bel pulang berbunyi, dan para siswa akhirnya meninggalkan kelas, namun banyak juga yg masih menetap karena beberapa alasan.
Ryu dan Kenta pulang bersama.
ketika mereka berdua sampai di pintu gerbang sekolah, mereka dihadang oleh komplotan siswa kelas 3 yg berasal dari kubu Utara.
beberapa saat kemudian, seseorang yg mirip dengan Dino muncul dari kumpulan siswa kelas 3.
dialah Kevin, pemimpin kubu Utara.
Kevin
Kau kah yg membuat adikku babak belur?
ucapnya sambil tersenyum.
Kenta
dia yg menyerang ku duluan, jadi dialah yg salah.
Kevin
Aku bertanya pada sipendek rambut panjang disampingmu itu, bukan padamu.
Kenta bersikeras untuk melindungi Ryu agar tak terkena masalah lebih panjang.
Kevin
Senin lusa, aku tunggu kau diatap sekolah jam 3 sore.
Kevin
kuharap kau datang jika tidak ingin masalah ini lebih panjang lagi, kau mengerti?
ucapnya sambil tersenyum.
Ryu
baiklah.
komplotan Kevin meninggalkan mereka berdua, dan mereka berdua pun juga ikut pergi untuk pulang.
Kenta
apa kau yakin menerima tantangannya? dia menguasai 1/3 siswa disekolah ini loh.
Ryu
siapa yg peduli, targetku adalah dia, yg lainnya hanyalah pengganggu saja.
Kenta
aahhhhh!!! baiklah aku akan ikut serta, sudah lama aku tidak melemaskan otot-ototku.
Ryu
hehe, sebaiknya kau berlatih speed dan pukulanmu, orang yg aku hajar tadi siang itu cukup merepotkan loh.
Kenta
kalau begitu ajari aku ya.
Ryu
tidak akan, hehe.
sesampainya disebuah persimpangan jalan, Kenta berpisah dengan Ryu.
tapi anehnya, Ryu kembali ke jalan yg dilewatinya tadi, dan pergi ke suatu tempat.
beberapa lama kemudian, Ryu sampai di sebuah rumah sakit yg cukup besar.
dia pun masuk kedalam rumah sakit, sesampainya di resepsionis, dia meminta untuk berkunjung ke kamar 17 di lantai 3.
dia pun berjalan menuju lift
beberapa saat kemudian, dia pun sampai di depan kamar yg ingin dia kunjungi.
dia mengetuk pintu dan langsung masuk ke kamar no.17 tersebut.
sosok perempuan berambut coklat mengenakan pakaian rumah sakit, terpampang jelas di kasur sedang melihat kearah jendela.
ketika perempuan tersebut membalikkan kepalanya untuk mengetahui siapa yg memasuki kamarnya, wajah cantik dengan pupil merah, terpampang jelas dihadapan ryu
perempuan tersebut kemudian, berpose 2 jari untuk menyapa Ryu.
Miria (kakak perempuan Ryu)
hai, adik kecil!
Ryu pun menghampiri nya.
Ryu
bagaimana keadaan mu kak?
dan perempuan tersebut adalah, kakak perempuan Ryu yg umurnya hanya beda 2 tahun dari nya
Miria (kakak perempuan Ryu)
aku sudah sedikit baikan, bagaimana hari pertama sekolahmu?
Ryu
sudah aku bilang kan sebelumnya kan?
Ryu
tujuanku bersekolah disana hanyalah satu.
Miria (kakak perempuan Ryu)
jadi, kau benar-benar ingin membalaskan dendam kakakmu ini yah?
Miria (kakak perempuan Ryu)
ternyata adikku ini masih belum dewasa, syukurlah
Ryu
apa maksudmu? aku sudah besar loh
Miria (kakak perempuan Ryu)
apanya yg besar?
ucapnya sambil tersenyum.
Ryu
aku bukan tipe orang yg suka salah paham pada hal sepele loh
Ryu
iya iya, yg besar tubuhku, bukan pikiranku, haah
Miria (kakak perempuan Ryu)
jadi kau ingin membesarkan kepalamu agar kau memiliki banyak pikiran?
ucapnya dengan cengar-cengir.
Ryu
MANA MUNGKIN!!
Miria (kakak perempuan Ryu)
hahaha, sudah jangan kesal begitu, banyak orang sakit disini, aku pun juga, hehe
Ryu
kakak yg mulai duluan.
Miria (kakak perempuan Ryu)
hehe, maaf maaf.
Miria (kakak perempuan Ryu)
kalau begitu, sekarang kau pulanglah, kakak sebentar lagi akan diperiksa oleh dokter untuk dicek kesehatan.
Ryu
baiklah.
ketika Ryu hendak berbalik, dia mengatakan sesuatu pada kakaknya.
Ryu
oh ya, Senin lusa aku akan ada acara, sepertinya aku tidak bisa datang di hari itu.
Miria (kakak perempuan Ryu)
tidak apa-apa, selama dirimu masih hidup dan tetap kembali pada keluarga, itu sudah cukup.
Miria (kakak perempuan Ryu)
ngomong-ngomong, katakan pada kak Akio untuk datang malam ini kesini.
Ryu
Baiklah, kalau begitu aku pamit.
Miria (kakak perempuan Ryu)
iya, hati-hati dijalan.
Ryu
iya.
Ryu pun meninggalkan kamar tempat kakaknya dirawat, dan bergegas pulang.
Comments