Saat setelah Vino resmi pergi meninggalkan rumah mereka, Sesaat itulah Vino juga merasa bingung, entah kemana ia harus tinggal. Setiap butiran air keringat juga mengiringi Keletihannya dalam melangkah. Tiada tujuan, tiada rekan, tiada kekuatan, Vino harus tetap bersabar, Dan berusaha Ihklas dalam menerima ini semua.
Sesaat ia berhenti di salah satu toko, untuk beristirahat di sana. Dan ia pun berkata:
"Yaa Robbb, kemana lagi ku harus melangkah?"
"Kenapa begitu kejam mereka memperlakukan
aku seperti ini? Dan sekarang, aku bingung tak ada tempat untuk ku tinggal." Ujar Vino berkata dalam hati. Sambil menahan rasa sakit di kaki
akibat melangkah berkilo-kilo meter, sejak ia di usir dari keluarga Robin tersebut.
Selama ini, ia tidak memiliki tempat tinggal lain
di kota "Y". Selain menumpang hidup dengan
keluarga Anggeline, Selama 2 Tahun lebih Vino seperti kehilangan memori dalam kepalanya. Tidak tahu siapa dia sebenarnya. Dan dari mana dia berasal. Dan tak tahu siapa orang tuanya. Semua itu masih menjadi tanda tanya di hidup Vino. Semua yang terjadi begitu sangat singkat dan cepat sekali.
"Huuuuuhhkh".
"Sungguh tragisnya hidupku. kemana lagi aku harus melangkah?" Gumam Vino dengan putus asa.
"Apakah aku harus tidur di bawah kolong jembatan?atau di emperan toko ini?"
"Di kota ini, aku tidak mempunyai teman seorang pun, selain orang-orang yang mencaci diriku dulu."
"Sial! Gerutunya kesal!"
Dan pada saat itu, hari suda semakin petang.
Tak terasa pukul Jam sudah menunjukkan: 18:05
Sore. Dan seketika itu, Vino merasa mengalami sakit perut, tentu saja setelah berkilo-kilo dirinya berjalan, ternyata Vino belum makan nasi satu harian. Itu sebabnya Vino menjadi sakit perut.
Ingin membeli makanan, tentu saja tidak akan mungkin. Karena dia tidak memiliki uang sepeser pun pada saat itu.
Di dalam dompet hanya ada kartu ATM yang sudah terlihat sangat usang, itu pun suda agak kabur. Karena di sebabkan suda lama sekali tidak dia gunakan oleh Vino.
Kartu itu warnanya tidak biasa, sedikit kekuningan atau cenderung kuning. Ada juga sebuah kartu berwarna hitam, tapi tentu saja tidak ada saldo di dalamnya. Fikir Vino.
Vino sendiri juga tidak tahu, jenis apa kedua kartu itu, Secara samar-samar Vino mengingat
bahwa dia pernah menggunakan salah satu
kartu itu. Tapi entah kapan, Dan di mana.
Kartu itu di dapatkannya dari seorang wanita
yang amat cantik, yang pernah di temui Vino sewaktu dulu. Yang dengan serta merta memberikannya pada Vino dengan sikap hormat.
Setelah memberikan kartu itu, perempuan itu langsung pergi. Tapi sebelum ia pergi, perempuan itu sempat berucap: "Selamat datang Tuan." Hanya tiga penggal kata itu yang keluar dari mulut si perempuan misterius itu.
Vino yang masih kebingungan, tanpa dia sadari ia
menerima kedua kartu yang berlainan warna itu.
Dan kemudian, memasukkan nya ke dalam dompet lusuhnya, Dan tidak pernah lagi keluar dari dalam dompet tersebut.
Setelah kejadian 3 tahun yang lalu, Vino tidak lagi bertemu perempuan misterius itu.
kini 5 tahun sudah kartu itu masi tersimpan di dalam dompet nya tersebut, ada timbul ke inginanan dalam hati nya, untuk melihat kartu itu sekali lagi, tapi niat ia untuk melihat telah di urungkan.
Setelah melihat hari semakin gelap, Vino memutuskan
untuk terus menyusuri setiap jalanan kota "Y". Sehingga tanpa ia sadari, ia telah sampai di sebuah taman kota yang cukup ramai itu.
Setelah memperhatikan area sekitar, Vino tiba-tiba menemukan sebuah tempat duduk yang terisolir, tapi suasananya sangat teduh. Berada di bawah pohon rindang, yang terawat dengan baik.
Kemudian Vino duduk di bawah pohon rindang
tersebut, Sambil memperlihatkan areal tersebut
Pandangan ia nanar, melihat sekitar. Walaupun
saat itu, jam telah menunjukkan Pukul 19:20.WIB. Tapi masih banyak orang yang berada di situ yang hanya sekedar untuk duduk bersantai. Hampir 2 jam ia duduk di situ. Perutnya semakin keroncongan, rasa haus pun melanda tenggorokannya.
"Sial!!" Kenapa aku lupa tadi tidak membawa air
minum." "Sial... sial...sial." Vino terus menyalahkan diri sendiri.
Lalu tangannya menggapai ranting kecil, yang
baru saja terjatuh dari atas pohon rindang itu. Dengan kepala menunduk, ke arah ranting tersebut. Tapi, sebelum tangannya sampai, sebuah suara tiba tiba mengejutkannya.
"Ehkhemmm!"
Sontak saat itu juga Vino terkejut, mendengar sebuah suara yang tiba tiba datang itu. Serta merta Vino mendongakkan kepalanya ke arah suara yang barusan ia dengar.
Ketika Vino menegakkan kepalanya, barulah terlihat dengan jelas, ada sosok perempuan yang sangat amat cantik, yang tengah berdiri tepat dihadapannya, sambil menyodorkan sebotol air minum dengan kemasan yang terlihat mahal.
"Kamu!" Ujar Vino terkejut
"Selamat sore Tuan.... Boleh ka saya duduk di sini?" Tanya perempuan itu dengan suara lembut.
Sesaat itu, juga Vino memperhatikan wanita itu dengan teliti. Dan benar saja perempuan yang
berdiri di hadapannya Vino, yang memakai pakaian kasual itu, adalah wanita yan ia bayang
bayang tadi.
"Ehh silahkan." Jawab Vino dengan ramah sekenanya. Sambil mengambil air minum itu, dngan terburu-buru. Kemudian, meminumnya sampai habis.
Setelah prempuan cantik itu duduk di hadapan
Vino, Sesaat Vino tidak membuka suara sepatah
katapun. Barulah Vino membuka suara setelah beberapa saat kemudian, Setelah ia menghilangkan rasa haus nya yang sepanjang jalan ia tidak meminum air apa pun. Dan Vino pun bertanya:
"Sebenarnya siapa kamu??" Tanya Vino sambil menatap wanita itu dengan samar samar.
"Kenapa kamu terus mengganggu ku?" Tanya
Vino penasaran.
Sudah 3 kali ini, wanita itu menemui Vino pertama
kali ketika memberikan dua kartu kepada nya. Dan wanita itu pun berkata:
"Tentu saja tuan tidak mengenalku, Tapi aku mengenal tuan dengan sangat baik." Jawab perempuan itu elegan.
"Tolong jelaskan apa maksut semua ini!!?"
(Tanya vino semakin penasaran.)
"Baiklah aku akan berkata jujur kepada tuan...
(Jawab perempuan itu mnggangung perkataan
nya).
"Tapi aku mohon, Tuan tidak memotong saat aku
menjelaskan semuanya." Ujar wanita itu dengan tegas.
"Baiklah" Jawab Vino singkat.
"Perkenalkan Saya Novita Ifanthers. Saya
adalah orang kepercayaan tuan besar Kizawa Prataxsa. Sekaligus sekertaris di perusahaan Kizawa Prataxsa Group.
"Saya di sini, di tugaskan untuk terus mengawasi
Tuan Vino, Dan mencari tahu, akan keberanian diri Tuan Vino juga kehidupan Tuan di kota "Y" ini.
"Tuan Zikawa telah pergi meninggalkan rumah
Dan beberapa aset aset, juga beberapa perusahaan-perusahaan ternama di kota "Y" ini. Salah satu cabang ke dua nya yaitu. Perusahaan raksasa yaitu Ziqrawa Group. Itu juga adalah
miliki Tuan Kizawa.
Tuan Kizawa adalah laki-laki yang penyabar,
tidak kikir, tidak tamak, Dan tidak sombong. laki-laki
yang sangat menjadi panutan sekali di dalam
keluarga. Namun sayang ia pergi meninggalkan saya, ibu tuan ,akibat penyakit yang ia derita beberapa tahun lalu. Sebelum ia meninggal, beliau berpesan kepadaku. Untuk terus mengawasi Tuan Vino. Dan sebelum Tuan Kizawa pergi, saat itu, Tuan masi berumur sekitar 7 Tahun. Dan ketika pada saat yang bersamaan, Tuan muda juga ikut
menghilang entah kemana. Sampai- sampai belasan tahun berlalu. Aku mencoba mencari tahu di mana keberadaan Tuan. Akan tetapi, untuk mendapatkan keberadaan Tuan, membutuhkan waktu yang sangat cukup lama sekali. Butuh waktu belasan tahun untuk mendapatkan informasi keberadaan Tuan. Barulah saya mendapatkan keberadaan Tuan di sini.
"Dan semenjak mengetahui keberadaan Tuan, Saya la yang terus mengawasi Tuan daru kejauhan. Dan kalung yang Tuan pakai itu, Adalah kalung yang sengaja Saya berikan kepada seorang Kakek yang dulu pernah menolong Tuan. Pada saat kejadian yang Tuan ingin di racuni oleh sekelompok suruhan dari keluarga kaya raya yang tidak lain adalah orang-orang yang telah menjadi kan Tuan layaknya seperti pembantu di keluarga besar mereka."
"Maka dari itulah saya terus memantau Tuan, untuk memastikan bahwa Tuan memang orang yang selama ini aku cari-cari"
"Walau wajah Tuan banyak mengalami perubahan,
tapi kalung yang tuan pakailah yang tidak bisa
menipu saya." Saat itu jugalah saya semakin yakin, bahwa Tuan la Anak Tunggal Tuan Kizawa
yang akan mewarisi segala harta-harta-Nya. Baik dari segala prusahaan, Dan serta aset apartemen
yang ada di kota "Y" ini. Tidak cukup di situ, saya tidak ingin salah orang saya memastikan lagi agar 100% bawah Tuan lah memang orang, yang selama ini saya cari-cari. Saya menggunakan salah satu alat teknologi canggih yang di miliki oleh Almarhum Tuan Kizawa. Dan pada akhirnya saya mendapatkan sampel darah juga rambut tuan Vino."
"Melalui darah juga la, serta dari rambut Tuan lah untuk di lakukan nya Tes DNA. Agar lebih memastikan kebenarannya. Setelah memastikan hasil DNA itu barulah saya sangat yakin, bahwa Tuan mudah la yang akan menjadi hak ahli waris segala tahta yang ada."
"Dan 2 kartu debit yang dulu pernah saya masukkan ke dalam dompet Tuan Vino. Masing-masing satu
di antaranya bersaldo sekitar 75 Miliar Dollar.
Jadi untuk kedua kartu debit yang tuan punya, semua bertotalkan 150 miliar dolar. Uang itu tersimpan di kedua Bank Komersial di Negara ini. Yang sangat terjamin akan keamanannya."
"Tuan bisa mengecek saldo tuan di kedua bank
yang di maksud. yang di mana berkata sandikan
tanggal lahir Tuan sendiri."
"Jadi kedua kartu ini sangat berharga?"
Tanya Vino masi tidak percaya
"Apakah tuan tidak ingat?,atau tuan pura-pura lupa?,bahwa 6 bulan lalu,tuan pernah menggunakan salah satu kartu itu, untuk sekedar membeli makanan ringan tapi tidak berhasil." Ledek Novita Ifanters geli.
"Jadiii kedua kartu itu?
➡️Nex Episode 5.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Gio Vanny
kayaknya copy paste ni novel ini, mirip dgn novel sebelah yg nama pemeran laki-lakinya Dion
2024-03-18
0
Fransiskus Xaverius
knp ceritanya sma ky novel sang pewaris tunggal ya, cm namanya aj yg beda sdikit, hahhahaha
2022-03-19
0
Tomus Pardede
tambah seru
2022-03-10
0