Mengejar Gadis SPG

Pagi harinya Alea terbangun saat mendengar adzan subuh, dia cepat-cepat ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya lalu beribadah di ruang tamu, karena ada laki-laki lain di kamar nya.

Alea memasak menu sederhana, hanya ayam goreng, sambal goreng lalu lalapan. Ia meletakkan semuanya di meja makan mini nya yang cukup hanya untuk dua orang.

biasanya saat sahabatnya datang, mereka berdua lebih suka makan di ruang tamu depan televisi, karena di sana lebih luas, bisa untuk lesehan.

" ternyata masih tidur, lihatlah wajahnya.... bentuknya sangat aneh ..., " gumamnya sambil membuka jendela,

"ssssss tidaaaak ....jangaaaaan , teriak Affan, namun matanya masih terpejam.

" ada apa dengan dia..." gumamnya lalu mendekat ke arah nya.

" tu tuan....., bangunlah...." Alea mencoba membangunkan dengan menggoyangkan lengan nya yang terbungkus oleh selimut.

"jangan pergi ...kumohon " katanya masih terpejam, keringat nya mulai keluar membasahi jidatnya.

 " Aaaaaa..." teriak Alea saat Affan menarik tangan nya sampai Alea terbentur pada dada bidangnya yang terbuka.... karena reflek tangannya menarik Alea.

" tu Tuan" ucapnya bergetar, karena belum pernah Alea berdekatan dengan seorang laki-laki.

brakkkkk,

padahal pintu dalam keadaan terbuka, bisa-bisanya orang itu menggebrak nya sampai bunyinya nyaring.

Alea terkejut melihat sudah banyak orang di depan kamarnya....

"dasar pasangan mesum" ucap ibu-ibu yang kemarin ngomongin Alea.

"i ini bukan seperti yang kalian pikirkan" ucapnya pelan.

Alea belum sadar saat ini posisinya sedang berada di atas Affan.

"jangan mengelak.... sudah terbukti kamu" ucapnya menatap tajam Alea.

Alea melihat kebawah nya.

" astaghfirullah...." ucapnya langsung turun dari ranjangnya dan berdiri.

"maaf ibu...., ini tidak benar, saya hanya berniat menolong nya." ucapnya mencoba untuk mengatakan yang sebenarnya.

"alaaah, jangan ngeles, sudah jelas-jelas terbukti berbuat zina" ayo keluar kamu.

Ibu itu menarik tangan Alea dengan kencang, sedangkan Alea tak mungkin melawan wanita tua itu.

"Bu.... jangan menariknya seperti itu" teriak Affan tidak terima, kekasihnya di tarik seperti itu, dia terduduk dari tidurnya , tak sengaja selimutnya melorot sampai terlihat otot perutnya, membuat para ibu-ibu menelan ludahnya kasar melihat pemandangan indah di depan matanya, meski wajahnya tidak berbentuk, tapi otot tubuhnya sangat luar biasa.

" sudah tuan, sebaiknya anda memakai pakaian anda, baru ikut kami" sela pak RT menengahi,

Anak buah Affan yang menyamar sebagai orang biasa membawa pakaian Affan yang menurutnya paling sederhana.

"ini...pakai dulu" anak buahnya melempar pakaiannya pada wajah Affan yang menurutnya jelek sekali.

Mereka keluar dan berkerumun di ruang tamu.

"saya tidak habis pikir,kalau kamu sampai bisa membawa laki-laki kerumahmu" sesal pak RT yang tidak menyangka, kalau Alea, yang terkenal gadis baik-baik bisa membawa laki-laki ke rumahnya.

"apa itu tunanganmu Alea yang biasa kamu bicarakan....?"tanya seorang laki-laki muda yang suka pada Alea.

Alea menggeleng" bukan hiks hiks hiks" selanya sambil menangis.

"jangan bohong Alea, selama ini kamu tidak pernah membawa laki-laki lain, dan selalu menolak laki-laki yang suka padamu, dengan alasan sudah mempunyai tunangan, tapi kini kamu malah membawa laki-laki lain untuk tidur di rumahmu, sudah pasti... itu tunanganmu yang kamu sembunyikan".sela yang lainnya.

"kamu sudah mengotori kampung ini, maka akan ketiban sial empat puluh rumah di sekeliling mu, apa kamu tidak mau bertanggungjawab " ucap ibu-ibu mentolotkan matanya.

Alea tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan para warga, apalagi dirinya tidak di beri kesempatan untuk membela diri.dia hanya bisa menangis, apalagi tidak ada seorangpun yang membelanya

" kita buka saja bajunya lalu kita arak keliling kampung"

Alea langsung mendongak, menatap wanita tua itu tidak percaya, bisa-bisanya dia yang tidak melakukan apa-apa harus membuka baju dan diarak keliling kampung.

"Jangan menghakiminya sembarangan, bagaimanapun juga selama ini Alea adalah gadis yang baik" ucap pak RT membela Alea.

"bilang saja kalau Pak RT juga suka, sampai segitunya membela wanita itu" ucap ibu-ibu yang tidak suka sama Alea menatap tajam Alea.

"kalau begitu... nikahkan saja mereka sekarang, toh mereka sudah bertunangan, daripada tidur bersama tanpa ikatan apapun" ucap seorang lelaki sederhana yang baru mereka lihat.

"benar juga itu, Jangan sampai berita ini sampai menyebar ke seluruh kampung, bisa berdampak buruk pada kampung kita ini" sela seorang wanita tetangga Alea.

"baiklah kalau begitu, saya akan menikahi nya sekarang " ucap Affan dengan suara berat nya.

Deg....

Alea menatap tajam lelaki itu yang dengan seenaknya mengajaknya menikah,

Saat ini dia sudah keluar dari kamarnya dengan penampilan nya sangat buruk, baju lusuh kebesaran, serta celana training yang warnanya sudah pudar.

"kebetulan saya seorang penghulu yang kebetulan lewat di depan rumah ini"ucap seorang penghulu suruhan anak buah Affan.

"benar itu... lebih baik nikahkan mereka sekarang juga"kata seorang provokator yang disuruh oleh anak buah Affan.

"bagaimana Alea, apa kamu mau menikah sekarang juga?" tanya pak RT merasa kasihan pada Alea.

"ngapain harus bertanya, tinggal nikahkan saja beres... si Alea juga sebatang kara tidak memiliki keluarga"kata ibu-ibu tetangga Alea tersenyum mengejek, apalagi melihat calon suami Alea sangat jelek. Sangat puas melihat wajah tak berdaya Alea, dengan melihat Alea menikah, mungkin Suaminya tidak akan melirik Alea lagi.

"tinggal pilih, mau diarak keliling kampung atau menikah sekarang juga?" tanya provokator itu.

" baiklah, saya akan menikahi nya sekarang juga" ucap Affan dengan mantap.

Alea pasrah saja, nanti bisa di bicarakan lagi, setelah selesai, apalagi masih bisa ada pembatalan pernikahan kalau belum sempat berhubungan, pikirnya. yang terpenting sekarang, cepat-cepat membungkam mulut tetangga. Toh, dia juga bisa pindah dari kampung ini kapanpun dia mau.

Alea mengangguk setuju.

Affan menjual jam tangan kepada anak buahnya yang menyamar sebagai warga baru, seharga 200 RB sebagai mahar uang menikahi Alea. padahal harga jam tangan itu ratusan juta.

sah....

Akhirnya Affan dan Alea menikah, Alea tertunduk, matanya sembab karena kebanyakan menangis.

Semua orang sudah meninggalkan rumah Alea, kini di ruang tamu itu hanya ada Affan dan Alea.

" maafkan aku ... karena kesalahanku, kita harus terjebak dalam situasi seperti ini" ucap Affan merasa bersalah, apalagi melihat jejak sisa air mata Alea yang masih ada.

" tidak apa-apa tuan, mungkin ini sudah jalan takdirku harus seperti ini" kata Alea pelan, dia sudah pasrah dengan keadaannya sekarang.

banyak laki-laki tampan yang menyatakan cinta kepada Alea, dari orang biasa bahkan pengusaha, banyak juga yang mengajaknya menikah, tapi Alea selalu menolak dengan alasan sudah punya tunangan, tapi malah hari ini dia harus menikah dengan laki-laki yang tidak berbentuk wajahnya.wajah yang penuh memar, dari bibir yang begitu tebal, mata menyipit sebelah dengan warna biru kemerahan.

Benar-benar tidak ada tampan nya sedikitpun.