Ini pelayanku

Rutinitas malam ketika Haiden pulang adalah Aira beserta pelayan lainnya harus sudah siap di depan menyambut kedatangannya..

"Ayo Abi.. sebentar lagi tuan pulang.."

"Pipiku masih merah bu.. bagaimana kalau tuan bertanya.."

"Sudah kamu kompres..?"

"Sudah bu.. tapi masih merah.."

"Ya sudah bilang saja nanti kamu jatuh.."

"Baik bu.."

Pelayan yang lain saat ini sudah di depan, Eda dan Aira segera menyusul. Tak lama kemudian Haiden datang..

"Abi bawakan tas ku.."

"Baik tuan.."

Aira segera mengambil tas Haiden yang masih berada di dalam mobil.

"Hahahahhhh.." tiba - tiba Haiden tertawa terbahak - bahak..

"Ada apa tuan..?" tanya Aira bingung. Dia melihat tubuhnya sendiri, mengecek satu persatu apakah ada yang salah sehingga bisa menjadi bahan tertawaan tuannya..

"Hahahahhah.. kamu ini laki - laki kenapa pakai blush on.. lihat itu.." tunjuk Haiden. "Pipimu merah dan tidak rata lagi.. hahahahhh.."

Beberapa pelayan sempat kaget melihat tuannya tertawa. Sebelum ada Aira kedatangan Haiden ketika pulang kantor adalah yang paling horor dan seram. Banyak pelayan yang sering terkena marah hanya masalah sepele. Misalnya rambutnya berantakan, bau keringat, melirik kanan kiri bahkan berkedip pun bisa menjadi masalah besar.

Sial aku dikira pakai blush on.. Hei ini itu sakit kena tampar calon mertua dan calon istrimu yang amit - amit kayak garong.. Ups kenapa aku jadi emosi seperti ini batin Aira.

"Cepat hapus itu.. jangan melakukan hal yang aneh - anehq di rumah ini.." perintah Haiden

"Maaf tuan ini bukan blush on.."

"Lantas kenapa dengan pipimu..?" tanya Haiden sambil menghentikan tawanya. Ia melihat pipi Aira dengan seksama.

"Enggg.. saya jatuh tadi tuan.."

"Jangan bohong.. jatuh tidak seperti itu Abi.."

"Bbbenar tuan ini jatuh cuma di tempat yang datar.."

"Dimana itu..?" desak Haiden karena ia yakin bukan jatuh penyebabnya.

"Eee.." Aira melirik ke arah Eda. Tatapan Eda mengatakan ayo cepat berpikir cerdas dan segera temukan jawabnya sebelum menjadi masalah. "Jatuh di kamar mandi.. iya di kamar mandi.. hehehh.."

"Terkena apa..?"

"Eee.. terkena bak tuan.."

"Kamar mandi mu tidak ada bak nya Abi, semua kamar pelayan di sini menggunakan shower.. apa mungkin maksudmu terbentur tembok kamar mandi.."

"Aaahh.. ya.. ya.. betul tuan.. terbentur tembok kamar mandi itu maksud saya.."

"Baiklah kalau begitu.. setelah makan malam kau boleh istirahat.."

"Baik tuan.." Aira bernapas lega karena Haiden menghentikan interogasinya.

Ia segera menaruh tas di kamar Haiden, menyiapkan perlengkapan mandi dan menata meja untuk makan malam. Setelah itu bersiap untuk menunggu tuannya turun makan malam.

Tak lama kemudian Harika datang bersama Bella di belakangnya. Duduk dengan anggun di meja makan menunggu putra kesayangannya..

Haiden turun dari tangga menuju meja makan. Malam ini wajahnya terlihat segar. Memang tidak bisa dipungkiri wajah tuannya itu sangat tampan, gagah.

"Malam bu.."

"Malam juga El.. bagaimana pekerjaanmu hari ini.."

"Lancar seperti biasa dan tidak ada masalah.." jawab Haiden sambil memberi kode untuk menghidangkan makanan. Eda dan Aira mulai menyiapkan semua.

"Oya Abi jam berapa tadi tante dan saudara sepupumu pulang..?" tanya Harika tiba - tiba.

Aira kaget karena di cerca pertanyaan yang di luar dugaannya.. "Sekitar jam sebelas siang nyonya.."

"Tantemu dan Ivanka kesini..?" tanya Haiden sambil mengerutkan keningnya.

"Iya tuan.."

"Kenapa kau tidak cerita kepadaku..?"

"Maaf tuan tidak tanya.."

Haiden tampak terlihat kesal "Eda kau tidak melapor kepadaku..?"

"Saya akan melapor setelah jam makan malam tuan seperti kegiatan rutin saya.."

Waduh jangan - jangan tuan marah besar. Kasihan bu Eda kalau sampai kena marah. Apa mungkin dia kecewa karena tidak bertemu dengan Ivanka batin Aira. Ia memilih menundukkan kepala.

"Oh.. dia berikan apa untukmu..?" tanya Harika lagi

"Tidak ada nyonya.. hanya menjenguk untuk mengetahui keadaan saya saja.."

"Sebenarnya apa yang dia khawatirkan, hidupmu disini terjamin.. iya kan.."

"Iya nyonya.."

"Ia tidak memberimu uang..? mengingat kau di sini tidak di gaji.."

"Diberi nyonya cuma saya tolak karena belum begitu membutuhkannya.. tante saya itu baik karena merawat saya dari kecil.." jawab Aira berbohong

"Bu.. please bisakah kita makan malam dengan tenang.."

"Tentu saja sayang.. sesuai keinginanmu.."

Mereka kemudian melanjutkan makan malam dalam keheningan. Setelah semuanya selesai Harika langsung kembali ke kamarnya. Haiden masuk ke dalam ruang kerjanya.

"Noah sudah kau periksa seluruh rekaman CCTV di rumah ini.."

"Sudah tuan.." jawab Noah sambil menyerahkan ipad yang berisi hasil rekaman CCTV.

Haiden melihat rekaman itu dan mengerutkan keningnya. Sejenak ia menatap Noah.

"Mereka menampar pelayanku tanpa ijin dariku.."

"Ya tuan.."

"Kau tidak tampak terkejut dengan semua ini.. apa yang kau sembunyikan dariku..?"

"Informasi mengenai nona Ivanka.." Noah menyerahkan flash disk berisi semua informasi tentang Ivanka. "Setelah melihat ini tuan akan tahu semua tentang nona Ivanka.. saya juga sudah mengirimnya lewat email tapi belum sempat tuan buka.."

Haiden melihat dengan serius semua data foto, video tentang Ivanka..

"Inikah gadis yang aku sukai.." Haiden bergumam. "Aku masih harus mendalami dan melihatnya lagi, walaupun aku tahu informasi mu itu sembilan puluh sembilan persen benar" ucap Haiden. "Panggilkan Eda.."

"Baik tuan.." Noah segera meninggalkan ruangan dan ternyata Eda sudah ada di depan pintu.

"Tuan memanggil saya..?"

"Ya.. kamu tahu kalau tante dan sepupunya Abi datang kesini..?

" Tahu tuan.."

"Siapa yang mengijinkan mereka masuk..?"

"Saya tuan.."

"Maksud kedatangan mereka..?"

"Menengok Abi tuan.."

"Kenapa yang aku lihat justru mereka memojokkan Abi dan bahkan menamparnya.."

"Awalnya memang seperti itu.. tapi maaf tuan sepertinya mereka memiliki maksud terselubung.."

"Maksud terselubung..?"

"Iya tuan.. nyonya Nungki dan Nona Ivanka ingin lebih dekat dengan nyonya Harika.. dan memaksa Abi untuk selalu membicarakan kebaikan mereka di depan tuan dan nyonya.."

"Kau mendengar apa yang mereka katakan..? kau tidak bohong kepadaku..?"

"Saya mengatakan yang sebenarnya tuan.."

Haiden diam ia tampak berfikir dan tidak percaya bahwa Nungki dan Ivanka tega menampar Abi.

"Jadi Abi tidak jatuh.. ?"

"Tidak tuan.."

"Kenapa anak itu berbohong..?"

"Abi melakukannya karena masih menghormati tante dan sepupunya.. ia tidak ingin tuan kecewa karena tuan menyukai nona Ivanka dan juga demi saya tuan.. ia takut setelah tuan tahu semuanya akan marah kepada saya.."

"Heh.. dia itu kecil, lemah masih saja berusaha melindungi orang lain.. dasar bodoh.."

"Baiklah Eda aku menghargai kejujuranmu.. beritahukan pada Abi agar besok bersiap ikut aku ke kantor.."

"Baik tuan.. hmmm.."

"Ada yang ingin kau sampaikan..?"

"Ada tuan.. bisakah besok tuan tidak mengerjai Abi.. dia sangat tegang karena besok akan mendampingi tuan ke kantor.."

"Hahahha.. dia mengatakan itu padamu.."

"Iya tuan.. bahkan sampai sulit tidur.."

"Hahahhahh.. ya.. ya.. pergilah.. istirahatlah.." perintah Haiden.

"Baik tuan saya permisi.." Eda keluar dari ruangan.

"Hahahahhhh.. Noah.." panggilnya

"Ya tuan.."

"Sepertinya besok pagi akan ada tontonan yang menyenangkan.. hahahahhh.."

Noah hanya diam memperhatikan perubahan pada sikap tuannya sejak kedatangan Abi di rumah ini. Ia lebih ceria, lebih lunak juga.

"Kau boleh pulang.. aku akan istirahat.. aku sudah tidak sabar menanti datangnya esok.." ucap Haiden sambil membayangkan. "Pulanglah dan istirahatlah.." perintahnya kemudian.

"Baik tuan saya permisi.."

Haiden keluar ruangan menuju ke kamarnya. Setelah memastikan ruang kerja Haiden aman, Noah kembali ke apartemennya.

☘☘☘☘☘

Terpopuler

Comments

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

jodohmu Aira.. Heiden itu...🤭😂😂

2024-04-30

0

Ida Ismail

Ida Ismail

semoga heiden tidak bisa dibodohin silampir Ivanka

2022-01-14

4

NayaRaa Chika

NayaRaa Chika

aku baca nya maraton...

2022-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Negosiasi
2 Resign
3 Pertemuan Pertama
4 Pertama Bekerja
5 Bukan Kesalahan Fatal
6 Saya.. saya Abi tuan
7 Siapa kau..
8 Salahkan Orang Tua mu
9 Jadi Sasaran
10 Jangan Ganggu Milikku
11 Hampir Saja
12 Gagal Bersenang Senang
13 Hadiah termurah
14 Lelahnya
15 Kunjungan Mendadak
16 Ini pelayanku
17 Rompi Anti Peluru
18 Pertama Kali ke Kantor
19 Gara Gara Kacang
20 Pembalasan atau Karma
21 Jaga Putraku
22 Aku Masih Normal
23 Kepulangan Abi
24 Besar Juga
25 Makan Bakso
26 Satu Petunjuk
27 Kecelakaan bu Eda
28 Jangan Buat Aku Khawatir
29 Kau Akan Hancur di Tanganku
30 Perjamuan Makan Malam
31 Tuan Mau Apa...
32 Syal
33 Terjebak dalam Lift
34 Aku Ikuti Permainanmu
35 Pura Pura
36 Panggil Aku El
37 Stempel Keakraban
38 Berkemah 1
39 Berkemah 2
40 Berkemah 3
41 Berkemah 4
42 Misteri Barang Aneh di Ruang Kerja
43 Pemecatan Bella
44 Jaminan Seumur Hidup
45 Margarita Sialan
46 Double Punishment
47 Kepulangan Azkara
48 Misi Azkara
49 Sebuah Pengakuan
50 Jebakan Baskara
51 Bik Sumi
52 Kau dari Kecil Menyusahkan Kami
53 Menjadi lebih Kuat..
54 Permintaan Maaf Ivanka
55 Aku Akan Merebut Kembali Milikku
56 Tembakan
57 Namaku Aira
58 Perkenalan dari Awal
59 Hantu Jadi Jadian
60 Kamar Mandi
61 Cemburukah...
62 Undangan..
63 Private Party Ivanka
64 Biarlah ini Menjadi Rahasiaku Tuan
65 Kancing Baju
66 Kemeja Itu Milikku..
67 Tertangkapnya Roberto
68 Bukit Kembar
69 Genap Sepuluh
70 Liburan 1
71 Liburan 2
72 Aku Mencintaimu Tuan..
73 Kamu dimana Aira
74 Misteri Baju Robek
75 Akhirnya Ketemu..
76 Kembali ke Sisimu
77 Kembali Lagi dari Nol..
78 Mulai Tahu Segalanya
79 Berkorban Sementara
80 Dia Milikku
81 Aku Bukan Pembawa Sial
82 Hampir Unboxing
83 Menikah
84 Bermain dan terus bermain
85 Rencana busuk
86 Cemburu Buta
87 Membayar Jaminan
88 Terkuak Satu demi Satu
89 Membayar Dosa
90 Perang di Mulai
91 Perang di Mulai 2
92 Game Over
93 Oh Syukurlah..
94 Nasib Dave
95 Sidang Dave
96 Happy Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Negosiasi
2
Resign
3
Pertemuan Pertama
4
Pertama Bekerja
5
Bukan Kesalahan Fatal
6
Saya.. saya Abi tuan
7
Siapa kau..
8
Salahkan Orang Tua mu
9
Jadi Sasaran
10
Jangan Ganggu Milikku
11
Hampir Saja
12
Gagal Bersenang Senang
13
Hadiah termurah
14
Lelahnya
15
Kunjungan Mendadak
16
Ini pelayanku
17
Rompi Anti Peluru
18
Pertama Kali ke Kantor
19
Gara Gara Kacang
20
Pembalasan atau Karma
21
Jaga Putraku
22
Aku Masih Normal
23
Kepulangan Abi
24
Besar Juga
25
Makan Bakso
26
Satu Petunjuk
27
Kecelakaan bu Eda
28
Jangan Buat Aku Khawatir
29
Kau Akan Hancur di Tanganku
30
Perjamuan Makan Malam
31
Tuan Mau Apa...
32
Syal
33
Terjebak dalam Lift
34
Aku Ikuti Permainanmu
35
Pura Pura
36
Panggil Aku El
37
Stempel Keakraban
38
Berkemah 1
39
Berkemah 2
40
Berkemah 3
41
Berkemah 4
42
Misteri Barang Aneh di Ruang Kerja
43
Pemecatan Bella
44
Jaminan Seumur Hidup
45
Margarita Sialan
46
Double Punishment
47
Kepulangan Azkara
48
Misi Azkara
49
Sebuah Pengakuan
50
Jebakan Baskara
51
Bik Sumi
52
Kau dari Kecil Menyusahkan Kami
53
Menjadi lebih Kuat..
54
Permintaan Maaf Ivanka
55
Aku Akan Merebut Kembali Milikku
56
Tembakan
57
Namaku Aira
58
Perkenalan dari Awal
59
Hantu Jadi Jadian
60
Kamar Mandi
61
Cemburukah...
62
Undangan..
63
Private Party Ivanka
64
Biarlah ini Menjadi Rahasiaku Tuan
65
Kancing Baju
66
Kemeja Itu Milikku..
67
Tertangkapnya Roberto
68
Bukit Kembar
69
Genap Sepuluh
70
Liburan 1
71
Liburan 2
72
Aku Mencintaimu Tuan..
73
Kamu dimana Aira
74
Misteri Baju Robek
75
Akhirnya Ketemu..
76
Kembali ke Sisimu
77
Kembali Lagi dari Nol..
78
Mulai Tahu Segalanya
79
Berkorban Sementara
80
Dia Milikku
81
Aku Bukan Pembawa Sial
82
Hampir Unboxing
83
Menikah
84
Bermain dan terus bermain
85
Rencana busuk
86
Cemburu Buta
87
Membayar Jaminan
88
Terkuak Satu demi Satu
89
Membayar Dosa
90
Perang di Mulai
91
Perang di Mulai 2
92
Game Over
93
Oh Syukurlah..
94
Nasib Dave
95
Sidang Dave
96
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!