CERITA INI HANYA KEHALUAN SEMATA.
JIKA ADA KESAMAAN DENGAN KISAH HIDUP, NAMA TEMPAT, ATAU NAMA TOKOH, ITU MURNI TERJADI TANPA UNSUR KESENGAJAAN.
MOHON PEMBACA BIJAK DALAM MENYIKAPINYA.
TERIMAKASIH SUDAH MAMPIR DAN MEMBACA. 😊🙏🏻
.
.
Nadira Prisilia adalah gadis miskin yang di jual oleh pamannya kepada wanita kaya.
Wanita kaya itu membeli Nadira dengan tujuan menikahkan Nadira dengan putranya yang lumpuh.
Pada awalnya Nadira menolak.
Namun sang paman terus memaksa Nadira, dengan alasan membalas budi atas semua biaya yang telah ia keluarkan selama membesarkan Nadira setelah kedua orang tua Nadira meninggal dunia.
.
.
.
Langit semakin gelap, paman Darno yang sudah tidak sabar menunggu kepulangan Nadira dari tempat kerja, akhirnya memutuskan untuk menyusul keponakkannya itu.
Tiga puluh menit berlalu, akhirnya paman Darno tiba di cafe, tempat di mana Nadira bekerja.
Lima menit menunggu, akhirnya Darno melihat Nadira keluar dari tempat kerjanya.
Nadira Prisilia 🌼
Itu seperti paman.
Nadira Prisilia 🌼
Tumben sekali paman mau menjemputku pulang dari tempat kerja.
(Ucap Nadira begitu melihat pamannya yang tengah berdiri di seberang jalan.)
Nadira melangkah mendekati pamannya di seberang jalan dengan penuh senyum.
Nadira Prisilia 🌼
Apa paman sudah lama menungguku ?
Nadira Prisilia 🌼
Terimakasih sudah mau menjemput Nadira hari ini paman.
Nadira Prisilia 🌼
Ayo kita pulang, Paman.
Nadira Prisilia 🌼
Sepertinya langit semakin mendung, bisa-bisa nanti kita kehujanan di jalan sebelum sampai di rumah.
(Ucap Nadira sembari naik ke atas tempat duduk motor pamannya.)
Alih-alih menjemput Nadira pulang kerja, Nadira malah di buat terkejut saat mendengar semua kata yang di ucapkan paman Darno saat ia membuka mulutnya.
Tanpa basa-basi, paman Darno langsung mengutarakan semua maksud dan tujuan ia menemui Nadira malam itu.
Nadira Prisilia 🌼
Jadi, paman datang ke sini bukan untuk menjemputku ?
Nadira Prisilia 🌼
(Nadira yang masih terkejut dan berusaha mencerna semua kalimat yang di ucapkan pamannya itu, mulai gontai turun dari motor pamannya itu.)
Nadira Prisilia 🌼
Aku tidak mau paman.
Nadira Prisilia 🌼
Tolong jangan paksa aku melakukan hal seperti ini lagi paman.
Nadira Prisilia 🌼
Aku mohon jangan lakukan lagi paman.
Nadira Prisilia 🌼
Bukankah paman sudah mendapatkan uang yang banyak dari hasil menjualku beberapa hari yang lalu ?
Nadira Prisilia 🌼
Tidak cukupkah semua uang itu untuk paman ?
Nadira Prisilia 🌼
Nadira mohon paman.
(Ucap Nadira setengah menangis, bulir-bulir air mata mulai terlihat keluar di sudut matanya.)
Nadira Prisilia 🌼
Nadira janji, Nadira akan lebih giat lagi bekerja agar bisa memberi paman uang lebih banyak lagi.
Nadira Prisilia 🌼
Bila perlu, Nadira juga akan mencari pekerjaan tambahan di tempat lain, agar uang yang Nadira pakai selama ini bisa cepat Nadira kembalikan kepada paman.
Nadira Prisilia 🌼
Tetapi Nadira mohon paman, jangan menjual Nadira kepada wanita itu, Nadira mohon paman.
(Nadira terus berusaha memohon kepada pamannya itu.)
Darno
Mau sampai kapan kau mendapatkan semua uang itu hah ?
Darno
Tahu apa kau soal melunasi hutang, Nadira.
Darno
Kau pikir selama ini biaya yang aku keluarkan untuk mengurusmu itu sedikit, hah.
Darno
Mulai dari biaya sekolah di tempat yang bagus, pakaian elite agar kau terlihat seperti gadis dari keluarga kaya pada umumnya, sampai biaya makan dan minum sehari-harimu.
Darno
Kau pikir semua itu murah, hah.
Darno
Tapi apa yang ku dapat, hah.
(Ucapnya dengan nada marah sembari mencengkram dagu keponakkannya itu.)
Darno
Jangankan mendapatkan salah satu lelaki kaya raya dari sekolah itu, setelah lulus, kau malah dengan bodohnya memilih bekerja sebagai pencuci piring dan gelas di cafe bobrok itu.
Nadira Prisilia 🌼
Tapi paman
Darno
Sudah cukup, tidak ada tapi-tapian lagi.
Darno
Aku tidak ingin mendengar penolakkan lagi darimu.
Darno
Seharusnya kau berterima kasih dan bersyukur kepadaku,
Darno
Karena berkatku, masih ada wanita kaya raya yang mau melirikmu walaupun hanya sekedar untuk mengurus putranya yang lumpuh.
Darno
Menurutlah dan bereskan semua barang-barangmu !!
Darno
Wanita kaya itu akan menjemputmu besok.
(Ucapnya dengan nada marah sembari menghempaskan cengkraman tangannya dari dagu Nadira, dengan kasar.)
Darno
Dasar anak tidak tahu terimakasih.
Darno
Dapat keluarga kaya raya malah tidak tahu diri, dengan sok menyombongkan uang receh hasil kerjamu yang tidak seberapa itu di depanku.
Darno
Seharusnya kau manfaatkan keluarga barumu itu untuk menyejahterakan kehidupan pamanmu ini.
(Ucap sang paman sembari melajukan motornya pergi meninggalkan keponakkannya itu.)
Seperginya sang paman, Nadira duduk terjatuh, kedua kakinya seakan lemas dan tidak kuat menahan tubuhnya.
Nadira Prisilia 🌼
Kenapa paman tega melakukan ini semua kepadaku ?
Nadira Prisilia 🌼
Kenapa harus aku, paman ?
Nadira Prisilia 🌼
Paman.
(Jeritan dan isak tangis Nadira pecah di bawah guyuran hujan yang mulai turun malam itu.)
Comments