Bagian 3

[note: penggunaan tanda kurung untuk menandakan dialog pikiran/dalam hati, ya ]
Kamu dan keluargamu duduk di ruang sofa sambil menonton TV.
Sambil menyeruput air di cangkir, bapak berkata:
Bapak
Bapak
Ada film apa hari ini?
Bapak
Bapak
Saya mau tahu film apa yang ada.
Ibu memegang remote dan memindah channel.
Film itu adalah tentang topeng merah.
Topeng merah mengancam orang dengan menodongkan pisau di leher korban.
Dahimu mengerut.
Sandra
Sandra
(Loh kok ceritanya gini? Kenapa topeng merah jadi antagonis?)
Sepanjang nonton film, kamu kebingungan.
Ibu
Ibu
Sand.
Ibu
Ibu
Siap-siap kamu tidur.
Ibu
Ibu
Kamu harus tidur jam 9 malam.
Kamu menoleh ke jam dinding.
Pukul 8.30 malam
Biasanya kamu tak tidur jam segini.
Disuruh tidur cepat, rasanya... asing.
***
Kamu terbaring di kasur.
Namun matamu belum terpejam.
Sandra
Sandra
(Kenapa di sini rasanya lebih ketat daripada... )
Sandra
Sandra
...
Sandra
Sandra
(...dimana?)
Janggal.
Sandra
Sandra
(Kenapa aku ada di sini?)
Di satu sisi kamu tahu tempat ini asing, tapi kamu tahu apa yang harus kamu lakukan.
Otakmu bahkan sudah didesain untuk tahu kapan kamu harus pulang.
Kamu merasa semua ini cuma mimpi. Ini semua jauh dari realita.
Tapi semua nyata, kamu bahkan tidak bisa mencoba bangun dari tidur untuk memastikannya.
Mendadak, terlintas di pikiranmu soal sekolah.
Gudang.
Semua berasal dari gudang itu
Sandra
Sandra
(Aku nggak suka dikepang, tapi kenapa tadi malah dikepang yah?)
Sandra
Sandra
(Meski ada Bapak dan itu menyenangkan, tapi... rasanya aneh.)
Sandra
Sandra
(Aku nggak pantas di sini.)
Bayangan-bayangan aneh.
Rp. 1.000,- dua.
Sandra
Sandra
(... kayaknya ada uang yang hilang di sekolah!?)
Kraak.
Pintu kamar berdecit pelan.
Ada yang membuka pintu.
Langsung pura-pura tidur dengan hampir seluruh badan ditutupi selimut kecuali kepala.
Ibu
Ibu
Loh, Sandra? Masih belum tidur?
Ketahuan.
Ibu
Ibu
Kenapa masih belum tidur?
Jari-jari tanganmu mendadak tegang.
Sandra
Sandra
Nggak kenapa-napa, Bu..
Ibu menutup pintu.
2 jam terlewati.
Kamu masih belum bisa tidur.
Kamu bangun dari kasur.
Namun, kamu hanya sanggup memandangi pintu kamar.
Ibu tampaknya masih bangun, sedangkan Bapak kemungkinan tidur lebih cepat akibat lelah. Ibu pasti akan memastikanmu tidur lagi.
Padahal penasaran sekali akan gudang sekolah.
Sandra
Sandra
(Pasti nggak bakal diijinkan ke sana.. mana sudah malam lagi.)
Sandra
Sandra
Eh?
Kamu baru ingat.
Sandra
Sandra
Di luar ada wabah, ya?
Sandra
Sandra
(Pengetahuanku minim sekali soal itu.)
Sandra
Sandra
(Kenapa tadi aku nggak tanya?)
Setelah dipikir-pikir...
Sandra
Sandra
(Ah, nggak deh. Nggak enak.)
Sandra
Sandra
(Pasti bakal nanya, "Kok jadi pelupa?")
Sandra
Sandra
(Sebenarnya aku malah lebih bingung sama keadaan sekarang.)
Sandra
Sandra
(Aku ada dimana, sih?)
Kamu kira tak lama semua akan terungkap kalau semua hanya mimpi, jadi itu tidak perlu dipermasalahkan.
Benar-benar tidak tenang bahkan untuk kembali berbaring di kasur sekalipun
Sandra
Sandra
(Lagian percuma juga keluar.)
Sandra
Sandra
(Malam di atas jam 8 itu mengerikan, selama ini balik nggak pernah lewat dari jam 8, apalagi sekarang yang sudah mau jam 11.)
Sandra
Sandra
(Harus apa sekarang? Harus coba tidur dulu?)
Sandra
Sandra
(Siapa tahu kalau aku bangun, sudah ada di tempat seharusnya.)
Kamu memutuskan menutup mata, berbaring.
Terlelap.
***
Kamu terbangun.
Dengan jendela berteralis yang tertutup gorden saja, kamu bisa merasakan cahaya masuk.
Kamu keluar kamar.
Kamu langsung pergi ke ruang sofa.
Di sana, ada Bapak yang sedang baca koran.
Sandra
Sandra
(Ternyata... masih sama saja.)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!