Ketika menggunakan pisau aku merasakan sebuah kesenangan, aku tahu ini melawan hukum alam.
Lyandra
Let's start the story
Aziel Benedict Gibran
Eh bro, lu pernah denger rumor gak?
Aziel Benedict Gibran
Zane Arlo Nathaniel
Rumor apaan?
Zane Arlo Nathaniel
Aziel Benedict Gibran
Katanya kelas sebelah sih, gadis yang tertutup itu sampai dijuluki mysterious girl dia katanya bisa lihat hantu.
Darrel Jayden Adiwijaya
Lah? Jaman sekarang masih ada kek gitu?
Darrel Jayden Adiwijaya
Darrel mengangkat satu alisnya terlihat tidak percaya, lagipula ini jaman modern. Masa sih ada hal mistis seperti ini? Tidak menyakinkan.
Aziel Benedict Gibran
Yah, ntahlah itu rumor benar atau gak. Gua gak tau
Aziel Benedict Gibran
Yang jelas, itu anak tertutup makin menarik aja
Zane Arlo Nathaniel
Itu mah lu aja yang suka sama dia kan?
Aziel Benedict Gibran
Gimana gak suka, udah cantik. gak banyak tingkah, pendiam lagi
Aziel Benedict Gibran
Ya nggak Al?
Aldeo Dewanata Lorenzo
Ntah
Melihat Aldeo tidak niat menjawab pertanyaannya, Aziel tertawa kecil. dasar gunung es satu ini diajak ngomong pun tidak mau.
Darrel Jayden Adiwijaya
Lu malah nanya ke gunung es, dia mah ga bakal tertarik
Aziel Benedict Gibran
Bener juga sih
Aldeo hanya memandang datar perilaku nyeleneh teman-temannya, sampai matanya jatuh pada seorang gadis.
Gadis itu terlihat cantik, namun sepertinya dia pendiam. Tidak ada senyum sama sekali, ekspresinya sangat tenang. Namun aura kesepian juga samar-samar terlihat.
Zane Arlo Nathaniel
Eh itu kan mysterious girl
Aziel Benedict Gibran
Lah iya ya?
Aziel Benedict Gibran
Katanya hari ini izin, kok berangkat?
Darrel Jayden Adiwijaya
Izin? emangnya kenapa izin?
Aziel Benedict Gibran
Kata teman sekelasnya dia sakit, tapi wajahnya emang pucat banget sih itu
Aziel Benedict Gibran
Tapi kenapa berangkat?
Wajah gadis itu sangat pucat, langkahnya juga cukup pelan. Yang jelas dia sedang sakit.
Aldeo Dewanata Lorenzo
"Dia.. Kenapa?" batinnya.
Lelyana tahu banyak pasang mata yang menatapnya, tapi gadis itu tidak repot-repot untuk menatap lawannya.
Dia ingin cepat-cepat ke kelas untuk mengistirahatkan tubuhnya, demam ditubuhnya semakin panas, kepalanya juga terasa pusing. Pandangannya mulai kabur tapi Lyana paksa untuk tetap sampai di kelas.
--Kelas A Lyana--
Melihat Lyana masuk ke kelas para teman-teman kelasnya memandang bingung tapi mereka tidak bertanya, mereka membiarkan Lyana duduk di bangkunya.
Lyana membenamkan kepalanya diatas meja, rasanya dia ingin benar-benar pingsan sekarang. Tapi Lyana paksa untuk sadar.
Karina Nadila Ernesta
Lyana kamu sakit, mending ke uks aja
Lyana tidak memandang teman bangkunya itu, gadis itu memilih untuk memejamkan matanya menahan rasa pusing.
Karina yang diabaikan tidak mempermasalahkan sikapnya, dia hanya duduk disamping Lyana dengan tetap mengawasi teman sebangkunya.
Comments