Penantian Wanita Milik Casanova

Penantian Wanita Milik Casanova

Ingatan Itu!

Happy Reading.

Di sebuah apartemen, terlihat seorang pria yang sedang berdiri di balkon sambil menatap langit malam yang gelap tanpa bintang. Di tangannya, sebatang rokok masih menyala, asapnya membubung tipis ke udara. Pria itu menikmati setiap hisapan nikotin dengan tatapan kosong yang menerawang jauh.

Setelah beberapa saat, ia mematikan putung rokoknya ke dalam asbak, lalu menarik napas panjang sebelum melangkah masuk ke kamar.

Juan Edward, pria berusia tiga puluh tahun yang sampai sekarang masih betah hidup sendiri. Hatinya seolah telah mati rasa setelah ditinggalkan menikah oleh wanita yang paling ia cintai—karena kesalahannya sendiri.

Dulu, dia menyia-nyiakan cinta tulus dari seorang wanita bernama Fanya, hingga akhirnya wanita itu menyerah dan memilih pria lain untuk menjadi pendamping hidupnya.

Penyesalan memang selalu datang terlambat. Saat seseorang akhirnya sadar, orang yang mencintainya dengan tulus sudah tak lagi di sisinya.

Juan membuka laci kecil di meja samping ranjang. Ia mengambil sebuah bingkai foto berukuran sedang. Di sana, wajah seorang wanita tersenyum lembut, membuat hatinya terasa sesak setiap kali menatapnya.

"Fanya... sudah tiga tahun kamu menikah. Mungkin sekarang kamu sudah bahagia dengan suamimu. Aku cuma pria bodoh yang nggak pernah berani memperjuangkan cinta," ucap Juan lirih sambil mengusap foto itu dengan lembut.

Perasaan itu masih ada, masih mengakar di hatinya.

“Mungkin aku nggak akan bisa jatuh cinta lagi. Tapi kalau Tuhan memberi kesempatan kedua, aku janji… aku nggak akan menyia-nyiakanmu lagi, Fanya. Aku akan buat kamu bahagia.”

Juan mengecup permukaan kaca bingkai foto itu. Air matanya nyaris jatuh, tapi ia tahan. Ia tahu, Fanya bukan miliknya lagi. Wanita itu sudah menjadi milik orang lain.

Ponselnya tiba-tiba bergetar di meja. Ia menatap layar dan melihat nama Bos Danish tertera di sana.

“Halo, Bos?”

“Juan, besok kamu yang berangkat ke kota X untuk menemui klien kita. Aku nggak bisa ikut, istriku sedang sakit.”

“Baik, Bos. Aku siap berangkat.”

Panggilan berakhir. Juan menghela napas lagi. Danish bukan hanya bosnya, tapi juga sahabat yang telah membantunya bangkit dari keterpurukan. Ia kini bekerja sebagai asisten pribadi CEO Alvares Corp, mengabdikan hidupnya pada pekerjaan untuk melupakan masa lalu.

Dulu, Juan adalah seorang Casanova yang tidak mau terikat pada siapa pun. Tapi sejak mengenal Fanya, semua berubah. Kini, hari-harinya hanya diisi dengan bekerja, tanpa ruang untuk cinta.

---

Sementara itu, di sebuah rumah besar yang megah, seorang wanita cantik tengah tersenyum hangat menatap suaminya yang masih sibuk di depan laptop. Wanita itu adalah Fanya Adkinson.

“Sayang, besok aku harus ke luar kota selama tiga hari. Ada proyek penting yang harus aku tangani,” ucap Brian Adkinson, suaminya, ketika menyadari Fanya mendekat.

Senyum Fanya perlahan memudar. Belum lama kamu pulang, sekarang sudah harus pergi lagi… batinnya lirih.

“Akhir-akhir ini kamu sering banget ke luar kota, Sayang. Aku masih kangen, tahu?” ujarnya pelan sambil menghampiri suaminya.

Brian menutup laptop dan tersenyum lembut. “Ini semua demi pekerjaan, Sayang. Aku juga kangen sama kamu. Tapi aku harus kembangkan bisnis ini biar perusahaan makin maju.”

Fanya menaruh secangkir kopi di meja. “Jangan lupa, minggu depan anniversary kita yang ketiga,” katanya lembut.

Brian menggenggam tangan istrinya dan mencium punggungnya penuh cinta. Pria itu memang terlihat sangat mencintai Fanya. Namun di balik tatapan penuh kasih itu, ada rahasia kelam yang ia sembunyikan rapat-rapat.

Sudah setahun terakhir Brian menjalin hubungan gelap dengan sekretarisnya, Yolanda. Awalnya terjadi karena mabuk saat perjalanan dinas keluar kota, tapi sejak malam itu, mereka terus terlibat dalam hubungan terlarang yang semakin sulit dihentikan.

Tidak ada yang tahu. Di kantor, mereka tampak profesional. Tapi di balik pintu kamar hotel, mereka menjadi sepasang kekasih yang saling melampiaskan hasrat.

Bagi Brian, Yolanda hanyalah pelarian—pemuas nafsu semata. Cintanya tetap milik Fanya, istrinya yang setia dan lembut.

“Sayang,” ucap Brian sambil menatap Fanya penuh kagum. “Malam ini kamu cantik banget. Aku memang nggak salah memilihmu jadi istriku.”

Fanya tersenyum manis dan duduk di pangkuan suaminya. “Terima kasih, Sayang. Aku juga nggak salah memilih kamu. Maaf kalau sampai sekarang aku belum bisa mengandung anakmu… aku takut kamu kecewa.”

“Ssst… jangan ngomong gitu,” Brian mengelus lembut perut istrinya. “Aku yakin, sebentar lagi Tuhan kasih kita rezeki itu. Aku nggak akan pernah berhenti mencintaimu.”

Fanya menunduk, matanya berkaca-kaca. “Aku juga berusaha, Sayang. Mudah-mudahan doa kita segera dijawab.”

Brian tersenyum dan mengecup bibir istrinya perlahan. Ciuman itu berubah makin dalam, menggambarkan kerinduan yang selama ini mereka tahan.

Dengan lembut, Brian mengangkat tubuh Fanya dalam pelukannya dan membawanya ke atas ranjang.

“Malam ini, biar aku memuaskan rinduku sebelum aku pergi besok,” bisiknya serak di telinga istrinya.

Mereka tenggelam dalam kehangatan cinta yang terasa sempurna. Namun, tanpa disadari oleh Fanya, pria yang memeluknya erat malam itu menyimpan pengkhianatan besar yang belum terungkap.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

yupp aku mampir kak

2025-01-17

0

Karolinly

Karolinly

buat semuanya kakak yang baik hati jangan lupa mampir yah di karya novel Ku Terima kasih

2023-05-09

0

Lusye marce wibowo

Lusye marce wibowo

hay thorrr,,,semoga kusuka ya karyamu,,,kasi visual yg guanteng dan cuantik ya,,,baru baca 1 bab udh keren nih

2022-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!