Di kamar yang sederhana, ada seorang gadis berusia empat belas tahun yang terlihat agak lusuh setelah pulang sekolah.
Rambutnya yang acak-acakan.
Mata panda dan agak bengkak.
Bibir cemberut.
Dan seragam agak kusut, itulah keadaan seorang Mirai Sakamoto untuk saat ini.
Mirai Sakamoto
Aghh! Kenapa? Kenapa tugasnya banyak sekali?! Benar-benar menyiksa!
Sambil melempar pelan tasnya, dia berucap. Kemudian merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur tanpa berganti pakaian terlebih dahulu.
Mirai Sakamoto
Sulit sekali hidup di era sekarang. Hmm.. Akane.. kenapa kau meninggalkan aku sendiri hah?
Mirai Sakamoto
Kehidupanku berubah sejak kau pergi.
Mirai Sakamoto
Aku kesepian, tau? Aku kesusahan mengerjakan tugas jika kau tidak ada.
Mirai Sakamoto
Tapi kuharap, kau bisa tenang di sana.
Mirai berucap lirih sambil memejamkan kedua matanya.
Pikirannya mulai berhalusinasi dan pergi ke mana-mana. Traveling, itu kata yang sering digunakan orang-orang zaman sekarang untuk mendeskripsikannya.
Tidak lama kemudian..
Mirai Sakamoto
Haha.. Ha
Mirai Sakamoto
Hahaha
Sambil memejamkan matanya, Mirai tertawa. Namun, ada setetes air mata yang keluar dari sudut mata kanannya.
Akane sendiri adalah sahabat Mirai satu-satunya. Lebih tepatnya, Yokoyama Akane. Dia sudah menjadi sahabat Mirai sejak masih sekolah dasar. Mereka sudah berjanji untuk menjadi best friend forever, atau BFF.
Namun, sesuatu yang tak diinginkan pun terjadi. Akane mengalami kecelakaan saat menyeberang jalan, dan dia pergi meninggalkan Mirai untuk selamanya.
'Setengah gila', itu mungkin julukan yang bisa disematkan untuk menggambarkan keadaan Mirai saat ini.
Dia sudah sedih berkepanjangan, tugas sekolah yang tiada habisnya, dan juga tekanan dari lingkungan luarnya.
Mirai sendiri hanya sedikit mendapatkan energi positif dari lingkungan sekitarnya.
Dia sering kesepian, di manapun itu.
Di rumah, dia sering sendirian. Mirai adalah anak semata wayang dan putri satu-satunya. Ibunya bekerja dari pagi sampai sore, ayahnya pergi merantau di luar kota.
Di sekolah, sejak kepergian Akane, Mirai hanya terdiam lesu. Tak ada aura positif yang keluar dalam dirinya.
Meskipun lesu, tapi dia selalu mendapat nilai terbaik dalam setiap ujian dan ulangan harian. Cukup aneh bagi beberapa orang.
Setelah beristirahat sebentar, Mirai beranjak dan duduk di atas tempat tidurnya.
Mirai Sakamoto
Hmm di mana aku menyimpan hadiah darinya ya?
Setelah itu, Mirai berjalan ke arah meja belajarnya. Dia membuka dan membongkar bagian laci untuk mencari sesuatu.
Tak lama kemudian, akhirnya dia mendapatkan apa yang dia cari. Sebuah buku tulis berwarna biru muda yang aestetic.
Mirai Sakamoto
Akane, kau pernah bilang padaku untuk menggunakan buku ini, kan?
Mirai Sakamoto
Baiklah, sekarang aku akan menggunakannya untukmu.
Mirai juga mengambil pena setelah mengambil buku tadi. Kemudian kembali ke atas kasur. Memposisikan tubuh tengkurap, dia membuka buku pada halaman pertama. Kemudian mulai membuat coretan-coretan.
Comments
el Putriᵉˡ̳༆
mampir 😊😊😊
2021-11-19
0
Emak
dari cerpen pindah kesini
2021-11-18
0
📘Reo🔥
menarik 🏃🏃🏃
2021-10-14
0