Jika tidak kau harus bekerja agar bisa kaya dan mendekatinya, kau hanya kurang beruntung dalam hal ekonomi.
Thalia Jasmine
Maksudmu jika aku kaya, Ariel akan menyukaiku?
Jessica mengangguk.
Jessica
Wajahmu terlalu cantik untuk di tolak oleh lelaki seperti Ariel, menurutku ia hanya gengsi untuk mendekatimu.
Jessica
Yah... kau pasti tau apa alasannya, dia anak sultan.
Thalia Jasmine
Kau benar jes.
Jessica
Tentu saja.
Jessica lalu bangkit dan menggunakan ranselnya.
Thalia Jasmine
Kau akan kemana?
Jessica
Aku fikir sampai di sini dulu pertemuan kita, lihatlah Bray sudah menungguku.
Jessica menunjuk sebuah mobil sport yang terparkir di depan Caffe.
Thalia Jasmine
Baiklah...
Jessica
Sampai bertemu besok.
Pamit Jessica kemudian berlalu pergi.
Thalia lalu beranjak ke toilet untuk memenuhi panggilan alamnya.
Beberapa menit kemudian ia kembali, namun Thalia terkejut saat melihat di mejanya yang semula hanya ada dua gelas juice dan sepiring kentang goreng kini tampak penuh dengan kartu tarot yang entah siapa pemiliknya.
Thalia Jasmine
Milik siapa ini?
Madam
Kau boleh ambil salah satu.
Wanita tak di kenal itu lalu duduk di depan Thalia.
Thalia Jasmine
Untuk apa?
Thalia menatap wanita itu bingung.
Madam
Duduklah...
Thalia lalu duduk.
Madam
Ambil
Wanita itu menyuruh Thalia untuk mengambil salah satu kartu yang memenuhi mejanya.
Thalia lalu mengambil salah satu dari kartu itu.
Madam
Berikan padaku.
Dengan ketidak mengertiannya Thalia memberikan kartu itu.
Madam
Takdir yang baik.
Thalia Jasmine
Maksudnya?
Madam
Kau akan menjalani hubungan yang serius bukan?
Thalia Jasmine
Hah..!
Madam
Dia sudah menunggumu.
Wanita itu berkata dengan wajah datarnya, dan itu sangat sulit di percaya.
Madam
Kaulah Cinderella itu.
Thalia semakin tidak mengerti dengan perkataan wanita aneh itu.
Tak lama kemudian datanglah seorang lelaki yang mendekati wanita itu lalu duduk di sampingnya.
Daniel Edward
Kau disini rupanya?
Daniel Edward
Aku mencarimu sejak tadi.
Madam
Pergilah kau mengganggu konsentrasiku.
Daniel Edward
Kau harus bertanggung jawab atas nasip yang kau buat.
Madam
Aku tidak bisa membuat nasip, aku hanya meramal.
Daniel Edward
Terserah apa pun itu.
Peramal itu mengemasi seluruh kartu tarotnya.
Daniel Edward
Kau mau menghindariku lagi?
Daniel Edward
Ke belahan bumi manapun kau pergi aku tetap akan menemukanmu.
Madam
Diamlah, kau temani saja dia.
Peramal itu kemudian pergi.
Daniel melirik gadis cantik di sampingnya.
Daniel Edward
Apa dia taget baru mu?
Daniel Edward
Apa kau akan membuat nasipnya mengenaskan seperti ku?
Peramal itu tak bergeming dan terus melangkah menjauh.
Daniel Edward
apa yang wanita gila itu katakan padamu?
Thalia Jasmine
Apa wanita itu gila?
Daniel Edward
Tidak tau, tapi jika aku bertanya pada orang orang yang sering berada di Caffe ini mereka pasti tau jika yang ku maksud adalah wanita itu.
Thalia Jasmine
Oh...
Daniel Edward
Apa wanita itu mengatakan hal buruk padamu?
Thalia Jasmine
Tidak
Daniel Edward
Apa yang dia katakan?
Thalia Jasmine
Wanita itu berkata akulah Cinderella itu.
Daniel Tertawa
Daniel Edward
Kau boleh percaya boleh tidak.
Thalia Jasmine
Mengapa?
Daniel Edward
Karena dia hanya meramal.
Thalia mengangguk.
Kemudian ia merasakan ponselnya bergetar.
Thalia mengambil ponselnya, ternyata itu panggilan dari Farida.
Comments
yoemi noor
like ... semangat terus nulisnya... salam sukses dari sepotong hati ❤️
2020-07-06
1
Elisabeth Ratna Susanti
aku mampir di sini, nyicil baca ya nanti pasti aku lanjutkan lagi 🤗 dah aku jejak 👍Salam dari Lila and Grey❤️
2020-06-26
1
Ogute
hadir Lagi disini
2020-05-31
1