Bukankah selama ini aku juga sudah berusaha membantu biaya sekolahku sendiri dari uang hasil kerjaku, paman.
Nadira Prisilia 🌼
Tidak puaskah selama ini paman juga selalu meminta uang yang aku sisihkan untuk kebutuhan pribadiku sendiri secara paksa hanya untuk berjudi, mabuk-mabukkan, dan kebiasaan paman bergonta ganti wanita setiap harinya.
Nadira Prisilia 🌼
Paman juga tidak segan memukul jika aku menolak untuk memberikan semua uang gaji yang aku dapat atau pun saat aku berkata bahwa aku benar-benar tidak memiliki uang.
Nadira Prisilia 🌼
Aku bukan barang yang bisa dengan mudah engkau perjual belikan paman.
Nadira Prisilia 🌼
Paman.
(Jerit dan isak tangis Nadira masih terdengar jelas di bawah guyuran hujan malam itu.)
Di tempat lain, seorang pria di kursi roda melemparkan gelas ke lantai.
Mike Hendrawan 🍀
Sudah aku katakan berkali-kali, aku tidak ingin menikah.
Mike Hendrawan 🍀
Kenapa kau terus saja memaksaku.
(Ucapnya dengan suara dan tatapan penuh amarah.)
Nyonya Vivian
Dengarkan aku dulu, Mike.
Nyonya Vivian
Semua ini demi kebaikkanmu.
Nyonya Vivian
Mau sampai kapan kau terus begini ?
Nyonya Vivian
Apa kau pikir pelayan mau memandikan dan mengurusmu yang mudah emosi seperti ini setiap harinya ?
Nyonya Vivian
Kau butuh seseorang yang bisa terus mengurusmu, Mike.
Nyonya Vivian
Apa kau berharap mama yang akan melakukannya ?
Nyonya Vivian
Kau bahkan tidak mau untuk sekedar memanggilku dengan sebutan mama.
Mike Hendrawan 🍀
Keluar dari kamarku !!
Mike Hendrawan 🍀
Aku tidak mau mendengar semua ucapanmu.
Mike Hendrawan 🍀
Sampai kapanpun, aku tidak mau menikah.
Nyonya Vivian
Tetapi kau harus tetap menikah.
Nyonya Vivian
Aku sudah pusing dengan semua urusan kantor.
Nyonya Vivian
Jangan menambah bebanku lagi, Mike.
(Melangkah pergi keluar dari kamar Mike.)
Mike Hendrawan 🍀
(Menatap kepergian Vivian dengan tatapan kesal.)
Satu minggu berlalu sejak kejadian malam itu.
Mike dan Nadira akhirnya terpaksa menuruti kemauan orang tua Mike yang bersikeras menikahkan mereka.
Tepat di hari itu juga, Nadira melihat calon suaminya untuk pertama kalinya semenjak ia di jemput oleh orang suruhan yang di utus orang tua Mike, seminggu yang lalu.
Selama satu minggu ini, Nadira di tempatkan di hotel dan di jaga ketat oleh beberapa orang kepercayaan nyonya Vivian, agar ia tidak melarikan diri.
Lelaki berparas tampan dengan tatapan dingin yang sedang duduk di kursi roda itu, menunggu kehadiran Nadira yang mulai melangkah mendekatinya.
Nadira duduk di kursi yang sudah di sediakan tepat di sebelah pria itu.
Dengan wajah tanpa senyum seperti kebanyakan mempelai pria pada umumnya, ia justru hanya memandang ke arah Nadira sekilas, memastikan Nadira sudah benar-benar duduk di kursinya, lalu lanjut mengulurkan tangan kanannya dan menatap dingin ke arah penghulu yang membantu ia mengucapkan nama Nadira saat ijabkabul pernikahan mereka.
Pernikahan yang tidak di inginkan Mike dan Nadira itu pun berlangsung dengan lancar tanpa hambatan apa pun.
.
.
.
Malam harinya, di kamar pengantin mereka.
Tidak ada aura kebahagiaan yang terasa di dalam ruangan itu seperti pasangan pengantin baru pada umumnya.
Mike hanya menatap tajam ke arah Nadira.
Seakan-akan dengan jelas mengatakan bahwa kehadiran Nadira di sana, adalah masalah baru di kehidupan, Mike.
Nadira Prisilia 🌼
Aku harus memanggilmu apa ?
Nadira Prisilia 🌼
Aku bahkan belum mengetahui siapa namamu.
(Ucap Nadira dengan hati-hati, mencoba mencairkan suasana sesak di dalam ruangan itu.)
Mike Hendrawan 🍀
Berapa ?
(Tanyanya tanpa menatap ke arah Nadira.)
Nadira Prisilia 🌼
Apa nya yang berapa ?
Nadira Prisilia 🌼
Aku tidak mengerti ?
Mike Hendrawan 🍀
Berapa hargamu saat mamaku membelimu !!
(Ucap Mike sembari menatap penuh amarah ke arah Nadira.)
Nadira Prisilia 🌼
Mamamu memang membeliku.
Nadira Prisilia 🌼
Tapi kau tidak sepatutnya menanyakan hargaku.
Nadira Prisilia 🌼
Aku bukan barang.
Nadira Prisilia 🌼
Saat ini, aku sudah sah menjadi istrimu.
Mike Hendrawan 🍀
Tidak !!
Mike Hendrawan 🍀
Kau tahu jelas pernikahan ini bukan keinginanku !!
Mike Hendrawan 🍀
Mamaku membelimu hanya untuk mengurus semua keperluanku.
Mike Hendrawan 🍀
Bukan sebagai istri.
Mike Hendrawan 🍀
Kau tidak ada bedanya dengan pelayan lain yang ada di rumah ini.
Nadira Prisilia 🌼
Pernikahan ini juga bukan keinginanku.
(Ucap Nadira dengan suara sedih seraya menundukkan kepalanya.)
Mike Hendrawan 🍀
(Mike terdiam sejenak saat melihat setiap air mata yang jatuh membasahi pipi Nadira.)
Mike Hendrawan 🍀
Kenapa kau menangis ?
Mike Hendrawan 🍀
Bukankah ini yang kau mau ?
Mike Hendrawan 🍀
Kau menikah denganku karena uang, bukan ?
Nadira Prisilia 🌼
(Hanya diam seraya menyapu semua air mata yang jatuh di pipinya.)
Nadira Prisilia 🌼
Meskipun karena uang, tetapi aku akan berusaha melayanimu dengan baik.
Nadira Prisilia 🌼
Karena biar bagaimana pun pandangan burukmu terhadapku, statusmu sekarang tetaplah suamiku.
Mike Hendrawan 🍀
Tetapi aku hanya menganggapmu tidak lebih sebagai pelayan.
Comments