CHAPTER 4
Anya Putri Atmadja
"Hoam~"
Anya Putri Atmadja
"Tinggal beberapa file yang harus di print."
Anya Putri Atmadja
"Hoam~"
Anya Putri Atmadja
"Rasanya aku ingin tidur sebentar..
Anya yang mulai tertidur, segera bangun agar tetap terjaga
Anya Putri Atmadja
"Gak gak boleh, kayaknya kalo bikin kopi bisa membuat ku terjaga... Hoam~"
Ia akhirnya berjalan sempoyongan menuju ke dapur untuk membuat kopi. Masalah nya baru kali ini minum kopi, entah bagaimana rasanya setelah mencoba nya nanti. Pikir Anya dalam hati.
Anya Putri Atmadja
"Gelap sekali di–"
Seseorang tampak menyalakan lampu.
???
Tunggu apa yang kamu lakukan di sini?"
Anya kaget setengah mati melihat CEO kantor ini sekarang tepat ada di depannya. Saking ngantuknya apa sampai salah lihat kayak gini?
Anya Putri Atmadja
"Tu-uan em maksud saya Pak..."
Anya Putri Atmadja
"Saya di sini mau bikin kopi Pak.."
???
"Bukankah di jadwal semua pegawai maksimal pulang jam 8 malam? Kenapa kamu masih di sini?"
CEO muda berumur 27 tahun. Ia adalah Tuan Muda pertama dari keluarga Adinata. Beliau selalu terlihat tampan dan memiliki tubuh yang bagus. Itu bisa terbukti lewat para pegawai Hawa yang selalu menggoda Tuan Muda setiap hari. Karena menurut gosip ia sedang menjomblo untuk saat ini. Siapa yang tidak mau memiliki pria seperti beliau?
Anya Putri Atmadja
"Saya sedang lembur pak. Kebetulan tugas hari ini belum sempat Saya selesaikan."
Mengapa dirinya malah menutupi kenyataan? Padahal ini adalah kesempatan bagus untuk mengadu.
Angga Widjaja Adinata
Rasanya aku tidak percaya pada gadis ini, ia ragu dalam hati.
Angga Widjaja Adinata
(Menyimpan secangkir kopi di atas meja)
Angga Widjaja Adinata
"Boleh saya ke ruang kerjamu?"
Anya Putri Atmadja
"Oh tentu saja boleh Pak. Mari Pak..
Anya Putri Atmadja
*Berusaha menahan kantuk.
Mereka berdua menaiki lift menuju lantai 20.
Tanpa Anya sadari Bosnya sedang memperhatikan dirinya.
Angga Widjaja Adinata
"Cantik juga.."
Anya Putri Atmadja
"Siapa Pak?"
Angga Widjaja Adinata
"Ya saya akui lift ini benar-benar cantik dan sangat bagus." Jawabnya agak terbata-bata.
Terlihat sekali Bos ini malu mengakuinya.
Anya Putri Atmadja
"Iya betul juga Pak. Setelah di pikir-pikir memang cantik juga." Jawab Anya tidak peka.
Angga Widjaja Adinata
"Untunglah dia percaya.." ujar nya dalam hati.
Tapi bukankah dia harusnya curiga?
Angga Widjaja Adinata
"Jadi kamu yang telah mengerjakan laporan ini? Sudah berapa kali kamu mengerjakannya?"
Anya Putri Atmadja
"Ya betul Pak. Sekitar 3 kali saya mengerjakannya."
Anya sedikit gugup.
Angga Widjaja Adinata
"Coba jelaskan apa yang terjadi?"
Tegasnya.
Setelah Anya menceritakan semua dengan sangat lancar. Bosnya sudah sangat yakin bahwa pegawainya telah jujur.
Angga Widjaja Adinata
"Kerjaan sebanyak ini kamu yang selesaikan?"
Kali ini suaranya makin keras.
Anya Putri Atmadja
"Ya Pak"
Anya Putri Atmadja
Anya merasa makin merinding melihat raut marah Bos nya.
Suasana menjadi hening, ketika Bosnya mengecek semua berkas yang ada di mejanya.
Bosnya tiba-tiba berdiri tegak di hadapannya
Angga Widjaja Adinata
"Maafkan atas kelalaian saya. Baiklah aku akan mengurus upah lembur mu. Sudah berapa hari kamu lembur? "
Anya Putri Atmadja
"4 hari Pak."
Sedikit rasa senang mulai muncul di hatinya. Anya sangat beruntung memiliki Bos yang pengertian seperti sekarang. Anya benar-benar tidak menyangka Bosnya begitu baik.
Angga Widjaja Adinata
"Oke, kamu bisa cek saldo ATM kamu nanti."
Anya Putri Atmadja
"Baik. Terimakasih Pak. Terimakasih banyak Pak."
Angga Widjaja Adinata
"Sama-sama. Semua yang kamu kerjakan itu bukan bidangmu, tapi saya kagum kamu dapat mengerjakannya dengan sangat baik."
Anya Putri Atmadja
"Terimakasih Pak."
Angga Widjaja Adinata
"Bagaimana, jika besok pagi kamu ke ruangan saya Pukul 9 pagi?"
Anya Putri Atmadja
"Baik Pak."
Angga Widjaja Adinata
"Oke usahakan jangan telat."
Angga Widjaja Adinata
"Iya Pak."
Angga Widjaja Adinata
"Soal kerjaan ini tidak usah kamu lanjutkan. Biarkan senior kamu yang harus bertanggungjawab."
Anya Putri Atmadja
"Baik Pak. Jika begitu saya pamit pulang dulu."
Anya segera mengambil tasnya lalu bergegas pergi.
Angga Widjaja Adinata
"Tunggu!"
Anya Putri Atmadja
"Iya Pak?"
Angga Widjaja Adinata
"Saya antar kamu pulang."
Anya Putri Atmadja
"Jangan Pak, saya akan pulang naik ojeg saja Pak."
Angga Widjaja Adinata
"Anggap saja ini adalah permintaan maaf saya karena telah membiarkan Senior itu menyiksa mu."
Anya Putri Atmadja
"Tapi Pak–
Angga Widjaja Adinata
" Gak ada tapi! Ayo! "
Mendengar Bosnya mendesak dirinya ia tak bisa berbuat apa-apa.
Anya Putri Atmadja
"Baik Pak"
Ketika mereka berdua sampai di tempat parkir. Seseorang menghampiri mereka.
Reza tidak percaya dengan penglihatan nya
Anya Putri Atmadja
"Reza? Kenapa kamu di sini?"
Reza
"Tentu saja aku datang menjemput mu."
Angga Widjaja Adinata
"Kamu saling mengenal dengan Reza?"
Anya Putri Atmadja
"Ya kami sahabat sejak kecil."
Angga Widjaja Adinata
"Pantas saja. Apa kalian berdua pacaran?"
Anya Putri Atmadja
"Tentu saja tidak Pak!"
Reza
"Tentu saja tidak Pak!"
Mereka berdua reflek menjawab bersama.
Angga Widjaja Adinata
"Maaf saya kira kalian pacaran."
Reza
"Kebetulan hari ini Anya tidak ada yang menjemput, jadi sebagai sahabatnya merasa bertanggungjawab untuk menjemput nya. Bapak gak cemburu kan?"
Angga Widjaja Adinata
"Tentu saja tidak! Saya hanya bertanya."
Reza
"Baiklah, ayo kita pulang Anya.."
Reza
*Menarik tangan Anya tak sabar.
Anya Putri Atmadja
"Oke. Kami duluan ya Pak."
Angga Widjaja Adinata
"Iya."
Anya Putri Atmadja
"Reza? Kamu kenal dengan CEO di perusahaan tempat ku bekerja?"
Reza
"Ya. Kami hanya teman kuliah."
Anya Putri Atmadja
"Begitu yaa.."
Anya Putri Atmadja
"Emmm Za?"
Anya Putri Atmadja
"Maaf aku harus menginap di rumah mu lagi."
Reza
"Gapapa... Jika kamu mau kamu boleh tinggal di rumah ku untuk sementara waktu. "
Anya Putri Atmadja
"Benarkah?"
Anya Putri Atmadja
"Terimakasih banyak Reza."
Anya Putri Atmadja
"Aku janji akan segera mencari kos-kosan murah yang dekat dengan tempat kerjaku."
Reza
"Tidak perlu buru-buru. Lagipula adikku akan datang besok pagi. Mendengar kamu ada di rumah ku jadi membuat nya ingin bertemu denganmu."
Anya Putri Atmadja
"Oke, sudah lama juga aku tidak bertemu dengan Lia. Dia sekarang sedang kuliah kan?"
Reza
"Ya, karena besok weekend jadi ia memutuskan untuk pulang ke rumah."
Anya Putri Atmadja
"Reza kamu juga sudah banyak berubah menurut ku. Sekarang aku sangat bangga denganmu. Kamu sudah menjadi seorang Novelis terkenal.. "
Reza
"Terimakasih Anya. Ini juga berkat semua dukungan darimu. Itu membuat ku tidak pernah menyerah dan selalu semangat. Andai saja kau tahu bahwa sebenarnya aku–"
Anya Putri Atmadja
"Ayah~"
Reza melirik sebentar, karena mendengar Anya memanggil Ayahnya.
Reza
"Rupanya sedang mengigau. Pasti sangat lelah bekerja seharian."
Anya Putri Atmadja
"Anya belum mau menikah... Ayah.. "
Anya Putri Atmadja
*Mengigau
Reza
"Menikah? Apakah ini masalah nya? Mungkinkah Anya di paksa untuk menikah?."
Reza
"Kasihan sekali, sahabat ku."
Reza lalu menghentikan mobilnya karena mereka sudah sampai di tempat tinggal Reza.
Reza membuka sabuk keselamatan miliknya kemudian mendekati Anya yang sedang tertidur.
Reza
*Membelai lembut rambut Anya.
Reza
"Aku pasti akan selalu berada di sisimu... "
Reza
"Ayo bangun, putri tidur kita sudah sampai di rumah.. "
Reza
*Membisikkan dengan lembut
Anya Putri Atmadja
"Hmmm.. "
Anya Putri Atmadja
*Perlahan membuka mata
Anya Putri Atmadja
"Oh sudah sampai. Reza maaf aku ketiduran.. "
Reza
"Gapapa, aku ngerti kamu pasti lelah."
Comments
Angkasa?¿
silahkan tidur
2023-04-20
0
Ivy
Ya begitulah cowok🤣
2022-08-24
1
Syhr Syhr
modus. 🤭
2022-08-18
1