Sebuah Rahasia
Sementara itu di tempat lain.
Kang Mirra
Apa ini rumah baru kita, Suamiku?
Dengan mata berbinar dan senyumnya yg lebar, wanita cantik itu menatap takjub ke dalam rumah yg baru saja dibuka oleh suaminya.
Kang Seo Han
Tentu saja, Sayang.
Kang Seo Han
Apa kau menyukainya..?
Sahut sang suami bangga setelah melihat reaksi yg ditunjukkan oleh istrinya.
Lagi pula, siapa yg tidak bangga jika kejutannya berhasil membuat sang istri bahagia.
Kang Mirra
Terima kasih, Sayaaaang....
Ujar wanita bernama Mirra itu sembari bergelayut manja di lengan suaminya.
Sungguh bahagia sekali hatinya.
Suaminya itu memang lelaki yg luar biasa.
Bukan hanya tampan, tapi juga sangat royal padanya.
Dan perlakuannya itu semakin menjadi_jadi saja, setelah setahun lalu Mirra memberikannya seorang putra.
Putra tampan dan sempurna yg mereka beri nama,
Kang Seo Han
Ini hadiah ulang tahunmu..
Kang Seo Han
Dan hadiah untuk ulang tahun Ji Hoon, akan menyusul dua hari lagi.
Dengan mesra ia rangkul bahu mungil istrinya, untuk ia giring masuk ke dalam rumah.
Di belakangnya ada tiga orang pelayan dan seorang baby sitter yg mendorong stroller bayi mereka.
Kang Mirra
Kau benar, Suamiku.
Kang Mirra
Dua hari lagi Ji Hoon ulang tahun pertamanya.
Kang Mirra
Jadi kita harus memberikan sesuatu yg istimewa untuknya.
Mirra mulai mengutarakan isi kepalanya.
Sebagai seorang ibu, tentu saja banyak menarik jika itu menyangkut tentang kebahagiaan putranya.
Apalagi ini adalah ulang tahun pertama sang putra, jadi pasti ia akan sangat antusias untuk menyambut hari istimewa itu tiba.
Kang Mirra
Walaupun dia belum mengerti, tapi aku ingin mengadakan pesta yg meriah untuknya.
Kang Mirra
Kau setuju, bukan..?
Ujar Mirra penuh semangat sambil terus melangkah ke dalam, dengan bahu masih berada dalam rangkulan.
Kang Seo Han
Apapun untukmu dan Ji Hoon.
Sahut pria tampan yg biasa di sapa Seo Han itu.
Tak lupa juga ia menyematkan kecupan lembut di puncak kepala sang istri yg selalu membuatnya jatuh cinta setiap waktu.
Rumah tangga Seo Han dan Mirra adalah gambaran rumah tangga yg nyaris sempurna, bahkan jarang sekali terjadi perselisihan diantara mereka.
Ibarat jalanan, rumah tangga mereka bak jalan bebas hambatan.
Mulus dan tanpa ada sedikitpun kesulitan yg menghadang.
Keadaan yg sangat bertolak belakang dengan keharmonisan Man Hyuk dan Inha, yg sedang berada di rumah sakit sekarang.
Dengan lembut dan penuh perasaan, ia belai kaca inkubator dimana ada putra kecilnya yg sedang terlelap dengan nyenyak di dalam.
Lee Inha
Apapun keadaanmu..
Lee Inha
Kau adalah putra kebanggaan ibu.
Butiran kristal bening kembali jatuh dari pelupuk mata indahnya.
Mengingat sang suami yg belum bisa menerima keistimewaan yg dimiliki oleh putranya.
Inha tak tau, entah sampai kapan lelaki itu akan terus menolak kondisi sang putra, tapi Inha tetap berharap semoga hati suaminya itu segera terbuka dan bisa menerima semuanya.
Lee Inha
Selamat datang, Sayang..
Lee Inha
Apa kau senang kita bisa pulang ke rumah?
Ujar Inha pada sang putra yg ada dalam gendongannya, sambil membuka pintu rumahnya.
Inha tampak begitu antusias dan bahagia membawa putranya memasuki rumah mereka.
Pagi ini Inha dan putranya telah di izinkan untuk pulang ke rumah, setelah harus menjalani pemulihan pasca melahirkan beberapa hari di rumah sakit.
Dan yah, walau sampai detik ini pun sang suami belum juga terbuka hatinya. Tapi tak apa.
Yg penting baginya sekarang adalah, ia sudah bisa pulang ke rumah bersama putra kecilnya.
Lee Inha
Naaaah.. Ini kamarmu, Sayang.
Lee Inha
Apa kau menyukainya..?
Tanya Inha pada sang bayi yg belum mengerti sama sekali.
Walau kebahagiaannya terasa tak sempurna saat ini karna penolakan sang suami, tapi Inha sama sekali tak peduli.
Ia hanya ingin menikmati momen_momen ini bersama sang putra yg begitu ia sayangi.
Inha yg sedang menikmati momen kebersamaannya dengan sang putra, langsung menoleh ke sumber suara yg ada di belakangnya.
Lee Man Hyuk
Aku ingin bicara.
Ujar Man Hyuk sembari masuk tanpa menutup pintu kamar putranya.
Sahut Inha dingin, sambil mengalihkan kembali pandangannya pada wajah sang putra yg ada dalam gendongannya.
Sejujurnya, ia masih begitu kecewa pada suaminya.
Mengingat bagaimana pria yg sudah 2 tahun menikahinya itu, telah menolak mentah_mentah kondisi tak biasa yg ada dalam diri putra mereka.
Sungguh menyakitkan rasanya.
Sakitnya melahirkan saja masih terasa, tapi pria itu justru tega menambah rasa sakit di dalam hatinya.
Hati Inha seketika berdesir mendengarnya.
Tapi Inha masih enggan untuk menoleh ke belakang dan lebih memilih untuk tetap diam.
Luka di tangan mungkin akan mudah sembuh dengan obat yg di oleskan.
Tapi luka di hati, tidak akan mungkin bisa sembuh hanya dengan satu kata maaf saja.
Lee Man Hyuk
Aku tau, aku sudah sangat melukai perasaanmu.
Ujar Man Hyuk sendu sembari memeluk sang istri dari belakang, beserta tubuh mungil sang putra sekalian.
Lee Man Hyuk
Maafkan aku yg telah begitu egois.
Lee Man Hyuk
Maafkan aku karna telah membuatmu menangis.
Ujarnya lagi seraya menumpuhkan dagunya diatas bahu sang istri terus saja diam.
Dalam diam.. Airmata Inha kembali jatuh dari pelupuk matanya, jatuh menetes tepat diatas pipi putih kemerahan putra mungilnya.
Lee Man Hyuk
Aku sudah menyadari semuanya.
Lee Man Hyuk
Dan aku juga sudah menerima kondisi putra kita sepenuhnya.
Man Hyuk melepaskan pelukannya, lalu perlahan memutar tubuh Inha untuk menghadap kearahnya.
Lee Man Hyuk
Dia adalah putraku..
Lee Man Hyuk
Dan apapun kondisinya, dia tetaplah putra kebanggaanku.
Ia kecup kening sang putra yg berada dalam gendongan istrinya.
Lee Inha
Apa kau bersungguh_sungguh dengan itu?
Lee Man Hyuk
Tentu saja, Sayang.
Sahut Man Hyuk seraya menghapus jejak basah di pipi sang istri dengan ibu jarinya.
Man Hyuk sengaja menjeda ucapannya.
Sembari menunggu reaksi dari istrinya.
Inha seketika mengernyitkan alisnya penuh tanya sekaligus curiga.
Dan reaksi itulah yg memang di tunggu oleh suaminya.
Lee Man Hyuk
Kita harus merahasiakan kondisi putra kita yg sebenarnya.
Tanya Inha yg merasa tak suka dengan ucapan suaminya.
Tentu saja Inha tak suka, karna ia merasa bahwa kondisi sang putra bukanlah aib yg harus di sembunyikan dari dunia.
Lee Man Hyuk
Semua itu harus kita lakukan, Sayang.
Lee Man Hyuk
Bukan aku malu mengakuinya, atau tidak mau menerimanya.
Lee Man Hyuk
Tapi ini kita lakukan, semata_mata untuk melindunginya dari segala kejahatan.
Lee Man Hyuk
Bukan tak mungkin.. Akan banyak resiko yg datang mengancam, jika sampai ada orang yg tau bahwa putra kita memiliki sebuah keistimewaan.
Tutur Man Hyuk dengan lembut untuk memberi sang istri pengertian.
Lee Inha
*Apa itu benar, Sayang..? Apa benar..jika itu akan membahayakan jiwamu..?*
(batinnya bertanya pada sang putra)
Hingga beberapa saat kemudian, Inha pun mengangkat pandangannya dari wajah putra kecilnya.
Lalu menatap kedua mata sang suami yg ada di hadapannya dan sedang menunggu tanggapan darinya.
Ujar Inha sembari menganggukkan kepala.
Dan sejak saat itu, kondisi bayi mungil itu menjadi rahasia mereka berdua.
Tak ada satupun yg tau kondisinya, kecuali mereka dan dokter yg menangani putranya.
Bahkan mereka sudah bertekad bahwa rahasia ini akan tersimpan rapat, dari seluruh dunia termasuk juga putranya.
Comments
❤️🔥ℝ❤️🔥
penasaran ..
2023-01-01
2
dina
next up thor,, semangat
2022-10-25
1
l3n1y4
lanjut thor
2022-10-25
1