Terjerat Cinta CEO Tampan
Chapter 2
Feyriska Qiana Aera
Aw, badan aku rasanya kaya habis jatuh dari gedung tinggi
Feyriska Qiana Aera
(melihat tangan yang memeluknya erat)
Feyriska Qiana Aera
Kak Arthur
Spontan Qia melihat dirinya yang tidak mengenakan apapun begitu pun kak Arthur yang bertelanjang dada. gadis itu menutup mulutnya dia ingat tadi malam dia sedang minum di club dan menemui laki-laki pilihan papa nya namun kenapa dia bisa berakhir dengan kakak sahabatnya.
Feyriska Qiana Aera
Ah, sakit hiks
Dewa Arthur Mahendra
Kenapa hem, mana yang sakit (terbangun)
Gadis itu terdiam sebentar namun saat Arthur ingin memegang tangan nya dia dengan cepat menangkis bahkan dia tidak ragu untuk menampar laki-laki itu.
Feyriska Qiana Aera
Kenapa
Feyriska Qiana Aera
Kenapa kamu ngelakuin ini ke aku kak, KENAPA
Dewa Arthur Mahendra
Kenapa juga kamu ke club tadi malam ?
Feyriska Qiana Aera
Memang apa urusan nya sama kakak, aku mau ke club kek atau mau deket sama cowo kek itu ngga ada urusannya sama kakak.
Feyriska Qiana Aera
Sekarang jelasin alasan apa yang membuat kakak setega ini sama aku.
Feyriska Qiana Aera
Bahkan kakak meniduri aku tanpa izin, kakak pikir kakak siapa hah
(melempar handphone ke arah Arthur).
Dewa Arthur Mahendra
Qia, kakak tau kakak salah, maafin kakak.
Feyriska Qiana Aera
Aku benci banget sama kakak hah
Dewa Arthur Mahendra
Qia...
(mendekati Qia yang histeris)
Feyriska Qiana Aera
Aku benci pokoknya hiks
Qia terus menangis menutupi telinga nya dan berjongkok.
Dewa Arthur Mahendra
(mendekap wanitanya yang terus menangis)
Dewa Arthur Mahendra
Maafin kakak ya, kakak janji ngga akan pergi
(mengecup mata Qia yang berkaca-kaca).
Dewa Arthur Mahendra
(merengkuh tubuh Qia dalam dekapan)
Dewa Arthur Mahendra
Kakak minta maaf dek, jangan gini ya. Maafin kakak
Feyriska Qiana Aera
Kakak jahat tau ngga😭
Dewa Arthur Mahendra
Kakak minta maaf, kakak ngga bisa ngelihat kamu deket sama laki-laki lain. Kakak ngga bisa maafin kakak🥺
Dewa Arthur Mahendra
Udah ya sayang jangan nangis lagi
Feyriska Qiana Aera
(terus memukul dada Arthur)
Feyriska Qiana Aera
Aku benci sama kakak, benci banget. Kakak jahat sama aku kakak tega ngehancurin hidup aku aku benci pokoknya.
Dewa Arthur Mahendra
(hanya diam dan mendekap Qia)
Feyriska Qiana Aera
Lepas aku mau pulang
Dewa Arthur Mahendra
Dengerin kakak dulu, kakak jelasin semuanya.
Feyriska Qiana Aera
Ngga perlu bagi aku apapun alasan kakak, kakak tetap jahat karena menghancurkan harga diri aku.
Qia berjalan ke arah kamar mandi sambil membawa pakaian nya. Sedangkan Arthur mengambil pakaian milik adek nya yang tersimpan di lemari pakaian nya.
Dewa Arthur Mahendra
(berjalan ke kamar mandi)
Dewa Arthur Mahendra
Ini kamu pakai, kakak ngga mau kamu keluar dari kamar menggunakan pakaian kamu yang tipis itu.
Feyriska Qiana Aera
(mengambil kasar pakaian di tangan Arthur)
Setelah selesai Qia berjalan ke luar. Namun tidak bisa karena kamar sedang di kunci.
Feyriska Qiana Aera
Buka kamarnya
Dewa Arthur Mahendra
(hanya diam dan menatap Qia dari ranjang)
Feyriska Qiana Aera
Aku bilang buka kamar nya kak
Arthur menghembuskan nafas pelan dia berdiri dan menghampiri Qia yang pucat lalu menghimpit tubuh itu.
Feyriska Qiana Aera
Menjauh kak
Dewa Arthur Mahendra
(mencium lembut bibir Qia)
Qia menolak dia berontak tapi Arthur mengunci pergerakannya sehingga dia berhenti meronta. Arthur pun mengangkat gadis itu dalam gendongan nya dan mendudukkan di ranjang.
Dewa Arthur Mahendra
Makan dulu, kakak ngga kasih izin kamu keluar tanpa mengisi perut kamu.
Dewa Arthur Mahendra
(mengambil piring di nakas lalu mulai menyendok nasi)
Dewa Arthur Mahendra
Buka mulut kamu
Feyriska Qiana Aera
(membuang muka)
Dewa Arthur Mahendra
(memegang wajah Qia menghadapkan ke wajahnya)
Dewa Arthur Mahendra
Kakak sayang sama kamu, kamu adalah wanita yang kakak mau. Tolong terima kakak biarkan kakak menghabiskan hidup kakak bersamamu. Izinkan kakak menjadi imam mu. Izinkan kakak mempertanggung jawabkan kelakuan buruk kakak ke kamu.
Feyriska Qiana Aera
(mengigit bibirnya kuat sampai berdarah)
Dewa Arthur Mahendra
(mengusap wajah Qia yang pucat lalu turun mengusap bibir Qia yang terluka)
Dewa Arthur Mahendra
(mendekap erat tubuh Qia)
Dewa Arthur Mahendra
Makan ya, jangan sampai kamu sakit.
Qia menurut, dia ingin cepat-cepat pergi dari hadapan pria brengsek di depannya.
Comments