Persahabatan Dua Remaja
Tiba_tiba sebuah kepala melongok ke dalam dari sela pintu yg hanya dibuka setengahnya saja.
Kesana kemari kepala itu mengedarkan pandangannya, mengamati kondisi di dalam rumah.
Begitulah situasi yg di dapatinya.
Kemudian sosok itupun menyelinap masuk dengan penuh hati_hati dari celah pintu yg ia buka sedikit tadi.
Dengan sangat pelan sekali, ia pun menutup pintu itu kembali.
Ji Hoon terjingkat kaget, saat tiba_tiba dari arah belakang ada yg menepuk bahunya.
Si penyelinap itu adalah Ji Hoon.
Ji Hoon yg nakal tapi juga menggemaskan.
Sambil nyengir kaku karna telah ketahuan, Ji Hoon pun memutar badannya perlahan untuk menghadap ke belakang.
Cengiran kakunya pun semakin lebar. Begitu ia berbalik badan dan melihat pria gagah yg sedang menatapnya dengan garang.
Kang Ji Hoon
Hehe.. Paman..
Rupanya Man Hyuk lah yg memergoki Ji Hoon ketika remaja itu menyelinap ke rumahnya diam_diam.
Lee Man Hyuk
Kenapa datang mengendap_endap seperti ini? Hmm?
Tanya Man Hyuk penuh intimidasi, bukan serius tapi hanya untuk menakut_nakuti.
Walau ia yakini, intimidasinya itu tak akan berhasil untuk menciutkan keberanian remaja yg ada di depannya ini.
Kang Ji Hoon
Hehehe.. Ji Hoon hanya ingin mengejutkan Paman saja.
Bahkan dalam keadaan malu karna sudah tertangkap basah saja, ia masih bisa menjawab dan berkilah.
Membuat Man Hyuk semakin gemas saja dengan tingkahnya.
Lee Man Hyuk
Ck..! Tapi kau yg terkejut, bukan?
Kang Ji Hoon
HAHAHAHA... Paman benar..!
Aku Ji Hoon spontan sambil tertawa lepas tanpa beban.
Lee Man Hyuk
HAHAHAHHAHA....
Tawa Man Hyuk pun akhirnya lepas tak tertahan.
Wajah galak yg tadi sengaja ia pasang, juga seketika menghilang.
Memang berhadapan dengan anak nakal itu, selalu membuat suasana lebih menyenangkan.
Lee Man Hyuk
Hahaha.. Sudah.. Sudah..
Lee Man Hyuk
Sana, temui Jeon Woo.
Lee Man Hyuk
Dia ada di kamar.
Ujar Man Hyuk kemudian, dengan sisa tawanya yg sedikit sulit untuk ia redakan.
Kang Ji Hoon
SIAP..! PAMAN..!
Sahut Ji Hoon seraya memberi hormat ala tentara, sebelum kemudian berlari menapaki anak tangga untuk menghampiri sang sahabat yg pasti sedang asik membaca buku di kamarnya.
Lee Man Hyuk
Anak itu benar_benar..
Gumam Man Hyuk sambil geleng_geleng kepala, menatap punggung Ji Hoon yg sudah semakin menjauh dan kemudian hilang dari penglihatannya.
Dan hanya menyisakan suara tapak kaki berlarinya saja.
Ji Hoon berlari penuh semangat menapaki anak tangga, hingga akhirnya ia pun sampai di lantai dua dimana letak kamar Jeon Woo berada.
Dan sekarang, Ji Hoon pun telah sampai di depan kamar sahabatnya.
Kemudian dengan pelan_pelan sekali, ia pun membuka pintu kamar itu tanpa permisi.
Tanyanya lirih pada diri sendiri, saat mendapati kamar itu dalam keadaan sepi tak berpenghuni.
Sambil mengendap_endap, Ji Hoon pun menyelinap masuk tanpa permisi.
Dan tak lupa untuk menutup pintu kamar itu kembali, dengan sangat perlahan agar tak menimbulkan sedikitpun bunyi.
Sampai kemudian telinganya menangkap suara gemericik air dari arah kamar mandi.
Kang Ji Hoon
Oh...dia di kamar mandi.
Gumamnya sendiri lagi, lalu dengan santai ia merebahkan diri di ranjang Jeon Woo yg tampak selalu rapih.
Sahabatnya itu memang di kenal sebagai anak yg pecinta kebersihan dan kerapihan.
Jadi jangan harap ada baju, sepatu, ataupun tas yg tergeletak sembarangan. Apalagi sampah bungkus makanan yg berserakan.
Berbeda sekali dengan kamarnya, yg 100% autentik khas seorang pria.
Sedikit berantakan dengan beberapa barang yg tergeletak sembarangan.
Setidaknya, begitulah Ji Hoon setiap kali membanggakan dirinya.
Ji Hoon menghela nafasnya kasar, karna harus menunggu Jeon Woo yg belum juga keluar dari kamar mandinya.
Kang Ji Hoon
Dasar putri mandi.
Gerutu Ji Hoon sambil mendudukkan dirinya kembali di tepi ranjang.
Itulah julukan yg Ji Hoon berikan pada sang sahabat yg memang sangat hobby mandi sampai berjam_jam.
Ujarnya pada foto yg terpajang diatas nakas samping ranjang.
Fotonya dan Jeon Woo, yg diambil saat mereka melakukan audisi untuk sebuah pertunjukkan.
Kang Ji Hoon
Jangan tersenyum seperti itu..!
Ujarnya lagi seraya menunjuk gemas wajah Jeon Woo dengan dengan ujung jarinya.
Kang Ji Hoon
Sudah kubilang jangan terus tersenyum padaku seperti itu..!
Dengan memasang wajah kesalnya, Ji Hoon terus mengomeli Jeon Woo yg ada didalam foto itu.
Terdengar pintu kamar mandi telah dibuka, yg membuat Ji Hoon menghentikan omelannya dan langsung menoleh kearah kamar mandi yg baru saja dibuka.
Ji Hoon membeku seketika dengan pipinya yg memerah.
Matanya tertuju lurus kearah Jeon Woo yg baru keluar kamar mandi dengan bertel4nj4ng dad4.
Hanya ada selembar handuk putih yg membalut bagian pingg4ngnya.
Rambutnya masih terlihat basah, bahkan butiran air juga masih menetes diatas dad4 putihnya.
Ada dua titik merah muda yg tampak begitu mengg0da disana.
Sungguh pemandangan yg mencemari mata Ji Hoon yg masih suci dan terpelihara.
Membuat Ji Hoon tanpa sadar menelan s4livanya dengan susah payah.
Jeon Woo justru terlihat santai saja, karna ia memang belum menyadari jika ternyata ada seseorang yg telah menyelinap masuk ke dalam kamarnya.
Dan sekarang seseorang itu, tengah diam memperhatikannya.
Seketika Jeon Woo mematung di tempatnya.
Lee Jeon Woo
AAAAAAAAA.....
Jeon Woo langsung berteriak keras karna saking terkejutnya.
Kedua tangannya juga reflek langsung menutup dad4nya yg terbuka.
Namun tanpa ia sadari, gerakan tiba_tibanya itu justru membuat kendur simpul handuk yg melilit di pingg4ngnya.
Seketika pandangan Ji Hoon tertuju pada satu arah, dengan pipi memerah dan mata yg membulat sempurna.
Dan Jeon Woo yg melihat reaksi aneh dari sahabatnya itupun, langsung mengikuti kemana arah mata Ji Hoon memandang.
Lee Jeon Woo
AAAAAAAAAAAAA....
Teriakan Jeon Woo bahkan lebih histeris dari sebelumnya, saat ia melihat bagian pingg4ngnya sudah tak tertutup apa_apa.
Bahkan dapat ia lihat dengan jelas, Burung Perkututnya yg sudah mulai beranjak dewasa sedang tertidur nyenyak disana.
Dengan wajahnya yg sudah sangat merah, cepat_cepat Jeon Woo meraih kembali handuknya.
Lalu melilitkan kembali handuk itu ke pingg4ngnya dengan sedikit tergesa_gesa.
Karna sejak ia mulai beranjak remaja, baru kali inilah ia tampil tanpa bus4na di depan orang lain sekalipun itu adalah sahabatnya.
Andai ini terjadi saat usia mereka masih balita, mungkin tak jadi masalah. Karna memang mereka belum tau apa_apa.
Tapi kalau di usia mereka yg sekarang..? sungguh ini adalah kejadian yg teramat memalukan..!
Namun, berbeda lagi dengan apa yg Ji Hoon rasakan sekarang.
Remaja itu justru sedang menahan tawa gelinya di dalam.
Kang Ji Hoon
*Hahahaah...kenapa miliknya begitu menggemaskan..? Sepertinya pertumbuhannya kurang.. HAHAHAHA...*
(tawanya puas dalam hati)
Bahkan saking gelinya ia, Ji Hoon sampai hampir meledakkan tawanya.
Kang Ji Hoon
Pfff... Pfffh...
Mati_matian ia menahan tawanya, sampai ia rela menggigit lidahnya.
Karna kalau sampai ia tertawa, maka bersiap_siap saja untuk menerima amukan dari sahabatnya.
Kalau hanya mengamuk saja, mungkin masih bisa ditahannya. Tapi kalau sampai Jeon Woo ngambek dan mendiamkannya..? Ah..itu akan jadi masalah besar baginya..!
Bagi Ji Hoon, lebih baik di pukuli sampai berdarah_darah oleh sahabatnya. Dari pada di diamkan oleh sahabatnya, karna yg berdarah_darah bukan tubuhnya tapi melainkan hatinya.
Bukankah Ji Hoon itu begitu manis?
Comments
dina
next up thor
2022-10-26
1