Bab 03

"Srok... srok... srok..."
Cella / aku
Cella / aku
Jo... Jo... Joan, bangun
Joan menggeliat, ia merubah posisi tidurnya.
Cella / aku
Cella / aku
Joan ! Bangun !
Panggilan kedua masih gagal.
"Srok... srok... srokk..."
Suara itu makin jelas terdengar.
Cella / aku
Cella / aku
Joan !! Bangun !!
Joan melompat kaget
Joan
Joan
A... ada apa, Cell ?!
Cella / aku
Cella / aku
Sstt, tenanglah. Apa kau tidak mendengar sesuatu ?
"Srok... srok... srok..."
Joan
Joan
Suara apa itu ?
Cella / aku
Cella / aku
Entahlah, sepertinya berasal dari halaman tepat di dekat kamar ini.
Joan
Joan
Kenapa kau selalu mendengar suara yang aneh-aneh, sich ?
Cella / aku
Cella / aku
Ayo, kita lihat. Jika kau tak mau menemaniku, biar aku melihatnya sendiri
Joan
Joan
Baiklah... Baiklah, ayo...
Perlahan-lahan, kami turun dari pembaringan melangkah menuju pintu kamar.
Ruangan hanya diterangi beberapa lampu minyak, cahayanya terbatas. Suara itu makin terdengar jelas. Membuat bulu kuduk kami merinding.
Rasa penasaran mengalahkan segala-galanya. Aku meraih sebuah lampu minyak yang tergantung pada dinding.
Begitu tiba di dekat pintu, aku mengintip.
Cella / aku
Cella / aku
Sepertinya... ada seseorang mengais-ngais tanah.
Joan
Joan
Untung dinding ini terbuat dari anyaman bambu sehingga bisa digunakan untuk mengintip.
Joan ikut mengintip
Seorang wanita...
Duduk membelakangi kami
Tubuhnya kurus
pakaiannya berwarna biru tua, compang-camping dan kumal
Joan
Joan
Lho... bukankah pakaian yang dikenakan itu adalah seragam khas Universitas kita... Universitas L ?!
Cella / aku
Cella / aku
Benar. Perawakan tubuhnya mirip dengan.... Bianca
Joan
Joan
Jangan gegabah, Cel... Tidak mungkin Bianca datang kemari selarut ini. Kau tahu sendiri... dia itu penakut
Cella / aku
Cella / aku
Itu Bianca, Jo... haruskah kita biarkan saja di luar sana
Joan
Joan
Coba kau pikir, Cel... Teman-teman sudah menghilang seminggu... Kalau itu Bianca, okelah... tapi kalau bukan ?
Cella / aku
Cella / aku
Memangnya, siapa ? Jin, setan atau demit ?
Aku memaksa keluar. Joan hanya bisa menghela nafas berat dan panjang
Ya, itu benar-benar Bianca.
Mengais-ngais tanah,
Badannya penuh debu dan bau.
Rambutnya acak-acakan... ia seperti orang linglung tak peduli dengan kehadiranku.
Cella / aku
Cella / aku
Bi... Bianca, kemana saja kau selama ini...
Tak ada jawaban... ia terus mengais dan mengais, tidak peduli tangannya menghitam dan penuh luka
Cella / aku
Cella / aku
Hentikan, Bi... Kenapa kau ini ?!
Pandangan mata Bianca tampak kosong... ia benar-benar tak mengenaliku
Cella / aku
Cella / aku
Jo... Kemarilah, dia benar-benar Bianca
Keributan itu membangunkan teman-teman yang lain.
Mereka mengajukan pertanyaan bertubi-tubi pada Bianca. Tapi, Bianca seakan kehilangan sukmanya.
Diam membisu
Cella / aku
Cella / aku
Kalian, diamlah !! Apakah kalian tak bisa melihat kondisi Bianca ?!
Yulia
Yulia
Cel... Bianca tampak kusut sekali, tubuhnya kotor dan bau... basuhlah dia terlebih dahulu
Cella / aku
Cella / aku
Kau benar, Yul... Bantu aku memasak air, ya ?
***
Cella / aku
Cella / aku
Jo... saat aku memandikan Bianca... tubuhnya banyak sekali bekas sayatan.
Yulia
Yulia
Aku tak habis pikir, apa yang membuatnya jadi seperti orang tolol dan linglung
Bella
Bella
Padahal selama ini, dia terkenal sebagai siswa yang cerdas dan penuh ide-ide kreatif.
Joan
Joan
Semula aku hendak mencari tahu apa yang sudah terjadi... tapi, melihat kondisinya seperti ini ? Sulit sekali.
Yulia
Yulia
Aku kok jadi teringat dengan cerita Pak Sujar tentang Bajang. Apakah makhluk seperti itu memang benar-benar ada di tempat ini ?
Joan
Joan
Jangan bodoh, Yul... itu hanya mitos
Bella
Bella
Ehmm... Bisa iya, bisa tidak, Jo...
Joan
Joan
Apa maksudmu?
Bella
Bella
Aku ceritakan, belum tentu kalian percaya...
Cella / aku
Cella / aku
Iya, aku ingat. Kau pernah menyebut-nyebut tentang suara. Aku percaya padamu, Bella...
Bella
Bella
Semenjak aku mendengar suara tangis bayi... kemanapun aku pergi... sepertinya, ada yang mengikutiku...
Akhmad
Akhmad
Seng bener wae, Bel... ojo ngarang ..
Bella
Bella
Aku ora ngarang... iku beneran kedaden... Cella saksine... ( Saya tidak berbohong, ini nyata... Cella saksinya ... )
Cella / aku
Cella / aku
Terus terang... aku juga mendengar suara itu, Bel... hanya saja tak ingin membuat kalian cemas.
Joan
Joan
Mengapa kau tak menceritakannya padaku, Cel ?
Cella / aku
Cella / aku
Kau selalu berpikir rasional dan main logika, Joan... itulah sebabnya, kau tidak percaya akan hal-hal tersebut.
Joan
Joan
Hmm... Aku memang harus logis dalam setiap hal... tapi, tak ada salahnya jika kalian menceritakannya padaku.
Yulia
Yulia
Ibu pernah berkata, Tidak semua, apa yang ada di dunia ini diterima oleh akal sehat. Namun, ada sisi dimana kita harus melihat segala sesuatu dengan mata batin.
Joan
Joan
Memangnya, kau bisa melakukan hal itu, Yul ?
Yulia
Yulia
Tidak... Tapi, aku yakin Cella bisa.
Cella / aku
Cella / aku
Darimana, kau tahu, Yul .. aku sendiri tidak yakin.
Yulia menatapku dalam-dalam,
Membuatku salah tingkah
Cella / aku
Cella / aku
Patut kalian tahu... semenjak pertama kali aku berjalan-jalan di sekitar desa ini, aku merasa aneh.
Joan
Joan
Aneh, bagaimana ?
Cella / aku
Cella / aku
Di tempat-tempat tertentu, selalu ada barang aneh diletakkan di setiap sudut. Itu membuat tubuh bagian belakangku serasa berat dan kebas
Yulia
Yulia
Itu namanya, sajen, Cel
Yulia
Yulia
Mungkin warga desa ini masih memegang teguh budaya leluhur. Penganut Kapitaian ( kepercayaan ).
Yulia
Yulia
Sajen dimaksudkan untuk sesembahan bagi leluhur atau nenek moyang yang telah mendirikan desa ini. Tujuannya untuk bersyukur atas berkat yang telah mereka berikan. Juga harapan bagi para penduduk, harapan untuk menuju masa .depan yang lebih baik juga dimaksudkan untuk menghindarkan desa ini dari bahaya atau bencana.
Yulia
Yulia
Sayangnya, kebudayaan ini terkadang disalah gunakan untuk hal-hal yang negatif.
Bella
Bella
Beberapa waktu lalu...
Bella
Bella
Cella pernah bercerita tentang pertemuannya dengan seorang wanita tua misterius.
Joan
Joan
Siapa dia, Cel ? Kapan ?
Cella / aku
Cella / aku
Aku tidak yakin itu benar-benar terjadi. Itulah sebabnya, aku memilih diam.
Joan
Joan
Aku tak habis pikir... Sejak berada di desa ini... kau sepertinya banyak rahasia yang tidak boleh kami ketahui.
Cella / aku
Cella / aku
Maafkan, aku, Joan... Aku sendiri tidak yakin... tidak bisa lagi membedakan mana mimpi, mana kenyataan
Cella / aku
Cella / aku
Aku seperti orang gila.
Yulia
Yulia
Hmm... yang perlu kau lakukan adalah tetap bersikap tenang, Cel.
Joan
Joan
Ceritakanlah, Cel... Aku akan coba mendengarkannya dengan baik.
Cella / aku
Cella / aku
Maafkan, aku, Jo...
Cella / aku
Cella / aku
Aku bertemu dengan wanita itu beberapa waktu lalu...
Cella / aku
Cella / aku
Tubuhnya bongkok, sepasang matanya yang putih tanpa bola mata, aku tak tahu ia sedang marah, senang atau apa. Kedua tangannya diletakkan di punggung. Ia hanya meninggalkan pesan....
Mbah Abang
Mbah Abang
Nduk, mumpung isih ana wektu... Kowe lan kanca-kancamu, kudu enggal lungo saka papan Iki. Mbebayani... ( Nak, selagi masih ada waktu, kalian segeralah pergi dari tempat ini. Berbahaya ... )
Cella / aku
Cella / aku
Setelah itu dia menghilang begitu saja.
Joan
Joan
Apa kau tahu siapa wanita itu ?
Cella / aku
Cella / aku
Aku sama sekali tidak mengenal nya.
Joan
Joan
Hmm, Baiklah, kita akan membagi tugas. Aku, Cella, Hudi dan Akhmad besok akan memulai pencarian lagi di daerah Selatan.
Joan
Joan
Kalian, Bella dan Yulia ... kurasa lebih baik menjaga Bianca
Yulia
Yulia
Semoga kalian bisa secepatnya menemukan Pedro dan yang lain.
Suasana kembali tenang... Saat aku hendak tidur, mendadak terdengar suara aneh dari halaman depan. Tampaknya, Joan masih terjaga, ia juga mendengarnya.
Dengan gerakan perlahan sekali nyaris tak terdengar, kami mengintip dari celah-celah dinding...
Cella / aku
Cella / aku
Lo, bukankah itu Bianca ? Apa yang dia lakukan malam-malam begini.
Joan
Joan
Tubuhnya berlenggak lenggok kesana-kemari, seperti sedang menari. Hei... apakah kau tak mendengar suara gamelan ?
Cella / aku
Cella / aku
I... iya, suara tersebut sepertinya berasal dari....
Joan
Joan
Dari arah Barat. Hei, Bianca menari sambil berjalan menjauh.
Cella / aku
Cella / aku
Kita susul saja dia. Ayo...
Kami menyalakan dua buah obor lalu bergegas mengikuti kemana Bianca berjalan.
Cella / aku
Cella / aku
Lo, kemana dia ?
Joan
Joan
Bukankah, dia tadi tepat berada di depan kita ?
Cella / aku
Cella / aku
Mungkinkah kita salah lihat ?
Joan
Joan
Tidak mungkin, Cel... jelas itu Bianca lalu kemana dia sekarang
Terdengar suara aneh, tepatnya 15 meter di depan kami. Suara Geraman...
Cella / aku
Cella / aku
Hei, apa itu ?
Joan
Joan
Sebuah bayangan... Tinggi dan kurus sekali. Ayo, kita lihat.
Mata kami terbelalak.
Bayangan itu bertubuh jangkung kurus.
Hanya berupa tulang dibungkus kulit
Tulang dahinya seperti menonjol ke atas,
sepasang matanya kecil ...
mulutnya menganga lebar, memperlihatkan deretan gigi-giginya yang panjang, tajam dan runcing
Joan
Joan
Hei ! Siapa itu ?!
Kami berdua segera berlari menghampiri ke tempat dimana sosok itu berdiri...
Tapi, tidak kelihatan apa-apa, hanya Bianca yang menari kesana-kemari, sepasang matanya terpejam.
Cella / aku
Cella / aku
Bianca.... Bianca... apa yang kau lakukan ?!
Saat aku sudah berada di dekatnya... aku berseru ngeri
Joan
Joan
Ada apa, Cel ?
Cella / aku
Cella / aku
Bianca... Urat-uratnya bertonjolan keluar, matanya memerah dan mulutnya mengeluarkan suara Geraman dan desisan.
Joan
Joan
Cepat bawa pulang!
Begitu sampai di rumah, aku dan Joan terkejut, manakala melihat Bianca masih tertidur pulas di pembaringannya.
Aku dan Joan saling pandang
Joan
Joan
Apa yang terjadi dengan kita, Cel... bukankah td jelas-jelas melihat dan membawa Bianca pulang... tapi...
Cella / aku
Cella / aku
iya... ini aneh... kita membawa pulang sebuah kayu
Joan
Joan
Lalu... siapa yang menari di luar tadi ? Padahal Bianca masih tertidur pulas...
***
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!