Beberapa hari sudah berlalu, dan saat ini seorang wanita sedang dengan serius menyelesaikan tugas akhir yang dijalani di sekolahnya yaitu ujian akhir untuk menentukan bahwa dirinya akan lulus atau tidak.
Dengan konsentrasi yang penuh, wanita yang merupakan Angel saat ini dengan serius mengerjakan ujian terakhirnya dengan perlahan. Satu persatu soal dia baca dengan hati-hati lalu menjawabnya dengan yakin.
Hingga akhirnya, apa yang dia lakukan itu sudah selesai setelah waktu yang diberikan kepada dirinya dari pihak sekolah sudah berakhir. Dengan langkahnya yang mantab, akhirnya Angel mengumpulkan lembar jawaban yang sudah dia jawab dengan hati yang lega.
“Hah... akhirnya selesai” gumam Angel yang cukup puas dengan apa yang sudah dia kerjakan tadi.
“Baiklah, mari kita pulang” lanjut Angel kemudian.
Memang pada masa Ujian, Angel sengaja mengambil cuti dari pekerjaannya dan langsung pulang menuju kediamannya, yang biasanya dirinya akan langsung menuju mini market pada tempatnya bekerja saat dirinya sudah pulang dari sekolahnya.
Dengan langkahnya yang mantab, Angel mulai keluar dari area sekolahnya dan berjalan menuju kediamannya. Tetapi bukan pulang kerumahnya yang lama tetapi Angel sudah menyewa sebuah kamar kos-kosan untuk dirinya dan meninggalkan kediaman Ayahnya.
Awalnya, dia tidak sengaja menemukan uang yang pernah dia sembunyikan tergeletak di teras rumahnya. Tentu Angel tidak mengetahui mengapa uangnya berada di tempat itu, namun dia cukup senang bahwa uangnya sudah kembali dan akan dia gunakan untuk keluar dari rumah Ayahnya.
Dan setelah kejadian itu, saat ini dirinya sama sekali belum mendengar kabar tentang Ayahnya, dan juga tidak berniat mencari tahu tentang keberadaannya karena dia sudah muak dengan perilaku dari Ayahnya, dan memutuskan untuk menjauh dari dirinya.
Tetapi saat dirinya sudah sampai pada area kos-kosan tempat tinggalnya, dia melihat seorang wanita berpakaian santai sedang menunggunya didepan pintu kamar dari kediamannya.
“Maafkan saya Mba... apa yang anda lakukan didepan pintu kamar saya?” tanya Angel sopan kepada wanita itu.
Wanita yang mendengar orang menegurnya, langsung menengok asal suara tersebut dan menemukan seorang gadis remaja yang masih menggunakan seragam sekolahnya sedang menatapnya.
“Angela Kell?” kata wanita itu.
Angel merasa bingung bagaimana wanita itu mengetahui nama lengkapnya. Tetapi dirinya tetap mengangguk untuk mengkonfirmasi bahwa dirinya merupakan Angel Putri seperti yang disebutkan oleh wanita tersebut.
“Perkenalkan saya Kapten Santi Wijaya dari pihak kepolisian ingin menanyakan sesuatu kepada anda” kata wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai kapten dari kepolisian sambil menunjukan kartu anggota kepolisian miliknya untuk memverifikasi identitasnya.
“Ah... iya. Ada yang bisa saya bantu Bu Polisi?” balas Angel.
Santi langsung mengeluarkan ponselnya dan menunjukan sebuah foto seseorang kepada Angel. Tentu Angel sangat mengetahui siapa orang tersebut, karena dirinya merupakan orang yang pernah tinggal bersamanya.
“Anda mengenalnya?” tanya Santi dan dijawab anggukan oleh Angel.
“Dia Ayahku”
.
.
Disisi lain, Zen yang sedang menjalani kegiatannya dengan tekun, saat ini sedang menyandarkan kepalanya di atas meja kasir seperti kebiasaannya. Sambil sesekali menguap, dirinya saat ini berusaha untuk tetap tersadar dan tidak tertidur.
Namun kegiatannya tersebut langsung terhenti, setelah dirinya mendengar suara pintu masuk mini market dimana dirinya bekerja mulai terbuka dan menandakan bahwa ada seorang pelanggan yang sedang memasukinya.
“Selamat siang. Selamat datang di Beta Mart” sapa Zen kepada pelanggan yang baru saja datang itu.
Dan seperti biasa, pelanggan yang mendengar sapaannya itu hanya menghiraukannya dan mulai mencari barang yang ingin dia beli, sedangkan Zen saat ini hanya menatap pelanggan tersebut dengan menunjukan raut wajahnya yang bosan.
Dan seperti biasa, setelah pelanggan itu selesai mengambil barang yang dia butuhkan, Zen dengan sigap mulai menscan harganya dan meminta pembayarannya. Dan begitulah kegiatannya hari ini hingga beberapa jam sudah berlalu.
“Selamat siang. Selamat datang di Beta Mart” Zen kembali menyapa seorang wanita yang memasuki mini market tempat dirinya bekerja.
Wanita itu seakan tidak ingin membeli sesuatu dan hanya melihat sekeliling, hingga pandangannya saat ini sedang menatap Zen. Tentu saja Zen membalas menatapnya, sambil mengeluarkan senyum palsu miliknya.
“Ada yang bisa saya bantu nona?” kata Zen karena melihat wanita itu seakan terus menatapnya.
“Ah... maafkan saya.” Balas wanita itu yang langsung berjalan menuju area lemari minuman dingin.
Zen hanya mengangguk saja dan membiarkan wanita itu memilih belanjaannya sambil Zen memperhatikannya. Tentu beberapa pelanggan sangat sering berperilaku seperti wanita yang baru saja datang itu.
Karena memang bisa dikatakan Zen sangatlah tampan, dan ketampanannya itu seakan tidak cocok jika dirinya sedang bekerja disini. Jadi beberapa wanita yang datang biasanya mencoba mencuri pandang bahkan merayunya terang-terangan.
Wanita tadi mulai kembali sambil membawa sebotol air mineral. Tentu saja, Zen langsung menerima belanjaan dari wanita tersebut dan mulai menscannya. Namun anehnya, tatapan wanita itu seakan terus menatap Zen, seakan sedang mencoba memperhatikan dirinya.
“Harganya 5000 Kak” kata Zen lalu menerima uang yang diberikan oleh wanita itu.
Setelah selesai melakukan pembayaran, wanita itu lalu mengambil air mineralnya dan langsung keluar dari sana.
“Hmm... dia mempunyai kepekaan yang bagus” gumam Zen setelah melihat wanita itu sudah hilang dari pandangannya dan mulai menyandarkan kepalanya di atas meja kasirnya kembali.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu Zen telah tiba. Saat ini dirinya hendak meninggalkan tempat kerjanya dan akan beranjak pulang. Tetapi saat baru keluar dari area mini market tempatnya bekerja, dirinya dihadang oleh seorang wanita yang tadi selalu menatapnya saat berkunjung pada tempatnya bekerja.
“Kenapa selalu saja ada wanita yang suka menghalangi jalanku” gumam Zen yang sedikit kesal karena adegan ini kembali terjadi kepadanya.
“Zen Gwillyn?” tanya wanita itu.
Mendengar itu, Zen akhirnya membenarkan bahwa dirinya bernama Zen Gwillyn agar urusan dari wanita itu terhadapnya cepat selesai dan dirinya bisa kembali menuju kediamannya untuk beristirahat.
Wanita itu lalu memperkenalkan dirinya, yang ternyata dirinya merupakan Santi, Sang Kapten Polisi yang mendatangi Angel tadi. Saat ini tujuannya sama dengan tujuannya mendatangi Angel tadi, yaitu menyelidiki kasus kematian masal disebuah Mansion.
“Bisakah saya menanyakan beberapa hal kepada Anda?” tanya wanita itu kembali.
“Bisakah anda melakukannya besok. Saya sedikit kelelahan” balas Zen yang sebenarnya malas meladeni wanita tersebut.
“Sebentar saja... saya meminta waktu anda sebentar saja” kata Santi yang membujuk Zen untuk bekerjasama dengannya.
“Hahh... baiklah.. baiklah” balas Zen yang sebenarnya malas menerima permintaan wanita tersebut.
Akhirnya mereka menuju kesebuah tempat duduk yang berada didepan mini market tempat Zen bekerja, karena tempat itu biasanya digunakan beberapa orang untuk sekedar duduk mencari WiFi dan nongkrong.
“Apakah anda mengenal pria ini?” kata wanita itu to the poin sambil menunjukan ponselnya yang berisi sebuah foto seseorang.
“Ayah dari rekan kerjaku” balas Zen.
“Lalu bagaimana dengan orang ini, apakah anda mengenalnya?” kata wanita itu sekali lagi, dan menunjukan sebuah foto orang yang berbeda kepada Zen.
“Hm... Seseorang pria yang hendak membeli seorang putri yang akan dijual oleh Ayahnya yang dimana pria yang merupakan Ayahnya itu merupakan Ayah dari rekan kerjaku yang merupakan putri yang akan dijual oleh Ayahnya” balas Zen kembali.
Tentu jawaban detail oleh Zen membuat Santi hanya mengedipkan matanya berkali-kali dan memiringkan sedikit kepalanya, untuk mencerna perkataan Zen yang menjelaskan tentang siapa pria yang dia tunjukan kepada Zen saat ini.
“B-Baiklah Kalau begitu. Lalu apakah anda mengetahui keberadaan pria ini” kata Santi sambil menunjukan kembali foto dari Ayah Angel.
“Aku tidak tahu” balas Zen.
“Apakah anda tidak mempunyai informasi apapun tentang keberadaannya? Karena dari informasi yang kami dapatkan, anda sempat berselisih dengan dirinya sebelum dirinya menghilang” balas Santi.
“Aku tidak punya” balas Zen kembali.
“Lalu bagaimana dengan pria ini... apakah anda tahu bahwa dirinya sudah meninggal bersama para bawahannya dikediamannya?” kata wanita itu sekali lagi, dan menunjukan foto orang yang hendak membeli Angel dulu.
“Aku tidak tahu”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 451 Episodes
Comments
XiaoYan
god thor
2022-05-14
0
aku tersesat....
mc nya santuy bet
2022-04-11
0
SAIKO
.
2022-01-24
0