Labuhan Hati Ceo Lumpuh Episode 5

Kedua pelayan itu berbisik saat sedang membersihkan lantai, dan tanpa sengaja Mike mendengarnya.

Mike Hendrawan 🍀

Apa yang kalian bicarakan ?

Mike Hendrawan 🍀

Darimana kalian tahu ? (Tanya Mike kepada kedua pelayan itu.)

Pelayan

Ka, kau saja yang jawab. (Bisiknya dengan nada takut kepada temannya yang lain.)

Pelayan 2

Kau saja. (Sama takutnya.)

Mike Hendrawan 🍀

Jawab aku !! (Titah Mike dengan suara setengah teriak.)

Pelayan 2

Be, begini tuan, nona Nadira biasa makan bersama kami di dapur.

Pelayan 2

Tetapi sejak kemarin, kami tidak melihat nona Nadira makan. (Jawab pelayan itu dengan takut.)

Mike Hendrawan 🍀

Kenapa ?

Pelayan

Maaf tuan, kami juga tidak tahu.

Tidak lama kemudian, dokter keluarga datang.

Mike langsung menyuruh dokter itu untuk segera memeriksa keadaan Nadira.

Mike Hendrawan 🍀

Bagaimana keadaannya ?

Dokter

(Masih fokus memeriksa kondisi tubuh Nadira dan belum menjawab pertanyaan, Mike.)

Mike Hendrawan 🍀

(Menatap serius ke arah Nadira yang sedang di periksa dokter.)

Dokter

(Selesai memeriksa.)

Mike Hendrawan 🍀

Bagaimana ?

Dokter

Dari hasil yang saya dapat setelah memeriksa nona, Nadira.

Dokter

Tubuh nona lemah karena kehabisan cairan tubuh dan masuk angin tuan.

Dokter

Saya sarankan nona Nadira agar banyak mengkonsumsi makanan sehat, istirahat yang cukup, dan jangan telat makan.

Dokter

Saya juga akan memberikan vitamin tambahan untuk nona minum sampai keadaannya mulai membaik. (Jelas dokter itu kepada Mike.)

Dokter

Kalau begitu saya permisi dulu, tuan. (Melangkah pergi dari kamar Mike.)

Mike, memanggil salah satu pelayan yang masih sibuk membersihkan sisa-sisa pecahan piring di lantai.

Mike Hendrawan 🍀

Kau, pergilah ke dapur dan bawakan aku makanan pengganti yang jatuh tadi.

Pelayan 2

Baik tuan. (Bergegas mengambil makanan.)

Pelayan

(Ikut keluar karena sudah selesai membereskan lantai kamar, Mike.)

Setelah kedua pelayan pergi.

Mike mulai mengarahkan kursi rodanya mendekat ke arah tempat tidur, dan menunggu sampai Nadira sadar.

Lima menit kemudian.

Pelayan 2

(Mengetuk pintu kamar Mike, dan membawa makanan yang Mike minta.)

Pelayan 2

(Meletakkannya di atas meja dan pergi keluar dari dalam kamar.)

Cukup lama Mike menunggu, akhirnya Nadira sadar.

Nadira Prisilia 🌼

(Perlahan membuka kedua matanya.)

Nadira Prisilia 🌼

(Bergegas duduk, saat sadar dirinya kini berada di atas tempat tidur, Mike.)

Karena selama ini Nadira selalu tidur di sofa yang ada di kamar Mike, jadi ia takut saat menyadari dirinya kini berada di atas kasur, bukan di sofa.

Nadira Prisilia 🌼

Apa yang terjadi padaku ?

Mike Hendrawan 🍀

Kau jatuh pingsan dan mengotori kamarku. (Jawabnya dengan nada ketus.)

Nadira Prisilia 🌼

Maaf

Mike Hendrawan 🍀

Apa kau tidak makan dari kemarin ?

Mike Hendrawan 🍀

Kenapa ?

Nadira Prisilia 🌼

(Hanya tertunduk diam.)

Mike Hendrawan 🍀

Jawab aku !!

Nadira Prisilia 🌼

Kau juga tidak makan dari kemarin. (Jawabnya pelan tetapi masih bisa di dengar oleh Mike.)

Mike Hendrawan 🍀

Jangan mengikutiku !!

Mike Hendrawan 🍀

Aku tidak melarangmu untuk makan !!

Mike Hendrawan 🍀

Makan saja jika kau lapar !!

Mike mulai meraih piring dari atas nakas dan memberikannya kepada Nadira.

Mike Hendrawan 🍀

Makanlah !!

Nadira Prisilia 🌼

Makanan ini untukmu.

Nadira Prisilia 🌼

Kau juga harus makan.

Nadira Prisilia 🌼

Setelah itu, aku akan makan.

Mike Hendrawan 🍀

Kalau kau tidak mau, tidak usah makan !!

Mike Hendrawan 🍀

Kenapa kau harus menungguku !!

Mendengar ucapan Mike, Nadira menaruh kembali piring itu ke atas nakas.

Nadira Prisilia 🌼

Boleh aku katakan sesuatu ?

Nadira Prisilia 🌼

Aku ingin meminta izinmu.

Mike Hendrawan 🍀

Untuk apa ?

Nadira Prisilia 🌼

Aku sudah lama berhenti kuliah.

Nadira Prisilia 🌼

Dan sekarang aku ingin melanjutkannya lagi.

Nadira Prisilia 🌼

Hanya empat jam sehari.

Nadira Prisilia 🌼

Apa kau mengizinkannya ?

Mike Hendrawan 🍀

Kuliah atau tidak itu urusanmu.

Mike Hendrawan 🍀

Lakukan sesukamu.

Mike Hendrawan 🍀

Kau tidak perlu meminta izin dariku.

Satu minggu berlalu.

Paman Nadira menelepon dan meminta sejumlah uang kepada Nadira.

Darno

Masa iya segitu saja kau tidak punya uang.

Darno

Kau kan tinggal memintanya pada suamimu, apa susahnya ?

Darno

Apa kau mau paman sendiri yang memintanya langsung dengan suamimu ?

Nadira Prisilia 🌼

Jangan paman.

Nadira Prisilia 🌼

Aku mohon jangan.

Nadira Prisilia 🌼

Tunggu saja sampai aku gajian.

Nadira Prisilia 🌼

Aku sedang bekerja paruh waktu sekarang, dan akan langsung menerima upahku saat aku selesai bekerja.

Nadira Prisilia 🌼

Aku janji akan langsung mengirimkan uangnya ke rekening paman.

Nadira Prisilia 🌼

Jadi, aku mohon paman jangan pernah lagi menghubungi ibu mertuaku apa lagi suamiku untuk meminta uang.

Darno

Untuk apa kau bekerja ?

Darno

Apa suamimu tidak memberimu uang ?

Nadira Prisilia 🌼

Bukankah dia sudah membeliku dengan harga mahal ?

Nadira Prisilia 🌼

Paman sendiri yang menerima uangnya, bukan ?

Nadira Prisilia 🌼

Lalu, untuk apa lagi dia memberiku uang ?

Nadira Prisilia 🌼

Aku sudah menuruti semua kemauan paman.

Nadira Prisilia 🌼

Aku bahkan harus berbohong kepadanya agar bisa bekerja.

Nadira Prisilia 🌼

Jadi aku mohon paman bersabar sebentar saja sampai aku menerima upah kerjaku hari ini.

Darno

Baiklah, untuk sekarang aku pegang ucapanmu.

Darno

Tetapi jika kau tidak mengirimkannya juga.

Darno

Aku dengan senang hati akan meminta sendiri uang itu dari suamimu. (Ucapnya sembari mengakhiri telponnya.)