NovelToon NovelToon
Ugly To Beautiful

Ugly To Beautiful

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:893
Nilai: 5
Nama Author: Kyqilla

Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Motivator

“ Lian, aku tidak menyangka, ternyata kamu punya adik yang tidak kalah cantiknya denganmu. Ze, kamu sadar tidak? Kamu itu sangat cantik, bahkan aku bisa melihatnya hanya dengan melihat senyumanmu. Kamu adalah permata, permata yang bersembunyi dan belum menunjukkan jati dirimu yang sebenarnya. “ Ucap Febian lalu kemudian menatap ke arah Zevana dengan tatapan yang begitu tulus.

Zevana hanya terdiam terpaku karena kalimat yang baru saja di lontarkan oleh Febian membuat hatinya tersentuh. Ini adalah momen yang begitu langka bagi Zevana, seorang pria mengatakan hal seperti itu padanya. Dan kalimat Febian benar-benar dapat mengobati luka yang saat ini sedang dirasakan oleh Zevana karena Zayn saat di sekolah tadi.

“ Ze…” Panggil Alian lalu menyentuh bahu Zevana.

Zevana kembali tersadar dari lamunannya, Zevana melihat ke arah Febian lalu kemudian tersenyum samar. Dia bahkan kehilangan semua kata-katanya, dan tidak tahu harus membalas perkataan Febian dengan bagaimana.

“ Ze, apa kamu baik-baik saja? “ Tanya Alian khawatir karena Zevana hanya diam dengan wajah datarnya saat ini.

“ I-iya kak, aku baik-baik saja…” Jawabnya, lalu Zevana membalikkan badannya dan langsung masuk ke dalam mobilnya.

“ Alian? Apa perkataanku menyinggung Zevana?Aku hanya mengatakan apa yang aku rasakan saja, dia mengingatkanku pada masa-masa itu. “ Ungkapnya.

Alian sudah menduganya, ia langsung menyadari perkataan Febian pasti mengingatkan pada masa lalunya, dan Alian juga tahu betul seperti apa Febian dahulu.

“ Tidak apa-apa Bian, Zevana mungkin terkejut, mungkin saja dia baru pertama kali mendengar pujian seperti itu dari orang lain, dan kamu juga baru pertama kali bertemu dengannya. “

“ Iya, sepertinya begitu, kalau begitu sampaikan maafku pada Zevana ya, aku benar-benar tidak bermaksud untuk menyinggungnya. “

“ Iya, kamu tidak perlu khawatir, oh ya…aku hampir saja melupakan hal yang begitu penting. Bian, dua hari lagi aku akan melangsungkan pertunangan ku dengan Aryan, kamu datang ya, aku sudah memberikan undangan pada Ameera, dan karena aku tidak tahu kalau kamu datang jadi aku tidak membuatkan undangan untukmu, aku mengundangmu secara lisan saja ya? Tidak apa-apa kan? “

“ Benarkah? Wah, selamat Lian, akhirnya setelah berpacaran sekian lama kamu bertunangan juga dengan Aryan. “

“ Iya, terimakasih Bian, kalau begitu aku pulang dulu, see ya…”

Setelah itu Alian kembali masuk ke dalam mobilnya, ia membunyikan klakson mobilnya dan kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Febian dan Dandy yang masih berdiri tepat di belakang mobilnya.

Alian melihat ke arah Zevana dan mengamati raut wajah Zevana dengan seksama,” Ze? Apa kamu tersinggung dengan perkataan Bian? “ Tanya Alian menyelidik.

Zevana menggelengkan kepalanya, namun wajahnya masih terlihat datar dan tanpa ekspresi sama sekali.

“ Lalu kenapa kamu hanya diam saja dari tadi? Setelah Bian mengatakan hal seperti itu padamu, kamu langsung diam sampai sekarang. “

“ Aku hanya terkejut kak, ternyata masih ada pria yang bisa melihat kecantikanku bahkan tanpa melihat bagaimana penampilanku. “ Ucapnya.

“ Ah, jadi begitu, kakak bisa mengerti kenapa Bian mengatakan hal-hal seperti itu padamu, dia punya alasan. “

“ Alasan? Apa itu? “

“ Kamu mengingatkannya pada masa lalu Bian, dia dulu menjalani kehidupan sekolahnya sama sepertimu, bahkan kehidupanmu jauh lebih baik jika dibandingkan dengannya. “

Zevana membelalakkan kedua matanya, dan dia terlihat begitu tertarik dengan kehidupan Febian di masa lalu.

“ Aku ingin mendengar ceritanya kak, ceritakan padaku soal masa lalu kak Bian. “

“ Kamu tahu kan Ameera dan Bian kembar? Mereka kembar dan memang mirip, hanya saja Ameera perempuan, dan Ameera pintar berdandan dan selalu menjaga penampilannya, tapi tidak dengan Bian, dia saat itu memiliki tubuh yang gemuk, Febian juga tidak terlalu memperdulikan penampilannya, dia hanya fokus belajar, Bian juga mengenakan kaca mata tebal sama seperti kaca matamu saat ini. Dia bahkan sering di olok-olok teman sekelasnya, saat itu hanya kakak yang mau berteman dengannya, terkadang Ameera juga merasa malu karena memiliki kembaran yang menurutnya buruk saat itu. Dan setelah lulus sekolah, Bian memutuskan merubah penampilannya, dan hidup di luar negeri sampai sekarang, dan sekarang dia baru kembali sejak saat itu. Dan kamu tahu tidak Ze? Setelah dia merubah penampilannya, kehidupannya langsung berubah, kamu lihatkan Bian sangat tampan? Karena wajahnya yang sekarang menjadi sangat tampan dan postur tubuhnya yang tegap, Bian banyak menjadi incaran para wanita, tapi tidak tahu ada apa dengannya, sampai saat ini Febian memutuskan untuk tetap melajang dan belum memiliki pasangan sama sekali. Yang lebih buruknya lagi adalah, dia sama sekali tidak pernah berpacaran dengan wanita manapun. “

Zevana sangat tersentuh dengan kisah Febian yang ternyata juga mengalami kisah yang kelam sama seperti diri nya, dan setelah mendengarkan cerita dari Alian, Zevana semakin membulatkan tekadnya untuk merubah penampilannya.

“  Aku akan menjadikan kak Bian sebagai motivatorku, dia sangat hebat sampai berhasil merubah penampilannya seperti sekarang ini, dan aku akui, kak Bian memang sangat tampan dan juga hebat. “ Ucap Zevana dengan tatapan yang sudah penuh dengan semangat.

Alian pun tersenyum senang melihat adiknya yang kembali bersemangat seperti itu.

“ Syukurlah cerita kelam Bian bisa membuatmu bersemangat, kakak juga sama denganmu, kakak juga mengakui jika Bian sangatlah hebat. “

*****

Keesokan harinya.

Alian sudah standby di kamar Zevana, ia sudah sangat tidak sabar ingin mendandani adiknya dan mengajari Zevana cara menerapkan pakaian dan penampilannya untuk nanti dan seterusnya.

Setelah selesai mandi Zevana langsung menghampiri Alian, ia duduk di depan meja rias nya, lalu Alian mengajarinya cara berdandan, karena Zevana sangat pintar, apa yang diajarkan Alian padanya sangat mudah diikutinya.

“ Ini tidak sulit, aku bisa melakukannya. “ Ucap Zevana sambil mengenakan kontak lens pada bola matanya.

“ Baguslah, kakak memang tidak terlalu mengkhawatirkanmu saat kakak sudah bertekad ingin mengajarimu, kamu cepat tanggap dan tidak sulit untuk mengajarimu. “  Ungkapnya.

Setelah selesai berdandan Zevana merapihkan rambut yang biasa ia gerai, ia mengikat setengah rambutnya agar terlihat lebih rapi, dan Zevana tidak menjepit poni yang dimilikinya, ia membiarkan poni tipis miliknya menutupi kening nya. Zevana juga membuang jepit merah yang biasa dikenakannya untuk menjepit poninya itu ke dalam kotak sampah.

“ Selamat tinggal, aku sudah tidak membutuhkanmu. “ Ucap Zevana saat membuang jepit rambut merah itu.

Alian hanya bisa tertawa melihat tingkah adiknya itu.

“ Sudah berabad-abad jepit merah itu menemanimu, dan akhirnya kamu bisa membuangnya juga. “ Ucap Alian dengan senyuman yang masih mengembang di wajahnya.

“ Iya kak, akhirnya aku bisa membuang jepit itu. “

Lalu mereka berjalan keluar dari kamar Zevana, mereka berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan. Saat sampai di ruang makan, Sania dan Langga terlihat begitu terkejut sampai mereka menghentikan aktivitas sarapan mereka dan menatap ke arah Zevana sampai terperanga.

“ Lian? Kamu apakan adikmu? “ Tanya Langga lalu melihat ke arah Alian.

“ Pa, ma…Ze terlihat cantik kan? “ Tanya Zevana pada kedua orang tua nya.

“ Astaga, ini benar putri bungsu mama? “

Sania beranjak dari duduknya lalu menghampiri Zevana dan kemudian menyentuh wajah Zevana dengan kedua tangannya.

Zevana semakin melebarkan senyumnya dan mengangguk dengan pasti.

“ Anak mama sangat cantik, mama sampai tidak mengenalinya. “ Puji Sania yang terlihat sangat senang melihat perubahan Zevana.

“ Papa juga sampai tidak bisa berkata-kata, ternyata selama ini papa menyimpan bidadari di rumah ini. “  Celetuk Langga.

Semua pun tertawa setelah mendengar ucapan Langga yang terdengar berlebihan itu.

“ Papa!! papa sangat berlebihan, pa, ma…kak Lian, maaf karena aku baru memenuhi permintaan kalian selama ini, aku tahu kalian ingin aku merubah penampilanku sejak lama, tapi aku selalu mengabaikannya, aku juga tahu selama ini kalian juga pasti terluka saat orang-orang diluar sana selalu membanding-bandingkanku dengan kak Lian, banyak yang membicarakanku juga, mereka bahkan mengatakan kalau aku bukanlah keturunan keluarga Willen. Selama ini aku hanya membiarkannya saja, tapi sekarang tidak lagi, aku akan memperlihatkan pada mereka yang mengatakan bahwa aku bukan keturunan Willen, aku akan membuktikannya bahwa aku memang putri papa dan mama. “

Perkataan Zevana merubah suasana yang awalnya sangat gembira menjadi mellow. Sania, Langga dan Alian selalu saja merasakan sesak setiap kali mendengar orang lain mengatakan jika Zevana bukanlah keturunan keluarga Willen hanya karena parasnya.

Mereka sudah menjaga dan menyimpannya dengan begitu rapat selama ini, dan mereka tidak ingin Zevana mengetahui kebenaran yang selama ini sudah di sembunyikannya hanya karena perkataan orang lain.

Setiap kali membahas soal keturunan keluarga Willen, semua merasakan kesedihan yang mendalam, sementara Zevana, ia tampak terlihat baik-baik saja karena dia tidak tahu yang sebenarnya, Zevana hanya tau kalau kedua orang tua yang membesarkannya selama ini adalah orang tua kandungnya, dan bukan orang tua angkatnya.

“ Ze, mama sudah sering mengatakannya padamu, berhentilah membahas hal-hal seperti itu, mama tidak ingin mendengarnya, dan kamu putri mama dan papa, kamu keturunan keluarga Willen, mama tidak ingin mendengar kamu mengatakan hal-hal seperti itu lagi, kamu mengerti? “

Sania terlihat marah dan tidak senang karena dalam suasana hati yang gembira tiba-tiba saja Zevana membahas masalah yang begitu sensitif.

“ Iya ma, maaf…” Ucap Zevana tertunduk.

“ Sudah-sudah, Ze cepat sarapan, nanti bidadari papa yang satu ini terlambat ke sekolah kalau tidak cepat menghabiskan sarapannya. “

Langga mencoba mengalihkan pembicaraan dan kembali mencairkan suasana. Ia juga sesekali melihat ke arah Sania, dan saat Sania melihat ke arah Langga, Langga menggelengkan kepalanya samar memberi isyarat pada Sania supaya Sania bisa mengontrol perasaannya.

Sania pun mengangguk perlahan dan menuruti apa yang disyaratkan Langga, ia kemudian meraih tangan Zevana dan meminta maaf pada Zevana.

“ Ze, mama minta maaf karena mama sudah marah padamu, mama hanya tidak suka kamu mengatakan hal-hal seperti itu. “  Ucap Sania penuh dengan rasa penyesalan.

“ Iya, aku mengerti ma, seharusnya aku tidak membahasnya, aku juga bersalah dalam hal ini. “

Zevana berkata sambil tersenyum ke arah Sania, lalu mereka saling berpelukan dan kembali mengembangkan senyuman antara satu sama lainnya.

Langga dan Alian pun ikut tersenyum lega melihat Zevana dan Sania berpelukan seperti itu.

1
Goresan_Pena421
semangat ya Thor.
Mila Arida: terimakasih ya 🙏💪
total 1 replies
Goresan_Pena421
apalagi yang disukain anak populer 😊
Goresan_Pena421
nah apa lagi ada yang taksir ya menurut aku si berubah penampilan gak masalah.
Goresan_Pena421
hemm ga masalah si mau bagaimana penampilan nya tapi kan kalau penampilan nya di rawat di tata terus berprestasi itu udh poin plus😊
Goresan_Pena421
murid berprestasi 💪 keren baru baca udah di sambut sama tokoh keren kaya gini.
Himura Kenshin
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
Mila Arida: maksudnya gimana? maaf ya masih pemula soalnya...
total 1 replies
My sói
Menghibur banget!
Mila Arida: makasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!