Chapter 5 : The Truth

Dengan perasaan kesal dan amarah, aku meninggalkan kastil kerajaan sambil mengambil kembali buku harian Julian. Tidak tahu arah mana yang ingin ku tuju, aku mencoba membuka kembali dan membaca ulang buku tersebut.

Dan aku menyimpulkan satu hal, yaitu seorang teman tidak akan tinggal jauh dari teman sendiri. Yang berarti aku harus menuju tempat itu. Sesuai dengan dugaan ku, setelah sampai tujuan aku melihat seseorang dengan postur normal memakai pakaian musim dingin sedang berada di tepi jurang. Satu satunya jurang yang paling dekat dengan kerajaan Vigilo adalah Jurang Iblis.

Entah berapa banyak waktu yang dihabiskan olehnya hanya berdiri bertengger di sana. Dan aku mulai melangkahkan kaki ku sedikit demi sedikit lebih dekat darinya.

"Sedang menunggu seseorang yang tiba tiba keluar dari sana?" Tanyaku yang mengawali percakapan.

Pemuda itu membalikkan badannya, lalu terlihat rambut birunya yang gemilang. Serta warna mata yang sama dengan rambutnya yang cukup menyilaukan.

"Ini bukan urusanmu! Dan beraninya kau menampakkan diri kesini!" Balas darinya.

"Oh maaf atas kelancanganku, dan aku punya sesuatu untukmu." Ucapku sambil memberikan sebuah buku.

"..."

Dari tampangnya ia meneliti buku yang ku serahkan, apakah buku ini asli menurutnya? Tanpa kata kata, ia masih mengamati buku yang ia pegang.

"Hmm... sekarang kau sudah tahu kebenarannya kan?" Tanya Lucien sedang memastikan.

"Tentu saja lah, akan ku ceritakan apa yang ku ketahui." Ucapku dengan percaya diri.

Aku menceritakan ulang insiden yang menimpa sahabatnya yaitu Julian.

"Kau masih saja dari dulu. Terlalu percaya kepada orang lain. Tidak heran kalau kau selalu ditusuk dari belakang." Ucap Lucien seakan memberitahuku suatu hal.

"Hah? Apa maksudmu? Aku tidak mengerti dengan apa yang keluar dari mulutmu barusan." Ucapku yang tidak memahami apapun.

"Ugh... Seharusnya aku tidak ingin mengatakan ini. Tapi baiklah akan ku perjelas lagi. Begini ya Alex, pihak kerajaan telah membohongimu." Kata Lucien yang memperjelas argumen nya.

"Apa? Bagaimana kau bisa tahu?" Aku yang tidak tahu menahu tentang peristiwa ini.

"Cerita yang disampaikan oleh Penasihat Raja kurang lengkap. Mereka tetap berusaha menutupinya lagi. Akan ku ceritakan lagi dan kuberi sedikit tambahan!" Kata Lucien.

(Setelah kita berlima selamat dari gempa, kita kembali ke kerajaan untuk meminta bantuan regu penyelamat. Berhari-hari regu penyelamat dan paladin yang tersisa mencari keberadaan Tuan putri dan Julian. Sampai suatu masa dimana kedua korban sedang dalam bahaya. Sontak kita semua bergegas menyelamatkan mereka berdua dari bahaya tersebut. Namun, nasib sial menimpa Julian. Kau, Alex Witcher, memutuskan meninggalkannya sendirian di dalam jurang yang dalam ini.)

"Begitulah ceritanya, apa yang kau pikirkan saat itu untuk meninggalkan dia, hah? Padahal dia sudah berjuang keras melindungi Tuan putri untuk selamat dari iblis jahat. Apa kau melupakan semua hal yang sangat penting itu, Alex?" Lucien yang sudah naik pitam karena reaksiku yang baru mengetahui hal ini.

Aku yang tidak mempunyai pembelaan terhadap tuduhan yang diberikan oleh Lucien hanya bisa diam saja. Menyesali dan menangis sambil berlutut, tidak berani memandang orang di depanku.

"Tidak mungkin!? Apakah dulu aku sekejam itu? Mengapa aku melakukan hal sebodoh itu?! Kenapa?!" Batinku yang tidak menerima takdir.

"Oh pantas saja kau melupakan semuanya. Itu semua berkat beberapa tinjuan ku yang telah menyadarkan mu. Aku seharusnya tidak terlalu berlebihan hingga membuat mu amnesia. Tapi itu sudah pantas buat mu! Tidak... itu belum seberapa!" Lucien mengatakan semua kekesalan nya kepadaku.

"..."

"Sifat mu dulu sangat berbeda dengan yang sekarang. Kau sangat dingin, kejam, tidak peduli nyawa orang lain. Yang kau pikirkan adalah pekerjaan mu saja. Apa gara gara amnesia yang membuat mu berubah? Keliatannya sih begitu. Tapi tetap saja apapun yang terjadi padamu aku tetap membencimu!" Lucien lanjut merendah rendahkan ku.

"..."

Dia pun kesal karena aku tidak memandangnya saat ia berbicara. Alhasil, ia mulai mendekati ku dan memaksaku melihat matanya yang gemilang.

"Kau harus tahu, bahwa alasan aku keluar dari organisasi itu tidak karena insiden ini. Melainkan aku mendapatkan surat pemecatan dari Sang Raja karena mengetahui hal ini." Ucap Lucien sambil memegangi rambutku agar menatap matanya.

Kemudian ia melepaskan genggaman tangannya lalu meninggalkanku serta ikut menyatu dengan salju

Tak lama kemudian, sebuah pasukan kiriman dari Raja mengepungku dari berbagai arah yang hanya ingin menangkap ku. Aku yang sudah tidak memiliki semangat hidup hanya berserah diri untuk ditangkap.

Di dalam keadaan keputusasaan itu, datanglah seorang pendekar pedang yang muncul dari jurang iblis. Dari penampilannya saja sudah dipenuhi ancaman. Aura hitam yang menyelimutinya seakan berkata bahwa balas dendam berada ditangannya.

Dengan perhatian para prajurit tertuju oleh pendekar pedang itu. Aku bangkit dan memanfaatkan momen tersebut untuk kabur dari sana. Kedua kakiku ku gunakan agar terhindar dari kepungan para prajurit.

"Hosh hosh... nampaknya mereka sudah kehilangan jejak keberadaan ku. Tapi aku penasaran dengan pendekar pedang berlapis baja itu." Ucapku dengan nafas ku yang tersengal.

Aku memantau mereka semua dari kejauhan dan berlindung di balik batu yang cukup besar. Aku melihatnya, mereka sedang berseteru. Aku merasakan hawa kegelapan yang sangat dahsyat di dalam tubuh pendekar pedang tersebut.

"Kalau dipikir-pikir, baju besi yang digunakan pendekar pedang itu tidak asing bagiku. Jangan jangan... mungkinkah... tidak mungkin... tidak mungkin itu dia!" Batinku yang tidak percaya.

Baju besi itu diselimuti banyak api hitam, yang terlihat jelas itu bukan lagi manusia. Yang menjadi familiar adalah aksesoris rambut yang di atas helm pelindung. Rambut panjang nan lurus berkobar layaknya api menyala.

Benar sekali, itu adalah anggota yang hilang. Tidak lain dan tidak bukan yaitu Julian Aldrich. Yang sedang membantai pasukan Raja dengan membabi buta. Pemandangan yang kulihat sangat brutal. Rasanya ingin aku mencongkel kedua mata ku.

"Gila banget! Dia bukan lagi Julian yang dulu. Dia itu monster! Bagaimana mungkin ia dapat kembali seperti ini?" Ucapku sambil menggarukan kepala.

Tiba tiba, entah bagaimana ia bisa tahu. Monster itu menoleh dan menatapku dengan tatapan mengancam. Sontak aku pun kaget dan bersembunyi dibalik batu. Aku yang ketakutan dan nafasku yang cukup berat mencoba melafalkan doa doa agar dia tidak kemari. Setelah keadaan cukup aman, aku memberanikan diri melirik. Dan ternyata dia sudah hilang.

"Fyuuuh... Syukurlah dia sudah menghilang..." Aku yang bernafas lega setelah itu.

Dan aku menyadari sesuatu, "Dia menghilang... Jangan bilang dia...!" Keringat dingin bercucuran mengalir di seluruh tubuhku.

Bergegas lah aku meninggalkan jurang iblis tersebut dan kembali ke kerajaan yang hanya berjarak beberapa meter saja. Dugaan ku sangat tepat, monster itu memporak porandakan bangunan dan membantai masyarakat tak bersalah. Aku juga melihat pasukan penjaga berusaha menghalau pergerakan dari monster itu. Karena aku tidak ingin melihat perjuangan mereka sia sia, aku memutuskan untuk ikut dalam pertarungan tersebut.

Tanpa persiapan dan persenjataan yang matang, aku langsung saja melancarkan serangan pertama ku. Serangan itu cukup berhasil untuk menjatuhkannya.

"melipatkan kekuatan tubuh memang sangat ampuh dan kuat ternyata." Ucapku sambil menahan sakit kakiku.

Ternyata dia cukup kuat, mampu berdiri lagi. Manusia biasa pun tidak akan mampu berdiri lagi terkena serangan itu. Ini lain cerita, benar benar seorang monster mengerikan.

Kemudian aku melancarkan serangan berikutnya, aku menerjang ke depan lalu memberikan pukulan beruntun kepada monster itu. Di saat aku menyerangnya, aku melihat reaksinya dan ternyata serangan ku tidak mempan sama sekali. Dia masih berdiri tegap sambil memperhatikan ku layaknya orang bodoh.

Aku mengakhiri serangan ku dengan pukulan keras terakhir. Namun, itu semua hanya membuat zirah nya terlihat kotor. Aku sangat heran sekali dengan monster ini. Dari sekian banyak lawan ku hadapi, hanya dia lah yang membuat ku serius. Aku tidak sengaja melihat kepalan tangan ku, hasilnya adalah merah dan berdarah.

"Ralat, benar benar batu nih monster. Udah ku lipatkan 10 kali pun masih gak mempan." Batinku.

Aku yang terlalu banyak berpikir tidak menyadari serangan darinya. Pukulan itu tepat di kepalaku dan cukup untuk menerbangkan ku sangat jauh dari pandangannya. Aku mendapatkan luka yang parah. penampilan ku sangat berantakan, banyak darah mengalir dari kepalaku. Namun entah mengapa aku tidak merasakan sakit satu pun.

"Hei apa kau mendengar ku? Coba analisis lawan sedang ku hadapi ini!"

[Baik tuan! Ini membutuhkan waktu beberapa saat... Baiklah saya sudah mengetahui siapa lawan anda. Abysswalker adalah lawan cukup tangguh untuk seukuran anda. Dengan Durabilitas fisik yang sangat ekstrim, itulah yang membuatnya sangat sulit ditumbangkan.]

"Sudah tidak ada lagi? Hanya itu saja?"

[Untuk saat ini hanya itu saja yang dapat kita ketahui.]

"Baiklah, informasi yang sangat bermanfaat."

[Oh ya, ada satu lagi. Kau bisa memanggil pedang mu dengan cara mengucapkan "summon"]

"Hah? Pedang ku? Mana bisa begitu?... oke akan kucoba... Summon!"

Muncul sebuah pedang berwarna hitam legam yang cukup asing bagiku, dan tidak terlihat seperti pedang yang biasa ku gunakan.

"Ini tidak terlihat seperti..."

[Gunakan saja itu untuk mengalahkan dia!]

Aku dikagetkan dengan serangan dari monster itu, untung saja aku dapat menghindari nya. Ku balas dengan tebasan yang mengenai tubuhnya. Serangan itu ampuh untuk menembus zirah yang dikenakannya.

"Dia tumbang, saat yang tepat untuk menyerang lagi." Batinku.

Aku mengayunkan pedangku berkali kali hanya untuk mengalahkan monster mengerikan ini. Aku baru pertama kali ini, merasa sangat lelah setelah melakukan hal itu. Aku menjatuhkan pedangku dan terduduk sambil mengambil banyak nafas.

"Huft... huft...huft... Rasakan itu! Akhirnya kau kalah juga!" Ucapku yang masih kelelahan.

Aku melihatnya, dia jatuh dan berlutut tidak bergerak sama sekali. Aura api yang menyelimutinya pun tidak dapat ku lihat lagi.

"Apa dia benar benar sudah mati? Kalau demikian, syukurlah. Aku dapat menarik nafas lega." Pikirku.

Terpopuler

Comments

Mrx Pride

Mrx Pride

kalau memang monster itu yang paling kuat, terus wanita di awal cerita yang menangkap MC gak di hitung kah. atau memang MC ini pura pura lemah🤔

2024-05-17

0

Mrx Pride

Mrx Pride

tu orang pake lampu LED kah, terang bener 🤣

2024-05-17

0

Mrx Pride

Mrx Pride

lah, emang dia punya kekuatan analisis?

2024-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 [ Necro Tragedy ] Chapter 1 : Prologue
2 Chapter 2 : Teleport?
3 Chapter 3 : Stranger Girl
4 Chapter 4 : The Lost Member
5 Chapter 5 : The Truth
6 Chapter 6 : The Abysswalker
7 Chapter 7 : I Hate You!
8 Chapter 8 : Bulletline
9 Chapter 9 : Thief From Above
10 Chapter 10 : Turn Into Your Choice
11 Chapter 11 : For Eryka
12 Chapter 12 : The Greed Necromancher (END)
13 [No More Innocence] Chapter 1 : Prologue
14 Chapter 2 : Venzonia Kingdom
15 Chapter 3 : The Fault
16 Chapter 4 : The Offer From Darkness
17 Chapter 5 : Vigilo King's Rescue Preparation
18 Chapter 6 : Operation Begin
19 Chapter 7 : Climax
20 Chapter 8 : Smiles Cry
21 Chapter 9 : Frozen Peak King
22 Chapter 10 : A Deadly Forest
23 Chapter 11 : A Tower Standing In Snow
24 Chapter 12 : The Beginning of Disaster (END)
25 [The String of Despair] Chapter 1 : Prologue
26 Chapter 2 : Black Snow
27 Chapter 3 : Iced Cyclone
28 Chapter 4 : A Dreadful Foe
29 Chapter 5 : Grace's Desire
30 Chapter 6 : My Name?
31 Chapter 7 : Fatal Cold
32 Chapter 8 : Hero's Doom
33 Chapter 9 : Start Over
34 Chapter 10 : Doll's Country
35 Chapter 11 : Day 4, Build Your Own Pillars
36 Chapter 12 : Day 37, Gigant Trojan Desire (END)
37 [Lost In Snow] Chapter 1 : Prologue (Prequel)
38 Chapter 2 : Don't Trust The Hero!
39 Chapter 3 : You Can't Hide
40 Chapter 4 : Hide and Died
41 Chapter 5 : Other Side
42 Chapter 6 : Labyrinth
43 Chapter 7 : Deep Darkest Defeat
44 Chapter 8 : Meet The Triple D
45 Chapter 9 : I Can Tell You What's Killing Radiant
46 Chapter 10 : Nightmare's Prelude
47 Chapter 11 : Black Mold Part I
48 Chapter 12 : Black Mold Part II (END)
49 [Undefined Force] Chapter 1 : Prologue
50 Chapter 2 : Intruder Alert
51 Intermezzo
52 Chapter 3 : Blood Shaman's Torment Part I
53 Chapter 4 : Blood Shaman's Torment Part II
54 Chapter 5 : Blood Shaman's Torment Part III
55 Chapter 6 : Underworld Demonic City
56 Chapter 7 : Invade
57 Chapter 8 : Maid Combat Mk.333
58 Chapter 9 : The Dawnscreamer Part I
Episodes

Updated 58 Episodes

1
[ Necro Tragedy ] Chapter 1 : Prologue
2
Chapter 2 : Teleport?
3
Chapter 3 : Stranger Girl
4
Chapter 4 : The Lost Member
5
Chapter 5 : The Truth
6
Chapter 6 : The Abysswalker
7
Chapter 7 : I Hate You!
8
Chapter 8 : Bulletline
9
Chapter 9 : Thief From Above
10
Chapter 10 : Turn Into Your Choice
11
Chapter 11 : For Eryka
12
Chapter 12 : The Greed Necromancher (END)
13
[No More Innocence] Chapter 1 : Prologue
14
Chapter 2 : Venzonia Kingdom
15
Chapter 3 : The Fault
16
Chapter 4 : The Offer From Darkness
17
Chapter 5 : Vigilo King's Rescue Preparation
18
Chapter 6 : Operation Begin
19
Chapter 7 : Climax
20
Chapter 8 : Smiles Cry
21
Chapter 9 : Frozen Peak King
22
Chapter 10 : A Deadly Forest
23
Chapter 11 : A Tower Standing In Snow
24
Chapter 12 : The Beginning of Disaster (END)
25
[The String of Despair] Chapter 1 : Prologue
26
Chapter 2 : Black Snow
27
Chapter 3 : Iced Cyclone
28
Chapter 4 : A Dreadful Foe
29
Chapter 5 : Grace's Desire
30
Chapter 6 : My Name?
31
Chapter 7 : Fatal Cold
32
Chapter 8 : Hero's Doom
33
Chapter 9 : Start Over
34
Chapter 10 : Doll's Country
35
Chapter 11 : Day 4, Build Your Own Pillars
36
Chapter 12 : Day 37, Gigant Trojan Desire (END)
37
[Lost In Snow] Chapter 1 : Prologue (Prequel)
38
Chapter 2 : Don't Trust The Hero!
39
Chapter 3 : You Can't Hide
40
Chapter 4 : Hide and Died
41
Chapter 5 : Other Side
42
Chapter 6 : Labyrinth
43
Chapter 7 : Deep Darkest Defeat
44
Chapter 8 : Meet The Triple D
45
Chapter 9 : I Can Tell You What's Killing Radiant
46
Chapter 10 : Nightmare's Prelude
47
Chapter 11 : Black Mold Part I
48
Chapter 12 : Black Mold Part II (END)
49
[Undefined Force] Chapter 1 : Prologue
50
Chapter 2 : Intruder Alert
51
Intermezzo
52
Chapter 3 : Blood Shaman's Torment Part I
53
Chapter 4 : Blood Shaman's Torment Part II
54
Chapter 5 : Blood Shaman's Torment Part III
55
Chapter 6 : Underworld Demonic City
56
Chapter 7 : Invade
57
Chapter 8 : Maid Combat Mk.333
58
Chapter 9 : The Dawnscreamer Part I

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!