CH. 2. Lilian Muda

60 Tahun yang lalu... Hidup seorang gadis desa sebatang kara, tidak punya ayah dan ibu .. Kedua orang tuanya meninggal karena Invasi Jepang, jika sang Ayah meninggal karena menjadi prajurit bambu runcing, Sang Ibu Meninggal saat menyelamatkan diri dan dirinya dari kejaran pasukan Jepang yang ingin menjadikannya seorang Jugun ianfu . Air mata Lilian mengalir dengan deras di sisi jasad sang ibu...
Lilian /Mak co muda
Lilian /Mak co muda
Ibu.... bangunlah Bu... aku harus bagaimana... hidup tanpamu.... apa yang harus aku lakukan...
tangisnya pecah, hingga akhirnya Ia kembali di sebuah Gubuk di tengah hutan... gubuk di mana tidak ada seorang pun yang tau .. gubuk itu sebenarnya adalah rumah persembunyian yang akan di tinggalinya bersama Almarhum sang Ibu...
Waktu berlalu begitu cepat...., tahun 1945 saat itu terjadi pengeboman tepatnya di Nagasaki dan Hiroshima, selang beberapa bulan Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia bersorak bahagia, kesempatan untuk memiliki hidup baru sudah di depan mata... Tak terkecuali Lilian... Ia begitu bahagia... walaupun saat itu Ia menderita Cacar air... seluruh tubuhnya seperti melepuh... hanya berbekal obat kampung Lilian akhirnya sembuh.. tapi sayang ... Bekas luka pada wajahnya tidak bisa hilang...
Lilian /Mak co muda
Lilian /Mak co muda
Wajahku ini... sungguh buruk... semua orang pasti akan takut memandangku..., Yah Tuhan .. apa yang harus aku lakukan...
Isak dan tangisnya tiap malam..
Suatu ketika..., Lilian pergi ke kota untuk membeli persediaan makanan, karena beras dan segala keperluannya habis di rumahnya, dengan menggunakan kain kerudung ia menutup kepalanya agar dapat menutupi wajah buruk rupa nya ...
Bruukkk!!!
Lilian /Mak co muda
Lilian /Mak co muda
Ahhh...!!! Ma.. Maaf Tuan.. saya tidak sengaja...
Huang muda/ Akong
Huang muda/ Akong
Apa kau tidak punya mata?!!!!
bentak lelaki yang tidak sengaja di tabrak oleh Lilian
Lilian /Mak co muda
Lilian /Mak co muda
Maafkan saya Tuan....
Lagi lilian menunduk dan kembali meminta maaf dengan lelaki tampan, yang terlihat kaya itu...
Huang muda/ Akong
Huang muda/ Akong
Yah sudah!!! Pergilah!!!
Lilian lalu berdiri tegak dan kembali memakai kerudungnya, di saat itulah betapa terkejutnya Huang saat melihat Lilian...
Huang muda/ Akong
Huang muda/ Akong
Se...setannn!!! Muka mu kayak Setan... Hahahahahaa!!!!
tak hanya terkejut .. Huang juga membully Lilian, hingga membuat Lilian menangis dan pergi meninggalkan pria yang mengejek bahkan menyebutnya Setan.
Lilian /Mak co muda
Lilian /Mak co muda
"Oh.... Penghuni Hutan... aku sungguh sedih... Aku di bilang setan oleh seorang pria tampan itu..., Oh penghuni hutan... hibur lah aku...
Lalu tampak kunang kunang keluar dari cela cela rerumputan terbang naik mengelilingi sekeliling gubuk Lili... semua itu terlihat Indah... membuat kesedihan Lili berangsur menghilang...
yah itulah kebiasaan Lili..., Ia suka berbicara dengan angin, pohon, batu, segala sesuatu di sekelilingnya..
Huang muda/ Akong
Huang muda/ Akong
Bagaimana mungkin ada perempuan sejelek itu, apakah orang tuanya tidak mengurus perempuan itu, ckckck... menjijikkan..
Gumam Huang di rumahnya, Ia masih bergidik ngeri melihat Lilian yang wajahnya di penuhi dengan bekas cacar air... itu semua membuatnya jadi tidak berselera makan
sedangkan Lilian walaupun ia bersedih namun wajah pria tampan yang di tabraknya itu selalu saja teringat ingat di benaknya
Lilian /Mak co muda
Lilian /Mak co muda
Dia di luar jangkauan mu Lili..., sadarlah...
omelnya sambil memukul kepalanya sendiri.
Tanpa Lili sadari, semua angan dan pikiran yang Lili ungkapkan dalam kesendirian ternyata di dengar oleh satu mahkluk tak kasat mata... makhluk yang selama ini selalu ada di sekitarannya... yang terkadang hanya berdiri di bawah rindangnya pohon beringin, dan memperhatikan bagaimana Lili menangis tiap mengingat kedua orang tuanya..
Gema Gumilang
Gema Gumilang
Aku akan membuatnya tunduk denganmu... jika kamu menginginkannya Lili... Hhhheeemmmmm....
Suara yang begitu berat dan mengerikan terdengar di telinga Lili di ikuti dengan angin dingin yang begitu menusuk hingga ke tulang tulang sumsum..
Terpopuler

Comments

teruskan

2023-03-16

0

Yoru

Yoru

hii mengerikan kak

2023-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!