Bagian 4

Kamu duduk di sofa.
Sandra
Sandra
Pagi Pak!
Bapak menurunkan korannya.
Bapak
Bapak
Pagi juga.
Sandra
Sandra
Pak aku mau tanya, soal wabah.
Sandra
Sandra
Sekarang cara nularnya bagaimana ya?
Sandra
Sandra
Secara spesifik?
Bapak mengambil cangkir dari meja depan sofa, dan meminum teh hangat beberapa teguk.
Bapak
Bapak
Wabahnya lewat sentuhan. Nanti bikin penyakit kulit.
Bapak
Bapak
Virusnya aktif dari manusia ke manusia.
Sandra
Sandra
Kulitnya bakal kenapa?
Bapak
Bapak
Kulitnya akan memerah dan melepuh. Agak mirip cacar air atau campak, orang yang kena harus diisolasi.
Bapak
Bapak
Tapi penularannya cepat dan sangat kuat dampaknya. Sekali kena sehari kemudian langsung lemas, bisa meninggal dalam waktu 3 hari.
Bapak
Bapak
Soalnya mereka melumpuhkan badan juga, seperti kulit terkena cairan kimia keras yang menyebar selama 3 hari.
Bapak
Bapak
Saat ini belum ada obatnya jadi kita hanya dihimbau untuk mencegahnya.
Mengerikan.
Kepalamu celingukan kesana kemari.
Bapak
Bapak
Cari Ibu?
Kamu mengangguk
Bapak
Bapak
Ibu masih di kamar.
Bapak
Bapak
Dia menelepon untuk persediaan sembako yang akan dikirim pada pagi hari.
Bukannya Ibu agak takut untuk keluar?
Sandra
Sandra
Apa Ibu sudah bisa memberanikan diri untuk membuka pintu dan lihat paket sembako?
Sandra
Sandra
Bukannya hal itu nggak bakal kelihatan atau tahu kalau nggak coba dicek?
Bapak
Bapak
Oh, benar juga. Tapi sejauh ini belum ada pengirim paket yang lewat kalau dari jendela ataupun tetangga.
Sandra
Sandra
Kalau ambil paket, apa nggak masalah?
Bapak
Bapak
Asal nggak bersentuhan saja satu sama lain.
Beberapa jam setelah percakapan itu terlewati.
Dengan rambut dikuncir satu, kamu menghampiri Ibu.
Sandra
Sandra
Bu, untuk sembako itu gimana?
Sandra
Sandra
Mereka kirim, kita akan tetap buka pintu kan?
Ibu
Ibu
Iya tapi diletakkan di depan pintu saja. Orangnya hanya akan mengetuk, lalu pergi.
Sandra
Sandra
Kalau mau jemur pakaian? Apa masih aman?
Ibu
Ibu
Yang dihindari itu kontak langsung. Kita kan punya tempat jemuran sendiri. Jadi nggak bakalan papasan dengan tetangga rese.
Sandra
Sandra
Oiya, maaf.
Kamu harus ngapain sekarang?
Sandra
Sandra
Bu,
Sandra
Sandra
Apakah aku...
Sandra
Sandra
boleh keluar sebentar?
Sandra
Sandra
Aku mau jalan-jalan, sendirian saja
Ibu melotot.
Ibu
Ibu
Hah?
Sandra
Sandra
Nggak akan ketemu orang, Bu. Aku cuma mau jalan-jalan sendiri.
Ibu
Ibu
Mana bisa begitu!? Di luar sana bahaya loh!
Ibu
Ibu
Kamu masih SMP, jangan macam-macam!
Ibu
Ibu
Sekolah beri kamu PR apa dan berapa?
Sandra
Sandra
(PR? ah iya... PR.)
Ibu
Ibu
Cepat kerjakan PRmu!
Ibu
Ibu
Sudahlah di luar berbahaya, ini lagi malah minta keluar saat ada wabah menular.
Dengan murung, kamu pergi ke kamar.
Dengan gelisah, kamu memutar-mutar penamu di atas meja belajar.
Kamu sadar ini bukan rumahmu.
Matamu lalu melihat ke arah jendela yang diteralis.
Sandra
Sandra
(Seingatku, jendela nggak diteralis... )
Broom.
Suara kendaraan bisa kamu dengar dari dalam kamar.
Kamu keluar kamar.
Ibu membuka pintu rumah.
Ibu
Ibu
Sandra? Kamu sudah kerjakan PR?
Ibu mengambil dus yang diletakkan di depan pintu rumah.
Kamu hanya sanggup berdiri dengan tegang dan gelisah di belakang ibumu.
Kamu tak tahan.
Kamu lari meloncat ke luar rumah.
Ibu
Ibu
Hei!
Ibu
Ibu
Kesini kamu!
Ibu
Ibu
Jangan lari!
Kamu berhasil lari jauh sekali.
Tak tampak sejauh mata memandang ibumu mengejarmu.
Mungkin beliau takut keluar
Kamu jalan kaki karena kecapekan lari.
Sandra
Sandra
(Aku mau ke gudang... tapi sekolah pasti tutup kan?)
Sandra
Sandra
(Boleh lah coba cek. Karna semua keabsurdan ini dimulai dari gudang.)
Ketika jalan santai, telingamu mendengar sesuatu.
"Guk! Guk!"
Suara gonggongan yang keluar dari mulut anjing
Dan gonggongannya tidak hanya satu.
Saling bersahut-sahutan.
Sandra
Sandra
(Kok bisa ada anjing?)
Adrenalinmu naik lagi untuk lari dari jarak sumber gonggongan.
Kamu lari lagi sambil coba sesekali tengok ke belakang.
Antara dua sampai tiga anjing hitam mengejarmu.
Sandra
Sandra
(Apa ini dipake biar orang malas keluar rumah!?)
Kamu tetap fokus mencari jalan paling cepat untuk pergi ke sekolah
Sampai.
Kamu baru memperhatikan sesuatu yang berbeda dan itu membuatmu tersenyum.
Pintu gerbangnya tidak ada runcingan di atasnya.
Kamu bisa panjat ke atas!
Kamu memanjat dan berhasil masuk ke kawasan sekolah.
Saking lelah, panik, dan terburu-burunya, kamu langsung pergi ke gudang.
Dengan impulsif, kamu membuka pintu gudang.
Syukurlah gudang ternyata tidak dikunci. Kamu sempat lupa soal terkuncinya gudang kalau sekolah tutup.
Langsung, kamu ke gudang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!