Agatha Gabriella Dirgantara, sosok gadis cantik yang terkenal pendiam dan tak suka bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Dia juga tak suka kebisingan. terlebih, berada di keramaian.
Sejak orang tuanya meninggal. Agatha berubah drastis, Gadis itu seolah menutup diri. kedua sahabatnya pun, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mendekati Agatha.
Agatha tak memiliki siapapun, Karna semua kerabatnya tidak ada yang tinggal di Indonesia. Sebenarnya, Agatha sendiri sudah ditawari untuk tinggal bersama adik dari Almarhum sang ayah. namun, Agatha menolak dan lebih memilih tinggal disebuah apartemen yang terletak didekat sekolahnya.
Agatha juga memiliki sebuah perusahaan yang diwariskan oleh sang ayah kepadanya. namun, Agatha merasa kurang mampu dan lebih mempercayakan semua aset perusahaan kepada tangan kanan ayahnya yang sudah bekerja selama 25 tahun lamanya.
Kejadian satu bulan yang lalu, membuat Agatha semakin tertutup, saat berada di sekolah agatha lebih memilih menyendiri menjauhi kedua sahabatnya
Bisa kalian bayangkan, bagaimana rasanya jadi Agatha? Hidup sendirian, kemudian dengan teganya ia dijadikan bahan taruhan hanya demi sebuah citra semata?!.
Agatha termenung dibalkon kamarnya, gadis itu menatap kosong pemandangan gedung pencakar langit didepannya. Ia seperti mayat hidup yang hidup tapi segan, matipun Agatha belum siap.
Agatha menutup mulutnya saat rasa mual menyerangnya, gadis itu berlari kencang kearah kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Namun, yang keluar hanyalah cairan bening saja.
Agatha memijat pelipisnya, akhir-akhir ini tubuhnya sering kelelahan, padahal ia tak melakukan sesuatu yang membuatnya kecapean.
Agatha menoleh kearah kalender yang ada didalam kamar mandinya, seketika, tubuhnya langsung membeku ditempat. Mengapa ia baru menyadari sesuatu, seharusnya, Minggu lalu adalah jadwal datang bulannya, jangan bilang...
Agatha menggelengkan kepalanya, berusaha mengusir berbagai pikiran negatifnya. Dengan tubuh bergetar, Agatha berjalan keluar untuk mengambil ponselnya, Gadis itu mulai mengetikkan sesuatu, beberapa menit kemudian, Agatha langsung menjatuhkan ponselnya kelantai.
Agatha bergegas meraih tas selempangnya, gadis itu langsung beranjak dari posisinya
Comments