Dari Budak Jadi C I N T A
Budak 3
Alsiyana sedang asik memasak untuk orang rumah. Tapi, si nyonya tua itu datang untuk mengganggu dirinya.
Alsiyana Dewi
Nyonya tua Meneer, sedang apa kau disini?
Alsiyana Dewi
Jika kau lapar silahkan tunggu dimeja makan. Sebentar lagi makanannya siap.
Nyonya Meneer
Yah... Aku lapar. Aku akan menunggu dimeja makan.
'heh, lihat saja apa yang akan ku perbuat pada makanan mu!' batin Nyonya tua Meneer, licik.
Alsiyana menghidangkan makanan di hadapan nyonya tua itu.
Alsiyana Dewi
Silahkan dimakan, nyonya. Aku akan kembali lagi ke dapur.
Alsiyana meninggalkan dia.
Nyonya tua Meneer licik itu memulai aksinya.
Dia mengeluarkan satu kecoa yang sudah mati, memasukkan kecoa itu ke makanannya.
Teriakkan Nyonya tua itu berhasil membuat Bram berlari kearahnya, begitu juga dengan Alsiyana.
Alsiyana Dewi
Ada apa, nyonya?
Bram
Kenapa, Bu? Kenapa kau berteriak seperti itu?
Nyonya tua itu menunjuk ke Alsiyana.
Alsiyana tampak bingung karena nyonya tua Meneer menunjuk dirinya.
Nyonya Meneer
Dia memasukkan kecoa ini ke dalam makanan ku!
Nyonya Meneer
Aku sangat jijik dengan kecoa, tapi dia malah memberikan kecoa ini ke makanan ku.
Nyonya Meneer
Jahat sekali! Bram, kau harus memecat dan mengusir pelayan itu!
Alsiyana Dewi
Tidak!
Aku tidak memasukkan kecoa itu! Aku bersumpah!
Alsiyana Dewi
Aku sendiri yang memasaknya, tidak mungkin aku memasukkan kecoa itu! Aku mohon percayalah pada ku, tuan!
Alsiyana berusaha untuk membela diri.
Bram
Bu, kita tidak bisa memecatnya.
Nyonya Meneer
Kenapa, Bram? Apa kau sekarang membela pelayan itu daripada ibu mu ini? Hiks.. hiks...
Bram
Bu..bukan begitu. Masalah malam ini ada acara pesta dirumah kita, dan akan banyak tamu terhormat yang datang ke acara malam ini.
Bram
Dan kita membutuhkan dia untuk membuat masakan yang lezat dan enak untuk tamu kita, jika kita menyewa beberapa koki terkenal aku tidak mampu, uang ku tidak cukup untuk membayar mereka.
Nyonya Meneer
Hemm, baiklah kalau begitu! Tapi dia harus aku hukum! Dia harus dikurung dikamar gelap, dan hanya boleh keluar untuk memasak, setelah semua itu selesai dia harus tetap berada di kamar gelap!
Alsiyana Dewi
Baiklah, tuan.
Alsiyana Dewi
Asalkan tuan tidak memecat diriku, aku bersedia di hukum.
Bram
Cepat, bawa pelayan ini ke kamar gelap!
Bram menyuruh anak buahnya.
Sekarang Alsiyana sudah berada di kamar gelap. Kamar yang sangat gelap, tidak ada jendela. Hanya ada tiga lubang kecil untuk angin-angin.
Entah kapan Alsiyana akan mendapatkan majikan baru yang baik dan akan memperlakukan dirinya seperti manusia.
Comments