Seperti nya sudah tidak ada lagi yang bisa aku
lakukan di sini untuk membela diri." Vino berhenti sejenak, Dan memandang semua yang hadir di sana dengan acuh.
"Kalau itu memang kemauan kalian baik."
Tiba-tiba Vino menghentikan kalimatnya, membuat semua orang yang hadir menjadi geram.
"Cepat katakan! Apa maksudmu bangsat!" Pinta
Tiara dengan ketus.
"Hay...Hay!" Apakah kamu di tidak di ajarkan dengan sopan santun oleh orang tua mu?" Vino berucap sekenanya.
"Bajingan kau Vin! Dasar menantu tidak berguna!" "Enyah kau dari hadapanku!" Bentak Tiara geram.
"Jika aku pergi, bagaimana dengan perjanjian
itu?"
"Kalau aku tidak menandatangani surat persetujuan itu, maka secara otomatis, wanita ****** itu masi menjadi istri sah ku."
Vino berkata seperti itu sambil tertawa, padahal dalam hatinya penuh dengan dendam.
"Dasar pecundang! Siapa yang kau maksut dengan
****** itu bangsat!? Teriak Anggeline marah sambil maju melangkah berniat untuk menampar Vino. Akan tetapi, dengan sergap Vino dapat menangkap telapak tangan Anggeline yang sudah siap mendarat di wajah Vino.
Dan berkata:
"Tangan kotor mu itu, tak akan ku biarkan menyentuh wajah mulia ku ini!" Bentak Vino sambil menghentakkan tangan Anggeline kuat-kuat. Membuat Anggeline terhuyung, Dan terdorong kebelakang hampir jatuh.
"Beraninya kau Vino! Di rumah ku, kau seenaknya main tangan pada seseorang perempuan!" Teriak Nenek Robin murka.
"Nenek Robin yang terhormat," Ujar Vino merubah nama kepala keluarga seenaknya sambil meledek.
"Siapa yang main tangan? Bukan kah kau melihat sendiri, bahwa perempuan ****** ini yang terlebih dahulu ingin menampar ku?" Ujar Vino membela diri.
"Dasar bajingan kau Vino!"
"Lantang sekali kau merubah nama Nenek ku, Seenak perut mu saja!" Teriak Tiara emosi.
""Hoo.. hoo! Ada yang marah ni."
memangnya kenapa? Kalau aku merubah nama orang seenaknya? Bukankah kalian juga bersikap begitu kepada ku? Jadi, Aku rasa itu adalah sesuatu yang adil bukan? Jawab Vino dengan senyuman.
"Kau!" Bentak Tiara semakin geram.
"Kenapa!? Kenapa dengan aku? Kau ingin memukulku? Sini pukul aku, kalau kamu berani?"
Hardik Vino tanpa rasa takut sedikitpun, Dan maju mendekati Tiara dengan suara mengintimidasi. Tiara yang di dekati, spontan melangkah mundur, Dan berlindung di belakang Nenek Anggeline.
"Beraninya kau Vino! Cepat, panggil pengawal! Suruh hajar orang ini!" Teriak Nenek Anggeline tidak bisa menahan diri.
Beberapa anggota keluarga bergegas keluar
memanggil pengawal yang selalu bersiap di
sekitar rumah.
Beberapa saat kemudian, 7 Orang pengawal
keluarga datang. Dengan tubuh tinggi, juga kekar, Dan di iringi tampang yang sangat sangar. Tanpa di komando, dengan sigap mereka pun mengepung Vino.
Kehadiran mereka bukan membuat Vino takut, justru malah membuat Vino merasa geli Dan Tertawa terbahak-bahak. Lalu Vino berkata:
"Haha haha haha..." 7 Cecurut seperti ini, yang
kau sebut pengawal? Ejek Vino meremehkan mereka.
'"Sini maju! Kalau ingin merasakan pukulan mentah ku. Seru Vino memprovokasi mereka.
"Mendapat cemoohan yang merendahkan harga diri mereka. Ke 7 pengawal itu serentak maju dengan pukulannya masing- masing.
Tapiii....
"Buukkk...dezzz... buukkk... plaaakkk..."
Entah kapan Vino terlihat bergerak. Tapi tiba-tiba saja, terlihat ke 7 Orang pengawal itu, terlempar ke segala arah yang berbeda. Dan kemudian berguling-guling di lantai. Ada yang terlempar mengenai dinding, ada yang terlempar mengenai jendela, Dan ada yang sampai pingsan.
Hal tersebut tentu saja membuat semua yang
ada berada di situ merasa sangat terkejut. Setelah melihat Vino, laki-laki yang mereka anggap selama ini adalah laki-laki pecundang, tiba-tiba saja menjadi kuat. Apakah selama ini dia menyembunyikan kekuatan nya?
"Dasar sampah!" "Cuihhhh!" Vino melepaskan kebenciannya kepada ke 7 Pengawal tersebut. Kemudian, ia memandang satu demi satu anggota keluarga yang hadir, Hingga membuat mereka ketakutan, Dan tidak berani bertatap muka pada Vino.
"Selama ini kalian menindasku, menghinaku, mencaci ku, Dan memperlakukan diriku seperti binatang aku diam!" "Karena tu semua aku lakukan atas dasar bentuk rasa cintaku pada wanita ****** itu!"
"Tetapi itu semua tak akan lagi aku lakukan, tak
akan lagi!" "kamu ingat itu baik baik!"
"Sini bawakan surat perjanjian itu pada ku!" "Aku akan dengan senang hati menandatangani nya!"
Ujar vino dengan emosi.
Dengan tergopoh-gopoh, salah seorang anggota keluarga datang, Dan memberikan surat perjanjian cerai itu dengan takut-takut.
Vino merampas surat itu dengan kasar. Sekilas
melihat isinya kemudian berkata:
"Ingat suatu saat nanti, Aku akan membalas
semua perbuatan buruk kalian terhadap ku,
berpuluh-puluh kali lipat dari yang kalian lakukan terhadap ku!"
"Aku akan menghancurkan seluruh keluarga besar kalian!" "Aku akan buat kalian miskin!" "Sampai kalian menjadi pengemis di jalanan!"
Teriak vino sambil menandatangani surat perjanjian itu.
Kemudian di lemparkannya ke wajah Nenek Robin dengan perlakuan yang kasar itu, tentu saja membuat seluruh anggota keluarga menjadi marah, tapi cuma berani dalam hati.
Mereka tidak berani terang-terangan menunjuknya kepada Vino, yang sudah terbukti kekuatan
nya, termasuk juga Nenek Robin, yang duduk di kursi kebesarannya dengan tangan gemetar, menahan marah.
7 Orang Pengawal yang kuat saja, tidak berdaya ketika berhadapan dengan Vino, Apa lagi mereka.?
Tak seorang pun yang berani membantah, atau
menghina Vino lagi seperti tadi. Mereka semua
bungkam, Tidak berani bersuara walau hanya
berbisik, termasuk Nenek Robin sendiri.
Setelah puas melampiaskan kemarahan, Dan
sakit hati yang selama ini di pendamnya. Dengan
percaya diri, Vino melangkah pergi meninggalkan
ruangan pertemuan keluarga Nenek Robin, Lalu
menuju kamar belakang, mengambil pakaiannya yang cuma 3 pasang, yang selama ini di milikinya Dan memasukkannya ke dalam tas nya yang sudah lusuh.
Tidak ada seorang pun yang berani mencegah
nya, mereka terdiam menahan marah.
Tapi setelah Vino pergi, dan terlihat keluar dari pintu gerbang, barulah suara-suara ramai terdengar.
"Dasar Pecundang! Dia kira dirinya siapa!?"
Ujar Nenek Robin melampiaskan kemarahannya yang sedari-tadi ia tahan.
"Tiara! kau cari orang kuat, Yang bisa mengatasi laki-laki bajingan seperti itu!"
"Buat dirinya menjadi cacat! Atau bila perlu bunuh dia!" Teriak Nenek Robin sambil memberi perintah.
"Beres Nek, urusan seperti itu biar Tiara yang
menanganinya sendiri, Tiara memiliki teman, Beberapa di antaranya bukan orang sembarangan, yang akan membasmi laki-laki brengsek seperti Vino itu." Jawab Tiara dengan percaya diri.
Anggota keluarga yang mendengar perintah
Nenek Robin, tentu saja tiba-tiba terkejut. Mereka tidak menyangka, begitu marahnya Nenek kepada Vino.
Menantu lemah yang selama ini mereka hina, telah berani merendahkan kepala keluarga mereka dengan amat sangat lancang. Tentu saja mereka maklum, atas sikap Nenek. Justru mereka malah sangat mendukung akan hal itu, dalam niat untuk membunuh Vino lewat orang lain. Mereka juga sangat marah, apa lagi Anggeline, Setelah mendapat panggilan wanita ****** dari Vino mantan suaminya itu. Seketika itu juga, timbullah niat jahatnya Vino untuk membalas dendam pada keluarga mereka suatu saat nanti. Ibu Anggeline Dan Ayahnya, Juga marah terhadap perlakuan Vino kepada Putrinya. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Bukan karena tidak mampu, tapi yang jelas tidak berani. Setelah mereka melihat kekuatan Vino, yang mampu mengalahkan 7 orang pengawal mereka dengan sangat mudah itu. Saat ini tidak ada yang bisa mereka perbuat, mereka hanya mampu menunggu aksi yang akan di lakukan oleh PEWARIS TAHTA Utama itu.
"Pertemuan kali ini cukup sampai di sini. Hasil
suda di dapat, si Cupu itupun sudah tersingkirkan
dari keluarga kita."
"Maka mulai sekarang, Mari kita bangkit, Dan kita
bangun secara bersama-sama kekuatan yang sebenarnya dari keluarga Robin. Agar ia faham,
siapa orang terkaya di kota ini." Jawab Nenek Anggeline dengan percaya diri.
"Dan untuk kamu Anggeline, Kau dekati Tuan Brayen
itu lagi!" "Sampaikan salam Nenek pada nya. Dan bilang kepada nya juga, Bahwa Nenek ingin mengajak
nya untuk makan malam bersama keluarga kita. Dalam rangka memperingati hari perceraian kau
dengan laki-laki bajingan itu." Ujar Nenek Robin
dengan semangat.
Tak ada satupun anggota keluarga mereka yang
berani menentang akan perkataan Nenek Robin. Mereka semua memandang Anggeline sambil dengan penuh harapan yang sangat cemas.
Tentu saja, karena hidup mati keluarga Robin, ada di tangan Anggeline. Semua tergantung pada usaha Anggeline, Yang akan membuat kerja sama dengan Tuan Brayen, Manejer sumber daya manusia, yang berkuasa di suatu anak perusahaan yang bernama Ziqrawa Group itu.
Saat ini, usaha keluarga mereka sedang mengalami kesulitan keuangan setelah beberapa tender mereka di batalkan secara sepihak oleh Tuan Brayen.
Oleh karena itulah, mereka sangat ngebet sekali untuk
menjodohkan Anggeline dengan Tuan Brayen. Dengan
mengorbankan Vino sang menantu yang tidak
berguna, Dan hanya jadi parasit di keluarga mereka.
Menurut mereka, apa bila Anggeline mempunyai
hubungan khusus dengan Tuan Brayen, maka semua tender yang mereka perjuangkan, akan mudah untuk di dapat kan. Itu menurut pendapat mereka yang bersifat licik Dan tamak.
Setelah semua pembicaraan selesai, Nenek Robin segera beranjak pergi, meninggalkan kursi kebesarannya itu.
Sesaat itu juga, seluruh anggota keluarga besarnya pun juga ikut bubar. Terkecuali Anggeline, Dan kedua orang tuanya tersebut.
"Sekarang kau telah bebas dari laki-laki yang tidak berguna itu, Ibu sangat senang sekali. Akhirnya kau dengan dia segera ingin bercerai, Dan itu tandanya, kehidupan kita akan jauh lebi membaik setelah ia hengkang dari kehidupan keluarga kita. Celutuk ibu Anggeline dengan senang hati.
"Ayah juga ikut senang Buuu, Apa bila Putri kesayangannya Ayah ini terbebas, dari siksaan batin yang selama ini di rasakan nya. Akibat si laki-laki miskin itu." Ujar Ayah Anggeline dengan senangnya.
"Semoga Tiara juga segera mendapatkan orang
yang akan membuat si brengsek itu mendapatkan balasannya" Ujar Ayah Tiara berharap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Tomus Pardede
makin seru
2022-03-10
1
🍾⃝㊝Sͩтᷞeͧғᷠaͣny•੍᭄͜͡ᵛᶜʳ
semangat thor
2022-03-01
3
Dae Jen
lanjut
2022-02-25
2