EP03: Derita Cinta

Kouki Saito buru-buru pulang. Sebagai pemilik klinik hewan di Shibuya, biasanya malam Sabtu begini, kliniknya malah ramai sampai sebelum tengah malam. Beberapa pekerja yang baru sempat, akan membawa hewan peliharaan mereka ke klinik. Namun, hari ini hal itu harus dia urungkan.
Dua pegawai perempuan yang harusnya sudah bertukar sif saja, masih ada di klinik kecil Kouki. Mereka betah berlama-lama berada di kantor, hanya untuk mengagumi bos mereka yang tampan dan dewasa itu. Wajar saja, sebab lelaki berusia 32 tahun jika diukur berdasarkan penghitungan umur manusia itu masih jomlo. Para suster klinik memang sengaja cari-cari kesempatan mengobrol. Sayangnya Kouki tak pernah tertarik.
Kouki Saito
Kouki Saito
Maaf, saya harus pulang dulu.
Kouki Saito
Kouki Saito
Ada urusan mendadak.
Pegawai Klinik A
Pegawai Klinik A
Ah, tidak apa-apa Saito-san. Biar kami yang tutup klinik.
Lalu, Kouki pun pergi meninggalkan kedua pegawai dengan harapan yang pupus.
Pegawai Klinik A
Pegawai Klinik A
Buru-buru banget bos kita...
Pegawai Klinik B
Pegawai Klinik B
Pacarnya mungkin?
Pegawai Klinik A
Pegawai Klinik A
Ah, masa sih udah punya pacar? Kecewa deh aku.
Pegawai Klinik B
Pegawai Klinik B
Pupus deh harapanku juga. Ya udah, tutup klinik aja yuk. Takutnya ketinggalan kereta terakhir.
****
***
**
*
Sesampainya di stasiun dekat apato, Kouki Saito berjalan cepat menuju Lions Mansion. Ingin rasanya dia menggunakan kekuatan Oni yang dia miliki, tapi jalanan dan stasiun masih ramai.
Ia tidak ingin dikenali sebagai orang aneh yang bisa teleportasi atau lari kencang seperti Usain Bolt.
Makanya, Kouki hanya berjalan cepat sembari menenteng koper kulit berisi peralatan dokternya. Ia tampak seperti pegawai kantoran di Tokyo pada umumnya.
Ia buru-buru menekan tombol kunci pintu, tepat saat Takkun sedang berada di depannya.
Cowok pirang dan bertindik itu ternyata sudah mondar-mandir cemas sejak tadi.
Kouki Saito
Kouki Saito
Kau sedang apa?
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Aku menunggumu, Saito-san!
Kouki Saito
Kouki Saito
Mana Ryo?
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Di situ...
Takkun menunjukkan posisi Ryo di sofa. Saat menghampiri sofa, kondisinya sudah basah penuh keringat.
Ryo berkeringat dingin dan meringis kesakitan.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Rasa sakit dari love poison baru hilang. Frekuensinya sudah tidak separah barusan.
Kouki Saito
Kouki Saito
Iya, nggak apa-apa. Itu pasti efek alkohol atau painkillernya.
Kouki Saito
Kouki Saito
Ya sudah, tolong ambil minuman baru, yang paling keras. Aku akan memberikan suntikan.
Ryo melirik. Kouki mulai membuka kopernya dan mengeluarkan suntikan dengan tabung besar dan jarum yang ukurannya menakutkan.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Mau ngapain???
Ryo pastinya panik.
Kouki Saito
Kouki Saito
Nyuntik lah. Apa kau tidak lihat?
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Memangnya aku hewan? Sapi gitu???
Kouki masih tetap datar, tidak ingin bercanda.
Kouki Saito
Kouki Saito
Wujud aslimu kan memang ox! Ushi! Sapi pekerja! Mana bisa minum obat biasa?!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Tolonglah. Jangan bercanda...
Lalu, rasa sakit mulai muncul kembali. Kali ini lebih parah. Ryo meringis dan mulai melengkungkan tubuh.
Ia meringkuk kesakitan.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Persetanlah kau mau menyuntikkan apa?! Lakukan sekarang!
Kouki Saito
Kouki Saito
Takkun, cepat minuman kerasnya!
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Ini, Saito-san!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Sialan kau, Takkun! Itu minuman termahalku!
Rasa sakit muncul lebih parah. Kali ini seperti ulu hati Ryo diremas-remas, diperas, lalu dihantam dengan palu sampai remuk.
Rasa sakit itu menjalar hingga jantung dan membuat darahnya mengalir cepat. Tanduk Oni milik Ryo sampai sudah mencuat setengah.
Setelah menerima botol yang dibuka, Kouki meminta Ryo menenggaknya habis.
Kouki Saito
Kouki Saito
Nih, minum dulu. Aku akan mulai menyuntik. Kau siap?
Ryo mengangguk dan Takkun membantunya duduk. Karena Ryo pasti mengamuk, Takkun menjauhkan barang pecah belah di sekitar Ryo.
Kouki Saito
Kouki Saito
Oke. Siap? Satu. Dua...
Kouki pun menyuntik obat khusus bagi hewan dan tentunya berfungsi untuk Ox Demon seperti Ryo.
Tepat saat cairan itu menembus pembuluh darah, Ryo berteriak kesetanan. Rasa sakit obat saat menetralisir racun begitu memuakkan.
Ryo berteriak lalu menenggak alkohol tanpa berpikir. Ia anggap itu painkillernya.
Namun, rasa sakit masih terasa dan makin memuncak. Rasanya seperti kau dilemparkan dari gedung pencakar langit, remuk, tapi tidak mati-mati.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Keparat!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Argh!
Setelah berjuang dengan rasa sakit sekitar lima menit ditemani Kouki dan Takkun, Ryo akhirnya kembali pulih.
Bulir-bulir keringat dingin menetes dari sekujur tubuh. Wajahnya memerah dan tanduk sudah keluar penuh.
Seiring dengan pulihnya Ryo, tanduknya pun perlahan menghilang. Ia bersandar santai sembari terengah-engah. Tangan kanannya lantas memijat kening. Ia frustrasi.
Kouki Saito
Kouki Saito
Takkun, ambilkan handuk.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Baik, Saito-san. Aku akan mengambil pakaian juga.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Ambil luaran sutraku yang biasa. Aku tak yakin sakit ini akan berakhir malam ini.
Kouki Saito
Kouki Saito
Tenang. Kau akan sakit lagi setidaknya besok pagi. Saat ini, kau hanya akan mulas-mulas dan bolak-balik kamar mandi.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Huh. Dosa apa aku ini?
Kouki hanya tertawa sarkastis.
Kouki Saito
Kouki Saito
Itu akibat kelalaianmu sendiri. Makanya jangan suka main cinta, apalagi dengan Succubus.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Huh... Succubus sialan. Apa tidak ada jalan lain supaya sembuh? Rasanya love poison ini seperti kutukan.
Kouki menggeleng, lalu menerima dua handuk saat Takkun kembali. Ia membersihkan sisa-sisa tumpahan minuman dan keringat yang bercucuran sementara Kouki menyodorkan satu handuk pada Ryo.
Kouki Saito
Kouki Saito
Nggak ada cara lain. Itu memang kutukan dan cuma cinta yang bisa membereskannya.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Terus, aku harus bagaimana sekarang? Cari pacar? Nanti bukannya tambah parah?
Kouki Saito
Kouki Saito
Bukan pacar jawabannya, tapi pengantinmu. Takashi-dono bilang, dia lahir tahun 2000.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Tapi... Tapi Saito-san. Selama ini kan kita gagal melacaknya?
Kouki Saito
Kouki Saito
Tenang. Aku mulai merasakan energinya. Sebelumnya, gadis itu sepertinya memakai jimat anti makhluk seperti kita.
Takkun (Takashi Mori)
Takkun (Takashi Mori)
Maksudnya, jimat itu sudah rusak?
Kouki Saito
Kouki Saito
Ya... Atau, bisa jadi sebentar lagi dia akan berusia 20, sesuai kontrak yang akan berlaku.
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Kontrak pada ayahku maksudnya?
Kouki Saito
Kouki Saito
Bukan. Pada dirimu lah. Kau kan yang dijanjikan dalam kontrak ayahmu!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Apa? Sial!
Ryouhei Araki
Ryouhei Araki
Mana mungkin aku bisa suka padanya?! Bagaimana kalau dia bukan tipeku?!
Kouki Saito
Kouki Saito
Percayalah. Untuk saat ini, hanya gadis itu yang bisa menyelamatkanmu dari kutukan cinta ini.
Kouki Saito
Kouki Saito
Tapi, kalau kau memang mau tersiksa, ya itu urusanmu...
Kouki lalu pergi sambil mengedikkan bahu. Apato milik Ryo memang berada di penthouse, sehingga ada tangga menuju lantai dua.
Ini termasuk apato terbesar.
Ruang kerja dan kamar tidur Kouki ada di lantai dua, bersebelahan dengan kamar Eiichi. Ada satu kamar kosong di sudut dekat tangga, tepat di atas kamar Ryo. Sementara itu, kamar Ryo berada di lantai bawah, kamar paling besar dengan jendela besar menghadap Tokyo Tower di kejauhan.
Takkun sendiri menempati kamar sedang, dekat pintu masuk dan juga berhadapan dengan dapur.
Setelah melewati krisis sakit itu, masing-masing masuk ke kamar mereka.
Di dalam ruangannya, Kouki mulai menghubungi seseorang setelah menaruh tas kerjanya.
Kouki Saito
Kouki Saito
Halo? Eiichi? Kau di mana?
Eiichi Akutsu
Eiichi Akutsu
Kouki-san? Ah, aku masih di tempat tato Ryo-san. Di Flying Kirin. Ada apa?
Kouki Saito
Kouki Saito
Barrier gadis itu lepas, aku bisa merasakan energinya.
Eiichi Akutsu
Eiichi Akutsu
Oh ya? Kalau begitu, apa yang harus kulakukan?
Kouki Saito
Kouki Saito
Segera lacak dia dengan ilmu penerawanganmu, sebelum klan lain mengendusnya. Dia akan terkena bahaya jika itu terjadi.
Eiichi Akutsu
Eiichi Akutsu
Oke. Akan segera kulakukan.
Kouki Saito
Kouki Saito
Ya sudah, hati-hati.
Telepon pun ditutup dan Eiichi segera melaksanakan tugas.
Sementara itu, Kouki hanya mengempaskan tubuhnya di kursi kerja. Kedua tangannya bersandar di belakang kepala. Lelaki 32 tahun itu menerawang ke langit-langit.
Kouki Saito
Kouki Saito
Miki-chan... Semoga kau baik-baik saja.
****
***
**
*
Author M
Author M
Hai! Maryjun di sini! Akhirnya Kouki akan segera ketemu Miki-chan!
Author M
Author M
Duh, ada apa nih? Kenapa Kouki begitu khawatir?
Author M
Author M
Jangan-jangan, Kouki mau nikung?
Author M
Author M
Ahahaha. Mari kita cari tau jawabannya di episode mendatang!
Author M
Author M
with luv, M.
Terpopuler

Comments

Mamapuri

Mamapuri

Ikemeeen

2023-04-04

0

Mamapuri

Mamapuri

Wadu… kouki-san juga ikemen

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!