NHC episode 1
"Ten ....ten " Suara deru kelakson bersahutan ditengah kota,dengan pancaran sinar matahari yang mulai menjulang tinggi, semua orang-orang sibuk melakukan aktivitasnya sehari-hari,termaksud yang ada didalam kantor keluarga Van Houten
Disebuah Ruangan Direktur utama.
"Tok tok " seseorang mengetuk ruangan tersebut.
Antony Van houten
Masuk...!
(sembari mengetik komputer)
Antony Van houten
Melva !
(Nada senang)
Melva
Ini sudah aku selesaikan berkas yang kamu mau bos.
(sembari menaruh berkas diatas meja)
Antony Van houten
Sayang...kitakan sudah jadian,kenapa kamu tetap panggil aku Bos?
(Mendekati Melva)
Melva
Maaf deh sayang
(tersipu malu)
Melva
Kalau gitu saya pergi dulu.
(Beranjak dan pergi)
Antony Van houten
Tunggu ....
(bingung)
Melva begitu saja keluar dari ruangan tersebut, Antony tersenyum sendiri.
Ya Mereka berdua baru jadian beberapa minggu yang lalu,mereka hanya beberapa kali kencan.
Melva tersenyum sendiri saat mengingat wajah Antony dan gadis itu juga mengingat saat berciuman dengan Antony sewaktu kencan kemarin
Melva
Ciuman pertama gue...
(tersipu Malu sembari megang bibirnya)
Melva
Antony .....
(tersipu malu sendiri)
"Tlitlit...tlit.."
Ponsel Melva berdering
Jenny
Lama amat si lu angkat telpon gue ....
(dari sebrang sana)
Melva
Duh maaf Jenny, gue lagi dikamar mandi.
(sembari bercermin ditoilet kantor)
Jenny
Lu enggak jadi kebutik gue?, katanya lu mau cari baju buat kencan?.
(Sebrang sana)
Melva
Pulang ngantor gue singgah kebutik lu,ini masih jam kerja Jenny.
Jenny
Alah enggak apa lagi, lu kan pacar bos.
Melva
Enggak ada yang tau gue udah pacaran sama Antony
Jenny
Kok gitu, ya sudah entar lanjut cerita dibutik gue.
Melva
Ya Jenny.
(mentutup telponnya)
Vivian lagi sibuk menyelesaikan pekerjaannya dikantor, karena hari ini paman yang iya cintai dan iya kagumi datang dari luar negeri beserta tunangannya.
vivian smith
Akhirnya selesai juga
vivian smith
(mengambil ponselnya terletak diatas meja kerja)
vivian smith
Lama banget Miranda datang.
(kecap mulut kesal)
"Tok tok "
pintu kantor Vivian diketuk seseorang.
vivian smith
Masuk Miranda, gue tau itu elo
Miranda membuka kenop pintu ruangan tersebut.
Miranda
Lama enggak.
(sambil duduk disofa)
vivian smith
Lama banget si Elo, terlambat nih kebandara.
(berdiri dari duduknya)
Miranda
Emangnya siapa mau datang?,gue baru duduk disini oncom.
(heran)
vivian smith
Paman gue mau pulang, dahlah elo jangan banyak tanya. Ayo...
(membuka pintu ruangan)
Miranda
Paman lo manja amat minta jemput,sudah tua dijemput segala...
(ngikuti Vivian masuk kedalam lift)
vivian smith
Sewot amat sih lo, ini paman muda gue.
(didalam lift)
Miranda
Pasti bawa anak bini.
(tersenyum)
vivian smith
Paman gue lajang dodol.
(keluar dari lift)
Miranda
Masa sih...
(garuk kepala)
Kedua gadis tersebut masuk kedalam mobil, lalu Vivian melajukan mobilnya kejalan raya menuju Bandara.
Mobil itu terus melaju hingga kesebuah parkiran bandara, Vivian dan Miranda turun dari dalam mobil
vivian smith
Cepat.... gue enggak mau paman lama nunggu kita.
(menarik lengan Miranda)
Miranda
bawel...
(ngikut saja)
Miranda
Mana paman lo ?
(penasaran)
vivian smith
Itu dia...
(melihat sebelah kiri)
Miranda
Ow orang tua itu ya.
(kernyit alis)
vivian smith
Paman gue masih muda Miranda.
(Berfikir)
Miranda
Bukan kakek itu?
(menunjuk disebelah kanan)
vivian smith
Mata lo kemana sih, bukan itu kodok Ijo..!!.
(toyong kepala Miranda)
Miranda
Sakit vi...
(unyeng kepalanya)
Miranda
jadi yang mana paman lo?
(mencari-cari)
vivian smith
Tuh paman gue.
(menunjuk)
vivian smith
tuh ....
(tersenyum kepada Bian dari kejahuan)
Miranda
Gantengnya...
(penggemar cowok ganteng)
vivian smith
lo kira paman gue kakek itu?, gila lo.
(dengus kesal)
Miranda
kirain, eh paman lo muda amat ,apa benar itu paman lo?
(heran)
vivian smith
Maklum aja, paman gue anak pecahan pengaman.
(nada datar)
Miranda
Maksud lo,pecahan kondomm?
(gagal paham)
vivian smith
Lemot lo ya,dia anak kesundulan,dah ah lo banyak tanya,ayo samperin paman gue.
Miranda jadi cemberut saat melihat wanita yang ada disebelah Bian
Miranda
Tuh pacar paman kamu?
(tidak senang)
vivian smith
Iya, kamu hati - hati dia kayak nenek sihir.
(berbisik)
Bian Smith
Lama amat vi jemput om gitu aja?
(melihat arlojinya)
vivian smith
Maaf om, dia nih lama datang jemput vivi.
(toyong kepala Miranda)
Miranda
Baru sebentar aja.
(cemberut)
vivian smith
Mbak angel apa kabar?
(jabat tangan Angel)
Angela Wijaya
Baik vi.
(tersenyum)
Bian Smith
Ayo kita makan siang.
(pergi)
Bian langsung berjalan sendiri tanpa menghiraukan Angela, Sebagai pria dingin iya tidak butuh keromantisan.
Miranda
Main tinggal aja paman lo vi,pacarnya enggak diperdulikan.
(berbisik ceria)
vivian smith
Sst brisik lo, paman orang nya gitu enggka banyak omong.
(sambil berjalan)
Angela Wijaya
Bian tunggui dong.
(berjalan cepat)
Mereka akhirnya masuk kedalam mobil beserta Angela.
Angela dan Bian sudah berpacaran dua tahun, mereka berpacaran karena perjodohan kedua orang tua mereka serta memperkuat bisnis yang mereka lakoni selama ini.
Bian tidak begitu mencintai Angela,karena Angela sexy Bian mau saja dengan Angela,Bian suka cewek Sexy.
Melva kini masuk kedalam butik Jenny,mereka ngobrol sekelak untuk membahas Antony
Jenny
Lo beruntung banget Mel, dapat bos lagi, nah gue kapan?
(Nada datar)
Melva
Antony baik makannya gue mau Jen, elo sih fokus cari duit.
Jenny
Alah jodoh gampang dicari Mel.
Jenny
Eh ada orang
(melihat ke etalase tokonya)
Melva
Inikan butik cewek, kenapa cowok itu masuk?
(heran)
Jenny
Mungkin mau beli gaun pacarnya kali Mel, sebentar ya.
(beranjak dari duduk)
Melva duduk santai diatas sofa empuk,Jenny berjalan menyambut Lelaki yang datang kebutik Jenny.
Jenny
Selamat siang, saya owner langsung, ada yang bisa saya bantu?
(menatap cowok tersebut)
Andy Van houten
Siang, saya mau cari gaun malam mbak.
(tersenyum manis)
Jenny
Kira-kira mau warna apa ya?
(senyum)
Jenny
Dih gantengnya.
(terpana)
Andy Van houten
Warna merah mbak.
(melihat-lihat gaun)
Jenny terpesona dengan ketampanan Andy,lelaki itu tidak tau Jenny memperhatikannya, Melva melihat dari kejahuan dan tau isi hati sahabatnya itu.
Melva
Mudah-mudahan Jenny dapat pacar baru,diakan jomblo akut.
(gumam sendiri)
Telpon genggam Melva berbunyi
Melva
Antony...
(melihat ponselnya)
Antony Van houten
Kamu dimana sih?,aku rindu kamu nih.
(dari sebrang sana)
Melva
Lagi main tempat teman.
Antony Van houten
Bicara kamu kek teman aja sayang.
Melva
Iya iya sayang. Puas.
Antony Van houten
Nah gitu dong,entar malam kita jalan yuk.
Melva
jam berapa?
(Sambil memperhatikan Jenny dan Andy)
Antony Van houten
Jam delapan aku jemput ya sayang
Melva
Ok aku siap-siap.
(nada senang)
Antony Van houten
Bye Melva.
(menutup telpon)
Melva
Bye....
(meletakkan ponsel kedalam minibag)
Melva berjalan mendekati Jenny yang sudah berjabat tangan dengan lelaki muda tersebut
Melva
ciee....
(berbisik kepada Jenny)
Jenny
Apa'an sih lo, kenalin Mel,Andy nih Melva sahabat gue.
(tersenyum)
Andy Van houten
Andy....
(mengulurkan tangan)
Melva
Gue Melva....
(berjabat tangan)
Melva
Oh iya Jen,gue mau pulang dulu, Antony nelpon gue tadi, elo ngertikan maksud gue.
Jenny
Ngerti Mel.... gaun lo gimana?, apa asisten gue aja yang anterin?
Melva
Boleh, gue tunggu jam tujuh dirumah.
Melva
Andy gue duluan dulu ya.
(senyum)
Andy Van houten
Ok ok Mel...
Melva beranjak pergi dari Butik Jenny.
Andy Van houten
Antony ?
(kernyit alis)
Jenny
Iya Antony,emang lo kenal sama pecar Melva?
(penasaran)
Andy Van houten
Ya enggak, gue kan baru kenal sama Melva, cuman nama pacar teman lo sama kek nama saudara gue.
Jenny
Kebetulan ya, Antony van houten lo kenal bos besar keluarga Houten?
(Girang)
Andy Van houten
Hahahaah siapa yang enggak kenal mereka.
(tertawa gelak)
Jenny
Lo kok ketawa gitu?, bilang aja lho enggak kenal.
Andy Van houten
(senyum sendiri)
Andy Van houten
Ternyata itu pacar kakak Gue Antony, Jen...Jen lo enggak tau siapa gue.
(membatin)
Jenny
Lo kok diem aja, nih gue dapat gaun yang lo mau.
Andy Van houten
hemm...
(melihat gaun ditangan Jenny)
Andy adalah saudara kandung Antony,Jenny tidak tau bahkan Melva juga tidak tau siapa Andy sebenarnya.
Jangan lupa like and komennya ya Author butuh dukungan dari para pembaca
Comments