada dirinya.
Tak lama kemudian Lu'er membuka sepasang Matanya dengan perlahan, dari dalam celah jari-jemarinya Lu'er sedikit mengintip seseorang yang saat itu tengah berbicara kepada dirinya. Wajah Lu'er terlihat begitu sangat terkejut ketika ia melihat sebuah Bola ping-pong berwarna biru dapat berbicara kepada dirinya, Mahkluk aneh itu juga memiliki bentuk Wajah aneh meskipun dia memiliki Wajah yang bisa dikatakan normal untuk ukuran Mahluk seperti dia, tetapi tetap saja Mahluk itu sangat aneh dan mengerikan, botak, tidak memiliki hidung, rambut sehelai pun tidak ada, dan lagi dia juga tidak memiliki telinga. Lu'er langsung memikirkan banyak hal ketika melihat Mahluk aneh seperti itu, ia kemudian mulai berpikir sangat dalam, sambil terus menatap Mahluk aneh itu.
"Jika dilihat-lihat... Hmm... Dia tidak terlihat seperti hantu dan mana mungkin ada hantu yang seburuk dia, ataukah dia adalah alat pelacak atau robot? Hmh... Tidak... Tidak... Di jaman kuno seperti ini mana mungkin ada seorang ilmuan yang sehebat itu, jika benar mungkin namanya sudah tertulis dalam sejarah, dan pasti benda yang dia ciptakan juga akan terkenal sepanjang masa, sudah jelas dia bukan hasil penelitian, hmmh... Ataukah dia barang cacat? Sehingga dia dibuang hmm... Benar pasti begitu." Dalam benak Lu'er yang tengah memperhatikan dengan teliti Mahluk aneh berwarna biru tua itu dengan serius.
"Ada apa? Mengapa kau menatap ku seperti itu, aku tau... Aku tau, kau pasti sudah sangat tertarik kepadaku kan, hahaha, apa aku bilang, aku ini memanglah sangat menawan." Ucap, Mahluk bulat biru itu dengan sombong dihadapan Lu'er.
Tak lama kemudian Lu'er segera mengangkat lengan kanannya, dengan cepat ia menyentil Kepala dan mencubit Wajah dari Mahluk bulat dengan warna biru tua itu.
"Aaargh.... Sakit sekali, bisakah kau sedikit lembut padaku!" Teriak Mahluk bulat dengan warna biru tua itu, terlihat dia sangat marah kepada Lu'er.
"Hmmh... Astaga, kau sangat jelek sekali, jadi ini yang berbicara kepadaku? Bola ping-pong? Bola ping-pong dapat berbicara, sungguh luar biasa, jika bola saja dapat berbicara mungkin semua benda mati ditempat ini dapat berbicara semua, sungguh sangat luar biasa." Ucap, Lu'er yang terlihat sangat penasaran dengan Mahluk biru itu.
Sistem Dewi yang mendengar perkataan dari Lu'er terlihat ia sangat terkejut, dengan raut Wajah kesal Sistem Dewi memarahi Lu'er dengan suara nyaring dan melengking yang dapat membuat siapapun tidak kuat untuk mendengarkannya.
"Apa katamu?! Aku jelek! Enak saja, menyamakan diriku yang indah ini dengan sebuah Bola sungguh keterlaluan kau, aku marah... Sekarang bujuk aku, jika tidak aku pun tak sudi menjadikan dirimu sebagai majikanku, hmh...!" Ucap, Sistem Dewi yang terlihat sangat kesal kepada Lu'er.
Lu'er yang melihat tingkah laku dari Sistem Dewi yang sangat kekanak-kanakan membuat Lu'er sangat malas meladeni Sistem Dewi.
"Terserah saja lah... Marah ya marah saja, lagipula siapa juga yang menginginkan dirimu untuk menjadi anak buah ku." Ucap, Lu'er yang terlihat sangat tidak perduli dengan Sistem Dewi, segera mungkin Lu'er berjalan untuk dapat meninggalkan Sistem Dewi sendirian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
alien
wkwkwkk bola pingpong😭😭😭
2021-01-10
0
mareta cahya
gw mikirnya tuyul masyaallah😭
2020-09-23
14
Nak emak
mngat tros thor, cerita nya menarik wkkw
2020-08-07
3