Bab 2 kekacauan mulai terjadi

Hari ini dimana Sabela pertama sekali bertemu dengan Aldi yang akan menjadi kekasihnya.

Pertemuan mereka pertama kali saat sabela menemani ibunya ke kantor angkatan untuk mengambil gajih almarhum ayahnya.

Aldi anak seorang angkatan militer sama seperti almarhum ayah mereka dulu .

Sebelum meninggal dahulu keduanya pernah berjanji akan menikahkan anak mereka apabila sudah dewasa demi persahabatan mereka.

Pertemuan pertama kali itu menumbuhkan benih cinta di dalam hati keduanya.

Menjalin hubungan spesial sampai 4 tahun dan sudah cukup matang untuk membina rumah tangga dengan Aldi yang saat ini sudah menyelesaikan pendidikan nya sama seperti ayahnya.

" Aldi sudah putuskan Bunda , ayah, untuk melamar sabela "

" kamu sudah mantap nak ?"

" sudah ayah "

" baiklah kami juga sangat mendambakan sosok cucu di antara keluarga kita lagipula almarhum ayah dari sabela itu baik baget "

Keluarga besar ini berbondong-bondong ke rumah sabela, yang tidak tau akan di lamar oleh pujaan hati nya .

Begitu membuka pintu sabela terkejut melihat rombongan di depan rumah nya .

" Ada apa ini sayang ?"

" aku datang kesini mau kasih kejutan buat kamu sayang "

"tapi ini rame baget"

" iya aku bawa keluarga ku sayang, boleh kami masuk ke dalam "

" boleh dong sayang , ayo silahkan masuk "

Keluarga besar di persilahkan masuk kedalam rumah dan disambut hangat oleh ibu dan sabela

" ada apa ini nak ?"

" begini Bu Aldi bawa keluarga Aldi mau ngomong sama ibu"

" saya selaku orang tua Aldi sahabat dari almarhum suami ibu , maksud ke datangan kami kesini ingin melamar nak sabela untuk putra kami Aldi sebagai istrinya apakah ibu mengizinkan ?"

" kalau aku tergantung sabela saja pak gimana baiknya, sabela kira kira sabela bersedia apa gak nak ?"

" bersedia Bu sabela mau menikah sama aldi "

" Alhamdulillah " semua keluarga bersorak gembira mendengar jawaban sabela saat itu .

Kedua keluarga ini bersama sama berembung bermusyawarah untuk tanggal penyematan cincin sekaligus pernikahan nya .

Setelah hampir 1 jam akhirnya keputusan jatuh pada tanggal 1 bulan februari tahun depan.

Persiapan pernikahan akan di lakukan sebulan sebelum hari H, semua masalah dress dekorasi dan catering di serahkan pada sabela karena sabela minta ia saja yang menghandle semua nya .

Persiapan pertama, sabela mempersiapkan untuk fitting baju, di hari pernikahan mereka, akan ada 5 baju yang akan ia kenakan di setiap proses acaranya .

Baju akad yang pertama kali ia pilih adalah , kebaya putih yang cocok dengan nuansa ketulusan dan kebeningan cinta mereka berdua dan untuk 4 gaun lainnya ia serahkan pada keluarga mereka untuk menentukan nya .

Hari itu, sabela dan Aldi pergi ke butik bersama sama.

Sesampainya di butik sabela terpana melihat pesona kebaya di dalam butik besar dan terkenal itu.

" Aku mau yang ini aja sayang buat ijab kabul kita nanti, aku suka kebayanya lembut putihnya kayak cinta kita "

Ucap sabela sambil menunjuk salah satu kebaya yang ia pilih di hadapannya.

" iya sayang aku juga suka modelnya simpel dan tidak terlalu terbuka "

" ya udah, kita next ke gaun buat acara penyematan cincin nya sayang "

Sabela berjalan mengelilingi butik itu dengan leluasa nya .

Ia menoleh kanan dan kiri , jatuhlah pilihannya pada sebuah gaun

" oh my God, aku mau yang ini sayang "

" iya sayang , mbak tolong bungkus yang ini"

" baik pak "ucap petugas butik

" aku gak sabar lihat calon istri aku pakai gaun yang ia pilih pasti cantik seperti princess "puji Aldi terpesona dengan kecantikan sabela

Setelah selesai memilih gaun pernikahan, mereka memutuskan untuk pulang kerumah saja dan akan di lanjutkan besok

" Aku capek sayang kita pulang saja, mencari gaun itu ternyata sulit dan menyenangkan besok aku mau ajak adikku Zihan biar dia juga cepat ketemu jodohnya "

" aamiin, oh iya sayang apa adik mu Zihan tidak punya kekasih , kenapa aku lihat dia sering menghabiskan waktunya di dalam kamar dan jarang keluar ya "

" yaa... Begitulah Zihan dia adikku yang pemalu dan tidak suka keramaian aku sudah sering bilang sama dia keluar lah dunia luar itu menyenangkan tapi Zihan tetap menolak dan memilih untuk tetap dirumah "

" hmmm.. Kasihan ya, semoga dia di pertemukan oleh jodohnya ya sayang "

" aamiin sayang, padahal aku sudah banyak ajarkan dia fashion dan kecantikan tetap saja dia apa adanya beda sama aku "

" mungkin selera dia berbeda sayang"

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Awalnya semua berjalan mulus, satu persatu persiapan pesta pernikahan sudah teratasi mulai dari dress, W.O , catering dan gedung sudah beres di selesaikan oleh sabela dan adiknya Zihan yang ikut membantu kakaknya.

Detik detik menjelang tanggal pernikahan, sabela mulai dilarang untuk keluar rumah, karena adat istiadat jaman dulu mendekati pernikahan pengantin dilarang keluar rumah.

Sabela yang bersifat suka kebebasan dan tidak betah hanya berdiam diri di rumah hanya bisa menangis begitu tau dirinya dilarang untuk tidak keluar rumah.

" Mulai hari ini, kamu gak boleh kemana mana cukup dirumah bersama Zihan adikmu " ucap ibu

" kenapa begitu Bu, ibu kan tau sendiri sabela gak betah dirumah pliesss izinkan sabela memanjakan diri sabela stres mendekati tanggal pernikahan sabela malah di kurung dirumah gini"

" Tidak ada alasan apa apa ibu minta sabela tetap dirumah ini demi kebaikan kamu "

" tapi Bu, sabela mau ke salon ke spa sabela ajak zihan deh ya "

" gak !!! Tetap gak boleh pamali keluar rumah kalau mau jadi manten "

Setelah 3 hari berdiam diri di rumah,untuk mengisi kekosongan nya, Zihan mengajak kakak nya untuk bercocok tanam di kebun belakang rumah dan memberi makan ikan di kolam bahkan Zihan juga mengajari sabela mencuci pakaian menggunakan tangan yang sebelumnya yang Zihan ajarkan tidak pernah ia kerjakan .

" belajarlah mencuci pakaian , mencuci piring dan membersihkan rumah hitungan hari kau sudah menjadi istri dan mempunyai suami " ucap bibi sambil menuangkan air panas ke dalam gelas teh yang ia siapkan

" Memangnya tugas istri itu bi, jadi pembantu bukannya kita nikah buat senang senang ada yang tanggung jawabi semua kebutuhan kita "

" sabela sabela , itu lah sebabnya ibu terlalu memanjakan mu sampai sampai tugas wanita saya kamu tidak tau "

" namanya juga sabela sibuk kuliah kerja gak ada waktu buat ngerjain itu semua bibi, terus bibi kenapa tetap memilih sendiri kalau bibi tau menikah itu ibadah ?"

Pertanyaan sabela membuat bibi berhenti mengaduk minuman di hadapannya , ia meletakkan sendok di tangannya dan pergi meninggalkan sabela dan Zihan.

" kakak kok ngomong gitu , kasihan bibi "

" emangnya salah kakak ngomong gitu "

" kakak itu sama aja kakak menyinggung perasaan bibi"

" ya ampun, iya yah kok aku gak kepikiran "

Zihan menggelengkan kepalanya kemudian mengejar bibi

" Zihan kamu mau kemana ?"

" cari bibi "

Zihan mengejar bibi sampai kedalam kamar bibi,

" tok tok tok " * suara ketukan pintu

" ini Zihan bi, bukakan pintunya Zihan mau ngomong sebentar"

" bibi pengen sendiri nak"

" bi, Zihan mau ngomong sebentar aja "

*suara buka pintu

" masuk lah nak"

Zihan mendorong pintu kamar bibi melihat bibi berdiri membelakangi dia ia tau bibi sedang menangis dan menyembunyikan kesedihannya.

" Bibi , atas nama kak sabela Zihan minta maaf sama bibi, maaf in kak sabela soal kata kata kak sabela tadi bi "

" gak papa kok nak,bibi gak masukin hati kok apa kata kata sabela tadi "

" bibi boleh Zihan lihat wajah bibi ?"

Bibi berbalik badan melempar senyuman pada Zihan.

" nih bibi senyum bibi baik baik aja kan , Zihan gak perlu merasa gak enak hati sayang"

" Zihan gak mau lihat bibi sedih "

" bibi gak sedih kok nak, pertanyaan itu bukan kali pertama bibi dengar , bibi memilih masih sendiri pun karena bibi punya alasan sendiri nak suatu saat nanti pasti Zihan tau alasan bibi apa "

" Zihan gak perlu tau itu bi, yang Zihan mau bibi sehat bibi gak pernah ninggalin Zihan sampai kapan pun "

" iya sayang, bibi akan selalu ada di sisi kalian "

Setulus itu wanita ini, pada gadis kecil itu padahal gadis kecil itu tidak ia kandung dan melahirkan tapi rasa kasih sayangnya membuat setiap ibu cemburu .

 Pagi harinya , tiba tiba handphone sabela berdering

" Sabela , kami tunggu di cafe biasa ya kita mau rayain bridal shower buat kamu ya kita tunggu bye , jiji " isi pesan di handphone sabela, sabela terharu dengan perlakuan teman temannya

" gimana ya cara nya kasih tau ibu, pasti ibu gak kasih izin nih "

Sehari sebelum hari pernikahan nya, sabela memaksa untuk keluar rumah mengadakan acara bridal shower dari teman teman kerjanya .

" Mau kemana kamu sabela ?" ujar ibu yang mendapati sabela diam diam menyelinap ingin pergi diam diam

" duuuuh... Ketahuan deh, sabela mau keluar Bu, mau ketemu teman teman sabela , ada acara bridal shower yang mereka buat sabela , pliesss kali ini izinin sabela buat keluar temui mereka Bu plies"

" gak usah keluar, dirumah aja ibu kan sudah bilang !"

" ayolah Bu, masa sabela tolak rencana yang udah mereka buat jauh jauh hari "

" gak! gak usah ibu gak setuju , acara itu gak ada dalam budaya kita itu cuma acara orang barat gak usah ikut ikut budaya barat "

"ayolah bu... biarin aja lah Bu, izinkan sabela keluar Kali ini aja "

" sabela ibu sudah bilang tidak , tidak !!"

" ih,ih, .. ibu sabela mohon semua udah mereka siapkan buat sabela "

"ibu bilang gak gak, besok kamu udah nikah loh, masa pingitan kamu belum selesai "

perasaan sebal, sabela masuk kedalam kamar.

Ia melepas blazer yang ia kenakan dan melemparkan nya ke atas kasur.

" haaa... Selalu di pingitan selalu di pingitan itukan budaya zaman dulu zaman Majapahit , kalau aja aku bilang bridal shower selalu bilang budaya asing haaa... Gak bisa aku bicara sama ibu ,apa aku minta tolong Zihan aja, mungkin Zihan bisa bantu aku ya... Aku harus ke kamar Zihan ".

Diam diam sabela masuk kedalam kamar Zihan.

" kakak, kok masuk kamar aku "

" maaf dek, kakak terpaksa, maaf ya, gak izin dulu, kakak gak tau lagi harus gimana, kakak butuh bantuan kamu "

" bantuan apa kak ,jangan bilang kakak mau keluar "

" yaa... Itu dia kakak mau kamu bantu kakak keluar malam ini please ada acara bridal shower sama teman teman aku please bantu aku "

" aku gak bisa kak, itu sama aja aku langgar larangan ibu "

" pliesss ,, selama ini kamu selalu nurutin apa yang bilang gak pernah bantah ibu, tapi kali ini please bantu kakak buat keluar "

" Zihan gak mau kak Zihan takut ibu marah "

" gini aja, kamu rekam suara kamu trus tidur di kamar kakak dulu sementara aku gantiin posisi kamu dan kamu gantiin posisi aku ,kamu bilang aja mau pura pura ke toko buku cari buku atau apa kek ... Yang penting bantu aku "

"Itu resikonya besar baget kak,kalau Sampai ibu tau Zihan bisa bisa di hukum sama ibu"

" please kamu sayang gak sama kakak "

" sayang, tapi kan gak gitu juga caranya kak"

" tapi tapi bantu kakak kali ini aja please "

" ya udah deh terserah kakak aja "

" makasih adikku yang cantik "

Sabela mengganti pakaiannya dan memakainya untuk Zihan.

diam diam Zihan masuk kedalam kamar, berpura pura tidur di atas kasur .kemudian sabela yang nyamar sebagai Zihan sambil menutup wajahnya dengan masker.

Awalnya berjalan lancar, tapi saat mendekati pintu tiba tiba ibu datang dan menghentikan langkah sabela

" Mau kemana kamu Zihan ?"

Sabela diam, dia pelan pelan memutar rekaman suara Zihan di dalam handphone nya di dalam jaket yang ia kenakan.

" Ibu, Zihan izin keluar sebentar mau beli buku buat novel Zihan ibu"

"ooh... ya udah "

ucap ibu kemudian pergi masuk kedalam kamar nya.

sabela pun berhasil keluar dari dalam rumah .

" kok perasaan saya gak enak ya, kok tumben Zihan gak pamitan dulu sama aku biasanya anak itu selalu gak pernah lupa buat pamitan ke aku " ujar ibu merasa curiga kemudian diam diam mengintip ke kamar sabela , dengar suara pintu Zihan berbalik badan membelakangi pintu kemudian berpura-pura ia sedang tidur di kamar , agar ibunya mengira kalau yang sedang berbaring itu sabela bukan Zihan.

" Ooo syukurlah ternyata sabela lagi tidur, ternyata dia nurut juga larangan aku "

Ucap ibu kembali menutup pintu kamar sabela.

3 jam telah berlalu, Zihan gak henti hentinya menghubungi saudari nya itu untuk meminta lekas pulang ia takut ibunya curiga

", kakak udah dimana pulanglah kak, Zihan takut ibu curiga, Zihan takut ibu balik lagi ke kamar kakak ini "

" iya dek ini kakak juga mau pulang kok acara bridal shower nya juga udah kelar, kakak otw pulang ya "

" iya kak hati hati dijalan terus kabari Zihan ya"

" iya dek "

sabela pun bergegas pulang dengan mengendarai mobil ojek yang ia pesan dari handphone nya, di tengah perjalanan kejadian yang blm pernah ia bayangkan sebelumnya, tiba tiba saja sebuah truk menabrak mobil yang di tumpangi nya hingga mengenai supir taksi itu , saat kejadian sabela sempat kaget dan berteriak histeris melihat supir taksi meninggal di tempat karena terjepit bodi depan trus dan mobilnya .

" tolongggg"

Keadaan malam yang sepi di tempat kejadian membuat mereka lama mendapat pertolongan.

Karena kehilangan banyak darah akhirnya sabela pingsan tidak sadarkan diri, begitu ia sadar ia sudah berada di rumah sakit .

Kabar kecelakaan di dapat, tiba tiba perasaan ibu tidak enak, seperti ada beban tapi tidak tau Beban apa .

" Kenapa perasaan ku gak enak ya , kayak ada sesuatu tapi apa , sebentar handphone ku berbunyi telpon dari siapa malam malam begini"

" hallo "

" hallo siapa ini "

" kami dari kepolisian Bu mengabarkan kalau pemilik handphone ini sedang berada di rumah sakit karena kecelakaan"

Seketika tubuh ibu lemas dan hampir pingsan, ketika ibu mengecek kembali nama panggilan ternyata itu sabela, ibu langsung bangkit dan menuju kamar sabela.

" Yang telpon. Nomor sabela kenapa sabela masih tidur di kasur , apa sebenarnya yang terjadi apa yang pergi tadi bukan Zihan tapi sabela dan yang tidur itu Zihan ya tuhan "

Penuh amarah ibu menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Zihan dan benar saja, Zihan langsung berdiri

Dengan cepat ibu mendaratkan tamparannya di pipi Zihan

" plaaaaaaaakkkkk"

" bisa bisa nya kamu bantu kakak mu buat bohong sama ibu "

Ibu menjambak kerudung yang Zihan kenakan , sambil menangis meminta tolong agar ibu melepaskan kerudungnya .

" ampun Bu Zihan gak pernah suruh kak sabela buat bohong sama ibu, kak sabela yang maksa Zihan buat lakuin ini semua "

" sabela gak pernah punya ide kotor seperti ini ibu nyakin ini semua ide kotor kamu "

" ampun Bu tolong lepasin kerudung Zihan "

" gak !!"

Semakin Zihan meminta untuk di lepaskan semakin kuat ibu menarik kerudungnya .

terlampau emosi ibu sampai pingsan dan tidak sadar kan diri .

" ya Allah ibu "

Zihan panik melihat ibunya yang tiba tiba saja pingsan .

Zihan memeluk ibunya dan menangis tangisan Zihan terdengar oleh bibi

" ada apa Zihan ?"

" ibu pingsan bi, Zihan gak tau kenapa ibu pingsan "

" ya Allah kak, ayo kita bawa ke rumah sakit "

Ibu pun di larikan kerumah sakit , setelah mendapat penanganan akhirnya ibu sadarkan diri, begitu sadar ibu menangis histeris memanggil nama sabela.

" sabela sabela "

" ada apa kak ! ada apa dengan sabela "

" Dewi, tolong sabela , tadi rumah sakit telpon aku katanya sabela.kecelakaan tolong bawa aku ke ruang ICU sekarang aku mohon "

" kakak, tenangkan diri kakak dulu, soal sabela biar aku aja yang cek dulu kalau memang benar sabela di ICU aku langsung jemput kakak , Zihan jaga ibumu ya bibi ke ICU dulu "

" ya Allah iya bi"

Bibi bergegas ke ICU untuk mencek kondisi ponakannya .

Benar saja begitu masuk kamar ICU bibi melihat sabela terbujur lemah di atas ranjang rumah sakit , beberapa selang dan alat kesehatan terpasang di tubuhnya .

" ya tuhan... rasanya dengkul ku lemas begitu melihat keponakan ku seperti itu "

Tak sadar air matanya menetes , semakin ia memandang wajah sabela yang lima puluh persen rusak karena luka kecelakaan .

Tak sabar menunggu kabar dari adiknya , ibu tiba tiba datang begitu melihat sabela putri kesayangan nya ibu berteriak histeris .

" tiiiiiiidaaaaaakkkk!!!, sabela bangun sabela "

Zihan yang melihat ibunya yang berteriak sambil terus menangis memeluk ibunya, bukannya diam tiba tiba saja ibu kembali menampar zihan berkali kali.

" plak plak "

Bibi menarik tubuh Zihan ke belakang nya dan berdiri di hadapan kakaknya dengan wajah marah

" apa apaan kakak ini, kenapa kakak mukul Zihan "

" semua gara gara dia , dia yang buat sabela seperti itu

" istighfar kak, jangan berat sebelah jangan terus terusan menyalahkan Zihan, aku tau sabela yang memaksa Zihan buat bohong agar dia bisa pergi ke acara teman teman nya, bukan salah Zihan "

"jangan bela dia Dewi, dia yang salah aku tau dia penyebab sial dari dulu "

" nyebut kak , kakak udah keterlaluan, kalau sampai kakak berani tampar Zihan lagi aku lawan kakak " ucap bibi dengan mata melotot mengecam kakaknya.

ibu sedikit tenangkan diri, setelah mendapat ancaman dari adiknya.

Kondisi sabela semakin menurun, dokter menyarankan agar keluarga keluar dari ruangan.

Mereka pun menunggu di luar, tak lama kemudian, keluarga calon suami kakaknya datang .

Mereka ikut terpukul dengan kejadian ini,

" ya tuhan... cobaan apa ini, sementara besok acara sudah harus terjadi , undangan sudah di sebar, semua persiapan pesta sudah 100% persen , keluarga besar saya juga sudah ada di Indonesia , kalau sampai acara ini gagal saya gak tau rasa malunya " ucap mama mertua sabela .

" kejadian ini di luar dugaan kami Bu, Kami juga gak mau ini semua terjadi " sambung bibi menahan emosi mendengar perkataan calon besan kakaknya.

" bukannya harus ny sabela di pingit bu kenapa dia bisa keluyuran malam malam begini "

" Sudah lah ma , jangan semakin memperkeruh suasana "

" papa... Mama gak mau pernikahan ini di batalkan coba bayangin gimana malunya mama kalau sampai di batalin "

" mau gimana lagi ma, nanti kita cari jalan keluarnya "

Mama mertua yang tidak menerima pernikahan di batalkan, disinilah muncul ide gila nya , karena menurut mereka penyebab kecelakaan adalah Zihan maka Zihan yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini.

Ranjang yang sabela tiduri di giring ke dalam ruang operasi, kondisi sabela semakin buruk ia membutuhkan banyak darah .

" Mohon maaf, kondisi sabela semakin menurun ia harus kami bawa keruang operasi dan sabela butuh donor darah karena ia kekurangan banyak darah "

" ambil darah saya dok " sambung ibu

" usia ibu sudah melewati batas usia maksimum Bu "

" ambil darah saya aja dok saya mau berapa kantong darah pun saya siap " ucap Zihan sambil menahan tangis

" Baiklah , sus bawa mbak ini ke lab sekarang ya "

" baik dok, mari mbak ikut saya "

Zihan bersama suster pergi ke lab untuk cek golongan darah .

Setelah beberapa saat kemudian Zihan pun keluar dari dalam lab.

" Hasil akan keluar 15 menit kemudian ya mbak "

" iya sus terimakasih ya sus "

" sama sama mbak "

" gimana nak ,Apa hasilnya ?"

" blm tau bi masih harus nunggu 15 menit baru tau hasilnya apa "

" semoga aja hasilnya cocok ya biar sabela bisa di tolong "

" aamiin bi semoga aja "

Episodes
1 PROLOG pertama
2 Bab 2 kekacauan mulai terjadi
3 Rencana sabela untuk lepas dari pigitan
4 Marahnya ibu
5 Darah untuk sabela
6 Terpaksa
7 Ijab Qabul
8 Pilihan sulit
9 Bertemu anak angkat suami
10 Dinginnya sikap Aldi
11 menangin tender besar
12 kejutan ulang tahun untuk zihan
13 Rencana ke dubai
14 hari pertama di dubai
15 pesona dubai
16 Pulang untuk berpisah
17 Kapan kita nikah ?
18 Kegalauan hati
19 Hampir ketahuan
20 Perbedaan nya nyata
21 Amukan bibi
22 Kekhawatiran aldi
23 korban perasaan
24 Curi curi waktu berduaan
25 Sabela bisa jalan
26 Rencana menjodohkan
27 Usaha sabela
28 Di resto
29 dimana istrimu ?
30 kisah bibi
31 Dia yang utama
32 akhirnya terbongkar
33 Kabar kehamilan zihan
34 Kesempatan dalam kesempitan
35 Akan ku rebut
36 aku minta maaf kak
37 ngidam
38 Makan sayur lodeh buatan ibu
39 pertemuan sabela dan temannya
40 Kamu jahat di
41 Pertengkaran bibi dan ibu
42 perjuangan seorang ibu
43 keguguran
44 Kepergian orang yang di sayangi
45 elusan lembut dari tangan ibu
46 Rayuan sabela
47 Terbongkar rahasia
48 Pelukan hangat dari ibu
49 Bertemu
50 Dilema
51 Mengalah untuk kalah
52 Acara anniversary
53 Menyesal tiada arti
54 Kejutan di ujung masa iddah
55 Pertemuan sabela dan zihan
56 Pertemuan Aldi dan Zihan
57 akal bulusss
58 rencana pertama
59 Kontrakan
60 masakan untuk aldi
61 pemeriksaan kehamilan
62 kebaikan pria
63 perdebatan
64 kebuka mata
65 pemakaman ibu
66 pertengkaran
67 keputusan
68 Gemes
69 keributan
70 Terbayang
Episodes

Updated 70 Episodes

1
PROLOG pertama
2
Bab 2 kekacauan mulai terjadi
3
Rencana sabela untuk lepas dari pigitan
4
Marahnya ibu
5
Darah untuk sabela
6
Terpaksa
7
Ijab Qabul
8
Pilihan sulit
9
Bertemu anak angkat suami
10
Dinginnya sikap Aldi
11
menangin tender besar
12
kejutan ulang tahun untuk zihan
13
Rencana ke dubai
14
hari pertama di dubai
15
pesona dubai
16
Pulang untuk berpisah
17
Kapan kita nikah ?
18
Kegalauan hati
19
Hampir ketahuan
20
Perbedaan nya nyata
21
Amukan bibi
22
Kekhawatiran aldi
23
korban perasaan
24
Curi curi waktu berduaan
25
Sabela bisa jalan
26
Rencana menjodohkan
27
Usaha sabela
28
Di resto
29
dimana istrimu ?
30
kisah bibi
31
Dia yang utama
32
akhirnya terbongkar
33
Kabar kehamilan zihan
34
Kesempatan dalam kesempitan
35
Akan ku rebut
36
aku minta maaf kak
37
ngidam
38
Makan sayur lodeh buatan ibu
39
pertemuan sabela dan temannya
40
Kamu jahat di
41
Pertengkaran bibi dan ibu
42
perjuangan seorang ibu
43
keguguran
44
Kepergian orang yang di sayangi
45
elusan lembut dari tangan ibu
46
Rayuan sabela
47
Terbongkar rahasia
48
Pelukan hangat dari ibu
49
Bertemu
50
Dilema
51
Mengalah untuk kalah
52
Acara anniversary
53
Menyesal tiada arti
54
Kejutan di ujung masa iddah
55
Pertemuan sabela dan zihan
56
Pertemuan Aldi dan Zihan
57
akal bulusss
58
rencana pertama
59
Kontrakan
60
masakan untuk aldi
61
pemeriksaan kehamilan
62
kebaikan pria
63
perdebatan
64
kebuka mata
65
pemakaman ibu
66
pertengkaran
67
keputusan
68
Gemes
69
keributan
70
Terbayang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!