Hasrat Terlarang Tuan Arkana

Hingga pukul 10 pagi rakeela belum juga bangun arkana sampai tidak masuk kerja demi memastikan sang adik baik baik saja.

Bukan membiarkan, Arkana bahkan sudah berusaha membangunkan rakeela hampir setiap 15 menit sekali, tapi rakeela bahkan sama sekali tidak bergeming, hanya beberapa kali menggeliat kecil, dan itu juga membuat Arkana lega karena ternyata rakeela hanya tidur, bukan pingsan atau over dosis obat tidur.

Dengan berbagai cara Arkana berusaha membangunkan rakeela, tapi mata gadis 25 tahun itu seolah lengket hingga tidak bisa terbuka sedikitpun.

Arkana bahkan sudah berencana memanggil dokter keluarga mereka kalau sampai pukul 11 rakeela tidak juga bangun.

Zoya yang berulang kali menghubungi rakeela pun sampai dibuat kesal karena panggilannya tak juga diangkat, padahal ada hal penting yang harus dia bahas Dengan rakeela.

arkana sudah berkali kali mengatakan kalau Zoya menelponnya, tapi tetap tak ada respon, rakeela tetap tidur dengan nyaman.

"ya tuhan keel, kamu minum obat tidur berlari banyak Sih, kenapa gak bangun bangun", ucap arkana frustasi,

" apa gue siram pake air aja ya, tapi kalau nanti masuk hidung dan gak bisa nafas, kan mah bahaya, apa gue bawa ke rumah sakit aja, tapi dia cuma tidur bukan pingsan atau over dosis, arrrrggghhh keel ayo bangun keel",

Arkana, pemuda yang terkenal tegas, berwibawa, Tidak kenal ampun itu kini terlihat berantakan dan frustasi karena memikirkan sang adik.

Dia menggoyang goyangkan tubuh rakeela pelan, berharap gadis itu segera bangun, tapi nihil, tidur rakeela terlalu nyenyak.

arkana sampai bekerja dari rumah, duduk di samping rakeela dengan laptop menyala di pangkuannya.

"hoaaaaaaammmmmm",

Tanpa dosa, rakeela tiba tiba bangun dan duduk, memutar punggung nya ke kanan dan ke kiri, begitu juga dengan lehernya, tangannya ditarik ke atas tinggi tinggi, dan itu tak luput dari pandangan Arkana.

"kenapa sudah terang begini?", ucapnya seraya mengerjakan mata, menahan silaunya sinar matahari yang masuk ke dalam matanya,

"perasaan gue baru tidur beberapa jam, tapi kok rasanya badan sakit semua", rakeela masih menggerak gerakan badannya, seolah mencari kenyamanan tulang tulangnya.

Arkana tersenyum geli, lucu melihat semua tingkah rakeela,

"ekhm...",

rakeela sampai hampir loncat dari atas kasurnya, karena saking kagetnya mendengar deheman Arkana,

"kak arkan, ngapain kakak disini,?", tanya rakeela bingung,

"nungguin tuan putri tidur", jawab arkan asal,

" hah, maksudnya", tanya rakeela tidak paham,

"kamu tidur sudah seperti orang koma, sejak pagi kakak bangunin tapi gak bangun bangun, hampir saja kakak bawa kamu ke rumah sakit, takut kamu beneran koma", ucap arkana,.

plak...

" sakit rakeela", ucap arkana seraya setelah di tabok rakeela,

"mulutnya ya kak, kakak doain aku beneran koma gitu, ya tuhan jahat banget ya kak Arkan, aku gak nyangka kakak Setega itu", kesal rakeela, sedangkan Arkana hanya memutar matanya jengah,

" jam berapa ini?", tanya rakeela,

"sebelas",

Mata rakeela terbelalak sempurna, jam sebelas siang, apa mungkin, rasanya dia baru tidur sebentar, kenapa malah sudah jam sebelas siang saja.

"gak Usah bohong deh kak, aku aja baru tidur beberapa jam, gak sampai 3 jam malahan", rakeela masih mengelak dan tidak percaya,

Arkana menyodorkan ponsel milik rakeela dan menunjukkan jam yang tertulis di layar ponsel itu,

"ya tuhan, beneran jam 11 siang", rakeela memukul keningnya, dia pun segera berlari menuju kamar mandi,

"kak arkan kenapa gak bangunin aku sih, pasti sengaja kan buat aku gak keluar kemana mana , aku ada janji sama Zoya buat ketemu klien jam 11 ini, aarrrghhh kak Arkan nyebeliiiin", omel rakeela setelah masuk kamar mandi, tapi arkana masih bisa mendengar semuanya,

ditempatnya Arkan cengo, kenapa dia yang di salahkan, padahal dia sudah membangunkan adiknya itu sejak pukul 6 pagi, tapi jangankan bangun, bergerak saja tidak,

tak butuh waktu lama, mungkin rakeela hanya disik gigi dan cuci muka saja, dia segera memakai pakaian yang simpel dan tidak ribet, lalu duduk di depan meja rias, cukup memakai sunscreen, bedak tipi serta lipstik dan menyemprotkan banyak minyak wangi, agar Tidak ketahuan kalau dia tidak mandi.

menyambar tas dan ponsel dan memakai sandal heels simpel dia berjalan keluar kamar, Arkana mengikuti langkah cepat rakeela, dia akan mengantar rakeela kemana pun tujuannya, dia sedang buru buru, tahu sendiri bagaimana kaum perempuan kalau berkendara dalam keadaan buru buru, bisa benar benar menjadi penguasa jalanan, dan tentunya membahayakan.

"Kakak Antar", ucap Arkan,

tak menyahut karena dia sibuk membalas pesan dan Zoya yang pastinya sudah mengomel karena rakeela yang tidak bisa di hubungi dan telat.

Dengan mobil sport keluaran terbaru, Arkana mengantar rakeela menuju tempat yang sudah dia sepakati bersama Dengan Zoya dan kliennya, dia sudah menyiapkan diri kalian tiba tiba kliennya membatalkan pesanannya, toh ini juga karena keteledoran rakeela.

Mereka sampai di salah satu restoran bernuansa klasik, Zoya dia sudah ada didalam sana bersama sang klien, rakeela pun langsung keluar dan masuk.

Arkana mengikuti langkah sangat adik sambil geleng geleng kepala,

"udah tau ada meeting, malah semalam pakai minum obat tidur", gumam arkana,

Mengingat tentang kejadian semalam, pikiran Arkana jadi kembali traveling, rasa tubuh rakeela bahkan masih melekat di bibirnya, semuanya terasa....

manis.......

Arkana jadi senyum senyum sendiri kalau ingat, sepertinya dia sudah benar benar tidak waras karena sudah candu Dengan tubuh rakeela, tapi apakah akan ada kesempatan seperti semalam tadi untuknya dan rakeela?

"maaf nona jenny, saya terlambat, ada sedikit kendala", ucap rakeela penuh sesal,

",tidak ada apa apa nona rakeela,.saya juga baru sampai kok", jawab perempuan yang disapa jenny itu ramah,

"syukurlah kalau begitu", rakeela duduk di kursi di samping Zoya,

sementara Arkana ikut masuk tapi dia duduk di tempat lain seraya mengawasi rakeela.

Zoya sudah menjelaskan pada jenny tentang apa yang dia ingin tahu, dan sekarang rakeela tinggal menambahkan saja kalau jenny maksh belum mengerti atau puas.

1 jam berlalu, meeting mereka selesai, Arkana langsung menghampiri dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman kesukaan rakeela.

gadis itu belum sarapan dan ini sudah jam 12, sudah masuk jam makan siang sebenarnya.

"makan dulu, kamu belum makan apapun sejak pagi", ucap arkana tegas,

"wwwaah tampan sekali", ucap jenny tanpa berkedip, seolah terhipnotis dengan pesona lelaki di depannya ini,

"nanti saja kak", ucap rakeela tidak enak pada jenny,

"makan rakeela, udah selesai kan meeting nya?",ucap arkana tegas,

" makan saja nona rakeela tidak apa apa, ini kak juga sudah masuk jam makan siang", ucap jenny dengan senyum terbaiknya tapi matanya tidak bisa lepas dari Arkana.

"iya, mari makan",

Rakeela Memang sudah kelaparan sejak tadi, tapi dia harus profesional, beruntung sang kakak sangat peka, Arkana kembali ketempat duduknya, dan mata jenny masih tidak lepas dari seorang Arkana.

"nona jenny terpesona sama kakak Lo keel",bisik Zoya,

" Udah biarkan saja", ucap rakeela seraya menikmati makanannya.