bab 2

Kriing ..kriiing...kriing...!!!

Alarm berbunyi. Emelie meraba-raba nakas dengan mata masih tertutup ,berusaha menjangkau jam Alarmnya yang sangat berisik .

Hingga akhirnya iapun berhasil meraih dan mematikan benda tersebut.

Dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. sambil mengucek matanya yang masih terasa berat, ia menyingkap selimut.

Seketika tercium bau aroma kesukaannya menyeruak masuk dari luar kamar.

Emelie tersenyum senang, ia tahu siapa yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuknya.

Dengan penuh semangat ia bangkit dari tempat tidur,lalu keluar dari kamar menuju ruang makan.

Tepat sesuai dugaannya. Sang kakak tercinta sedang menyiapkan sarapan untuk adik kesayangannya itu.

Steve Austin

Steve adalah keluarga satu-satunya yang Emelie punya . Semenjak kedua orang tua mereka meninggal,Steve lah yang membesarkan Emelie. Ia menjadi Ibu,Ayah,kakak sekaligus teman bagi adik kesayangannya itu .

Tidak satupun orang yang boleh menyakiti atau melukai Emelie. Bahkan seekor nyamukpun tidak akan ia biarkan menggigit adiknya.

Baginya Emelie tetaplah menjadi adik kecilnya yang harus ia jaga dan lindungi. meski usianya kini sudah 29 tahun dan memiliki karier yang sukses sebagai seorang Dokter.

Steve sendiri berprofesi sebagai seorang Polisi. Usianya sudah memasuki 36 tahun. Diusianya yang sudah tidak muda lagi, Steve belum juga mau menikah. ia masih ingin menjaga Emelie.

Ya, sebesar itulah kasih sayang Steve terhadap adik satu-satunya itu .

"Hmmmm.....aroma yang sangat lezat,aku jadi tidak sabar ingin menyantapnya." ucap Emelie dengan senyum sumringah menikmati aroma makanan yang sedari tadi sudah menusuk hidungnya.

Steve yang sedang menyiapkan makanan itupun menoleh ke arah sumber suara .

"Oo...hooo.... adik kesanyangan ku sudah bangun rupanya.." ucap steve tertawa senang seraya merentangkan tangan menanti pelukan hangat dari sang adik.

Sontak Emelie langsung berlari kearahnya dan memeluk Steve erat.

"kakak,aku sangat merindukanmu." ucap Emelie .

" aku juga merindukanmu adikku tersayang." balas Steve seraya mengecup kening adiknya itu.

Emelie tersenyum.

"dan yang pastinya aku sangat merindukan masakan buatanmu." sambung Emelie sambil terkekeh.

Steve ikut tertawa mendengarnya.

"Sarapannya sudah siap,mari kita santap." ajak Steve .

ia langsung menarik kursi lalu mempersilahkan Emelie duduk. Emelie diperlakukan begitu hangat bak tuan putri oleh kakaknya sendiri. tentu saja banyak orang yang merasa iri melihat hubungan persaudaraan mereka.

Emelie mengambil makanan lalu menyantapnya dengan lahap.

"Eeemmmm....ini lezat sekali ..

kakak,kau tahu aku belum pernah memakan makanan selezat masakanmu dimanapun..nyam...nyam...." Emelie terlihat begitu menikmatinya.

Steve hanya tersenyum sumringah melihat adiknya begitu menyukai masakannya .

"Kau lihat kak, aku semakin kurus.. berat badanku turun dua kilo selama satu minggu kau pergi ..aku jadi tidak selera makan,karena tidak ada makanan seenak masakanmu." sambung Emelie menceloteh sambil terus menyantap makanannya dengan lahap.

"kalau begitu makanlah yang banyak,biar berat badanmu yang hilang bisa kembali lagi.?"celetuk Steve sambil terkekeh.

Emeliepun ikut tertawa dibuatnya.

"ngomong-ngomong, semalam kakak pulang jam berapa.? Aku tidak mendengar suara kakak saat membuka pintu."

" Larut malam,kakak yakin kau sudah tidur.. jadi kakak masuk pelan-pelan."

"oh, Pantasan aku tidak mendengarnya." balas Emelie paham.

Sambil mengobrol mereka tetap melanjutkan makan.

Saat perutnya mulai terasa kenyang,Emelie memperhatikan Steve yang masih menyantap makanannya .

"Kak..??" panggil Emelie.

"Ya .." jawabnya langsung menoleh pada sang adik yang duduk tepat di hadapannya itu.

"boleh ku tanyakan sesuatu.?"

"ya,tanyakan saja.!!"

"apa kakak tidak kepikiran untuk menikah.?"

Sontak pertanyaan Emelie membuat Steve heran.

"kenapa kau menanyakan hal itu, kau kan tahu sendiri kakak masih ingin menjagamu." jawab Steve .

Emelie terdiam sejenak mencoba menyusun kata-kata agar Steve tidak tersinggung dengan ucapannya.

"Kak,aku ini bukan anak kecil lagi yang harus selalu kakak jaga.. kakak juga punya masa depan yang harus kakak pikirkan.."

"Tapi bagi ku ,kau masih tetap adik kecilku yang manja Emelie." balas Steve santai .

"Aku tahu kau sangat menyayangiku kak. tapi adikmu ini sekarang sudah dewasa,dan mungkin sebentar lagi juga akan menikah.

kau juga harus segera menikah dan mempunyai keluarga kak,ingat usia kakak sudah tidak muda lagi."

"Kalau begitu akan ku tunggu sampai kau menikah lebih dulu,setelah itu baru aku." jawab Steven sambil tertawa mencoba mncairkan suasana.

"Kak ,jangan bercanda.. aku sedang serius menanyakan hal ini padamu." balas Emelie mulai jengkel dengan jawaban kakaknya.

Stevepun mengerti bahwa adiknya sedang tidak ingin diajak bercanda.

Steve menggenggam tangan adiknya itu.

"Aku belum memikirkan hal itu Emelie." jawabnya.

"Kenapa belum..? ini sudah waktunya kak.

Setidaknya kau harus punya seorang kekasih untuk menemani hari-harimu."

"Adikku sayang ,aku terlalu sibuk dalam urusan pekerjaan.. aku tidak punya waktu untuk mengenal gadis-gadis diluar sana."

"Kalau begitu biar ku kenalkan kau pada seorang gadis,apa kau bersedia.?"

"Siapa dia.?"

"Temanku,Jenny."

Steve berfikir sejenak,sepertinya ia tidak keberatan jika dikenalkan dengan Jenny .karena sebelumnya ia juga sudah pernah bertemu gadis itu. Dia cantik,pintar,dan juga baik. tidak ada salahnya juga bila mengenal Jenny lebih dekat .

"ya sudah,terserah kau saja." jawab Steve menyetujui ajakan adiknya itu.

Emelie tersenyum senang dan langsung memeluk sang kakak.

"Oke ,kalau begitu nanti siang kita bertemu di kafe biasa. Aku akan ajak Jenny kesana. kakak tunggu ya.!"

"baiklah,kau atur saja ." jawab Steve.

Emelie sangat senang membayangkan jika kakaknya memiliki hubungan special dengan sahabatnya sendiri.

Setelah selesai membahas soal Jenny, Steve kembali melanjutkan makannya.

Seketika Emelie teringat bahwa pagi ini ia ada pertemuan.

"Astaga kak,aku lupa ." ucapnya terkesiap sembari bangkit dari kursi dengan tergesa-gesa.

Steve yang sedang makan sampai ikut terperanjat dibuatnya.

"Ada apa ?" tanya Steve .

"Aku lupa, pagi ini ada pertemuan dengan donatur rumah sakit. " jawab Emelie.

"Ya sudah,kalau begitu cepat mandi dan segera berangkat..!!"

Emelie mengangguk dan segera berlari masuk kekamarnya. Steve geleng-geleng melihat adiknya itu .

Selesai bersiap-siap Emelie kembali keluar kamar dengan buru-buru.

"Kakak,aku berangkat dulu ." pamitnya pada Steve.

"Ya,hati-hati. Santai saja tidak usah buru-buru.." balas Steve mengingatkan.

"Aku tidak boleh telat kak,pertemuan ini sangat penting."

"memangnya siapa Donaturnya kali ini.?"

"Yang pastinya orang itu sangat baik kak . namanya Tuan Jackop. saat ini dia sedang mencalonkan diri menjadi wali kota. Bagiku orang itu sudah seperti malaikat penolong, dia mau mendonasikan sebagian hartanya untuk para penderita kanker. Aku sangat berharap sekali dia mau membantu biaya operasi Ariana, pasien kesayanganku. Anak itu harus dioperasi segera kak,tapi orang tuanya tidak mempunyai biaya." terang Emelie sambil memasukkan barang-barangnya ke dalam tas.

"hmmm...kasihan sekali, semoga saja orang itu bisa membantu.." balas Steve ikut prihatin.

Nama Jackop sepertinya juga tidak asing bagi Steve. Lagi pula siapa yang tidak mengenal pria kaya raya itu. Dia dikenal baik dan suka membantu orang-orang yang membutuhkan. Tentu saja hal itu hanya sebagai pencitraan belaka, agar bisa mendapatkan banyak suara dalam pencalonan menjadi wali kota.

"Ya sudah, kalau begitu hati-hati dijalan.ingat utamakan keselamatanmu dari pada kecepatan .!!" sambung Steve mengingatkan.

"siap Bos." Balas Emelie tersenyum sambil mengangkat tangan dengan posisi hormat, setelah itu mencium pipi kiri sang kakak.

Steve tersenyum seraya merangkul dan mengusap kepala sang adik. kemudian mengantar Emelie sampai keteras rumah.

Emelie masuk kemobil lalu melambaikan tangan pada Steve. Stelah itu menyalakan mobil dan langsung tancap gas.

Steve melihat mebilnya berlalu keluar pekarangan hingga menghilang dari pandangannya.

******

Terpopuler

Comments

Jehan Izzati

Jehan Izzati

aku suka

2025-09-09

0

Melisa Icha

Melisa Icha

lanjut

2025-09-08

0

Diana Susanti

Diana Susanti

lanjutkan kak mantab 👍👍👍

2023-03-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!