Chapter 2 : Teleport?

Sesampainya di kantor pusat VGD

"Darimana saja kalian? Gara gara kalian rapat ini sampai ditunda 3 jam!" Ucap Emma yang notabenenya adalah salah satu anggota VGD.

"Maafkan kami atas keterlambatannya. Kami berjanji akan datang lebih awal." Ucap Eryka yang seakan menanggung semua kesalahan ke dirinya.

"Hei, seharusnya kita tidak meminta maaf! Kita kan tadi mengurusi kasus kejahatan tadi." Ucap ku kepada Eryka dengan nada pelan.

"Diam saja kau! Membungkukkan lah!" Tegas Eryka dengan tangannya yang membungkukkan badanku.

Aku pun menjelaskan semua yang terjadi di pagi hari tadi kepada semuanya. Aku berharap Eryka agar tidak menanggung kesalahan sendirian.

"Hah..? Kau masih saja naif seperti dulu ya, Alex?" Tanya Emma dengan mengejek.

"Berulang kali kau selalu saja melakukan hal konyol seperti itu. Apakah kau berniat menjadi pahlawan kesiangan? Hahaha...." Ejek Zetta.

"Apa yang mereka bilang? Konyol? Apakah membantu sesama itu perbuatan konyol? Apakah mereka tidak punya hati nurani?" Batinku.

"Meskipun pemikiran kalian begitu, keyakinan ku tidak akan goyah dengan gangguan seperti itu! Karena itu adalah mimpiku!" Aku terlalu percaya diri untuk mengatakannya.

"Cih, dasar Alex!"

Setelah itu, mereka berdua berhenti mengusik Alex lagi. Tak lama kemudian, Penasihat Raja yaitu Jameson datang, dan memulai rapat darurat.

"Baiklah semua, kalian pasti sudah tahu kenapa kalian mendadak dikumpulkan disini."

"Pak, lain kali jangan lempar suratnya dari jendela! Ganggu tidur iya, kaca jendela rusak juga iya."

"Tenang nona, kami berusaha untuk menyembunyikan hal ini dari masyarakat."

"Cih...."

Setelah menanggapi Zetta, Pak Jameson melanjutkan omongannya.

"Sampai dari mana tadi... Oh ya, jadi hari ini kalian mendapatkan kasus baru, yaitu kasus menghilangnya seseorang dalam sekejap mata."

"Pak, coba jelaskan dengan detail mengenai kasus ini!"

"Baik nak Alex, jadi kasus bermula saat 1 minggu yang lalu. ketika tim ekspedisi menjelajahi sebuah reruntuhan kuil di sebelah barat dari kerajaan. Tim ini terdiri dari 5 orang, yaitu 2 penyihir dan 3 lainnya. Di saat mereka selesai menjelajah, tiba tiba salah satu dari penyihir hilang entah darimana. Mereka sebelumnya terpisah darinya, namun mereka tetap tidak menemukannya. Sisa berempat mencari kawannya hilang. Salah satunya melihat dengan langsung peristiwa tersebut. Dia terkejut dan tidak percaya apa yang ia lihat, penyihir yang tersisa menghilang tanpa sebab dengan satu kedipan mata."

"Mungkin itu hanyalah lelucon belaka, pasti kedua penyihir itu mengerjai teman temannya dengan menghilangkan diri menggunakan sihir teleportasi." Terka Eryka.

"Kami pertama kali mendengarkannya berpikir sepertimu. Namun, argumen mu dapat dibantah. Karena jika itu hanyalah sihir teleportasi, maka seharusnya mereka mesti tidak jauh dari tempat awalnya. Kami juga tidak menemukan adanya indikasi sihir teleportasi."

Setelah mendengarkan perkataan dari Jameson, kami semakin bingung.

"Bagaimana bisa seseorang menghilang begitu saja di depan mata? Apa mereka diculik hantu mungkin?" Emma memberikan argumennya.

"Jangan konyol kamu Rei, mana ada yang namanya hantu. Ini pasti berkat ulah dari makhluk luar angkasa." Zetta yang membalas.

"Kalian berdua memang pantas disebut duo idiot. Argumen kalian tidak masuk akal sama sekali!" Kataku mengejek mereka berdua.

"Apa kau bilang?"

"Lantas bagaimana argumen mu tentang hal ini?"

Ku jawab mereka berdua dengan kepala dingin.

"Aku belum punya. Meskipun begitu, kalian seharusnya memikirkan argumen yang faktual dan logis. Janganlah kalian mendengarkan konspirasi aneh dan berita palsu terus menerus!"

"Betul kata Alex. Aku setuju dengan apa yang dikatakannya." Kata Eryka.

"Ehem... Apa boleh saya lanjutkan?" Sela Jameson.

"Maafkan saya dan teman teman saya pak. Silahkan dilanjutkan perkataan Bapak!" Kataku.

"Baiklah untuk itu besok kalian memulai misi investasi mengenai kasus ini. Jadi kalian akan dikirim di wilayah sekitaran reruntuhan kuil. Apa ada pertanyaan?.... Tidak ada?..... Baiklah kalau begitu, semoga sukses untuk besok! Saya pamit dulu!" Lanjut Jameson.

Kemudian Jameson meninggalkan ruangan dan tidak lupa memberikan petunjuk yang sudah mereka dapat.

"Ini sangat mustahil. Sepertinya ada kejanggalan ketika Pak Jameson menjelaskan detail peristiwa tersebut. Bagaimana menurut kalian?" Tanyaku.

"Hah.... Kepalaku menjadi pusing memikirkan insiden ini, apalagi mendengarkan Pak Tua itu mengoceh terlalu panjang membuatku ingin membenturkan kepalaku ke tembok!" Jawab Rei.

"Aku juga mengalami hal serupa yang dikatakan Rei. Mending kita pulang saja, dan memikirkan rencana buat besok." Kata Zetta.

Setelah itu, mereka meninggalkan kami berdua sendirian di ruangan itu.

"Lebih baik kita pulang dan mempersiapkan diri untuk investasi besok. Aku yakin kau juga pusing dengan perkataan Pak Jameson." Ucap Eryka dengan raut wajah kurang senang.

"Oh baiklah, aku pulang dulu ya!"

Di saat aku ingin mengangkat kaki dari ruangan itu. Di situlah dimana Eryka menahan ku dengan memasang raut wajah malu.

"Eh... Ada apa?" Tanyaku

"Berjanjilah untuk tidak melakukan hal itu lagi!... Aku tidak ingin kehilangan seseorang yang berharga lagi." Kata Eryka dengan rasa khawatirnya.

"Jika aku tidak melakukan itu, siapa lagi yang akan melakukan nya? Aku hanya ingin mewujudkan mimpiku!"

"Jangan keras kepala!!!!... Jika kau mati, siapa yang akan mewujudkannya? Hah? Siapa? Jadi... tetaplah hidup!" Seru Eryka sambil meneteskan air mata.

"Aku tahu... Kalau aku masih belum kuat untuk mewujudkannya. Namun, itu bukan masalah karena aku masih punya tekad yang kuat dan semangat yang membara!"

"Hiks...hiks..hiks... Kenapa? Kenapa kau sekeras kepala ini! Jika kau sangat menginginkannya, janganlah berjuang sendiri! Kau itu tetap manusia! Kenapa tidak berjuang bersama?" Ucap Eryka dengan menangis menjadi jadi.

"Aku menghindari itu karena aku tidak ingin kau menjadi bahan cemooh bagi masyarakat! Karena sikap ku bisa berdampak terhadap karirmu." Kataku mencoba memperjelas.

"Persetan lah!!! Yang terpenting adalah aku akan selalu mendukungmu apapun yang terjadi. Ingatlah itu baik baik!" Eryka yang mulai memperpanas suasana. Untuk itu aku langsung memeluknya agar emosinya bisa lebih tenang.

"Ery..."

"Ya..?"

"Terima kasih atas perhatiannya. Namun, kau tidak perlu bertindak sampai begini! Untuk itu, aku akan mendengarkan apa yang kau ucap. Aku berjanji!" Ucapku sambil mengelus elus kepalanya.

"Aku juga minta maaf, karena terlalu emosional. Jadi apakah aku boleh berjuang bersamamu?" Ucap Eryka sambil menikmati kehangatan dari pelukan.

"Tentu saja, apa yang tidak untuk Eryka ku tersayang!" Ucapku sambil menggodanya.

Setelah mendengar perkataan ku, ia pun terkejut dan wajahnya memerah yang menandakan sikap malu. Dan tiba tiba ia pun mendorongku dan berlari meninggalkan ku.

"Eryka... Eryka... Meskipun diluar kau tangguh dan pemberani, tetapi kau tetap saja seorang perempuan. Seseorang yang lemah dan harus dilindungi." Gumamku.

Aku pun juga ikut pergi dan pulang ke rumah untuk mempersiapkan strategi untuk keesokan harinya.

Disisi lain, "Tahu darimana si bodoh itu mengetahui perkataan seperti itu! Apa dia tidak malu? Tapi, kenapa aku yang malah menjadi malu! Uuuughhh!" Dalam hati Eryka sambil menahan malu di jalan.

Sementara itu, "hei... sampai bertahan kapan VGD dipimpin oleh orang seperti dia?" Tanya Emma kepada Zetta.

"Tentu saja tidak akan bertahan lama. Prinsip prinsip nya terlalu kekanak-kanakan. Naif pula orangnya. Coba aja aku yang terpilih." Jawab Zetta.

"Apa kau ingin menyingkirkannya? kau sebagai wakil pemimpin tentu akan terpilih."

"Bagaimana caranya menyingkirkan dia?"

"Kita jebak saja. Aku akan menyewa penembak runduk untuk membunuhnya besok. Bagaimana?"

"Hmm... ide mu cukup bagus. Terserah lah, yang penting aku bisa menjadi pemimpin."

Mereka dua juga mempersiapkan niat jahat mereka untuk besok.

Episodes
1 [ Necro Tragedy ] Chapter 1 : Prologue
2 Chapter 2 : Teleport?
3 Chapter 3 : Stranger Girl
4 Chapter 4 : The Lost Member
5 Chapter 5 : The Truth
6 Chapter 6 : The Abysswalker
7 Chapter 7 : I Hate You!
8 Chapter 8 : Bulletline
9 Chapter 9 : Thief From Above
10 Chapter 10 : Turn Into Your Choice
11 Chapter 11 : For Eryka
12 Chapter 12 : The Greed Necromancher (END)
13 [No More Innocence] Chapter 1 : Prologue
14 Chapter 2 : Venzonia Kingdom
15 Chapter 3 : The Fault
16 Chapter 4 : The Offer From Darkness
17 Chapter 5 : Vigilo King's Rescue Preparation
18 Chapter 6 : Operation Begin
19 Chapter 7 : Climax
20 Chapter 8 : Smiles Cry
21 Chapter 9 : Frozen Peak King
22 Chapter 10 : A Deadly Forest
23 Chapter 11 : A Tower Standing In Snow
24 Chapter 12 : The Beginning of Disaster (END)
25 [The String of Despair] Chapter 1 : Prologue
26 Chapter 2 : Black Snow
27 Chapter 3 : Iced Cyclone
28 Chapter 4 : A Dreadful Foe
29 Chapter 5 : Grace's Desire
30 Chapter 6 : My Name?
31 Chapter 7 : Fatal Cold
32 Chapter 8 : Hero's Doom
33 Chapter 9 : Start Over
34 Chapter 10 : Doll's Country
35 Chapter 11 : Day 4, Build Your Own Pillars
36 Chapter 12 : Day 37, Gigant Trojan Desire (END)
37 [Lost In Snow] Chapter 1 : Prologue (Prequel)
38 Chapter 2 : Don't Trust The Hero!
39 Chapter 3 : You Can't Hide
40 Chapter 4 : Hide and Died
41 Chapter 5 : Other Side
42 Chapter 6 : Labyrinth
43 Chapter 7 : Deep Darkest Defeat
44 Chapter 8 : Meet The Triple D
45 Chapter 9 : I Can Tell You What's Killing Radiant
46 Chapter 10 : Nightmare's Prelude
47 Chapter 11 : Black Mold Part I
48 Chapter 12 : Black Mold Part II (END)
49 [Undefined Force] Chapter 1 : Prologue
50 Chapter 2 : Intruder Alert
51 Intermezzo
52 Chapter 3 : Blood Shaman's Torment Part I
53 Chapter 4 : Blood Shaman's Torment Part II
54 Chapter 5 : Blood Shaman's Torment Part III
55 Chapter 6 : Underworld Demonic City
56 Chapter 7 : Invade
57 Chapter 8 : Maid Combat Mk.333
58 Chapter 9 : The Dawnscreamer Part I
Episodes

Updated 58 Episodes

1
[ Necro Tragedy ] Chapter 1 : Prologue
2
Chapter 2 : Teleport?
3
Chapter 3 : Stranger Girl
4
Chapter 4 : The Lost Member
5
Chapter 5 : The Truth
6
Chapter 6 : The Abysswalker
7
Chapter 7 : I Hate You!
8
Chapter 8 : Bulletline
9
Chapter 9 : Thief From Above
10
Chapter 10 : Turn Into Your Choice
11
Chapter 11 : For Eryka
12
Chapter 12 : The Greed Necromancher (END)
13
[No More Innocence] Chapter 1 : Prologue
14
Chapter 2 : Venzonia Kingdom
15
Chapter 3 : The Fault
16
Chapter 4 : The Offer From Darkness
17
Chapter 5 : Vigilo King's Rescue Preparation
18
Chapter 6 : Operation Begin
19
Chapter 7 : Climax
20
Chapter 8 : Smiles Cry
21
Chapter 9 : Frozen Peak King
22
Chapter 10 : A Deadly Forest
23
Chapter 11 : A Tower Standing In Snow
24
Chapter 12 : The Beginning of Disaster (END)
25
[The String of Despair] Chapter 1 : Prologue
26
Chapter 2 : Black Snow
27
Chapter 3 : Iced Cyclone
28
Chapter 4 : A Dreadful Foe
29
Chapter 5 : Grace's Desire
30
Chapter 6 : My Name?
31
Chapter 7 : Fatal Cold
32
Chapter 8 : Hero's Doom
33
Chapter 9 : Start Over
34
Chapter 10 : Doll's Country
35
Chapter 11 : Day 4, Build Your Own Pillars
36
Chapter 12 : Day 37, Gigant Trojan Desire (END)
37
[Lost In Snow] Chapter 1 : Prologue (Prequel)
38
Chapter 2 : Don't Trust The Hero!
39
Chapter 3 : You Can't Hide
40
Chapter 4 : Hide and Died
41
Chapter 5 : Other Side
42
Chapter 6 : Labyrinth
43
Chapter 7 : Deep Darkest Defeat
44
Chapter 8 : Meet The Triple D
45
Chapter 9 : I Can Tell You What's Killing Radiant
46
Chapter 10 : Nightmare's Prelude
47
Chapter 11 : Black Mold Part I
48
Chapter 12 : Black Mold Part II (END)
49
[Undefined Force] Chapter 1 : Prologue
50
Chapter 2 : Intruder Alert
51
Intermezzo
52
Chapter 3 : Blood Shaman's Torment Part I
53
Chapter 4 : Blood Shaman's Torment Part II
54
Chapter 5 : Blood Shaman's Torment Part III
55
Chapter 6 : Underworld Demonic City
56
Chapter 7 : Invade
57
Chapter 8 : Maid Combat Mk.333
58
Chapter 9 : The Dawnscreamer Part I

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!