Dari Budak Jadi C I N T A
Budak 1
Pagi yang indah dan cerah.
Semua orang mulai melakukan aktivitas pagi mereka.
Tapi tidak dengan Alsiyana. Pagi-pagi begini, dia sudah mendapatkan ocehan dan amarah dari majikannya.
Dia sangat bingung. Padahal dia tidak pernah berbuat kesalahan apapun. Tapi... nyonya tua itu selalu saja mencari kesalahan darinya.
Bram
Ada apa ini? Kenapa pagi-pagi begini sudah membuat keributan di dapur ku?
Bram, anak pertama dari si nyonya tua itu.
Dia botak, mesum, dan kejam. Bahkan dia pernah mencoba untuk melecehkan Alsiyana. Dia memiliki sikap dan perilaku sama seperti ibunya itu.
Nyonya Meneer
Lihat gadis yang kau beli untuk menjadi pembantu ini! Sangat pemalas! Dan kasar!
Alsiyana Dewi
Tidak, tuan.
Nyonya Meneer
Dasar pemalas.
Nyonya Meneer
Coba kau lihat meja itu, kosong. Tidak ada makanan apapun disana! Sungguh gadis yang pemalas!
Alsiyana Dewi
Hari ini saya tidak masak karena keperluan dapur sudah habis. Dan... dan nyonya tua Meneer belum memberikan saya uang belanja bulan ini.
Nyonya Meneer
Dasar pembohong!
Nyonya Meneer
Jelas-jelas semalam aku sudah memberikan mu uang. Jangan-jangan uang itu kau pakai untuk foya-foya ya?
Nyonya tua itu menuduh Alsiyana.
Alsiyana Dewi
Sungguh tuan, saya belum menerima uang selembarpun dari nyonya.
Bram
Sudah lah, jangan berisik.
Bram
Ini, belanjakan uang itu. Belanja yang banyak, karena nanti malam akan ada acara pesta dirumah ini.
Alsiyana menerima uang itu.
Bram
Buatlah masakan yang enak dan lezat untuk nanti malam. Kau paham!
Comments