Agatha hanya diam, ia tak tau harus menjawab apa? Haruskah Agatha menceritakan apa yang terjadi kepada? Agatha bingung, ia juga takut kedua sahabatnya akan mencap buruk dirinya dan pergi meninggalkan seorang diri
Cantika/Caca
Agaa
Agatha dan Jeje sontak menoleh kearah Caca yang kini sedang berdiri mematung didepan pintu kamar mandi Agatha.
Cantika/Caca
I-ini apa tha..
* lirih Caca menatap sendu sahabatnya itu
Agatha Gabriella Dirgantara
*Deghh
Tubuh Agatha langsung membeku seketika, begitupun dengan Jeje yang langsung menatap tak percaya kearah Agatha
Jeslyn/Jeje
Tha, bisa lo jelasin semuanya?
*Tuntut Jeje
Agatha mengangguk lemah, selang beberapa detik. Agatha mulai menceritakan semuanya kepada kedua sahabatnya itu.
Gue harus gimana? gue bingung..
* lirih Agatha mulai terisak pelan
Jeje dan Caca menoleh, keduanya menatap iba Agatha. Devan memang brengsek! Bisa-bisanya ia menjadikan Agatha sebagi bahan taruhan, dan lihatlah sekarang. Siapa yang harus menanggung semuanya? Tentu saja Agatha yang harus menderita, Karna keegoisan seorang Devano Althario Pradipta, Cowok dingin yang terkenal dingin dan merupakan seorang badboy sekolah.
Jeje menarik Agatha kedalam pelukannya, gadis itu mengusap bahu pelan bahu Agatha. Berusaha memberikan gadis itu kekuatan, hal serupa pun dilakukan oleh Caca yang kini ikut memeluk erat Agatha
Jeslyn/Jeje
Lo tenang aja tha, gue sama Caca bakal terus ada buat lo, buat calon anak lo juga.
*ucap Jeje berusaha menenangkan Agatha yang masih terisak dalam pelukannya.
Cantika/Caca
*caca menganggukkan kepalanya
Cantika/Caca
Bener tha, kita gak bakal ninggalin lo sendirian. lo masih punya sambung Caca kita berdua tha, sahabat lo.
Agatha melepaskan pelukannya, gadis itu menatap kedua sahabatnya dengan mata berkaca-kaca, Ia benar-benar beruntung memiliki sahabat seperti mereka yang selalu ada dan mendukungnya dalam keadaaan apapun.
Ssyuutt.. lo gak salah tha. disini, Lo cuma korban.
* ucap Caca
Devan
Bener yang dibilang Caca, lo gak salah yang salah itu si brengsek Devan!
*Sahut Jeje dengan mata memerah menahan amarah
Agatha kembali terisak, gadis itu kembali memeluk erat kedua sahabatnya. Hari ini, batin dan fisiknya benar-benar lelah.
Disatu sisi, saat ini Devan sedang terdiam melamun. Bayangan wajah Agatha tiba-tiba melintas dipikirannya, Devan menjambak rambutnya frustasi. Sejak kejadian malam itu, hidup devan seakan tidak tenang dan
Comments