Saat itu, ada dua orang remaja laki-laki yang baru saja selesai latihan.
Sebut saja, namanya Jinsei Nakayama dan seorang temannya yang bernama Satoru Saitou.
Jinsei berusia empat belas tahun, sedangkan Satoru berusia enam belas tahun.
Mereka bukanlah kakak adik, mereka adalah teman, tidak, sahabat lebih tepatnya.
Satoru Saitou
Wow latihanmu meningkat, kawan.
Sambil menepuk pelan bahu Jinsei yang baru saja mengerem berhenti motornya.
Yah, mereka baru selesai latihan motor di salah satu sirkuit kecil, tempat mereka biasa berlatih bersama.
Jinsei menaikkan kaca helmnya.
Nakayama Jinsei
Terima kasih kawan, jika bukan karena dukungan darimu, mungkin aku tidak akan bisa.
Satoru Saitou
Haha aku hanya mendukung sebisanya kok.
Satoru Saitou
Jadi, bagaimana Jinsei? Apa kau siap mengikuti kompetisinya?
Nakayama Jinsei
Aku.. Aku agak gugup. Lagipula kita kan juga akan bertanding. Sudah jelas kau akan lebih unggul dariku, Satoru.
Satoru Saitou
Lah, belum apa-apa kok kamu sudah berkecil hati begitu sih, Jinsei? Ayo semangat! Ganbatte!
Nakayama Jinsei
Arigatou, aku akan berusaha yang terbaik.
Satoru Saitou
Nah, itu baru Jinsei yang kukenal. Yasudah, ayo pulang.
Nakayama Jinsei
Okey.
Setelah itu, mereka berdua pun pulang bersama-sama.
Mereka tinggal di satu prefektur yang sama, namun agak berjauhan. Jarak rumah mereka sekitar dua kilometer.
Mereka mensejajarkan kecepatan motor mereka, sambil sesekali mengobrol.
Memang cukup berbahaya sih, tapi mereka adalah para atlet muda yang mulai berkecimpung dalam dunia balap motor.
Dan tak lama lagi, di sini akan mengadakan kompetisi untuk menentukan bakat-bakat muda dari Jepang, dalam bidang non-akademik, seperti yang akan diikuti oleh Jinsei dan Satoru.
Satoru Saitou
Mata nee! Sampai bertemu lagi besok!
Nakayama Jinsei
Mata nee..
Kini tiba saatnya bagi Jinsei untuk berbelok ke gang rumahnya.
Sebagai salam perpisahan sementara, mereka berdua melakukan tos versi kepalan tangan.
Setelah itu, Jinsei pun melajukan motornya ke arah rumahnya.
Rumah dengan desain arsitektur yang sederhana, Jinsei memarkirkan motornya di garasi.
Nakayama Jinsei
Tadaima!
Sambil masuk ke rumah, Jinsei berucap.
Seiren Miyazaki
Selamat datang, Jinsei-kun..
Nakayama Jinsei
Iya, ibu..
Setelah itu, Jinsei pun melakukan rutinitasnya. Yakni minum, kemudian istirahat sebentar untuk mengeringkan keringatnya, kemudian baru mandi.
Singkat cerita, setelah Jinsei selesai mandi, dia berada di kamarnya.
Dia menemukan suatu keanehan.
Nakayama Jinsei
Hah? Siapa yang menulis ini? Apakah Yuka nee-san yang menulis ini di buku catatanku?
Karena tidak suka bukunya dicoret-coret sembarangan, Jinsei pun keluar kamarnya dan berniat untuk mencari kakak perempuannya.
Nakayama Jinsei
Onee-san!
Panggil Jinsei yang seketika membuat kakaknya berhenti berjalan, yang tadinya hendak masuk ke kamarnya, dia harus mengurungkan niatnya terlebih dahulu.
Yuka Nakayama
Nani? (Apa?)
Nakayama Jinsei
Apakah kakak yang menulis ini di buku catatanku?
Sambil menunjukkan kalimat berupa coretan-coretan, Jinsei bertanya.
Yuka Nakayama
Tentu saja tidak, tapi, di mana kau membeli buku itu?
Nakayama Jinsei
Ini buku jurnal latihan yang diberikan Satoru sembilan bulan yang lalu.
Yuka Nakayama
Ini baru pertama kalinya aku melihat buku itu. Aku sama sekali belum pernah menyentuhnya.
Nakayama Jinsei
Benarkah? Hmm jadi siapa yang menulis ini tanpa sepengetahuanku?
Yuka Nakayama
Humm, mungkin penggemarmu! Lihat, namanya Mirai!
Nakayama Jinsei
Tidak mungkin! Aku kan belum populer, bagaimana mereka mengenal diriku?
Comments
el Putriᵉˡ̳༆
💪💪💪💪💪💪💪
semangat ya😊😊😊
2021-11-19
0
Diandra
mampir kak....lanjutkan💪
2021-10-17
0
❤️⃟WᵃfQueenza Azalea📴𖤍ᴹᴿˢ
mmpir😂 smpai sni dlu bsok lnjut 😊
2021-10-11
8