Beberapa saat kemudian, mereka berdua pun telah tiba di Cafe Pinus, Cafe yang sangat populer bagi kalangan anak muda, atau pasangan muda yang ingin merayakan ulang tahun, atau lain sebagainya.
Cafe tersebut cukup asri, karena suasananya sangat teduh. Di topang oleh pepohonan yang sangat rimbun. Dan juga di kelilingi pohon Pinus di berbagai tempat yang begitu sangat amat terawat.
Di tambah lagi, dengan beberapa kolam ikan yang
ada di dalamnya, menambah suasana menjadi sangat nyaman, sehingga banyak orang yang makan di sana. Tentu saja bagi yang levelnya berada di kalangan menengah ke bawah.
Setelah mendapat kan tempat yang pas, berada di kolam ikan yang amat jernih, Yang di lengkapi pula oleh air mancur kecil. Vino dan Bunga segera duduk di gazebo mungil, Dan unik itu.
Beberapa saat berlalu, belum ada yang mencoba memulai percakapan. Suasana menjadi canggung sangat jelas di antara mereka.
Tidak mau berlama-lama, Bunga mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk memulai percakapan.
"Mari kita memesan makanan dulu Vinn, Aku sudah lapar. Kamu pasti juga sudah lapar kan?"
Tanya bunga menatap ku.
Setelah memecahkan kebuntuan suasana di antara mereka, Setelah dia melihat dari jauh, Seorang pelayan Cafe, yang sedang berjalan sambil membawa menu pun menuju ke arah tempat di mana mereka duduk.
Tanpa di duga sama sekali, Vino melupakan kekesalan hidupnya selama ini kepada temannya yang bernama Bunga Asyila tanpa Bunga pinta.
"Kamu pesanlah Bunngg, Aku ini laki-laki yang tidak
berguna. Aku tidak pernah memegang uang atau
mempunyai uang. Kerja ku hanya di rumah, membantu
semua perkerjaan rumah tangga, sehari-harinya pekerjaanku, mencuci baju, menyetrika, mengepel, memotong rumput, menyapu halaman, berbelanja
segala kebutuhan bahan bahan di dapur."
"Nyaris aku tidak memiliki waktu untuk mencari
uang sendiri." Ujar nya sambil mengusap buliran
air mata yang mengalir tipis di matanya.
"Kamu menangis Vinn?.Tanya Bunga bingung.
"Ahh, tidak... Ini cuma keringat biasa kok. Jawab Vino beralasan.
Namun, ketika Vino ingin berbicara, langkah kaki
dari seorang pelayan, perlahan datang menuju ke arah mereka, sehingga pembicaraan Vino menjadi terhenti sejenak. Pelayanan yang bersikap ramah itu pun sambil tersenyum dengan menyodorkan beberapa
makanan serta minuman yang di pesan oleh Bunga tadi. Dan akhirnya mereka pun makan dengan lahap nya.
Setelah selesai makan, mereka pun kembali
melanjutkan pembicaraan mereka. Namun
kala itu, Vino masi berada di fase yang sangat bingung. Namun, bunga tetap kekeh memberi
semangat untuk Vino, agar Vino mau menceritakan masalah yang ia pendam. Dan bunga yang sedari tadi suda penasaran, Bunga pun memaksa Vino untuk bercerita:
"Ayolah Vino, Lepaskan semua uneg-uneg kamu padaku."
"Huuh..." Vino menghembuskan nafas beratnya lalu melanjutkan berkata:
"Selama 2 tahun lebih aku menjadi babu mereka. Aku terpaksa melakukannya, karna kakek Anggeline.
Berpesan kepadaku. Dan berkat kakek Anggeline la yang dulu telah menyelamatkan aku dari sekelompok pemuda, suruhan dari sebuah keluarga kaya raya yang ada di kota "Y". Hari itu aku ingin diracuni oleh mereka, Tapi gagal untung saja aku berhasil di selamat kan oleh kakek nya Anggeline pada saat itu juga. Dan alhasil aku di bawa ke rumah Anggeline di mana sebuah keluarga yang kaya raya. Yakni keluarga Pak Robin.
Setelah 3 bulan tak terasa aku tinggal bersama mereka, kakek menjodohkan aku dengan cucu putrinya yang bernama Anggeline. Namun, beberapa anggota keluarga nya termasuk Nenek Anggeline tidak menyetujui perjodohan itu. Tetapi Kakek, bersikukuh untuk menjodohkan ku pada cucu putrinya. Tidak ada seorang pun yang berani membantah perjodohan pada saat itu.
"Dan setelah aku dan Anggeline menikah, tak beberapa lama, dalam jarak 2 Minggu Kakek pergi untuk selama-lamanya. Dari sejak itulah perlakuan mereka mulai di bentuk terhadap ku. Akan tetapi, sebelum almarhum pergi, dirinya sempat memberi kan sebuah kalung kepada ku. Tapi saat itu, aku nggak mengerti tujuan Kakek memberi kalung ini kepadaku."
Kata Vino sambil memperlihatkan kalung yang melingkar di leher nya.
Sesaat Bunga melihat kalung tersebut, tanpa
berniat untuk menyentuh nya. Dia hanya melihat dari jarak 1 meter saja. Tapi, apa yang ia lihat, jelas tidak salah. Kalung itu, memang mengandung sebuah misteri yang besar yang tidak bisa di tebak.
"Tapi apa itu?" Tanya bunga penasaran.
"Terus kenapa selama ini, kamu tidak berusaha untuk mencari pekerjaan di luaran sana?"
Tanya bunga jelas tidak mengerti kondisi vino.
"Aku sudah mencoba melamar pekerjaan kemana-mana Bungg, Tapi rata- rata hanya menjadi
OB atau Cleaning Servis di perusahaan-perusahaan terbesar itu.
Tidak ada di antara mereka yang mau mempercayai
kemampuan ku, atau mungkin memang ada yang
berpengaruh di kota "Y". Untuk menekan semua
perusahaan-perusahaan itu, agar tidak menerima ku berkerja pada mereka. Tapi mungkin, itu hanya asumsi ku saja.
"Aku juga pernah melamar pekerjaan di perusahaan ternama yaitu perusahaan Ziqrawa Group, Tapi percuma semua mentah, aku di tolak di sana."
"Rata-rata Manejer nya bersikap arogan, Dan memandang rendah kepada kalangan bawah seperti ku."
"Jadi selama 2 tahun lebih ini, aku terus bertahan dan
berkerja di keluarga Anggeline."
"Tapi tenang,,,itu semua tidak akan berlangsung lama lagi, keluarga mereka, selain nenek Anggeline yang sangat membenciku, apa lagi Ibu Mertuaku, dan juga adik iparku, serta saudara sepupunya Anggeline."
"Boleh di katakan, setiap hari, setiap sa'at, Dan setiap jam. Kalau mereka melihat ku, tuntutan untuk berpisah dengan Anggeline terus mereka kumandangkan. Begitu terasa sudah kebal telingaku mendengar nya."
"Sejujurnya aku sudah tidak tahan melihat perlakuan mereka pada ku. Tetapi demi memenuhi wasiat kakek, aku terus bertahan terhadap caci makian mereka kepada ku. Segala perlakuan buruk akan ku terima untuk beberapa hari lagi." Jawabku dengan sedikit emosi.
"Tetapi, semakin hari caci makian mereka semakin intens. Bukan hanya menyerang dengan kata-kata, tapi mereka juga menyerang ku secara fisik."
"Dan puncaknya adalah, ketika dengan kedua bola mataku sendiri telah melihat secara nyata bahwa istriku sedang bermesraan dengan laki-laki lain tepat di belakang ku."
"Dan dengan tega juga ia menghinaku, meludahi ku, merendahkan ku, Dan bahkan menyiram ku dengan beberapa minuman beralkohol di kepala ku. Ia juga menamparku di depan laki-laki yang tak seharusnya ia hormati.
"Sebagai laki-laki, aku juga tidak naif, aku sadar, bahwa kalau aku begini terus, nasib ku akan selalu
tertindas oleh mereka, harga diri hilang, bak seperti binatang."
"Cinta telah membuat ku buta akan segala-gala nya."
"Aku berharap dengan terus melayani nya, akan tumbuh benih-benih cinta di hati Anggeline. Tetapi
ternyata dugaan ku selama ini salah."
"Memanfaatkan cinta itu, Anggeline beserta keluarga nya, mempunyai kesempatan untuk menindas ku. Selama menikah dengan nya. Semua perkerjaan rumah di dapat dengan secara gratis melalui
diriku."
"Tapi untuk sekarang, aku sudah membulatkan tekat kuat ku, untuk menyetujui tuntutan mereka untuk bercerai dengan anggel".
"Apa lagi setelah dia menolak ku, di hadapan orang lain, Dan lagi aku sudah melaksanakan amanat dari kakek Robin."
"Jadi tolong, bantu aku Bunngg. Ujar Vino memohon."
"Bagaimana cara nya agar aku bisa membantu mu Vino? aku tidak punya hak apa-apa terhadapmu. Apa lagi kalau berhadapan dengan Nona Anggeline."
"Cukup dengan melalui do'a, Dan memberikan semangat padaku, agar aku tidak semakin terpuruk."
"Vino! kamu adalah laki-laki tangguh yang selama ini aku kenal. Kamu tidak gampang putus asa, tidak gampang menyerah pada keadaan. Itu yang aku tahu selama aku mengenal mu Vinn."
"Ayolah Vinn, Jangan terus tenggelam dalam
kemelut rumah tangga mu. Kuatkan tekat, kalau
kamu benar-benar ingin berpisah dengan Nona
Anggeline, Jangan ragu-ragu lagi.
"Terima kasih ya Bungg, kamu memang sahabat terbaik ku. Jika dalam kesempatan lain, ada
kelonggaran hidup padaku. kamulah orang yang pertama yang akan aku tuju" Vino membatin dari dalam hati.
"Setelah beberapa waktu, mereka berdua pun beranjak pergi untuk meninggalkan tempat itu sembari membayar makanan yang mereka makan
tadi."
Dan kemudian, Bunga pun kembali melanjutkan untuk mencari pekerjaan di berbagai perusahaan. Ia sangat membatin. Siapa tau ada yang membutuhkan
karyawan baru.
Sedangkan Vino langsung pulang kerumah
tempat para keluarga Pak Robin tinggal.
**
Sesampainya di sana. Alangkah terkejut nya dia,begitu sampai. Seluruh keluarga besar istri nya, termasuk kepala keluarga yaitu nenek anggel, sedang duduk di kursi kebesarannya. Dengan wajah tegang, seperti habis marah.
"Seperti nya mereka sedang membicarakan
sesuatu yang sangat penting."
"Itu manusia pecundang nya!!" Teriak salah seorang sepupu Anggeline. Tiara dengan kuat.
"Beraninya kau pulang kerumah ini! Setelah apa
yang kau lakukan kepada Tuan Brayen" Sela Anggeline galak.
"Dasar Pecundang!"
"Kau benar-benar sampah! Yang tidak berguna. Gara-gara kau, kerja sama yang sudah di sepakati dengan Ziqrawa Group jadi hancur berantakan." Teriak ibunya Anggeline.
Tuan Brayen dengan pengaruhnya, telah membatalkan kontrak kerja sama dengan perusahaan Robin, Dan Foo kita. Itu semua gara-gara kau!!" Ujar Tiara tak kalah ketusnya dengan Everly.
Dan lagi, Tuan Brayen berniat menuntutmu ke jalur hukum, karena kau telah melakukan penganiayaa'an terhadap nya." Sambung tiara lagi.
Tapi Nenek menangguhkannya. Asal kau mau menandatangani surat perjanjian dengan Kakek
Anggeline. Celutuk Viola adik Anggeline dngan enteng
nya."
"Kau mirip seperti binatang! Apa kah kau tuli Vino!?" "kenapa kau diam saja!?"
"Semua diam!!!....
"Biar Nenek di sini yang akan memutuskan, apa yang harus di lakukan oleh cucu menantu yang tidak berguna itu!"
"Mulai sekarang! kau tidak lagi tuk di izinkan berada tinggal di rumah ini, kau segera angkat kaki dari keluarga besar ini, kau telah di usir, dan kau tidak lagi di butuhkan di sini!"
"Sekarang tanda tangani surat perjanjian cerai
mu kepada cucuku Anggeline. Kalau kau masih
menolak, kau akan ku jebloskan ke dalam penjara."
Ujar Nenek Anggeline mengancam.
"Setelah Nenek Anggeline selesai mengucapkan
Ultimatum itu, suasana menjadi hening, tidak
ada yang berani bersuara. Mereka semua menunggu, apa yang akan di lakukan oleh Vino, menantu yang gak tidak berguna itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Tomus Pardede
mulai seru...
2022-03-10
0
Agung Putra Kelana II
bung klw cowok cocok dipanggil begitu.klw cewek....
2022-03-02
0
👑⁹⁹Fiaᷤnͨeͦ🦂
aku juga lapar
2022-03-02
1