hari mulai sore, jam sudah menunjukan pukul 04.00, mungkin murid di sekolah cuman hanya aku dan senior,
" Haaah, benar-benar hari yang melelahkan ". ucapku sambil mengusap keringat dengan bajuku.
" Kau tidak boleh mengusap keringat dengan bajumu, nanti bajumu bisa kotor, gunakan lap ini ". ucap senior sambil memberikan lapnya padaku.
" Terima kasih ". ucapku malu-malu.
" tidak terasa sudah sore, ayo kita pulang". ucap senior mengajakku.
" Ayo ". jawabku.
Diperjalanan, aku benar-benar sangat lemas dan lelah, hauuus.
" hey, kau tidak apa-apa wajahmu memerah ".
ucap senior mencemaskan ku.
" ti, tidak, aku tidak apa-apa ". jawabku dengan nada yang pelan.
" kau sepertinya kelelahan, disana ada mesin minuman, ayo kita mampir dulu kesana ".
ucap senior sambil menunjukan mesin minuman kepadaku.
kami berdua memutuskan untuk mampir dulu untuk beristirahat, dan membeli minuman disana, saking hausnya, aku langsung menghabiskan minumanku dalam sekejap.
" haaah, benar-benar menyegarkan". ucapku sambil menyenderkan kepalaku ke dinding.
" sepertinya kau sangat kehausan ". ucap senior.
aku hanya menganggukan kepalaku sambil memejamkan mata.
" kau sudah selesai, ayo kita pulang ". ucap senior sambil berdiri.
" heee, kita baru saja istirahat, beri waktu lima menit lagi ". ucapku dengan nada yang lesu.
" kau lihat, hari sudah mulai petang, nanti orang tuamu juga akan mencemaskan mu".
ucap senior menasehati ku.
" Baiklah ". ucapku dengan nada yang lesu.
huh, padahal kami baru saja duduk, tapi yah, siapa aku melawan senior.
namun, saat aku mencoba untuk berdiri, "haaa". aku merasakan kakiku tiba-tiba saja sakit dan terjatuh.
" Hey kau tidak apa-apa!, kau sepertinya kelelahan, seharusnya kau bilang padaku".
ucap senior sambil memijat kakiku.
" ma, maafkan aku ". ucapku sambil menahan rasa sakit di kakiku.
lalu senior menunduk di depanku,
" ayo, aku akan menggendong mu ". ucap senior sambil mengulurkan tangannya.
eh, heee, aku benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada senior, dia tidak seperti hari-hari biasanya, tapii, kalau dipikir-pikir, sepertinya aku telah salah memandang senior, ku kira senior hanyalah orang yang cuek dan tidak banyak bicara, tapi, senior ternyata sisi lain yang baik, tapi aku ini bukan wanita yang lemah!!.
" tidak, tidak usah, ini hanya cedera sedikit ".
ucapku.
namun saat aku mencoba untuk berdiri lagi.
" haaaa ". kakiku malah makin sakit.
" kau ini memang wanita keras kepala yah, cepat, naik ke punggungku ". ucap senior sambil menunduk di depanku.
huuuh, mau tidak mau, aku harus menuruti senior lagi.
" mmm, senior, terima kasih yah ". ucapku
" untuk apa?".
" akhir-akhir ini, aku selalu merepotkan mu, sedangkan aku, belum pernah melakukan apapun untukmu ". ucapku dengan nada yang pelan.
" tenang saja, itulah tugas seorang teman ".
ucap senior, sambil senyum menoleh ke arahku.
setelah itu, kami lanjut berjalan tanpa topik pembicaraan sedikitpun. jujur saja, sepertinya ini adalah hari pertama senior berjalan dengan wanita saat SMA, entah mengapa orang yang keren seperti senior tidak pernah dekat dengan wanita atau tidak ada wanita yang ingin mendekatinya, mungkin karena auranya yang sangat dingin.
aku ingin tau sebenarnya, apa tipe wanita idaman bagi senior yah, apa aku tanya saja langsung padanya?, tidak!, aku sudah tau jawabannya nanti, pasti dia akan marah padaku, eh tidak, kalau marah itu kayaknya mustahil, palingan dia akan menjawab dengan singkat.
tapi, aku tidak ingin tercekik oleh rasa penasaranku, aku harus memberanikan diriku!.
" mmm, senior, aku...".
" DUAAARRR".
tiba-tiba saja gemuruh petir terdengar sangat kencang.
" Haaaa ". aku dengan refleks berteriak ketakutan.
" hey, kau kenapa?". tanya senior sambil menoleh ke arahku.
" ti,tidak, aku hanya takut dengan gemuruh petir ". ucapku sambil membuang muka.
lalu, awan mulai mendung dan angin berhembus dengan kencang.
" sepertinya akan turun hujan, kita harus mencari tempat berteduh ". ucap senior
" bagaimana kalau ke rumahku?, rumahku sudah dekat dari sini ". usul ku.
senior langsung mempercepat langkahnya, kami memutuskan untuk berteduh di rumahku sementara.
DI RUMAHKU
akhirnya, kami sudah tiba di rumahku yang cukup dengan dengan stasiun, saat sampai di depan pintu rumah, aku langsung membunyikan bel,
" ibu aku pulang!". ucap ku sambil menekan bel.
" iyaah, tunggu sebentar!". ucap ibuku dengan nada yang kencang
" sherla, kenapa sudah larut sore begini kamu belum saja pulang, dari mana saja kam..., eh, siapa laki-laki yang merangkul mu ini ". tanya ibuku sambil menatap senior.
" Diaa...".
" perkenalkan, nama saya Kevin, saya adalah teman sekaligus seniornya sherla, salam kenal Tante ". ucap senior memperkenalkan dirinya pada ibu.
" wah kau sangat tampan, apa kau pacarnya sherla".
" ibuu, apa ibu tidak dengar kalau dia itu atasanku". ucapku dengan kesal
" masa, tuh pipimu merah ". ucap ibu jengkel.
di tengah percakapan kami tiba-tiba saja hujan turun dengan deras.
" yasudah, cepat kalian masuk ". ucap ibu menyuruh kami masuk.
" ngomong-ngomong, apa kakimu tidak di obati saja ". ucap senior
" tidak usah, tadi cuman keram, sekarang udah mendingan kok ".
kami berdua langsung masuk ke dalam rumah.
" kalian duduk saja di situ yah, ibu mau masak makan malam, oh yah, ibu sudah siapkan air hangat untuk mandi, tapi jangan mandi bareng yah ". ucap ibuku yang lagi-lagi jengkel.
" ibumu itu sangat perhatian yah padamu ". ucap senior.
" yah, tapi terkadang dia sangat jengkel ". ucapku sedikit kesal.
" oh yah, kau gunakan saja kamar mandi ayahku, ada di sebelah sana ". ucapku sambil menunjuk ke kamar mandi ayah.
" lalu, bagaimana dengan ayahmu?". tanya senior.
" ayahku tidak pulang hari ini, jadi tenang saja". ucapku.
" baiklah, terima kasih ".
" sama-sama, yasudah aku pergi mandi dulu yah ". aku pun langsung bergegas menuju ke kamar mandi.
di kamar mandi aku masih memikirkan tentang pertanyaan ku pada senior, entah mengapa pikiranku selalu terngiang-ngiang wajah senior terus, apa aku..., ah tidak, itu tidak mungkin.
setelah selesai mandi, aku langsung menuju ke ruang makan, aku melihat senior dan ibu yang lagi asik mengobrol, dan ada banyak sekali makanan di meja.
" wah, tumben sekali ibu masak banyak hari ini ".
" tentu dong, kan ini baru pertama kalinya kamu ajak anak laki-laki ke rumah ".
aku langsung mendekati ibu dan membisik.
" apa yang ibu bicarakan tadi dengan senior".
tanyaku sambil membisik.
" ibu hanya menanyakan tempat tinggalnya, itu saja ". jawab ibuku.
baguslah kalau begitu, kami pun langsung melanjutkan makan.
setelah selesai makan, aku ingin keluar sebentar di belakang halaman rumahku, disana aku melihat senior yang sedang berdiri menatap kota.
" indah yah " ucapku.
" yah " jawab senior dengan singkat.
ini sudah saat untuk menanyakan itu pada senior, aku sudah mengumpulkan semua tenagaku.
" mmm, senior, aku...".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Andri Widhiarto
maaf thor.tulisannya masih banyak yg perlu diralat kayanya.🤝💪💪💪semangat ...
2022-10-06
0