Terjerat Cinta CEO Tampan
Chapter 4
Setelah puas menangis Qia mengambil handphone nya tujuan utama nya adalah menghubungi Naya sahabatnya sekaligus adik laki-laki yang sudah merenggut mahkota nya.
Qia hanya ingin berpamitan kepada sahabatnya itu karena dia akan pergi dari Negara ini.
Dalam dering pertama panggilan itu langsung di angkat oleh sahabatnya.
Suara lembut dari sahabatnya terdengar, Qia tersenyum, dia mencoba untuk berbicara walau bibirnya bergetar.
Feyriska Qiana Aera
Halo Nay
Kanaya
Ada apa nelfon, kangen ya
Feyriska Qiana Aera
(tersenyum tipis)
Feyriska Qiana Aera
Ya lumayan
Feyriska Qiana Aera
Boleh tapi kamu ke apartemen aku
Kanaya
Em gimana ya, aku harus izin dulu ke vano.
Kanaya
Bentar aku kirim pesan dulu ke dia.
Qia diam, dia berfikir mungkin Kanaya sedang sibuk, bagaimana pun dia punya suami sekarang bukan gadis lagi yang bebas kemana saja. Qia ingin membatalkan pertemuan saja tapi Kanaya lebih dulu berbicara.
Kanaya
Aku bisa ke sana tunggu aku ya
Kanaya
Aku matiin ya, kamu mau sesuatu biar aku bawain.
Feyriska Qiana Aera
Ngga deh
Kanaya
Kamu kaya sakit, singkat terus jawabnya
Feyriska Qiana Aera
Ya emang ada yang sakit Nay
Kanaya
Jadi bener kamu sakit ?
Qia menutup mulutnya, astaga dia salah bicara, dia tidak sadar menjawab seperti itu.
Feyriska Qiana Aera
Ngga ko, ya udah aku tunggu di apart
Kanaya
Oke oke aku ke sana tunggu bentar
Qia meletakkan hp nya ketika Kanaya sudah mematikan telfon. Qia berjalan ke meja rias dan mulai menutupi mata sembab nya dengan beberapa sapuan bedak, setidaknya itu bisa meminimalisir wajahnya yang berantakan.
Qia berjalan ke arah pintu dan mengambil nafas sebelum membuka pintu itu.
Qia mencoba tersenyum, sahabat nya itu melihat nya dengan wajah yang terkejut. Apakah keadaannya telihat sangat mengenaskan.
Feyriska Qiana Aera
Masuk aja yuk
Kanaya
Kamu beneran sakit ya, kamu habis nangis.
Feyriska Qiana Aera
Ngga kok aku kemarin bergadang
Feyriska Qiana Aera
Ya bahkan hampir ngga tidur tadi malam.
Kanaya
Ngga mungkin sampai separah ini. Sembab nya kaya habis nangis.
Qia tau sahabatnya itu memang sulit di bohongi. Tapi dia tetap pada pilihannya yaitu tidak menceritakan apa yang terjadi padanya.
Feyriska Qiana Aera
Ngga ko Nay, aku emang gini kalau bergadang.
Kanaya
Di kompres aja biar membaik
Feyriska Qiana Aera
Ngga usah Nay, nanti aku kompres sendiri aja.
Kanaya
Ngga papa bentar aku ambilin air dingin. Ada kan ?
Feyriska Qiana Aera
Iya ada di kulkas
Kanaya
Bentar kamu duduk dulu aja
Dapat Qia lihat, Naya sedang berjalan ke arah dapur mungkin sedang mencari air dingin di kulkas, beberapa menit kemudian wanita itu muncul dari arah dapur.
Feyriska Qiana Aera
Di laci itu
Kanaya
Ah baiklah
(memilih salah satu sapu tangan yang tersusun rapi di laci)
Kanaya
Lain kali jangan bergadang, apalagi sampai mata kamu bengkak gini.
(menempelkan es yang di lapisi sapu tangan ke sekitar mata Qia).
Lagi dan lagi Qia hanya diam, dia sebenarnya belum siap pergi meninggalkan sahabat nya itu, tapi keadaan memaksanya untuk pergi.
Kanaya
Oh ya Qi aku ada kabar baik deh buat kamu.
Feyriska Qiana Aera
Soal apa
Kanaya
Sebentar lagi kamu akan punya keponakan
Qia terkejut, namun dia mencoba untuk menyembunyikan dengan senyuman nya yang berusaha dia terbitkan.
Feyriska Qiana Aera
Serius ?
Feyriska Qiana Aera
Wah selamat ya, di jaga baik-baik keponakan Aunty.
Feyriska Qiana Aera
Boleh aku elus ?
Kanaya
Boleh dong tapi geli pasti kalau masih datar gini.
Feyriska Qiana Aera
Ngga papa
Qia meletakan tangan nya di perut Kanaya, sahabatnya itu terlihat sangat bahagia dengan kehamilannya, amat berbeda dengannya yang tidak menginginkan kehamilan ini. Jika di fikir mungkin jarak kehamilan mereka dekat dan mungkin anak mereka akan lahir bareng nanti.
Kanaya
Sini ish biar aku kompres mata kamu
Feyriska Qiana Aera
Ngga usah Nay, aku cuma mau pesan satu hal sama kamu.
Feyriska Qiana Aera
Aku mau pergi dari Negara ini, aku mau menetap di Negara aku buat ngurus bisnis. Kamu jaga diri kamu baik-baik ya di jaga juga keponakan aku.
Qia tersenyum, ada raut sedih yang terpancar di wajah Naya, tapi dia tidak bisa tetap berada di Negara ini, TIDAK BISA!!
Feyriska Qiana Aera
Memang aku harus pergi Kanaya, aku ngga bisa menetap di sini terus.
Kanaya
Tapi kamu bakal sesekali ke sini kan ?
Feyriska Qiana Aera
Bisa mungkin bisa juga ngga
Feyriska Qiana Aera
Andai nanti kamu ngga bisa menghubungi aku kamu tenang aja aku pasti baik dan akan selalu baik.
Qia memalingkan wajahnya, dia juga tidak ingin pergi, dia nyaman berada di Negara itu. Namun dia sudah tidak punya tempat untuk tetap tinggal. Apalagi jika harus bertemu laki-laki yang sudah membuatnya begini. Dia tidak akan sanggup pasti.
Feyriska Qiana Aera
Aku minta maaf Nay, tapi aku ngga bisa. Udah cukup lama aku berada di sini.
Kanaya
Kapan berangkatnya ?
Feyriska Qiana Aera
Nanti sore aku berangkat
Kanaya
Kenapa cepat sekali kenapa tidak besok saja. Aku pasti akan merindukanmu.
Feyriska Qiana Aera
Lebih cepat lebih baik
Kanaya
Kita akan pisah lama
Feyriska Qiana Aera
Oh cmon, masa gitu aja sedih sih, kan Shafa juga masih ada.
Kanaya
Nanti aku antar ke bandara ya
Feyriska Qiana Aera
Ngga kamu lagi hamil, ngga boleh
Bukan hanya itu alasan Qia, karena nanti dia naik helikopter milik ayah nya, maka dia memutuskan untuk Kanaya tidak ikut karena tidak ingin ketahuan.
Feyriska Qiana Aera
Nanti kamu pulang aja, suruh vano buat jemput kamu.
Kanaya
Baiklah kamu hati-hati di sana nanti.
Comments
aliah diana
next 😘😘
2022-05-18
1