Pertemuan Pertama

NovelToon
Thalia berdiri di depan pintu rumah milik Marina.
NovelToon
Sayangnya Thalia tidak mempunyai keberanian untuk sekedar mengetuk pintu atau memencet bel.
Pada akhirnya Thalia memilih menelpon Farida.
Farida
Farida
Dimana kau? aku sudah menunggumu sejak tadi, kau melupakan pesanku semalam? kau...
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Aku sudah di depan rumah bi.
Farida
Farida
Benarkah???
Farida
Farida
Baiklah tunggu sebentar, bibi akan segera kesana.
Thalia mematikan ponselnya.
Tak lama kemudian pintu rumah terbuka.
Farida
Farida
Ku pikir kau tidak datang, kau membuatku cemas.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Maaf, tadi aku ke Caffe sebentar.
Farida
Farida
Masuklah Marina sudah menunggumu.
Thalia melangkah memasuki rumah itu, mengekori Farida.
Farida
Farida
Berbicaralah sesopan mungkin jangan banyak bertanya dan ingat jaga sikap mu.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baiklah ibu Farida...
Thalia tak menganggap berarti perkataan bibinya.
Farida
Farida
Buanglah jauh jauh kebiasaan buruk mu itu, di saat seperti ini kau jangan main main.
Thalia mengangguk.
Farida berhenti di depan pintu kamar.
Farida
Farida
Nyonya Thalia sudah datang.
kemudian terdengar suara sahutan dari balik pintu
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Masuk.
Farida
Farida
Masuklah.
Farida
Farida
Ingat apa pesan bibi tadi.
Farida berbisik pada Thalia
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baiklah...
Thalia nyengir seakan meremehkan Farida.
Farida menghela nafasnya kemudian membuka pintu kamar.
NovelToon
Thalia melangkah hati hati mendekati wanita paruh baya yang tengah berdiri membelakanginya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Duduk...
Thalia menurut dan duduk di kursi.
Marina berputar arah menatap gadis yang baru saja datang.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Siapa nama mu?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Thalia Nyonya, Thalia Jasmine
Thalia berbicara dengan hati hati sesuai perintah ibunya.
Marina manggut-manggut seraya menatap gadis cantik di depannya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau cantik sekali bahkan lebih cantik dari Chelsea calon tunangan putraku.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Terimakasih Nyonya.
Thalia tersenyum lalu menunduk memberi hormat.
Marina duduk di samping Thalia.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau sungguh mau bertunangan dengan putraku?
Thalia terdiam sejenak.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Sungguh.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Baiklah, sebelumnya aku sangat berterimakasih padamu.
Thalia mengangguk paham.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Sedikit banyaknya mungkin ibumu sudah menceritakan pada mu tentang putraku tapi aku tetap ingin menjelaskan lagi agar kau tidak salah faham.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku harap kau tidak keberatan?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tentu saja tidak.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau gadis yang santun sekali, sepertinya putraku akan menyukaimu.
Thalia tersenyum tipis.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Sepertinya Nyonya berlebihan.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku sungguh, jika nanti dia benar menyukaimu aku yakin kau tidak akan di lepaskan.
Thalia mengangguk, sebenarnya ia bingung harus bersikap bagaimana.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Ah maaf, aku malah menceritakan hal yang tidak seharusnya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tidak papa Nyonya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Oh iya kembali lagi pada pembicaraan kita sebelumnya.
Marina memperbaiki posisi duduknya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Sebenarnya pertama kali Chelsea bertemu dengan Romeo dia menyukainya, tapi sayangnya menurut Chelsea Romeo tidak bisa memperlakukan dirinya dengan baik.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Maksud Nyonya?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Romeo terlalu dingin padanya, bahkan cenderung tidak perduli.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Mungkin karena itu Chelsea lebih memilih mantan kekasihnya dari pada Romeo.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Tapi aku berharap kau bisa menghadapinya, dia sebenarnya lelaki yang baik.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Aku akan mencobanya Nyonya.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Semoga kau berhasil.
Thalia mengangguk, sebenarnya ia berharap ia tidak berhasil supaya ia tidak terjebak dalam pertunangan konyol itu terlalu lama.
Kemudian masuklah seorang lelaki dan menghampiri Marina.
Tn. Miler Edward
Tn. Miler Edward
Siapa gadis jelita ini?
Lelaki itu memperhatikan setiap inci dari Thalia.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Dia yang semalam ku ceritakan padamu.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Bagaimana? apa menurutmu dia cocok dengan Romeo?
Tn. Miler Edward
Tn. Miler Edward
Cocok, sangat cocok.
Tn. Miler Edward
Tn. Miler Edward
Dia cantik dan imut sekali, bagaimana bisa ada gadis secantik dia.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau dengar sendirikan kan Thalia kau sangat cocok dengan putraku
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Iya Nyonya.
Thalia mengangguk kaku.
Tn. Miler Edward
Tn. Miler Edward
Baiklah lanjutkan saja perbincangan kalian, aku hanya ingin mengambil berkas.
Miler bergeming kearah lemari kemudian mengambil sebuah map disana lalu melangkah pergi.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Thalia tunggulah disini sampai Romeo pulang, nanti akan ku perkenalkan kau dengan putraku.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baik Nyonya...
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Mari ku antar pada ibumu.
Marina bangkit dari kursi.
Thalia menurut dan mengikuti langkah Marina.
Tak lama kemudian sampailah mereka di sebuah kamar.
NovelToon
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau tunggu saja Farida di sini, sebentar lagi dia datang.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi siapa pemilik kamar ini Nyonya?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Ini kamarmu.
Thalia mengerutkan keningnya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kamar ku?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Iya tentu saja, setelah kau nanti bertemu dengan Romeo kau akan tinggal di sini.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Bagaimana, apa kau menyukai kamarnya?
Thalia seakan tidak percaya, ia hanya menganga seraya menatap kearah Marina.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Kau tidak menyukainya ya?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Aku sudah menduga kamar ini terlalu kecil untukmu.
Marina berkeliling mengamati tempat itu.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Seharusnya aku membuatkan kamar yang lebih layak dari pada ini.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Kamarnya ini bagus aku menyukainya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi...
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Tapi apa?
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi mengapa aku harus tinggal di sini?
Marina tersenyum lalu mendekati Thalia.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Tentu saja, kau dan Romeo kan tidak saling kenal.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Romeo setiap harinya sibuk di kantor dan kau, aku yakin kau setiap harinya selalu sibuk dengan aktifitas di sekolah, jadi maksudku dengan kau tinggal di sini kau masih bisa sering bertemu dengan Romeo.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Owh.. em.. baiklah Nyonya.
Tok... tok... tok...
Pintu kamar di ketuk.
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Masuk...
Farida membuka pintu kemudian melangkah mendekati Marina.
Farida
Farida
Ada telpon dari Tuan Miler Nyonya?
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Memangnya ada apa?
Farida
Farida
Berkas yang tuan Miler ambil tadi salah, Tuan meminta agar Nyonya yang mencarinya.
Marina berdecak sebal
Ny. Marina Edward
Ny. Marina Edward
Dia selalu saja merepotkan.
Marina melangkah keluar kamar.
Setelah kepergian Marina Farida buru buru menutup pintu.
Farida
Farida
Bagaimana?
Farida
Farida
Apa yang Nyonya katakan padamu?
Farida
Farida
Apa dia menyukaimu?
Farida
Farida
Apa kau membuat kesalahan?
Farida
Farida
Dia tidak mengatakan hal yang menyakitkan atau menyinggung perasaamu kan?
Thalia menghela nafasnya lalu menghempaskan tubuhnya di kasur.
Farida
Farida
Kau belum menjawab pertanyaan bibi?
Farida
Farida
Ayolah Thalia bibi penasaran.
Farida mengguncang guncangkan tubuh Thalia supaya bangkit.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Ya begitulah...
Farida
Farida
Itu bukan jawaban yang bibi inginkan.
Tiba-tiba datanglah seorang dan memasuki kamar.
Jane
Jane
Farida Tuan Muda sudah datang.
Farida
Farida
Benarkah?
Farida
Farida
Baiklah aku akan menyusulmu.
Wanita itu lalu pergi.
Thalia bangkit dari tidurnya
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Dia rekan mu?
Farida
Farida
Iya.
Farida
Farida
Kau tunggu di sini saja jangan kemana mana.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Boleh aku ikut saja dengan mu, aku pasti bosan jika hanya berdiam diri di sini.
Farida
Farida
Baiklah.
Farida
Farida
Ayo ikut aku...
Thalia melangkah mengikuti Farida.
Sesampainya di dapur.
Farida
Farida
Apa semuanya sudah siap Jane?
Jane
Jane
Belum, aku masih menyiapkannya makanan penutup untuknya.
Jane sambil membuat minuman.
Jane
Jane
Kau bisa antar makanan itu di ruang kerjanya?
Jane menunjuk nampan berisi makanan.
Farida
Farida
Baiklah.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Ada yang bisa ku bantu?
Farida menoleh pada Thalia.
Farida
Farida
Tentu.
Farida
Farida
Jika kau benar menawarkan jasa maka aku harap kau tidak membuat masalah.
Thalia mengalihkan pandangannya malas, bibinya selalu saja menganggapnya biang masalah.
Farida
Farida
Antarkan ini di ruang kerja Tuan Miler.
Farida mendorong nampan kearah Thalia.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Bukankah Tuan Miler tadi pergi?
Farida
Farida
Aku hanya menyuruhmu mengantarkan makanan itu ke ruangan Tuan Miler bukan berarti Tuan Miler yang memakannya.
Farida
Farida
Tuan Miler mempunyai dua orang putra Romeo dan Daniel, jadi bisa saja yang kau temui di sana adalah salah satu dari mereka.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Benarkah, lalu bagaimana jika itu Romeo?
Farida
Farida
Sepertinya bukan karena Romeo biasanya pulang lebih larut.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baiklah ibu.
Farida
Farida
Jika dia bertanya siapa dirimu, jawab saja jika kau adalah calon tunangan dari Romeo, mengerti.
Farida
Farida
Dan satu lagi, jangan bicara jika ia tidak menanyakan apa pun padamu, dan apabila dia bertanya jawab saja sesuai dengan yang ia minta.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Apa semua orang kaya harus di perlakukan seperti itu?
Farida
Farida
Thalia!
Farida melotot.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
baiklah ibu...
Thalia mengalah lalu meraih nampan di depannya.
Jane
Jane
Setelah ini kau harus kembali untuk mengambil dessert pesanan Tuan.
Thalia mengangguk
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Tapi dimana letak ruang kerjanya aku tidak tau?
Farida
Farida
Kau naik saja ke tangga kemudian belok kiri, pintu pertama itulah ruangannya.
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Baiklah, do'akan saja agar makanan ini sampai dengan selamat.
Thalia kemudian melangkah pergi.
Farida
Farida
Thalia kau jangan main-main!
Jane tertawa.
Jane
Jane
Putrimu lucu sekali...
Farida
Farida
Dia selalu pandai meledekku.
Thalia menarik handle pintu lalu masuk kedalam ruangan yang dimaksud oleh Farida.
NovelToon
Thalia Jasmine
Thalia Jasmine
Permisi Tuan...
Thalia meletakkan nampan itu di meja.
Lelaki yang semula fokus pada berkas berkas di mejanya lalu menoleh.
Romeo Cristian Edward
Romeo Cristian Edward
Siapa kau?
NovelToon
Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

aku baca sampai sini, karena sinyalnya baru lemot nih😁 sudah kudaratkan like👍 dan vote❤️🤗

2020-07-02

1

Ogute

Ogute

👍👍👍👍👍👍

2020-05-31

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!