Agatha bergegas meraih tas selempangnya, gadis itu langsung beranjak dari posisinya
Menuju parkiran, sekarang tujuannya hanya satu. Yaitu, Apotek.
Tak sampai 15 menit, Agatha kini sudah berada didepan sebuah apotek yang tidak jauh dari apartemennya. Gadis itu langsung memakai kacamata hitam serta masker berwarna senada untuk berjaga-jaga, siapa tau ada yang melihatnya disini.
Agatha memasuki apotek tersebut, matanya langsung menatap lekat kearah benda yang dicarinya.
Agatha Gabriella Dirgantara
Mbak, saya mau beli testpack yang itu
mbak apotik
Mau beli berapa mbk?
Agatha Gabriella Dirgantara
Empat mbak
Wanita itu mengangguk, kemudian langsung
membungkus pesanan Agatha.
Agatha Gabriella Dirgantara
Berapa mbk?
mbak apotik
116 ribu aja mbak
Agatha mengangguk, gadis itu mengeluarkan 2 lembar uang berwarna merah dan memberikannya kepada kasir tersebut.
Agatha Gabriella Dirgantara
Kembaliannya ambil aja mbak
mbak apotik
Terimakasih mbak
Agatha tak hentinya mondar-mandir seraya menggigit kukunya, ia gugup, sangat gugup. Bagaimana jika ia benar-benar hamil? Apa yang harus ia lakukan? Mengugurkannya?
Itu gila! Agatha tidak mungkin sejahat itu untuk mengugurkan janin tak berdosa itu.
Agatha menghembuskan nafas berat, dengan keberanian penuh, Agatha mulai mengambil semua testpack tersebut.
Agatha Gabriella Dirgantara
*Deghh
Tangan Agatha bergetar hebat kala keempat testpack itu menunjukkan 2 garis merah, tubuhnya langsung meluruh kebawah. Gadis itu menggelengkan kepalanya, ini hanya mimpikan? Jika iya, tolong bangunan Agatha.
*tes
Agatha memeluk dirinya sendiri, sekarang hidupnya benar-benar hancur. Masa depannya pun hancur seketika, hamil diusia muda? Oh ayolah, itu sama sekali tidak ada dalam list hidupnya. Ia masih memiliki banyak mimpi yang harus dikejar, dan kini. semuanya hancur karna ulah bejat seseorang.
Ceklek
？？？
ASTAGA AGA
*pekik seorang gadis yang baru saja masuk
？？？
AGATHA LO KENAPA??
*Panik gadis disampingnya
Mereka adalah jeslyn dan cantika, keduanya merupakan sahabat dekat Agatha. Jeslyn atau biasa dipanggil Jeje, gadis itu terkenal memiliki sifat bar-bar dan ceplas-ceplos, Sementara Caca, ia terkenal bobrok dan lucu.
Agatha hanya menatap kosong kedua temannya, ia tak tahu harus menjelaskan apa kepada kedua sahabatnya.
Jeje membantu Agatha bangkit, gadis itu langsung memapah Agatha keluar dari kamar mandi menuju kasur king size gadis itu.
Jeslyn/Jeje
Tha, lo kenapa? udah seminggu lo gak sekolah, lo punya masalah?!
*Tanya Jeje menatap khawatir sang sahabat
Agatha hanya diam, ia tak tau harus menjawab apa? Haruskah Agatha menceritakan apa yang terjadi kepada? Agatha bingung, ia juga takut kedua sahabatnya akan mencap buruk dirinya dan pergi meninggalkan seorang diri
Comments