NovelToon NovelToon
Author Badut

Author Badut

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Dunia Lain / Mata Batin / Dokter / Misteri / Orang Disabilitas
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Goresan ISENG!!!

Aku adalah jemari yang gemetar. Berusaha menuliskan cinta yang masih ada, menitip sebaris rindu, setangkup pinta pada langit yang menaungi aku, kamu dan kalian.

Aku coba menulis perjalanan pulang, mencari arah dan menemukan rumah di saat senja.

Di atas kertas kusam, tulisan ini lahir sebagai cara melepaskan hati dari sakit yang menyiksa, sedih yang membelenggu ketika suara tidak dapat menjahit retak-retak lelah.

Berharap kebahagiaan kembali menghampiri seperti saat dunia kita begitu sederhana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Kepribadian Ganda.

"Menghadap ke sana, sebentar lagi pemandangan indah akan kamu temui di depan mata. Ia seperti lukisan yang dibentuk alam semesta, pertanda Tuhan masih menyayangimu, aku dan semua makhluk," katanya dengan suara serak dan berat.

Tangan pria tinggi itu masih terus meraba dadaku, kini ia memijat dan meremas dengan kasar. Air mataku tumpah diiringi tubuhku semakin gemetar.

"Jangan terpejam! Buka matamu!" bentaknya

Ia melepaskan tangan agresifnya dari dadaku, kini tangan itu berpindah ke perutku yang gemetar.

"Buka matamu, kamu tidak akan menyesal melihat keindahannya," bisiknya tapi seperti sebuah ancaman.

Aku membuka mataku perlahan dan diliputi rasa takut. Cahaya jingga berbentuk garis-garis lembut menghias langit gelap. Perlahan... begitu perlahan... Cahaya itu membentuk kelopak mata yang berbentuk setengah terpejam, bulan sabit.

Sekian detik berlalu, cahaya itu membentuk setengah lingkaran. Cahaya jingga menyeruak memenuhi langit.

Fajar menyongsong hari.

Aku membuka mataku semakin lebar. Benar apa yang ia katakan, pemandangan indah semakin jelas terpampang di depan mata. Tiga buah gunung terlihat dari langit yang jernih, gunung Batu, gunung Palasari dan gunung Tangkuban Parahu. Dedaunan yang bergoyang lembut menambah indah pagi itu.

"Aku tidak berbohong, kan. Namaku Raditya. Aku seorang pengusaha properti, CEO PT. Tya Sistem Tech. Jika mereka mengatakan aku gila, itu sebuah kebohongan. Aku tidak gila, mereka yang terlalu overthinking dan ingin mengurungku di sini, agar mereka bisa menguasai perusahaan ku," bisiknya di telingaku.

Aroma bawang putih dari napasnya terendus begitu menyengat di hidungku. Aku melirik ke bawah. Dia memakai piyama pasien berwarna biru Navy untuk pasien gangguan mental yang berjenis kelamin laki-laki, sementara piyama ku berwarna pink muda. Aku ingin berontak dari pelukannya, tapi tangannya begitu erat memeluk pinggangku.

Tiga jenis suara memanggil, suara dua orang laki-laki dan satu orang perempuan.

"Rara."

"Radit!"

"Tya!"

Panggil mereka.

"Iya aunty cantik, i'm here! Find me now, aunty... " suara di balik punggungku. Raditya memakai suara anak kecil berjenis kelamin perempuan.

"Owhh kamu di sini, kamu ketahuan Tya! Ayo kembali, pagi ini aunty cantik punya cokelat untukmu Tya, sayang." suara perawat yang sudah berdiri di depan aku dan Raditya.

Dua perawat laki-laki berusaha mendekat dengan langkah perlahan. Namun Raditya berlari ke arah perawat perempuan dengan gaya lari imut seperti anak kecil.

Aku terlepas dari kurungan tubuhnya.

"Aunty... Tya mau mimik cucu manis punya aunty itu!" jerit Raditya manja seperti putri kecil kesayangan papa mama, ia menunjuk ke arah dadaku.

"Iya sayang, ayo aunty buatkan cucu manis dan hangat kesukaan Tya."

"Maunya cucu aunty itu," jeritnya lagi

"Aunty itu tidak punya cucu yang manis dan hangat," bujuk sang perawat.

Raditya menurut. Ia berjalan seperti anak kecil yang imut dan lucu, rambutnya yang ikal sebahu ia putar-putar dengan jari telunjuknya.

"Aunty, nanti rambut Tya di kepang dua ya," Raditya mengibaskan rambut ikalnya dengan gaya dramatis.

"Iya Tya sayang."

Dua perawat laki-laki mendekatiku perlahan.

"Jangan panik Hania, kamu aman bersama kami," katanya.

Kakiku terasa lemas, tubuhku terhuyung. Beruntungnya kedua perawat pria itu segera menangkap tubuhku.

"Di—diaa... Kena-pa seperti itu?!" tanyaku, bibirku bergetar karena serangan dingin menyergap tubuhku.

"Raditya pengidap penyakit Dissociative Identity Disorder, atau kepribadian ganda. Terkadang ia menjadi Rara, Radit atau Tya. Kalau suara anak kecil yang keluar, artinya dia sedang menjadi Tya. Kamu sudah menemui dia yang mana?" tanya perawat yang bernama Leo.

Aku menggelengkan kepala dengan cepat, shock! Sulit mempercayai kejadian barusan.

Hari berlalu begitu lambat, aku masih shock atas kejadian tadi subuh. Tujuanku ingin berwudhu di air pancuran setelah hujan semalam, justru membawaku mengenal dunia gelap Raditya. Seharian tubuhku gemetar hebat, tidak ada makanan yang masuk, gangguan Gerd datang begitu menyiksa. Air putih yang lewat di tenggorokan langsung ditolak lambungku tanpa tersisa.

Di tempat lain...

"Dok, hasil wawancara pasien Hania. Raditya menunjukkan sosok Radit, apa tidak berbahaya jika tidak dimasukan ke kamar isolasi. Kami khawatir kejadian yang dialami suster Rara lima tahun lalu akan terulang," tutur perawat Leo.

Dokter Diva terdiam, lama.

"Setelah lima tahun sosok Radit menghilang dari jiwanya, kenapa sosok itu kembali lagi." dokter Diva bermonolog.

"Aku tidak bisa mengambil keputusan sekarang. Kalian tahu kan Sanatorium penyembuhan jiwa ini berdiri atas sumbangan Raditya, dia sendiri yang mendesain bangunan ini, jiwanya sudah melekat pada tempat ini. Aku harus membicarakan ini pada keluarganya."

"Saya harap keputusan segera diambil, kami khawatir dengan keselamatan kami semua," ucap suster Wuri, suster kepala di bagian pasien perempuan.

...***...

Bandara Sultan Hasanuddin

"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya seorang SPG di tenant oleh-oleh.

"Saya ingin mengambil pesanan saya kemarin," jawab Sabil.

"Selamat sore, Dokter Sabil... hampers nya sudah kami siapkan tinggal dipacking. Bapak bisa lihat di sini, silahkan pak." manager toko mempersilahkan Sabil ke sebuah meja khusus. "Jika ada yang kurang berkenan bisa kami perbaiki, dok."

"Apa tonic-nya aman untuk kulit kepala? Dan yang terpenting apakah halal?"tanya Sabil

"Owner kami sangat memperhatikan ingredients dari semua produknya pak, semua terbuat dari bahan alami terbaik dan pastinya halal. Kandungan Rosemary dapat merangsang pertumbuhan rambut lebih cepat. Kandungan Ginsengnya menimbulkan efek hangat dan lembab di kulit kepala."

"Untuk produk parfum yang dokter pesan sudah kami sesuaikan dengan karakter seseorang yang bapak sampaikan pada kami. Kesegaran yang mencerahkan, pribadi yang unik, wajahnya manis dan tidak ada pesona yang bisa menyamai dirinya. Maka pilihan kami jatuh pada aroma Bergamot, Rose damask, Raspberry dan Red Sakura."

"Ini sample yang bisa bapak hirup aromanya." Manager toko menyodorkan satu botol kecil.

"Baik saya ambil ini dua botol. Tolong beri kode aroma ini HK, jika saya memesan lagi dengan aroma yang sama tidak akan keliru," pinta Sabil.

"Baik pak, akan kami perhatikan dan akan kami beri kode HK setiap pesanan dokter Sabil."

Pukul 19.15, Rumah Sakit Khusus Gangguan mental

Dari Bandara Soeta Sabil tidak kembali ke rumah. Laporan pasien sudah menumpuk sebagai alasan yang ia berikan saat papa mertua sekaligus papa angkatnya itu mengajaknya makan malam bisnis dengan seorang pengusaha properti. Ia langsung menuju rumah sakit untuk menemui Hania, ingin segera melihat wajah perempuan itu lagi setelah beberapa puluh jam lalu ia tinggalkan.

Langkahnya ringan saat keluar dari lift, menenteng paperbag berisi tonic rambut, parfum dan baju dari kain sutra khas Makasar. Wajahnya tersenyum, membuat para perawat yang berpapasan dengannya terlihat gugup dan salah tingkah.

"Ada yang berbeda dengan dokter Sabil," bisik perawat magang.

"Iya, biasanya wajahnya kaku, kalau di sapa nggak pernah jawab paling cuma mengangguk aja, rambut dan brewoknya nggak terurus. Sekarang terlihat lebih glowing setelah dicukur gitu."

"Nggak dirawat aja udah banyak yang naksir, apa lagi sekarang saingan gue makin banyak," keluh Sani yang naksir dokter Sabil sejak lama.

Sabil berdiri di depan pintu kaca pembatas ruang aman dengan ruang pasien yang selalu terkunci. Perawat jaga menghampiri dan membukakan pintu untuk Sabil.

"Dokter akan visit pasien? Bukankah Presdir sudah mengosongkan jadwal dokter Sabil sampai lusa?" tanya Abdi perawat jaga bangsal Edelweis.

"Oh ya? Saya baru dengar. Dari mana informasi itu, kenapa saya tidak diberitahu admisi?"

"Presdir sendiri yang memberitahu kami, dok. Sebagai gantinya dokter Ernst yang menggantikan tugas dokter."

"Kalau begitu saya datang untuk hanya untuk kunjungan di kamar VIP."

"Mohon maaf dok, kamar VIP sudah kosong semua. Pasien terakhir dipulangkan tadi sore, pasien atas nama Zoya."

"Apa?! Itu tidak mungkin. Tadi pagi suster Sari masih mengirimkan foto Hania padaku."

"Oh pasien Hania, keluarganya sudah menjemputnya kemarin sore. Mereka bilang akan melakukan rawat jalan saja di rumah sakit lain," jawab Abdi.

"Tidak mungkin! Biarkan aku cek sendiri!" Sabil bergegas masuk ke ruang rawat Hania.

Kamar itu telah kosong, hanya aroma melati bercampur aroma bunga kantil yang tersisa di ruangan itu, aroma yang selama ini melekat di tubuh Hania.

"Kenapa kamu tidak menungguku, Hania. Aku hanya pergi sebentar," ucapnya lirih. Tali paperbag yang ada dalam genggaman nyaris terlepas karena tubuhnya terasa lemah tidak ada kekuatan tanpa Hania.

1
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ternyata danu masih ingin menghancurkan hania. itu yang harus sabil waspadai.
Aksara_Dee: Danu cowo NPD
total 1 replies
Cakrawala
Danu sini kamu/Hammer/
Aksara_Dee: pengen jitak Danu ya ka 🤭
total 1 replies
Dinar Almeera
I fell youuuu pelukk duluuuu🤗🤗🤗
Aksara_Dee: peluk siapa ka?
total 1 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
mahluk kasat mata bisa terekam kamera cctv juga ya ?
merinding aku Thor.....😬
Aksara_Dee: mungkin karena Sabil juga indigo jadi bisa melihat keberadaan mereka
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
cakepnya 🥰
Aksara_Dee: cocok gak ka sama karakter dokter sabil?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
good job....aku merinding disko nih 👍
Aksara_Dee: iyakah ka? 😅
total 1 replies
Dinar Almeera
Nihhh Pak RT mau gak tinggal di komplek aku... cakep bener gak kepo gak menghakimi semua di bicarakan dengan santaii ihhh dunia butuh orang yang begini tau batasan 😍😍
Aksara_Dee: qiqiqiqi... 😅
total 3 replies
Wang Lee
Bunga sekebon untukmu🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Aksara_Dee: banyak nyaaa... aku tidur di hamparan bunga 😅
total 1 replies
Wang Lee
Semangat dek🌹🌹
Aksara_Dee: semangatnya lagi kendor nih ka 🥺
total 1 replies
Wang Lee
Ada apa dek
Aksara_Dee: nggak ada apa-apa
total 1 replies
Wang Lee
Iya, kamu benar cantik
Aksara_Dee: makasih 🤭
total 1 replies
Wang Lee
Jangan begitu, ah dek
Aksara_Dee: jadi gimana
total 1 replies
Wang Lee
Kan aku rindu bin kangen dek
Aksara_Dee: masa?
total 1 replies
Wang Lee
Like
Aksara_Dee: sukak
total 1 replies
Wang Lee
Wah...Pasti enak tuh susu alami🤣
Aksara_Dee: uppsss... 👉
total 1 replies
Wang Lee
Kamu manggil saya..
Aksara_Dee: enggak kok!
total 1 replies
Wang Lee
Luar biasa
Aksara_Dee: galak kaan
total 1 replies
Wang Lee
Pasti enak tuh🤣
Aksara_Dee: hey! wang lee... 👉
total 1 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
Hania masih baik-baik saja kah Thor ?
kenapa prabu seperti nya marah ?
Aksara_Dee: marahnya sama Sabil ka, ada di episode 22
total 1 replies
Mom Young
sangat bagus😘
Aksara_Dee: Terima kasih kaka ❤️❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!