pagi sudah berganti siang, aku dan senior sedang berada di dapur untuk membuat makan siang.
yahh, kami tidak mempunyai topik apapun untuk berbicara dan hanya fokus untuk memasak.
sebenarnya masih banyak sekali hal yang ingin ku ketahui dari senior, dia mempunyai banyak hal-hal yang menakjubkan dari kemisteriusanya.
apa aku tanya lagi saja yah, akan tetapi, terkadang ada saja hal yang membuat waktu kita terpotong, padahal hari ini adalah hari yang tepat agar aku bisa lebih dekat dengan senior.
aku terlalu fokus menatap senior sampai lengah sebuah mata pisau mengenai jari ku.
" aww ". aku benar-benar terkejut sambil menahan perih.
" kau tidak apa-apa!". ucap senior langsung mendekatiku, lalu menarik jari ku yang terluka kemulutnya.
entah mengapa, aku sudah tidak merasakan sakit lagi, perasaanku malah jadi campur aduk tidak karuan, aku hanya bisa menatap bulat senior, begitu juga dengan senior, dia sepertinya tidak sadar atas apa yang dia lakukan. kami berdua hanya terdiam membeku sambil menatap satu sama lain.
" ding-dong!".
tiba-tiba terdengar suara bel pintu rumah berbunyi, kami berdua langsung sadar, senior langsung melepas tanganku dan langsung membuang muka dariku.
" bi, biarkan aku yang membukakan pintu ".
ucapku dengan mulut gemetar.
aku langsung bergegas memmbukakan pintu, ternyata itu adalah ayahku yang baru pulang entah dari mana. haaa, lagi-lagi waktuku bersama senior terpotong.
" ayah habis dari mana?". tanyaku dengan kesal.
" ayah habis ke rumah teman ". jawab ayahku.
" oh yah, apa ibumu sudah meyiapkan makan siang, ayah sudah lapar ". tanya ayah.
" ibu sedang pergi ke acara arisan bersama teman-temannya, jadi aku dan senior yang memasak makan siang ". ucapku.
" dimana seniormu?". tanya ayah sambil menengok-nengok ruangan.
" dia sedang memasak di dapur, ayah tunggu saja di meja makan, nanti makananya kubawa". ucapku
" baiklah ". jawab ayah sambil duduk di kursi.
aku langsung menuju ke dapur untuk mengambil makanan.
" apa makananya sudah siap?". tanyaku sambil membuang muka dari senior.
" yah, awas hati-hati, jangan sampai lengah lagi ". ucap senior memperingatkan ku.
" Bai, baik ". ucapku dengan mulut gemetar.
" wah, banyak sekali makananya, ini semua kalian yang masak?". tanya ayahku sambil mengaggumi masakan kami.
" yah, sebenarnya ini juga berkat bantuan dari senior ". jawabku sambil menatap senior malu-malu.
" oh yah, kau belum memperkenalkan seniormu pada ayah ". ucap ayahku.
" hah?, bukankah kemarin senior sudah memperkenalkan diri pada ayah, masa ayah lupa ". ucapku dengan heran.
" ayah tadi sedang kelelahan, jadi otak ayah sedang tidak fokus ". jawab ayah
" sekali lagi, perkenalkan namaku Kevin junior, panggil saja Kevin, salam kenal ". ucap senior sambil memperkenalkan dirinya sekali lagi.
" perkenalkan juga, nama paman, Thomas William, panggil saja paman tom yah ".
ucap ayah sambil memperkenalkan dirinya.
" wah, nama anda hampir mirip dengan nama ayahku ". ucap senior.
" benarkah?, memangnya siapa nama ayahmu?". tanya ayah.
" William Junior ". jawab senior.
" apa pekerjaan ayahm-".
aku langsung menarik lengan ayah sebelum dia berbicara hal yang tidak di inginkan.
" ayah, kedua orang tua senior sudah meninggal saat dia kecil, ayah jangan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan masa lalunya, itu hanya akan membuatnya sedih ". ucapku sambil membisik ayah.
" m, maaf, ayah tidak tau ". ucap ayahku dengan nada yang pelan.
" yasudah ayo kita lanjut makanya, mumpung masih hangat ". ucap ayahku langsung menyingkat pembicaraan.
setelah selesai makan, aku ingin mengajak senior ke taman belakang rumahku. saat aku ingin menemui senior aku melihat ayah yang sedang membawa tas dan alat memancing miliknya.
" ayah mau kemana?". tanyaku.
" ayah akan pergi memancing bersama teman-teman ayah ". jawab ayah sambil mengikat tali sepatu.
" yasudah, ayah hati-hati yah ". ucapku sambil tersenyum gembira.
" tentu saja, oh yah, kalian jangan ngapa-ngapain yah saat ayah dan ibu tidak ada di rumah ". ucap ayah sambil membisik di depanku.
" ayaaah!".
aku sangat kesal sekali dengan sifat ayah dan ibu yang selalu jengkel padaku.
" hahaha ". ayah mentertawaiku sambil pergi keluar.
aku hanya menghela nafas, dan bergegas pergi ke kamar, saat sedang berjalan menuju ke kamarku, aku melihat senior yang sedang membereskan tas bawaanya.
" senior, kau mau kemana?". tanyaku.
lalu senior tersenyum ke arahku.
" aku harus pulang Sore ini, kakek pasti sangat mencemaskan ku ". jawab senior.
" ouh ".
aku hanya terdiam sambil membayangkan betapa sepinya diriku jika senior pergi.
oh, yah aku lupa untuk mengajak senior ke taman, ini saatnya.
" senior, sebelum kau pulang, aku ingin mengajakmu ke taman sebentar, kau mau?".
tanyaku malu-malu.
senior hanya mengangguk yang menandakan setuju.
saat berada di taman, kami langsung di perlihatkan pemandangan kota yang luas dan indah.
" benar-benar indah yah ". ucapku.
lagi-lagi, senior hanya menganggukan kepalanya.
" mmm, senior, terima kasih ". ucapku sambil memandang kota.
" untuk apa?". tanya senior kemudian menatapku.
" hari ini aku belajar banyak hal darimu ".
ucapku sambil tetap fokus memandang kota.
" aku juga ". jawab senior.
" senior, kenapa kau ingin berteman dengan denganku, padahal, banyak wanita yang mungkin lebih cantik dan pintar dariku ".
tanyaku pada senior.
lalu senior menatap ke arahku sambil tersenyum.
" ada satu hal yang tidak dimiliki wanita lain darimu, yaitu sifat peduli mu pada orang lain, kebanyakan wanita selalu memperdulikan diri mereka masing-masing, mereka selalu menunjukan sisi lemah mereka untuk mengharapkan pertolongan dari orang lain, tapi tidak dengan mu, kau berbeda, kau selalu menunjukan sisi kuat mu untuk orang lain, itulah hal yang ku suka darimu, sherla maulinda". ucap senior sambil menatapku dengan senyum tulusnya.
aku hanya terdiam sambil menatap senior, aku benar benar-benar tidak menduga apa yang telah senior katakan padaku. kami hanya hanya terdiam saling menatap satu sama lain.
SORE HARI
kami sedang berada di stasiun kereta api untuk mengantar senior pulang ke rumah. kami hanya tinggal menunggu beberapa menit lagi sebelum kereta api datang.
" benar-benar tidak terasa yah ". ucapku sambil menatap senior.
" kau benar, terkadang waktu menjadi sangat singkat ketika kita menikmatinya ". ucap senior sambil menghela nafas.
" oh yah, ini ". senior memberikan sobekan kertas yang berisi nomor.
" apa ini?". tanyaku.
" ini nomor ponselku, jika kau butuh apapun tinggal hubungi saja aku yah ". ucap senior.
" baiklah ". ucapku.
setelah beberapa menit menunggu, akhirnya kereta yang tunggu sudah tiba.
" aku pulang dulu yah, terima kasih karena sudah membolehkan aku menginap di rumahmu ". ucap senior sambil menatapku.
" yah, sama-sama ". jawabku.
sebelum masuk ke pintu kereta senior kembali menoleh ke arahku.
" sekali lagi terima kasih yah sherla, aku, Benar-benar beruntung bisa mengenalmu, sampai jumpa lagi yah!". ucap senior sambil tersenyum ke arahku.
aku hanya menganggukan kepalaku sambil tersenyum, lalu melambaikan tanganku pada senior.
" yah sampai jumpa lagi, senior ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments