Chapter 3 : The Fault

Dari sisi barat, terlihat jelas pasukan Undead sudah berjejer dan siap untuk menyerang. Ada sekitar 1.000 Undead dan dua komandan pasukan Undead.

Tak ingin berlama-lama, Kelima pahlawan termasuk Aris langsung menyerang para Undead itu.

"Hyaaaa...Justice Slash! teriak Akemi yang menebas semua Undead di hadapannya.

Yang lain tidak ingin kalah juga...

"Fire Ball!" Serangan dari Akane melibas habis dan membakar para Undead di depannya.

"Piercing Arrow!" Serangan kuat dari Riyo yang menembus barisan belakang Undead.

"Kenapa mereka menyebutkan nama serangan mereka sendiri? Biar musuhnya tahu, mungkin?" ucap Aris yang terheran-heran melihat dari jauh.

Namun, gadis berambut ungu hanya diam saja, dan tidak membantu temannya yang berjuang.

"Hei, Namamu Hinata kan? Kenapa kamu tidak membantu mereka?" kata Aris kepada Hinata.

"Mereka tidak membutuhkan aku, mereka bisa melakukannya sendiri." Jawaban tidak enak dari Hinata.

"Hei, Budak! Aku butuh amunisi!" teriak Riyo yang kehabisan anak panah.

"Berpikir cepat, pria beruban!" seru Aris yang melempar amunisi dengan keras.

"Awwww...! Budak Sialan!!!" Riyo yang marah setelah terkena lemparan.

"Hahaha...!" ringis Aris.

Ketika para Undead hampir musnah, munculah komandan mereka yang memasukinya Medan tempur.

"Aku melihat komandan mereka yang baru muncul! Inilah kesempatan ku!" Ucap Akemi dengan ambisi besar.

"Akemi jangan!" larang Akane sembari tangan kanannya yang hendak menghentikannya.

Akemi tidak menghiraukan sekitar, pandangannya tertuju pada seseorang yang terlihat seperti penyihir dengan mengangkat kedua tangannya seperti merapal mantra.

Di saat Akemi mulai mendekat, Komandan itu selesai merapal mantra dan tiba tiba muncul bola api besar, tetapi ini sangat berbeda dari yang lain.

Terlambat! Meskipun Akemi sudah menyadari dan dapat menghindarinya, bola api itu seakan punya pikiran tersendiri. Bola api berbelok dan menabrak Akemi dari belakang.

Tubuh Akemi terbakar hebat, dan meronta-ronta kepanasan di tanah. Untung saja pahlawan asli datang dan dengan sigap menyelamatkan Akemi dengan memadamkan api di sekujur tubuhnya.

"Kau tidak apa apa?" tanya Pahlawan itu.

"Ya, aku tidak apa-apa." jawab Akemi yang lemas.

Kemudian, pahlawan itu membawa Akemi ke tempat aman dengan kecepatan luar biasa.

Aris bergegas bersama dengan Hinata memberikan ramuan penyembuh, penahan rasa sakit, dan perban kepada Akemi.

"Kau seharusnya tahu, jika manusia menggunakan 100 persen otaknya kemungkinan besar tidak akan melakukan hal bodoh semacam itu! Kau terlalu gegabah untuk menuruti perasaanmu. Jadinya seperti ini kan. Untung saja masih bisa selamat!" Nasihat dari Aris dengan sedikit ejekan.

"Aku tidak perlu nasihat budak dari mu!" bentak Akemi yang terlihat marah.

Sementara itu, kondisi Medan perang yang mulai memanas...

"Bagaimana bisa dia merapalkan mantra bola api yang bisa terkendali seperti itu?" Akane yang terheran-heran.

"Nona, kau tidak tahu kalau dia adalah salah satu komandan iblis, yaitu Abyss Pyromanchers! Bola api yang dikeluarkan bukanlah sihir, melainkan Fire Wraith." Penjelasan dari pahlawan asli itu.

"Oh begitu..."

"Tuan, apakah kau pahlawan asli?" tanya seorang High Priestess.

"Iya benar, aku adalah pahlawan lama sebelum kalian muncul. Nama ku adalah Cleive!"

Mereka terlalu sibuk berbincang, sampai tidak menyadari kalau komandan iblis baru muncul.

"Ah....! itu...!!!!" ucap Cleive yang tiba-tiba ketakutan.

"Ada apa sebenarnya, Cleive?" tanya semua orang yang kebingungan.

"I~tu itu adalah komandan iblis yang pernah dikalahkan dulu. Tidak ada yang bisa menandinginya pada saat itu selain Pahlawan Alex dari Vigilo. Abysswalker telah muncul kembali!"

"Jika pernah ada yang mengalahkannya, mungkin kita juga bisa." sanggah Riyo yang sombong.

"Jangan konyol kau! Jangan kau ulangi perbuatan bocah ingusan tadi!" bantah Cleive memarahi Riyo.

"Kalau tidak dilawan, kerajaan Venzonia akan hancur! Apa kau ingin ini terjadi sama dengan Vigilo?" tegas Akane.

"Kalau kau tidak mau ikut, itu tidak masalah!" Ucap Chika yang bersiap bertarung.

"Awalnya datang dengan adegan keren dan epik, sekarang malah kabur dengan rasa takut. Pahlawan macam apa itu?" sindir Riyo.

"Kalian benar-benar bodoh! Lebih baik kabur saja aku, dari pada mati konyol!" ucap Cleive meninggalkan Medan tempur.

_______----------_______---------______

"Kau tidak boleh bertarung lagi! Kau belum pulih total!" ucap Hinata yang melarang Akemi.

"Gadis buruk rupa sepertimu tahu apa tentang rasa rela berkorban?" Hinaan Akemi yang menyayat hati Hinata.

"Kau sangat keterlaluan!"

"Daripada kau diam saja disini, lebih baik ikut aku bertaruh nyawa! Ini adalah perintah!" teriak Akemi yang mengaktifkan sihir perintah dari kalung leher yang dikenakan Aris.

Aris terpaksa ikut maju ke Medan perang dengan persenjataan seadanya. Dia hanya membawa satu pedang sukuran lengan saja.

"Ayo maju dan serang dia! Ini adalah perintah!" Perintah sekali lagi dari Akemi.

"Ugh... Cih... merepotkan sekali nih bocah!" Batin Aris sambil menahan rasa sakit dari cekikan gelang leher.

Aris langsung maju menyerang Abysswalker tanpa rencana apapun. Namun, Abysswalker tidak diam begitu saja. Pedang kecil terbakar mulai bermunculan di belakangnya.

Aris yang pasrah tanpa instruksi lanjutan, terkena banyak sekali serangan sehingga dia jatuh tersungkur di tanah.

"Aaaargghhh... Baru pertama kali ini aku merasa kesakitan!" Dalam pikiran Aris.

Melihat hal itu, para pahlawan mengurungkan niatnya untuk menyerang Abysswalker. Kemudian, Abysswalker mulai menyerang menggunakan serangan ultimate-nya.

Semua api yang ada di tubuhnya, dan api dari Abyss Pyromanchers juga ikut dipusatkan ke pedang besarnya. Pada saat terisi penuh, ukurannya bertambah serta daya serang juga menjadi kuat, lalu dia pun langsung mengambil ancang-ancang untuk menghantamkan dan membumi hanguskan semua ada di depannya.

Aris yang ada dekat Abysswalker ikut terbakar di sekujur tubuhnya. Dia merasakan panas yang luar biasa, kulit yang menutupinya terkelupas memperlihatkan wujud aslinya.

Tiba-tiba...

*Staaab....!

Aris yang bangkit lalu menusuk armor keras Abysswalker hanya menggunakan tangan mekanik robotnya yang runcing.

Pada saat itu, wujudnya Aris sudah bukan manusia lagi, namun mesin pembunuh yang akan siap menghancurkan apapun yang menghalanginya.

Lalu dilanjutkan dengan melubangi helm pelindung Abysswalker. Jari-jemarinya rapat dan berbentuk pipih nan runcing menembus helm dan menusuk otak, sehingga menewaskan Abysswalker seketika.

Setelah selesai urusan dengan Abysswalker, sekarang giliran Abyss Pyromanchers. Sebelumnya, tangan dari Abyss Pyromanchers diangkat yang menunjukkan mode bertempur, sekarang diturunkan dan memilih kabur menggunakan sihir Teleport. Seketika asap hitam pekat menutupi keseluruhan badannya, menghilangkan termakan angin.

Yang lainnya tidak bisa melihat aksinya Aris karena asap yang tebal dari api Abysswalker.

"Loh... Sudah tidak panas lagi! Asapnya juga menipis!" ucap Akemi keheranan.

"Iya... api yang besar tadi membuatku takut setengah mati, seperti di neraka saja!" rintih Chika yang merinding ketakutan.

"Coba kita cari budak itu!" ajak Riyo.

Mereka melihat Aris yang sebelumnya dianggap hanya budak semata, sekarang adalah sekumpulan baja yang mengerikan.

"I-itu Aris, bukan? B-bagaimana bisa sangat berbeda?" gumam Akemi yang badannya gemetar.

"Aku rasa memang dia. Namun, tatapannya sangat mengintimidasi dari pada sebelumnya!" ucap Riyo yang mulai takut dan gugup.

"Lihat! Dia mendekat ke arah kita!" Ucap Akane sambil menunjuk ke arah yang salah saking gugupnya.

Langkah demi langkah yang ia pijak membuat jantung para pahlawan berdegup semakin kencang. Suara gesekan mesin dan hentakan tanah menambah aura membunuh. Tatapan kedua mata berwarna merah yang menandakan kau akan menjadi target selanjutnya.

Sekarang Aris sudah berada tepat di depan kelima remaja itu. Kalung leher yang ia kenakan ajaibnya tidak terbakar pada saat tadi, tetapi dengan mudah di patahkan dan diremukkan.

"A-a-a-.... Ampuni kami! Kumohon ampuni kami! Jangan bunuh kami!" Tiba-tiba Akemi bersujud dan memohon ampun.

"Iya! Kami juga memohon ampun kepadamu! Tolong jangan bunuh kami!" Yang lainnya juga sama.

"Eh...? Kenapa pada sujud bocah-bocah ini? Aku hanya menunjukkan trik kecil ku saja Lo!" batin Aris.

"Kami akan berbuat apa saja yang kau inginkan! Yang terpenting jangan bunuh kami!"

"Oh begitu rupanya, kalau begitu aku hanya ingin pakaianku kembali! Itu saja yang ku inginkan!" pinta Aris dengan nada suara yang sangat berbeda.

"Ya... ya.... Kami akan mengembalikan pakaian mu! Kami berjanji!"

"Ya bagus!"

Mereka pun berdiri dan ingin mengantarkan Aris kembali ke Venzonia Kingdom.

"Tunggu dulu...!" teriak Aris dengan nada tinggi.

"Haaaa.... " Mereka sama-sama ketakutan.

"Jangan sampai mulutmu membocorkan identitas asli ku! Kalau sampai itu terjadi, aku akan memburu kalian satu per satu!" ucap Aris dengan nada mengancam.

"Ya, kami mengerti! Kami rela menjahit mulut kami jika itu perlu!" Ucap Akemi saking gugupnya

"Ah... itu tidak perlu!"

-

-

-

-

...Terimakasih Sudah Membaca!...

Episodes
1 [ Necro Tragedy ] Chapter 1 : Prologue
2 Chapter 2 : Teleport?
3 Chapter 3 : Stranger Girl
4 Chapter 4 : The Lost Member
5 Chapter 5 : The Truth
6 Chapter 6 : The Abysswalker
7 Chapter 7 : I Hate You!
8 Chapter 8 : Bulletline
9 Chapter 9 : Thief From Above
10 Chapter 10 : Turn Into Your Choice
11 Chapter 11 : For Eryka
12 Chapter 12 : The Greed Necromancher (END)
13 [No More Innocence] Chapter 1 : Prologue
14 Chapter 2 : Venzonia Kingdom
15 Chapter 3 : The Fault
16 Chapter 4 : The Offer From Darkness
17 Chapter 5 : Vigilo King's Rescue Preparation
18 Chapter 6 : Operation Begin
19 Chapter 7 : Climax
20 Chapter 8 : Smiles Cry
21 Chapter 9 : Frozen Peak King
22 Chapter 10 : A Deadly Forest
23 Chapter 11 : A Tower Standing In Snow
24 Chapter 12 : The Beginning of Disaster (END)
25 [The String of Despair] Chapter 1 : Prologue
26 Chapter 2 : Black Snow
27 Chapter 3 : Iced Cyclone
28 Chapter 4 : A Dreadful Foe
29 Chapter 5 : Grace's Desire
30 Chapter 6 : My Name?
31 Chapter 7 : Fatal Cold
32 Chapter 8 : Hero's Doom
33 Chapter 9 : Start Over
34 Chapter 10 : Doll's Country
35 Chapter 11 : Day 4, Build Your Own Pillars
36 Chapter 12 : Day 37, Gigant Trojan Desire (END)
37 [Lost In Snow] Chapter 1 : Prologue (Prequel)
38 Chapter 2 : Don't Trust The Hero!
39 Chapter 3 : You Can't Hide
40 Chapter 4 : Hide and Died
41 Chapter 5 : Other Side
42 Chapter 6 : Labyrinth
43 Chapter 7 : Deep Darkest Defeat
44 Chapter 8 : Meet The Triple D
45 Chapter 9 : I Can Tell You What's Killing Radiant
46 Chapter 10 : Nightmare's Prelude
47 Chapter 11 : Black Mold Part I
48 Chapter 12 : Black Mold Part II (END)
49 [Undefined Force] Chapter 1 : Prologue
50 Chapter 2 : Intruder Alert
51 Intermezzo
52 Chapter 3 : Blood Shaman's Torment Part I
53 Chapter 4 : Blood Shaman's Torment Part II
54 Chapter 5 : Blood Shaman's Torment Part III
55 Chapter 6 : Underworld Demonic City
56 Chapter 7 : Invade
57 Chapter 8 : Maid Combat Mk.333
58 Chapter 9 : The Dawnscreamer Part I
Episodes

Updated 58 Episodes

1
[ Necro Tragedy ] Chapter 1 : Prologue
2
Chapter 2 : Teleport?
3
Chapter 3 : Stranger Girl
4
Chapter 4 : The Lost Member
5
Chapter 5 : The Truth
6
Chapter 6 : The Abysswalker
7
Chapter 7 : I Hate You!
8
Chapter 8 : Bulletline
9
Chapter 9 : Thief From Above
10
Chapter 10 : Turn Into Your Choice
11
Chapter 11 : For Eryka
12
Chapter 12 : The Greed Necromancher (END)
13
[No More Innocence] Chapter 1 : Prologue
14
Chapter 2 : Venzonia Kingdom
15
Chapter 3 : The Fault
16
Chapter 4 : The Offer From Darkness
17
Chapter 5 : Vigilo King's Rescue Preparation
18
Chapter 6 : Operation Begin
19
Chapter 7 : Climax
20
Chapter 8 : Smiles Cry
21
Chapter 9 : Frozen Peak King
22
Chapter 10 : A Deadly Forest
23
Chapter 11 : A Tower Standing In Snow
24
Chapter 12 : The Beginning of Disaster (END)
25
[The String of Despair] Chapter 1 : Prologue
26
Chapter 2 : Black Snow
27
Chapter 3 : Iced Cyclone
28
Chapter 4 : A Dreadful Foe
29
Chapter 5 : Grace's Desire
30
Chapter 6 : My Name?
31
Chapter 7 : Fatal Cold
32
Chapter 8 : Hero's Doom
33
Chapter 9 : Start Over
34
Chapter 10 : Doll's Country
35
Chapter 11 : Day 4, Build Your Own Pillars
36
Chapter 12 : Day 37, Gigant Trojan Desire (END)
37
[Lost In Snow] Chapter 1 : Prologue (Prequel)
38
Chapter 2 : Don't Trust The Hero!
39
Chapter 3 : You Can't Hide
40
Chapter 4 : Hide and Died
41
Chapter 5 : Other Side
42
Chapter 6 : Labyrinth
43
Chapter 7 : Deep Darkest Defeat
44
Chapter 8 : Meet The Triple D
45
Chapter 9 : I Can Tell You What's Killing Radiant
46
Chapter 10 : Nightmare's Prelude
47
Chapter 11 : Black Mold Part I
48
Chapter 12 : Black Mold Part II (END)
49
[Undefined Force] Chapter 1 : Prologue
50
Chapter 2 : Intruder Alert
51
Intermezzo
52
Chapter 3 : Blood Shaman's Torment Part I
53
Chapter 4 : Blood Shaman's Torment Part II
54
Chapter 5 : Blood Shaman's Torment Part III
55
Chapter 6 : Underworld Demonic City
56
Chapter 7 : Invade
57
Chapter 8 : Maid Combat Mk.333
58
Chapter 9 : The Dawnscreamer Part I

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!