Permintaan Marina
Thalia Jasmine adalah seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA kelas Dua Belas.
Ayah dan ibunya sudah meninggal sejak ia masih kecil.
Saat ini ia tinggal bersama Tantenya Farida, dia adik dari ibunya. Farida seorang single parent ia tidak mempunyai anak, dan Farida sudah menganggap Thalia seperti anaknya sendiri.
Selama ini Farida yang menanggung semua kebutuhan Thalia sebagai ibu sambung dari kakaknya.
Farida bekerja sebagai asisten rumah tangga di kediaman keluarga Tuan Miler Edward. Ia sudah bertahun-tahun mengabdi pada keluarga pemilik Departemen Store sampai sudah di anggap adik oleh Nyonya Marina, majikannya.
Selama ini kebutuhan Farida dan Thalia tercukupi.
Mereka juga sangat rukun dan saling menyayangi layaknya seorang ibu dan anak kandung, hidup mereka juga tenang meskipun dalam kesederhanaan.
Pada suatu hari Farida mendapat tawaran menarik dari majikannya.
Saat itu ia sedang memasak nasi goreng di dapur tiba tiba.
Ny. Marina Edward
Aku ingin bicara empat mata dengan mu.
Farida mematikan kompornya lalu mengikuti majikannya duduk di meja makan.
Ny. Marina Edward
Kau mempunyai seorang putri bukan?
Marina berkata dengan hati hati.
Selama ini Farida memang selalu berkata jika Thalia adalah putrinya bukan keponakannya.
Ny. Marina Edward
Boleh aku melihatnya?
Farida heran karena sebelumnya Marina tidak pernah tertarik atau ingin tau tentang keponakannya.
Ny. Marina Edward
Aku ingin menjadikannya pengganti Chelsea, aku ingin dia bertunangan dengan Remeo.
Farida terbelalak tidak percaya dengan ucapan majikannya.
Ny. Marina Edward
Tolonglah Farida tidak ada lagi orang yang ku percaya selain kau dan putrimu, gadis yang di jodohkan dengan Remeo melarikan diri dengan mantan kekasihnya sementara kabar mengenai pertunangan Romeo sudah menyebar luas.
Ny. Marina Edward
Aku tidak tau lagi harus bagaimana menghadapi situasi ini, tolonglah...
Marina memasang wajah ibanya.
Farida hanya diam, ia tidak bisa berfikir jernih kali ini.
Bagaimana mungkin ia menyuruh putrinya bertunangan dengan lelaki yang tidak pernah di kenalnya, belum lagi saat ini Thalia masih duduk di bangku SMA.
Ny. Marina Edward
Aku hanya memintanya bertunangan untuk menutupi kegagalan perjodohan ini dan setelahnya ku serahkan pada putrimu.
Ny. Marina Edward
Tolonglah Farida...
aku dan Miler tidak mau menanggung malu, isu tentang pertunangan Remeo sudah di ketahui semua rekan keja Miler di kantor aku tidak tau harus berkata apa jika mereka mempertanyakan hal itu.
Farida
Tapi nyonya jika suatu saat Romeo dan Thalia berpisah apakah tidak sama halnya nyonya menanggung malu?
Ny. Marina Edward
Setidaknya putrimu tidak melarikan diri dengan lelaki lain, aku yakin putrimu gadis baik baik seperti dirimu? Farida, aku malu jika semua orang mengetahui yang sebenarnya, aku merasa terhina dengan tindakan ceroboh gadis itu.
Ny. Marina Edward
Kau bisa membantuku kan?
Ny. Marina Edward
Aku akan membelikan mu rumah, mobil, dan pekerjaan lain jika kau mau. Kau tidak perlu repot repot bekerja di rumahku lagi, aku akan membuatkan butik untuk mu asalkan kau mau membantuku.
Farida hanya terpaku menatap majikannya, sepertinya Marina sangat membutuhkan bantuannya.
Ny. Marina Edward
Ayolah Farida aku berjanji tidak akan memaksanya menikah, aku hanya menginginkan pertunangan ini.
Farida menghela nafasnya.
Farida
Baiklah, akan ku fikiran.
Ny. Marina Edward
Besok bawa dia kemari.
Marina bangkit kemudian meninggalkan Farida yang masih mematung.
Ny. Marina Edward
Iya, dan aku harap nanti malam kau menceritakan semuanya pada putrimu.
Marina melanjutkan langkahnya.
Farida menghela nafasnya kasar.
Farida
Sepertinya nyonya tidak mengerti atas ucapanku, aku hanya berkata untuk memikirkannya bukan menyetujuinya.
Farida
Bagaimana cara aku mengatakannya pada Thalia???
Farida dan Thalia sedang berada di meja makan.
Farida
Bagaimana sekolahmu Ta?
Thalia Jasmine
Baik baik baik saja bi.
Thalia masih menikmati makanannya.
Farida melanjutkan makannya lagi.
Farida ragu untuk menyampaikan keinginan majikannya.
Tapi mau tidak mau ia harus jujur pada keponakannya.
Sedikit banyaknya tawaran Marina menggiyurkan baginya, memangnya siapa orang di dunia ini yang mau terus menerus menjadi pembantu.
Farida percaya Marina akan menepati janjinya jika ia bersedia membantunya, Farida tau betul siapa majikannya ia tidak pernah main main dengan ucapannya.
Farida
Kau sudah memiliki pacar?
Thalia Jasmine
Be... belum
Thalia Jasmine
Memangnya kenapa bi?
Thalia sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
Farida
Besok datanglah ke tempat kerja bibi, Marina ingin bertemu denganmu.
Thalia mengerutkan dahinya.
Farida
Marina ingin agar kau bertunangan dengan Remeo, putra bungsunya.
Thalia Jasmine
TUNANGAN!???
Thalia Jasmine
Akukan masih sekolah bi, lagi pula aku tidak mengenal siapa lelaki itu.
Farida
Marina hanya memintamu bertunangan tidak menikah, dan setelah itu kalian bisa berpisah.
Thalia mengalihkan pandangannya, ia semakin tidak mengerti.
Thalia Jasmine
Untuk apa bertunangan jika untuk berpisah, lebih baik tidak usah.
Farida
Ini demi kehormatan keluarga Miler, calon tunangan Romeo kabur dengan mantan pacarnya.
Thalia Jasmine
Kehormatan?
hah... orang kaya memang sulit di mengerti
Thalia menghela nafasnya gusar sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
Thalia Jasmine
Mengapa harus aku bi, kan banyak wanita lain?
Farida
Marina hanya percaya padamu, tolonglah bantu mereka.
Farida memasang wajah melasnya.
Thalia Jasmine
Thalia tidak mau.
Thalia mengalihkan pandangannya.
Farida
kau bilang kau tidak memiliki pacar, lalu apa yang meberatkanmu?
Thalia Jasmine
Tapi aku...
Farida
Apa kau memiliki pacar?
Farida menatap keponakannya penuh selidik.
Thalia Jasmine
tidak, aku hanya menyukai seseorang.
Farida
Apa dia juga menyukaimu?
Farida
Apa kau akan segera berpacaran dengannya?
Thalia menggeleng, lalu memasang wajah melasnya.
Thalia Jasmine
Aku terlalu miskin untuk lelaki seperti Ariel.
Farida
Sudahlah untuk apa kau memikirkan lelaki itu, lupakan dia.
Thalia Jasmine
Tapi jika aku bertunangan dengan orang lain itu akan membuatnya semakin menjauhiku.
Farida
Kau jangan bodoh, dia tidak menyukai mu untuk apa kau berjuang sendirian.
Farida
Besok sepulang sekolah datanglah kerumah Marina, bibi tunggu kau disana.
Farida berdiri lalu membereskan makanan di mejanya.
Farida
Dan ingat jangan panggil bibi, panggil aku ibu.
Thalia mengerucutkan bibirnya sambil mengaduk aduk nasi di piringnya.
Farida
Kau tidak dengar apa kata bibi?
Comments
W.Willyandarin
aku mampir kak
2020-09-16
1
Zhree
salam kenal dari TERJEBAK CINTA WANITA BERCADAR.. aku bawa like dan rate5..semangt thor..
2020-09-06
1
hania
aku suka cerltanya.....
next...next...
2020-08-30
1