Kunjungan Mendadak

"Kamu kenapa disini..? mau malas - malasan ya..?"

"Enggak bu Eda...tidak mungkin saya malas - malasan mana berani.."

"Terus..?"

"Saya cuma memikirkan perkataan tuan tadi pagi.."

"Soal apa..?"

"Soal besok saya ikut ke kantor.."

"Justru wawasanmu bisa tambah luas.."

"Iya sih bu cuma capek.."

"Hei.. jangan mengeluh disini.."

"Bu Eda pernah ikut tuan ke kantor..?"

"Pernah.."

Heh bu Eda ini jawabnya singkat - singkat batin Aira.

"Apa yang ibu lakukan disana..?"

"Bekerja.."

"Maksud saya persiapannya apa saja.."

"Tidak ada persiapan apa - apa.."

"Ya sudah bu.. terima kasih sudah menjawab pertanyaan saya...saya lanjut bekerja ya.."

Bu Eda ini benar - benar kaku dan sesuai prinsip, jarang tersenyum apalagi kalau marah dengan pelayan yang bekerjanya tidak benar pasti tambah seram batin Aira.

☘☘☘☘☘

"Maaf tuan Haiden ada nona Revina.."

"Aku malas menemuinya.."

"Baik tuan.." ucap Noah. Ia sudah tahu apa yang harus dilakukan jika tuannya sudah mengatakan malas.

"Maaf nona Revina, tuan sedang tidak bisa diganggu karena ada pekerjaan penting.."

"Pekerjaan penting apa sehingga dia mengabaikanku..!"

"Maaf nona silahkan nona pergi dari sini.." Noah mempersilahkan Revina untuk keluar.

"Jangan harap kau bisa mengusirku..!" teriak Revina sambil memukul kepala Noah dengan tas yang di bawanya bertubi - tubi. Kesempatan itu dia gunakan untuk masuk ke dalam ruangan Haiden.

"Haiden sayang.. asistenmu itu benar - benar kurang ajar adu Revina ketika bisa masuk ke ruangan Haiden. Noah buru - buru ikut masuk kedalam.

Haiden memandang tajam ke arahnya. Noah sudah tahu arti dari tatapan mematikan itu. Ia segera menunduk tanda bersalah.

"Ia tidak kurang ajar.."

"Jadi kau benar - benar menolakku..!"

"Aku malas.."

"Kau..! sungguh tega kau mengatakan malas padaku setelah apa yang kita lalui.."

"Kita hanya berciuman tidak lebih dari itu.."

"Jadi kau hanya bermain - main denganku saja.. aku kira ciuman itu awal dari hubungan kita.."

"Oh common Rev.. kau tahu reputasiku kan.. jangan kau anggap serius hubungan ini.." jelas Haiden sambil tersenyum sinis.

"Oke.. kita lihat saja nanti.. aku jamin kau akan bertekuk lutut dihadapanku dan siapa nanti yang akan mengemis.." ancam Revina kemudian meninggalkan ruangan itu.

Haiden berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri tempat dimana Noah berdiri dan bugh..

Haiden menendang tulang kering Noah, ia langsung bersimpuh dilantai. "Jangan ulangi lagi.."

"Maaf tuan saya lalai.."

Haiden duduk di sofa "Ingat Noah jangan ulangi lagi.. berdiri..!" perintah Haiden.

"Baik tuan.." jawab Noah yang sedikit meringis menahan sakit karena tendangan itu.

"Besok Abi akan menemanimu bekerja di sini jadi kau tidak terlalu repot dengan urusan wanita - wanita murahan itu.."

"Baik tuan.."

"Sudah kau persiapkan semuanya.."

"Sudah tuan.."

"Bagus.. keluarlah.."

"Baik tuan saya permisi.."

Noah segera keluar dari ruang kerja Haiden.

Ah seandainya ada Abi disini rasa malasku akan sirna. wajahnya yang lugu dan polos membuatnya gampang untuk di kerjai batin Haiden tersenyum.

☘☘☘☘☘

"Kita ini mau kemana ma..?"

"Ke rumah keluarga Lukashenko.."

"Buat apa..?"

"Sudah kamu diam saja.. ini usaha mama agar kamu bisa secepatnya menjadi istri Haiden.."

"Ma.. alasan kita kesana apa coba..? Haiden pasti masih dikantor.."

"Kita menengok Aira lah.."

"Ya sudahlah terserah mama.."

"Apalagi besok kamu kan diundang makan malam sekalian saja kita mendekatkan diri dengan keluarga ini.."

"Mama kalau soal beginian pasti langsung gerak cepat.."

Mobil mereka berdua sampai di depan gerbang. Nungki mengatakan kalau mau menjenguk Abi dan atas ijin Eda mereka dipersilahkan untuk masuk.

"Abi kamu di cari Ivanka dan mama nya.."

"Tante Nungki ke sini bu Eda.."

"Iya mereka menunggumu di taman samping.."

"Baiklah saya ijin menemui mereka dulu bu Eda..

Eda hanya menganggukkan kepala. Ia melihat Abi berjalan ke taman dengan wajah cemas.

"Tante.." sapa Aira sambil meletakkan secangkir teh dan camilan di meja.

"Enak ya sekarang hidup kamu.. tinggal di rumah mewah.. makanannya juga mewah.."

"Dan juga bisa berdekatan dengan Haiden.. pria paling tampan.." timpal Ivanka.

"Tapi saya lebih suka bekerja di kafe seperti dulu tante.."

"Kubur dalam - dalam mimpimu itu.. kau tidak akan keluar dari sini sebelum hutang - hutang perusahaan lunas.."

"Sampai kapan tante.. bagaimana bisa lunas om selalu berjudi dan tante suka dengan pesta dan belanja.."

"Lancang kamu Aira..!!!" teriak Nungki

"Hei gadis udik kamu harus dengarkan kata mamaku mengerti.." ucap Ivanka sambil mencengkeram kerah baju Aira.

"Aku punya hak untuk menolak.. aku bukan budak kalian.. aku ini keluarga kalian.. kenapa begitu tega memperlakukanku seperti ini.." ucap Aira dengan suara tercekat menahan emosi.

"Dengar.. kamu harus selalu mengatakan hal yang baik - baik tentang kami jika sewaktu - waktu nyonya Harika bertanya..! mengerti..!"

"Itu sama saja aku membohongi mereka tante.."

"Apa kamu bilang..! kamu membantah perkataan kami..!"

"Maaf tante aku kasihan dengan tuan Haiden.. Ivanka tidak layak untuknya.. selama ini tuan baik dengan ku.. tidak mungkin aku menjerumuskannya.."

Plak.. Ivanka menampar pipi Aira.

"Kurang ajar kamu mengatakan kalau aku tidak pantas untuk Haiden..!" Ivanka kembali akan menampar lagi tetapi tangan di tahan oleh Aira

"Cukup Iv, tante.." Aira menarik napas panjang. "Tolong jangan buat keributan disini.. bukankah tujuan kalian ingin menengokku dan sekarang sudah kalian lihat aku baik - baik saja.. silahkan kalian pulang.."

"Brengsek kamu..!!!" ucap Ivanka sambil mengepalkan tangannya.

Tiba - tiba dari arah depan..

"Ada apa ini ribut - ribut..?" tanya Harika. "Siapa ini Abi..?"

"Maaf nyonya ini tante saya, mamanya nona Ivanka.."

"Ivanka siapa..?"

"Teman tuan Haiden.."

"Oh.. saudara sepupu mu itu.."

"Selamat siang tante.." sapa Ivanka. Tapi Harika hanya diam saja dan terkesan acuh.

"Abi kau sudah ijin dengan El kalau kau kedatangan tamu..?"

"Belum nyonya.." jawab Aira

"Maaf nyonya kami datang tanpa memberitahu terlebih dahulu.. semua ini kami lakukan karena kami kangen dengan Abi dan ingin melihat Abi.." sela Nungki.

"Abi lain kali kamu harus memberitahu dulu jika keluargamu ingin bertemu.. ingat kamu pelayan disini tidak bisa sembarangan menerima tamu disini.."

"Sekali lagi maaf kan saya nyonya.."

"Saya maafkan, suruh keluargamu pulang.." ucap Harika yang kemudian pergi meninggalkan taman.

Sialan Harika sama sekali tidak memperdulikanku.. awas nanti kalau anakku sudah berhasil menjadi istri anakmu.. akan aku singkirkan kau pelan - pelan batin Nungki dengan licik..

"Ingat yang aku katakan tadi Aira.." bisik Nungki

Meraka berdua segera pergi meninggalkan rumah Lukashenko

"Kamu tidak apa - apa Abi.."

"Eh bu Eda.. saya tidak apa - apa bu.. sudah biasa.." ucap Aira untuk berusaha tersenyum. "Apa ada perintah bu Eda..?"

"Sementara tidak ada.. kalau begitu istirahatlah dikamar.."

"Baik bu saya permisi.."

Aira memegang pipinya yang kebas akibat tamparan Ivanka. Memang memerah dan sakit, tapi hati Aira jauh lebih sakit. Walaupun ia tidak nyaman disini, perlakuan Haiden dan Harika tidak pernah jahat kepadanya. Jadi tidak ada alasan untuk menjerumuskan tuan Haiden dan Nyonya Harika.

☘☘☘☘☘

Terpopuler

Comments

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

sabar ya Aira.. banyak sekali ceritamu ..dan.menyedihkan. 🤭

2024-04-30

1

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Haiden gampang percaya, cobalah selidiki asal usul Abi/Aira

2022-12-18

3

lihat semua
Episodes
1 Negosiasi
2 Resign
3 Pertemuan Pertama
4 Pertama Bekerja
5 Bukan Kesalahan Fatal
6 Saya.. saya Abi tuan
7 Siapa kau..
8 Salahkan Orang Tua mu
9 Jadi Sasaran
10 Jangan Ganggu Milikku
11 Hampir Saja
12 Gagal Bersenang Senang
13 Hadiah termurah
14 Lelahnya
15 Kunjungan Mendadak
16 Ini pelayanku
17 Rompi Anti Peluru
18 Pertama Kali ke Kantor
19 Gara Gara Kacang
20 Pembalasan atau Karma
21 Jaga Putraku
22 Aku Masih Normal
23 Kepulangan Abi
24 Besar Juga
25 Makan Bakso
26 Satu Petunjuk
27 Kecelakaan bu Eda
28 Jangan Buat Aku Khawatir
29 Kau Akan Hancur di Tanganku
30 Perjamuan Makan Malam
31 Tuan Mau Apa...
32 Syal
33 Terjebak dalam Lift
34 Aku Ikuti Permainanmu
35 Pura Pura
36 Panggil Aku El
37 Stempel Keakraban
38 Berkemah 1
39 Berkemah 2
40 Berkemah 3
41 Berkemah 4
42 Misteri Barang Aneh di Ruang Kerja
43 Pemecatan Bella
44 Jaminan Seumur Hidup
45 Margarita Sialan
46 Double Punishment
47 Kepulangan Azkara
48 Misi Azkara
49 Sebuah Pengakuan
50 Jebakan Baskara
51 Bik Sumi
52 Kau dari Kecil Menyusahkan Kami
53 Menjadi lebih Kuat..
54 Permintaan Maaf Ivanka
55 Aku Akan Merebut Kembali Milikku
56 Tembakan
57 Namaku Aira
58 Perkenalan dari Awal
59 Hantu Jadi Jadian
60 Kamar Mandi
61 Cemburukah...
62 Undangan..
63 Private Party Ivanka
64 Biarlah ini Menjadi Rahasiaku Tuan
65 Kancing Baju
66 Kemeja Itu Milikku..
67 Tertangkapnya Roberto
68 Bukit Kembar
69 Genap Sepuluh
70 Liburan 1
71 Liburan 2
72 Aku Mencintaimu Tuan..
73 Kamu dimana Aira
74 Misteri Baju Robek
75 Akhirnya Ketemu..
76 Kembali ke Sisimu
77 Kembali Lagi dari Nol..
78 Mulai Tahu Segalanya
79 Berkorban Sementara
80 Dia Milikku
81 Aku Bukan Pembawa Sial
82 Hampir Unboxing
83 Menikah
84 Bermain dan terus bermain
85 Rencana busuk
86 Cemburu Buta
87 Membayar Jaminan
88 Terkuak Satu demi Satu
89 Membayar Dosa
90 Perang di Mulai
91 Perang di Mulai 2
92 Game Over
93 Oh Syukurlah..
94 Nasib Dave
95 Sidang Dave
96 Happy Ending
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Negosiasi
2
Resign
3
Pertemuan Pertama
4
Pertama Bekerja
5
Bukan Kesalahan Fatal
6
Saya.. saya Abi tuan
7
Siapa kau..
8
Salahkan Orang Tua mu
9
Jadi Sasaran
10
Jangan Ganggu Milikku
11
Hampir Saja
12
Gagal Bersenang Senang
13
Hadiah termurah
14
Lelahnya
15
Kunjungan Mendadak
16
Ini pelayanku
17
Rompi Anti Peluru
18
Pertama Kali ke Kantor
19
Gara Gara Kacang
20
Pembalasan atau Karma
21
Jaga Putraku
22
Aku Masih Normal
23
Kepulangan Abi
24
Besar Juga
25
Makan Bakso
26
Satu Petunjuk
27
Kecelakaan bu Eda
28
Jangan Buat Aku Khawatir
29
Kau Akan Hancur di Tanganku
30
Perjamuan Makan Malam
31
Tuan Mau Apa...
32
Syal
33
Terjebak dalam Lift
34
Aku Ikuti Permainanmu
35
Pura Pura
36
Panggil Aku El
37
Stempel Keakraban
38
Berkemah 1
39
Berkemah 2
40
Berkemah 3
41
Berkemah 4
42
Misteri Barang Aneh di Ruang Kerja
43
Pemecatan Bella
44
Jaminan Seumur Hidup
45
Margarita Sialan
46
Double Punishment
47
Kepulangan Azkara
48
Misi Azkara
49
Sebuah Pengakuan
50
Jebakan Baskara
51
Bik Sumi
52
Kau dari Kecil Menyusahkan Kami
53
Menjadi lebih Kuat..
54
Permintaan Maaf Ivanka
55
Aku Akan Merebut Kembali Milikku
56
Tembakan
57
Namaku Aira
58
Perkenalan dari Awal
59
Hantu Jadi Jadian
60
Kamar Mandi
61
Cemburukah...
62
Undangan..
63
Private Party Ivanka
64
Biarlah ini Menjadi Rahasiaku Tuan
65
Kancing Baju
66
Kemeja Itu Milikku..
67
Tertangkapnya Roberto
68
Bukit Kembar
69
Genap Sepuluh
70
Liburan 1
71
Liburan 2
72
Aku Mencintaimu Tuan..
73
Kamu dimana Aira
74
Misteri Baju Robek
75
Akhirnya Ketemu..
76
Kembali ke Sisimu
77
Kembali Lagi dari Nol..
78
Mulai Tahu Segalanya
79
Berkorban Sementara
80
Dia Milikku
81
Aku Bukan Pembawa Sial
82
Hampir Unboxing
83
Menikah
84
Bermain dan terus bermain
85
Rencana busuk
86
Cemburu Buta
87
Membayar Jaminan
88
Terkuak Satu demi Satu
89
Membayar Dosa
90
Perang di Mulai
91
Perang di Mulai 2
92
Game Over
93
Oh Syukurlah..
94
Nasib Dave
95
Sidang Dave
96
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!