Menyaksikan dua temannya yang selalu beradu mulut membuat Adam sakit kepala.
Marwan
Ra, Dam, gua pulang duluan, ya. Semoga rapat OSIS berjalan lancar.
Eza
Gua nggak nih, Wan?
Marwan menatap malas ke arah Eza, lalu mengangkat bahunya dengan acuh. Lantas, laki-laki yang merupakan teman sekelas Rara ini pergi dari tiga anggota OSIS inti.
Eza
Temen kelas lo ngeselin banget, Ra!
Rara
Kamu yang ngeselin!
Adam
Ayo, cepet masuk biar bisa cepet pulang, nih!
Rara
Rara masuk duluan!
Eza
Gua duluan!
Rara melepaskan ranselnya, lalu menyimpannya di atas meja terlebih dahulu, sebelum akhirnya dia duduk pada salah satu kursi. Dia menatap Adam yang sedang berbicara dengan Eza.
Wisnu
Teh, tadi kenapa buru-buru amat jalan di lorong?
Rara terkesiap. Kedua matanya segera melirik ke samping kiri. Terdapat Wisnu sedang menatapnya penuh tanya.
Rara
E--Eh, ka-kamu ....
Rara membatin, "Duh, kenapa harus anggota OSIS sih yang mergokin Rara lagi buru-buru pergi?"
Rara
Em ... orang rumah. I--Iya, takutnya mereka jemput tadi.
Wisnu
Yakin, Teh?
Rara menatap jengah kepada Wisnu. Rara mulai risi, karena tidak biasanya anggota OSIS, terutama junior, mau berbicara kepada Rara.
Rara
Memangnya kenapa?
Wisnu terdiam cukup lama sambil menatap lurus kepada seniornya, lalu dia segera memalingkan wajahnya, bibirnya mencebik.
Wisnu
Jangan mudah terintimidasi hanya karena kita lemah dan nggak berdaya.
Rara tercenung. Hatinya mencelos kala mendengar gumaman Wisnu, juniornya, yang bahkan tidak menjawab pertanyaan Rara sebelumnya. Rara ingin kesal, tetapi ucapan Wisnu membuat hatinya tenang.
Wisnu
Tadi saya ngikutin Teh Rara ke taman samping sekolah.
Comments
Yujimori🍒
sensitif banget kayaknya si eza ya ama kamu Ra wkwkw
2024-09-17
1